Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Beberapa Aspek Reproduksi Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) yang Tertangkap dengan Bagan Perahu di Perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan Dahlan, Muh Arifin; Andy Omar, Sharifuddin Bin; Tresnati, Joeharnani; Nur, Muhammad; Umar, Moh. Tauhid
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.993 KB)

Abstract

Ikan layang merupakan salah satu komoditas ekonomis penting di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan Gonad (TKG), ukuran pertama kali matang gonad dan fekunditas ikan layang deles yang tertangkap menggunakan bagan perahu di perairan Kabupaten Barru. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2013 di Kelurahan Sumpang Binangae yang merupakan fishing-base nelayan penangkap ikan layang deles. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan, Jurusan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Nisbah kelamin dianalisis menggunakan uji chi-kuadrat, TKG ditentukan secara morfologi, IKG dihitung menggunakan metode perhitungan (Johnson, 1971), ukuran pertama kali matang gonad diperoleh dari ukuran pertama pada TKG III dan fekunditas menggunakan metode gravimetric. Ikan layang deles yang diperoleh selama penelitian sebanyak 213 ekor, dengan nisbah kelamin jantan : betina adalah 2,33 : 1,00.  Secara statistik, nisbah kelamin ikan jantan dan betina bukan 1 : 1 atau dalam keadaan tidak seimbang (α = 0,05 ; X2 hitung = 59,6082;  X2 tabel = 9.488; db = 4).  Ikan layang deles pada perairan Barru diperoleh TKG I sampai V dengan IKG 0.0503– 4.4667 % untuk ikan jantan dan 0.2501 – 7.6677 % untuk ikan betina. Persentase ikan layang deles matang gonad tertinggi ditemukan pada bulan Juli dan September, baik untuk ikan jantan maupun ikan betina, sementara pada bulan Oktober ikan yang tertangkap didominasi ikan yang belum matang gonad. Ikan layang deles jantan matang gonad pada ukuran 142 mm dan betina pada ukuran 128 mm dengan fekunditas berkisar antara 1.512 - 34.875 butir.
Komposisi Jenis Plankton Pada Musim Penangkapan Ikan Penja (Gobioidea sp) Di Muara Sungai Mandar Rahman, Chichilia Qaila Azzahrah; Umar, Moh. Tauhid; Rukminasari, Nita; Sahabuddin, Sahabuddin
Tropical Fisheries Management Journal Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v4i1.30912

Abstract

Penja is an endemic fish in the Mandar river and is one of the small pelagic fish species that has been used by fishermen in Polewali Mandar for a long time. Penja fish is one of the water organisms that utilize plankton as its food. This study aims to determine the composition of the plankton species the fishing season in Mandar waters of Polewali Mandar Regency, West Sulawesi Province. This research was conducted in November-December 2017. The sampling location was conducted in two different water locations which are at estuary and body of Mandar River, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi Province. And the identification of samples was done at the Biology Laboratory of Plankton and Natural Feed at the Research Center for Brackishwater Aquaculture Development and Fisheries Extension (BRPBAP3) of Maros Regency. The results of this study indicate that the highest abundance of plankton during the fishing season in the estuary waters and the month of December. Bacillariophyceae class is the most plankton class found during the study and there is 37 genus plankton consisting of 28 genus of phytoplankton and 9 genus of zooplankton. The range of diversity index value during fishing time, sampling location, research month and sampling time are 1 <H '<3 which means medium diversity, uniformity index value is 0.7-0.9 so that the plankton uniformity index is relatively the same or equal, and the Domination index value indicates that no domain genus in the community.
Dinamika Populasi Ikan Bungo (Glossogobius giuris Hamilton–Buchanan, 1822) di Perairan Danau Tempe, Sulawesi Selatan Kudsiah, Hadiratul; Suwarni, Suwarni; Rahim, Sri Wahyuni; Tresnati, Joeharnani; Umar, Moh. Tauhid; Novriani, Andi
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 5, No 1 (2021): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v5i1.13790

