Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

GAMBARAN KETUBAN PECAH DINI, WARNA KETUBAN JELEK DAN INFEKSI IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Rizkiannur Putri, Amalia; Sukartini; Fitriany, Evi
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36998/jkmm.v8i1.65

Abstract

The early 28 days of life called the neonatal period is the most vulnerable period for infants. The infants face the highest risk of death in the first month after birth. The most common cause of infant death is asphyxia, prematurity, and infection. Infection in newborns is defined as a condition where the newborns have a disease caused by microorganisms. One of the risk factors causing infection in newborns includes factors from the mother, such as premature rupture of membranes, green or meconium and smelly amniotic fluid, maternal infection, and others. The main objective of this research was to describe the risk factors of incidence of infection in newborns at RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. This research uses a retrospective descriptive method with the cross-sectional approach. Sampling was done by taking data on medical records of patients at the RSUD Abdul Wahab Sjahranie Medical Record Installation using total sampling technique. The results obtained were 99 samples that met the inclusion and exclusion criteria with details of patients who experienced premature rupture of membranes by 18 people (18,2%), poor amniotic color by 62 people (62,6%), mothers who had leukocytosis by 15 people (15,2%), and the incidence of infection in newborns by 2 people (2%). the collected data were tabulated bu frequency and percentage and displayed in tables
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN, SARANA AIR BERSIH, RIWAYAT TIFOID KELUARGA, KEBIASAAN JAJAN DILUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA Rahmat Bakhtiar; Aris Novianto; Muhammad Gazali Hafid; Jafar Sidiq; Effi Setyoadi; Evi Fitriany
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.ked.mulawarman.v7i1.3704

Abstract

Tifoid merupakan penyebab utama penyakit pencernaan  di  negara Afrika, Amerika Latin dan Asia. Indonesia merupakan daerah endemik, dengan angka kejadian 800 kasus per 100.000 penduduk. Makanan yang bersih dan kebersihan pribadi memainkan peran penting dalam proses penularan S. typhi dan menurunkan kejadian tifoid. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, fasilitas air bersih, riwayat keluarga yang menderita tifoid dan kebiasaan membeli makanan di jalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan case-control. Populasi kasus penelitian ini adalah semua pasien tifoid yang berkunjung ke Puskesmas Palaran pada Januari-Desember 2018, sedangkan untuk kontrol adalah pasien yang bukan tifoid berdasarkan catatan medis di Puskesmas. Sampel penelitian sebanyak 113 kasus dan 113 kontrol (1: 1). Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan Chi-square dan Odd Ratio ( OR). Faktor  risiko yang berhubungan dengan kejadian tifoid adalah perilaku mencuci tangan sebelum makan OR=6,69 (3,74 <OR <11,97), kebiasaan membeli dan mengkonsumsi makanan di jalan dengan  OR=3,92 (2,25 <OR <6,83). Meningkatkan promosi kesehatan terkait dengan pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan menghentikan kebiasaan membeli makanan diluar rumah dapat mengurangi kejadian tifoid di Puskesmas Palaran Samarinda. 
Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City Swandari Paramita; Evi Fitriany; M. Surya Tiyantara; Aditiya Setyorini; Trikortea E. Cahyasit
Health Science Journal of Indonesia Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v9i2.1080

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda Abstract Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. Conclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education forhypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Keywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City
HUBUNGAN FUNGSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA Nur Annisa Farizah; Evi Fitriany; Eka Yuni Nugrahayu
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.801 KB) | DOI: 10.31293/mv.v2i2.4436

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai adanya ketidakselarasan antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan. Lebih dari 21 juta orang menderita skizofrenia di seluruh dunia. Mayoritas pasien skizofrenia (>80%) akan mengalami masalah fungsi sosial. Berbagai masalah baik fisik, psikologis maupun sosial yang dialami penderita akan mempengaruhi kualitas hidup penderita skizofrenia. Pengukuran kualitas hidup skizofrenia ini penting dalam membantu penderita skizofrenia lebih produktif dalam hidupnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Responden penelitian adalah pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil dari 38 responden didapatkan sebanyak 12 responden (85,7%) memiliki hasil fungsi sosial buruk dengan kualitas hidup yang rendah dan 11 responden (45,8%) memiliki hasil fungsi sosial buruk dengan kualitas hidup yang tinggi. Terdapat 2 responden (14,3%) memiliki hasil fungsi sosial baik dengan kualitas hidup yang rendah dan 13 responden (54,2%) memiliki fungsi sosial baik dengan kualitas hidup yang tinggi. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square didapatkan p = 0,015 (p<0,05). Kesimpulannya terdapat hubungan antara fungsi sosial dengan kualitas hidup pada pasien skizofrenia.
NILAI SENSITIVITAS, SPESIFISITAS, POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV), DAN NEGATIVE PREDICTIVE VALUE (NPV) RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) ANTIGEN PADA SKRINING PASIEN CORONA VIRUS DISEASE-19 (COVID-19) DI POLIKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN, SAMARINDA Sepriani Indriati Azis; Marina Tandarto; Inna Adilah; Ruth Putri Elizabeth Sagala; Evi Fitriany; Rahmat Bakhtiar
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i1.7072

Abstract

Coronavirus disease (covid-19) merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Dikarenakan manifestasi klinis nya yang dapat mengancam jiwa, maka diperlukan diagnosa yang cepat dan tepat agar pasien segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Pemeriksaan laboratorium terbaik saat ini untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 adalah pemeriksaan PCR, akan tetapi dikarenakan harganya yang relatif mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, maka di perlukan suatu tes yang lebih terjangkau dan dapat dijadikan sebagai alternatif, yaitu pemeriksaan Rapid Diagnostic Test Antigen (Ag-RDT). Angka sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value (PPV), dan negative predictive value (NPV) merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan kemampuan suatu alat diagnostik yang baru. Peneltian ini merupakan uji diagnostik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui angka sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value (PPV), dan negative predictive value (NPV) Ag-RDT di Poliklinik Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 100 sampel dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan sensitivitas 54,54%, spesifisitas 100%, positive predictive value (PPV) 100%, dan negative predictive value (NPV) 81,7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa RDT-Antigen dapat digunakan sebagai alat diagnostik terutama bagi pasien bergejala, namun perlu di perhatikan bahwa RDT-Antigen bisa memberikan false negative, sehingga pasien bergejala dengan hasil antigen negatif disarankan untuk mengulangi pemeriksaan dengan alat yang lebih sensitif seperti PCR.
Kepatuhan Minum Obat dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Prolanis di Puskesmas Segiri Kota Samarinda Nurul Fadhila Lestari; Endang Sawitri; Evi Fitriany
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 7 No 1 (2022): JURNAL MEDIKA KARYA ILMIAH KESEHATAN
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.835 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v7i1.1008

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg secara menetap. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi adalah faktor berat badan (Indeks Massa Tubuh = IMT). Hipertensi dapat dikendalikan dengan menjaga kepatuhan meminum obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan adalah mengikuti Program Pengelolahan Penyakit Kronis (Prolanis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dan IMT dengan tekanan darah pasien hipertensi Prolanis di Puskesmas Segiri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 60 sampel yang diambil dengan teknik Non Probability Sampling dengan jenis Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Modifed Morisky Adherence Scale (MMAS-8), alat sfigmomanometer dan catatan rekam medik Prolanis pasien. Data dianalisis menggunakan Pearson Chi-square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, rentang usia 51-60 tahun, pendidikan terakhir SMA, wiraswasta dan rentang lama menderita hipertensi 1-5 tahun. Sebagian besar responden memiliki kepatuhan sedang dalam meminum obat (55%), IMT dalam kategori obesitas (45%) dan memiliki tekanan darah yang terkontrol (68,3%). Hubungan kepatuhan minum obat menunjukkan p = 0,000 dan IMT p = 0,045. Disimpulkan bahwa kepatuhan minum obat dan IMT berhubungan dengan tekanan darah pasien hipertensi Prolanis di Puskemas Segiri Kota Samarinda.
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS SEGIRI KOTA SAMARINDA Cindy Lidya; Evi Fitriany; Abdillah Iskandar
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i2.6772