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dinamika populasi ikan  bungo   meliputi  kelompok  umur,  pertumbuhan, mortalitas,  laju  eksploitasi  dan  Yield  per  Recruitmen Relatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli  2020  di  Perairan  Danau  Tempe, Kabupaten wajo Sulawesi Selatan. Penentuan kelompok umur  dilakukan  menggunakan  metode  Bhattacharya dengan  bantuan  program  FAO-ICLARM  Fish  Stock Assesment Tools II (FISAT II), pertumbuhan menggunakan persamaan  Von  Bertalanffy,  mortalitas  alami  (M) menggunakan persamaan empiris Pauly, mortalitas total menggunakan persamaan Beverton dan Holt, mortalitas penangkapan (F) dengan persamaan Z= F+M, eksploitasi (E) menggunakan persamaan Baverton dan Holt dan yield per recruitment (Y/R’) menggunakan persamaan Beverton dan Holt.Hasil penelitian ikan bungo yang diamati berjumlah 923 ekor yang terdiri dari ikan tbungol jantan sebanyak713 ekor dan ikan bungo betina sebanyak 210. Kisaran panjang total mulai 100 mm – 266 mm yang terbagi dalam tiga kelompok umur dengan panjang masing-masing 129.54 mm, 177.41 mm dan 248.14 mm. Panjang asimtot (L∞) = 283.00 mm, koefisien pertumbuhan (K) = 0.60 dan umur teoritis (to) sebesar -3.9811 per tahun. Laju mortalitas total (Z) = 1,55 per tahun. Mortalitas alami (M) = 0,71 per tahun, mortalitas penangkapan (F) = 0,84, Eksploitasi (E) = 0,54 dan yield per recruitment (Y/R’) = 0.0620. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ikan bungo yang berada di Perairan Danau Tempe memiliki pertumbuhan yang cepat dan diduga telah mengalami kelebihan tangkapan
Beberapa Aspek Reproduksi Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) yang Tertangkap dengan Bagan Perahu di Perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan Muh Arifin Dahlan; Sharifuddin Bin Andy Omar; Joeharnani Tresnati; Muhammad Nur; Moh. Tauhid Umar
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 2 No. 3 (2015)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.993 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v2i3.75

Abstract

Ikan layang merupakan salah satu komoditas ekonomis penting di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan Gonad (TKG), ukuran pertama kali matang gonad dan fekunditas ikan layang deles yang tertangkap menggunakan bagan perahu di perairan Kabupaten Barru. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2013 di Kelurahan Sumpang Binangae yang merupakan fishing-base nelayan penangkap ikan layang deles. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan, Jurusan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Nisbah kelamin dianalisis menggunakan uji chi-kuadrat, TKG ditentukan secara morfologi, IKG dihitung menggunakan metode perhitungan (Johnson, 1971), ukuran pertama kali matang gonad diperoleh dari ukuran pertama pada TKG III dan fekunditas menggunakan metode gravimetric. Ikan layang deles yang diperoleh selama penelitian sebanyak 213 ekor, dengan nisbah kelamin jantan : betina adalah 2,33 : 1,00.  Secara statistik, nisbah kelamin ikan jantan dan betina bukan 1 : 1 atau dalam keadaan tidak seimbang (α = 0,05 ; X2 hitung = 59,6082;  X2 tabel = 9.488; db = 4).  Ikan layang deles pada perairan Barru diperoleh TKG I sampai V dengan IKG 0.0503– 4.4667 % untuk ikan jantan dan 0.2501 – 7.6677 % untuk ikan betina. Persentase ikan layang deles matang gonad tertinggi ditemukan pada bulan Juli dan September, baik untuk ikan jantan maupun ikan betina, sementara pada bulan Oktober ikan yang tertangkap didominasi ikan yang belum matang gonad. Ikan layang deles jantan matang gonad pada ukuran 142 mm dan betina pada ukuran 128 mm dengan fekunditas berkisar antara 1.512 - 34.875 butir.
IDENTIFIKASI STOK IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) MENGGUNAKAN KARAKTER MORFOMETRIK Irmawati Irmawati; Asmi Citra Malina AR Tassakka; Alimuddin Alimuddin; Nadiarti Nadiarti; Aidah Ambo Ala Husain; Moh Tauhid Umar; Basse Siang Parawansa
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 7 No. 13 (2020)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.828 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v7i13.8570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diferensiasi morfologi yang terjadi di antara stok ikan kakap putih, barramundi (Lates calcarifer Bloch, 1790) di perairan pantai Kabupaten Bone, Wajo, Takalar, dan Kalimantan Utara. Diferensiasi karakter morfometrik dianalisis menggunakan fungsi dikskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kakap putih dari perairan Teluk Bone, Selat Makassar dan pesisir Pantai Sekatak Kalimantan Utara bersifat monophyletic. Aliran gen dan migrasi di antara populasi atau stok ikan kakap putih sangat terbatas atau hampir tidak ada. Stok ikan kakap putih di pesisir pantai Desa Akkotengeng Kabupaten Wajo dan stok di pesisir pantai dan daerah aliran sungai (DAS) Sungai Saro Kabupaten Takalar melakukan rekruitmen sendiri. Terdapat satu individu ikan kakap putih di perairan pantai Siwa Kabupaten Wajo dan Cenrana Kabupaten Bone (kedua stok berlokasi di Teluk Bone) yang memiliki fenotipe (morfologi) yang mirip dengan ikan kakap putih di perairan pantai Bulungan Kalimantan Utara. Analisis kontribusi 15 karakter morfometrik terhadap fungsi kanonik menunjukkan bahwa karakter yang menjadi penciri di antara stok adalah tinggi badan, caudal peduncle, dan diameter mata. Hasil discriminant function analysis (DFA) menunjukkan bahwa terdapat tiga populasi lokal yang signifikan berbeda secara fenotipe, sehingga dalam pengelolaannya dibutuhkan manajemen yang berbeda.Kata kunci: Asian seabass, barramundi, karakter morfometrik, Lates calcarifer
PENGENALAN PENGGUNAAN BIOFILTER SEBAGAI UPAYA MENGATASI PENCEMARAN BAHAN ORGANIK DI PERAIRAN TAMBAK DI KELURAHAN LAKKANG, KOTA MAKASSAR Nita Rukminasari; Nadiarti Nurdin; Khusnul Yaqin; Moh. Tauhid Umar; Irmawati Irmawati; Dewi Yanuarita
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Februari 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.25 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i1.6726