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia di Indonesia sebanding dengan peningkatan jumlah angka kesakitan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah status gizi merupakan faktor risiko terhadap kualitas hidup lansia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Responden penelitian ini adalah 94 orang lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling di Puskesmas Segiri Samarinda. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner MNA (Mini Nutritional Status) untuk menilai status gizi lansia dan kuesioner WHOQOL-BREF (WHO Quality of Life-BREF)  untuk mengukur kualitas hidup lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi, dan pensiun. Sebagian besar responden yang memiliki kualitas hidup baik lebih banyak pada kelompok yang memiliki status gizi normal dibandingkan dengan kelompok yang memiliki status gizi beresiko malnutrisi (56,4% : 16% dengan p=0,000 ; p<0,05). Hasil ini didapatkan dengan menggunakan uji statistik chi-square. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat terdapat pengaruh status gizi terhadap kualitas hidup lansia di Puskesmas Segiri.
Neutralizing Antibody Response by Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine on Healthcare Workers Nataniel Tandirogang; Evi Fitriany; Nursaci Mardania; Miftahul Jannah; Bilqis Faiqotun Nabilah Dilan; Sapta Rahayuning Ratri; Arfian Deny Prakoso; Meiliati Aminyoto; Yuliana Kartika Ningrum; Ika Fikriah; Yadi Yadi
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v7i1.303

Abstract

Background: Currently, the key to combat coronavirus disease 2019 (COVID-19) as a global pandemic is relying mainly on vaccination, and several factors might affect the level of protection. This study aimed to determine the quantitative increase of neutralizing antibody titer against COVID-19 and the influence of gender, body mass index (BMI), routine consumption of vitamin C, D, and E towards the neutralizing antibodies after vaccination.Materials and methods: One hundred nine health workers from various health facilities were recruited. Sinovac inactivated severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) vaccine was used in this study. Antibody titer measurements were carried out quantitatively using electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) on day 14 after the first and second doses administration of the vaccine.Results: The average of antibody titers after the first and second doses were 109.1 and 191.6 U/mL, respectively. Antibody titer significantly increased (p=0.000) as much as 82.5 U/mL from the first to the second dose. There was a significant difference in the increase in antibody titer between respondents who consumed vitamin E regularly and those who did not (p=0.036). Routine consumption of vitamin C and D, gender, and BMI did not affect the increase in neutralizing antibody titer with p-values of 0.983, 0.337, 0.186, and 0.424, respectively.Conclusion: Routine consumption of vitamin E is associated with post-SARS-CoV-2 vaccination neutralizing antibody response. Gender, BMI, and the routine consumption of vitamin C and D have no association with the immune response.Keywords: COVID-19, neutralizing antibody, inactivated SARS-CoV-2 vaccine
Hubungan Tingkat Stres Dan Sedentary Lifestyle Dengan Kejadian Obesitas Studi Pada Mahasiswa Baru Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Annisa, Rizqa Rahma Nur; Fitriany, Evi; Kusumawati, Hanis
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i8.14560

Abstract

Obesitas diartikan sebagai penyakit multifaktorial yang ditandai dengan penumpukan lemak secara tidak normal atau berlebihan pada jaringan adiposa. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas diantaranya adalah stres dan sedentary lifestyle (aktivitas kurang gerak). Stres dan aktivitas kurang gerak dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan sedentary lifestyle dengan kejadian obesitas pada mahasiswa baru Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman tahun 2023 dengan melibatkan 76 mahasiswa. Jenis peneltian ini yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pengisian kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) dan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Hasil penelitian menunjukkan 73,7% mengalami tingkat stres sedang yang dominan didapatkan pada usia 18 tahun, 88,1% mengalami sedentary lifestyle tingkat sedang yang dominan didapatkan pada usia 18 tahun. 10,5% mengalami obesitas berjumlah 8 orang sedangkan 68,4% untuk kategori normal. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Tingkat Stres dengan Kejadian Obesitas pada Mahasiswa Baru Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman tahun 2023 dengan p value = 0,580 (p <0,05).
Hubungan Kehilangan Gigi dengan Status Gizi dan Kualitas Hidup pada Lansia di Kecamatan Balikpapan Timur Ramadhana, Gusti N.; Irsal, Imran; Fitriany, Evi
e-GiGi Vol. 13 No. 1 (2025): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v13i1.54933