Abstract

Introducing Biofilter as a Technique for Solving a Problem of Organic Pollutan at Brachiswater Pond at Lakkang Village, MakassarAbstract: Fish/shrimp culture at pond is one of income source for coastal community. Water sources for brackhiswater pond come from river and estuary.  The quality of water source for this pond depend on the quality of river and estuary.  On the other side, people use river to through it their waste not only domestic waste but also industrial waste along the river, consequently the pollutant in the river is high. Brackishwater pond along Tallo river has a source of water from River and Tallo Estuary.  A high organic concentration in the Tallo River has a significantly effect to the production of shrimp/fish pond.  A low water quality due to high organic matter could decrease the production of pond and farmers could not be able to grow out fish/shrimp for all year due to in particular month was occurred an increasing significantly of organic pollutant in the river. Introducing biofilter method to farmers for increasing  pond water quality and reducing organic waste in the pond is very important, so farmer could apply this simple biofilter technique for solving a problem of a high organic matter in their pond.  Applying biofilter techinique could be expected increasing water quality in the pond, consequently it could increase shrimp/pond production of farmers.Keywords: Biofilter, organic pollutant, Shrimp/fish pond, Tallo River and Lakkang Village.Abstrak: Budidaya ikan/udang di tambak merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat pesisir.  Sumber air di tambak biasanya berasal dari sungai dan muara sungai.  Kualitas sumber air di tambak sangat tergantung kepada kualitas air sungai dan muara.  Di sisi lain, sungai merupakan tempat pembuangan limbah baik limbah domestic maupun limbah industry yang ada di sepanjang sungai sehingga kandungan limbah baik limbah organic maupun non organic cenderung sangat tinggi di perairan sungai. Pertambakan di sepanjang muara sungai Tallo, Kelurahan Lakkang sumber airnya berasal dari Sungai dan Muara Sungai Tallo.  Tingginya kandungan bahan organic di perairan Sungai Tallo sangat mempengaruhi produksi tambak masyarakat. Kondisi kualitas perairan yang rendah karena tingginya kandungan bahan organic menyebabkan semakin turunnya produksi tambak dan masyarakat tidak dapat membudidayakan ikan dan udangnya sepanjang tahun karena pada waktu-waktu tertentu terjadi peningkatan limbah bahan organic yang signifikan. Pengenalan metode biofilter untuk meningkatkan kualitas perairan tambak dan mengurangi limbah organic di tambak sangat penting untuk dilakukan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan teknologi sederhana biofilter untuk mengatasi masalah tingginya konsentrasi bahan organik di tambak.  Dengan penerapan teknologi biofilter ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas air tambak yang akan meningkatkan produksi budidaya udang/ikan.Kata kunci: Biofilter, pencemaran, bahan organic dan Kelurahan Lakkang. 
Studi Kondisi Oseanografi pada Daerah Penangkapan Ikan Pelagis Besar dengan Menggunakan Pole and Line di Perairan Teluk Bone Safruddin Safruddin; Yashinta Kumala Dewi; Rachmat Hidayat; Moh. Tauhid Umar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1421.9 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan antara dinamika kondisi oseanografi terhadap fluktuasi hasil tangkapan dan memetakan daerah penangkapan (DPI) ikan pelagis besar di perairan Teluk Bone. Studi mengenai dinamika kondisi oseanografi difokuskan pada sebaran suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan kedalaman perairan. Pengambilan data dimulai pada bulan April sampai dengan September 2017. Studi ini menggunakan dua jenis yaitu data primer mencakup jenis dan jumlah hasil tangkapan serta posisi penangkapan ikan. Data citra satelit oseanografi yang bersumber dari satelit Terra/MODIS dan AVISO/ETOPO2 sebagai data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Generalized Additive Models (GAMs) dan dipetakan dengan menggunakan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara dinamika kondisi oseanografi dengan fluktuasi hasil tangkapan ikan pelagis besar di perairan Teluk Bone. Distribusi ikan cenderung terjadi pada area perairan dengan suhu permukaan laut berkisar antara 29 - 29,5 oC, dimana konsentrasi klorofil-a pada area tersebut pada nilai 0,2 - 0,4 mg/m-3, dan cenderung di daerah lepas pantai pada kedalaman perairan sekitar 500 - 1.000 m. Kata kunci: kondisi oseanografi, DPI, ikan pelagis besar, teluk bone. 
Musim Pemijahan Ikan Tongkol Lisong (Auxis rochei Risso,1810) di Perairan Majene Sulawesi Barat Muh. Arifin Dahlan; Budiman Yunus; Moh. Tauhid Umar; Muhammad Nur
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.979 KB)