Abstract

Abstract: Long life without being balanced with health is not meaningful enough. One of the oral health problems in the elderly is tooth loss. Reduced number of teeth can have an impact on reducing nutritional status and quality of life in the elderly. This study aimed to determine the relationship between tooth loss with nutritional status and quality of life in the elderly in East Balikpapan Sub-District. This was an analytical observational study with a cross-sectional design. Samples of 100 elderly people in East Balikpapan Sub-District were obtained using a proportionate stratified random sampling technique. Data were collected through oral cavity examination, height and weight measurements, and interviews using the Geriatric Oral Assessment Index (GOHAI) questionnaire. Data were analyzed using the chi-square test. The results showed that there were significant relationships between tooth loss and nutritional status (p=0.005) and between tooth loss and quality of life (p=0.000). In conclusion, there is a significant relationship between tooth loss with nutritional status and quality of life among the elderly people in East Balikpapan Sub-District. Keywords: tooth loss; nutritional status; quality of life; elderly    Abstrak: Usia panjang tanpa diimbangi dengan kesehatan kurang berarti. Masalah kesehatan rongga mulut pada lansia di antaranya ialah kehilangan gigi. Berkurangnya jumlah gigi dalam rongga mulut dapat berdampak pada penurunan status gizi dan kualitas hidup pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup pada lansia di Kecamatan Balikpapan Timur. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel berjumlah 100 lanjut usia (lansia) di Kecamatan Balikpapan Timur diperoleh dari teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan rongga mulut, pengukuran tinggi badan dan berat badan, dan wawancara dengan kuesioner Geriatric Oral Assessment Index (GOHAI). Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kehilangan gigi dan status gizi (p=0,005) serta antara kehilangan gigi dan kualitas hidup (p=0,000). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup pada lansia di Kecamatan Balikpapan Timur. Kata kunci: kehilangan gigi; status gizi; kualitas hidup; lanjut usia
Co-Authors Abdillah Iskandar Achmad, Andika Adi Saputra Aditiya Setyorini Ahmad Wisnu Wardhana, Ahmad Wisnu Akbar, Khairul Al-Ahmadi, Arina Fauziah Rahmah Anik Nuryati, Anik Annisa, Rizqa Rahma Nur Arfian Deny Prakoso Ariani, Emma Aris Novianto Baruara, Guntur Bilqis Faiqotun Nabilah Dilan Cantika, Anindi Faraz Cicilia Yolanda, Sihombing Cindy Lidya Damin, Dini Angelina Putri Denny Jeffry Rotinsulu Effi Setyoadi Eka Yuni Nugrahayu Endang Sawitri Fadilla, Shella Febriyanto, Tedy Fikriah, Ika Firman, Halimatussa'diah Halimatussa’diah, Halimatussa’diah Hanan, Nydia Hanis Kusumawati Rahayu Hardisari, R.R Ratih Harianja, Gabriella Bioctin Harianja Heru Laksono Hopmen, Hopmen Inna Adilah Irsal, Imran Jafar Sidiq Kaban, Luly Kartika Dewi Br. Krispinus Duma Kurniansyah Jayadi, Aditya Kusumawati, Hanis M. Surya Tiyantara Maneng Mangallo, Jeane Triamin Marina Tandarto Meiliati Aminyoto Miftahul Jannah Muhammad Gazali Hafid Muhammad Reza Pahlevi Munir, Musnar Mursen, Husnul Khatimah Nabilah, Nur Fauziah Nataniel Tandirogang Noor, Zulhijrian Nur Annisa Farizah Nurkhalisa, Nina Nursaci Mardania Nurul Fadhila Lestari Nurul Khumaida Nuryanto, Muhammad Khairul Parmono, Ahda Thirdaza Putra Pramulia Yudia, Riries Choiru Pudyastuti, Rita Rena Putri, Alya Annisa Rahmat Bakhtiar Rajibsman, Rajibsman Ramadhana, Gusti N. Rasendriya , Fauzan Firjatullah Rasendriya, Fauzan Firjatullah Rizkiannur Putri, Amalia Rohmi Pawitra Sari Ronny Isnuwardana Ruth Putri Elizabeth Sagala Safira Nuraini Sapta Rahayuning Ratri Saputra, Rudi Sari, Deva Permata Sepriani Indriati Azis Sherly Yuniarchan, Sherly Siti Fatimah Siti Nuryani, Siti Sudrajat, Aulia Aisyah Supit, Diane Meytha Swandari Paramita Trikortea E. Cahyasit Yadi Yadi Yadi Yasir Yasmin Sabina Sa'diah Yuliana Kartika Ningrum Yulianti, Martina Yuniati Yuniati