Abstract

Tongkol lisong dengan nama latin Auxis rochei merupakan salah satu ikan pelagis dari familiscombridae yang banyak ditangkap oleh nelayan di Perairan Selat Makassar terkhusus di PerairanMajene, Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan menganalisis musim pemijahan ikan tongkol diperairan Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Pengambilan sampel dilaksanakan selama enam bulansejak Mei hingga Oktober 2018 di Kel. Pangali-Ali Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.Penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring lingkar dan pancing. Ikan diukur panjang,ditimbang beratnya, dibedah, diidentifikasi jenis kelamin dan tingkat kematangannya gonadnya.Untuk menentukan musim pemijahan ikan tongkol dilakukan analisis Indeks Kematangan Gonad(IKG). Indeks kematangan gonad adalah suatu nilai dalam persen yang merupakan hasil dariperbandingan antara bobot gonad dan bobot tubuh. Berdasarkan hasil penelitian jumlah ikantongkol diperoleh selama penelitian sebanyak 372 ekor ikan (216 jantan dan 156 betina). Hasilanalisis IKG ikan tongkol lisong di pada setiap waktu pengambilan sampel k di perairan Majenemenunjukkan nilai IKG tertinggi diperoleh pada Bulan Agustus. Tingginya Nilai IKG tertinggipada bulan tersebut diduga merupakan puncak pemijahan.Kata kunci: ikan tongkol, musim pemijahan, Majene.
Zona Potensial Penangkapan Ikan Pelagis Besar di Perairan Teluk Bone Safruddin Safruddin; Baso Aswar; Rachmat Hidayat Hidayat; Saiful Saiful; Yashinta Kumala Dewi; Moh. Tauhid Umar; St. Aisjah Farhum; Mukti Zainuddin; Achmar Mallawa
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.196 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyediakan informasi tentang zona potensial penangkapan ikan (ZPPI)pelagis besar di Teluk Bone berdasarkan pola hubungan antara fluktuasi hasil tangkapan ikan poleand line dan dinamika kondisi oseanografi secara spatial dan temporal yang ditemukan selamapenelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model kombinasi fishingperformance-oceanographic preferences dan dipetakan dengan menggunakan GeographicInformation System (GIS) dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember atau dalam siklussatu (1) tahun. Dinamika spasial dan temporal parameter oseanografi seperti suhu permukaan lautdan densitas klorofil-a berbeda dalam skala bulanan dan musiman sehingga ZPPI pelagis besarjuga berubah dalam skala tersebut. Zona potensial penangkapan ikan pelagis besar di PerairanTeluk Bone yang paling produktif terbentuk pada bulan April s.d September. Sedangkan bulanlainnya (Desember s.d Maret ) ditemukaan bahwa ikan pelagis baru bergerak masuk ke perairanTeluk Bone dari arah Selatan. Pada Bulan Oktober dan November, ikan pelagis besar membentukformasi yang besar di bagian Selatan Teluk Bone- Laut Flores. Berdasarkan hal tersebut di atas,strategi pengelolaan alat tangkap di Perairan Teluk Bone seharusnya diterapkan berdasarkan petadaerah potensial penangkapan ikan pelagis besar. Informasi ini sangat dibutuhkan nelayan danstakeholders untuk pengaturan kalender penangkapan ikan dalam rangka optimalisasi pemanfaatanpotensi ikan pelagis besar yang sudah dipetakan.Kata kunci: Ikan pelagis besar, ZPPI, Teluk Bone.
Keanekaragaman Echinoidea di Kepulauan Tonyaman, Polewali Mandar Echinoidea diversity in Tonyaman Island, Polewali Mandar Sharifuddin Bin Andy Omar; Destrilia Duma; Sri Wahyuni Rahim; Basse Siang Parawansa; Moh. Tauhid Umar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulu babi termasuk dalam kelas Echinoidea, merupakan salah satu potensi sumberdaya protein hewani yang mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia. Selain itu, bulu babi juga memiliki manfaat ekologis besar dalam struktur rantai makanan di perairan. Hewan ini umumnya hidup berasosiasi dengan padang lamun, termasuk di perairan Kepulauan Tonyaman, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Penelitian tentang bulu babi di pulau-pulau yang berada dalam kawasan Kep. Tonyaman telah dilakukan pada bulan Februari 2019 sampai Maret 2019.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis, kelimpahan individu, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi bulu babi yang terdapat di perairan tersebut. Pengambilan sampel bulu babi dilakukan saat air surut masing-masing pada dua buah stasiun (yang ada lamun dan tanpa lamun) diP. Battoa, P. Dea-dea, P. Gusung Toraja, dan P. Tangnga. Metode yang digunakan adalah metode transek, menggunakan lima buah transek bujur sangkar berukuran 0,5 m x 0,5 m pada setiap stasiun, Semua individu bulu babi yang terdapat di dalam transek diambil setiap bulan sekali, untuk diidentifikasi. Selama penelitian, diperoleh 515 individu bulu babi yang berasal dari 7 spesies dan 4 famili. Jenis bulu babi yang paling melimpah di Kep. Tonyaman dan tersebar di seluruh lokasi penelitian adalah Diadema setosum. Nilai indeks keanekargaman yang diperoleh berkisar 0,5729 – 1,5140, indeks keseragaman berkisar 0,3393 – 0,7780, dan indeks dominansi berkisar 0,5315 – 0,8303.Kata kunci: bulu babi, Echinoidea, Kepulauan Tonyaman, padang lamun