Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

RELEVANSI MUATAN HISTORIS DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SEJARAH RORO MENDUT VERSI Y. B. MANGUNWIYA DI ERA DIGITAL Febri Kevin Aditya; Ismail Lutfi; Lutfiah Ayundasari
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v4i1p98-113

Abstract

The digital age is inevitable. The rapid influence of the digitization process has led to a deterioration of character values in students. Students' characters can be built through historical learning based on the search for meaning in the text of historical novels by exploring the educational value of the characters in them. This research aims to describe the value of character education in Roro Mendut historical novel version Y.B. Mangunwijaya and its relevance as reflective material to overcome various challenges of the digital age. This research is qualitative with Ferdinand de Saussure semiological analysis as an analytical technique. The results of this study showed the existence of historical content and found five main educational character values set by the Ministry of Education and Culture. The historical content and educational characters values found to have relevance to the modern life of the digital age. Relevance can be pursued as a historical learning material that builds the character of students. To be utilized in history learning in the classroom, special learning methods are required.
Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Augmented Reality Card (Arc) Candi–Candi Masa Singhasari Berbasis Unity3D pada Pokok Materi Peninggalan Kerajaan Singhasari untuk Peserta Didik Kelas X KPR1 SMK Negeri 11 Malang Muhammad Yusuf Efendi; Ismail Lutfi; Indah Wahyu Puji Utami; Slamet Sujud Purnawan Jati
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v1i2p176-187

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini berpengaruh pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan sejarah. Berbagai media pembelajaran berbasis teknologi informasi dikembangkan untuk menunjang pembelajaran sejarah di sekolah, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) untuk visualisasi berbagai peninggalan kerajaan Singhasari. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan dan menguji efektifitas media pembelajaran sejarah ARC Candi-Candi Masa Singhasari berbasis Unity3D pada pokok materi peninggalan Kerajaan Singhasari untuk peserta didik kelas X KPR 1 SMK Negeri 11 Malang. Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian dan pengembangan model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi media pembelajaran yang dikembangkan dari ahli media mendapatkan nilai persentase sebesar 100%, sedangkan dari ahli materi nilai persentase sebesar 89%. Hasil uji coba awal kelompok kecil dengan jumlah 7 peserta didik diperoleh nilai persentase sebesar 98%. Dari hasil uji coba pemakaian kelompok besar dengan jumlah 30 peserta didik diperoleh nilai persentase sebesar 87%. Dari hasil pengukuran nilai pretest dan postest, terjadi peningkatan yang cukup signifikan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran ini. Rata-rata nilai pretest adalah 31,3 sedangkan nilai postest adalah 78,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ARC Candi-Candi Masa Singhasari ini tergolong sangat valid dan sangat efektif digunakan untuk pembelajaran sejarah.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v1i22018p176
Penetrasi Jepang Dan Dampaknya Terhadap Batik Pekalongan, 1930-1945 Satrya Paramanandana; Ismail Lutfi; Lutfiah Ayundasari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i2.8948

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai penetrasi Jepang ke Hindia Belanda pada tahun 1930-1945. Jepang pada tahun 1930-an mulai mendominasi perekonomian Hindia Belanda terutama dalam hal ekspor kain. Selain itu pada tahun 1942, pendudukan Jepang menimbulkan krisis kain di Hindia Belanda. Penetrasi yang dilakukan secara ekonomi dan militer ini berdampak pada batik di Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan sejarah kebudayaan. Hal ini karena dalam artikel ini menyoroti morfologi budaya akibat penetrasi ekonomi dan militer Jepang. Perubahan ini terekam dalam batik Pekalongan periode 1930-1945. Pembahasan dalam artikel ini antara lain masa keemasan dan jatuhnya industri batik di Pekalongan pada 1929-1930, tren gaya batik di Pekalongan menjelang 1930, dan dampak penetrasi Jepang terhadap batik Pekalongan tahun 1930-1945. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasi ekonomi dan militer Jepang terhadap Hindia Belanda memengaruhi batik di Pekalongan dari segi ketersediaan kain untuk industri batik dan perubahan tren batik serta tata warna khas Jepang akibat selera pasar.
SOSIALISASI KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA HUTAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA PENANGGUNGAN Reza Hudiyanto; Ismail Lutfi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v4i1p1-8

Abstract

Cultural remain of the Hindu Buddhist period in Java from the 8th to 15th centuries AD representing cultural diversity in Indonesia. The existence of monuments is often being ignored by the local population for their minimal economic contribution. Practically, it caused a lot of damage to cultural heritage both caused by humans and nature. Therefore, the publishing of the Cultural Heritage Law and the management of cultural resources were carried out in villages located in the area closest to the Penanggungan Cultural Heritage Area. This activity was conducted by compelling most relevant information, drafting in easier grasping text, and selecting obtained feedback from the target group. Published material covers the history of the Penanggungan Temple Area, technical assistance and examples of cultural resource management in Trowulan. From this activity, it can be resumed that the public only have very tiny information about the opportunity offered by managing this the legacy of the Ancient Hindu State Majapahit. Both of these activities need to be followed byassistance and the formation of a main group. This main groups were driving force which has equipped with knowledge of social empowerment, a lot of material with regard to tourism on specific themes, environmental preservation and implementation of the mandate of the Law on Cultural Heritage. By knowing the important of temple, statue and monument in Penanggungan, it has proved increased their sense of preserving cultural heritage.
Sejarah pementasan kelompok Loddrok Rukun Famili tahun 1945-1990-an di Kabupaten Sumenep Akbar Nugroho Adi Utama; Ismail Lutfi; Arif Subekti
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.097 KB) | DOI: 10.17977/um081v2i12022p65-81

Abstract

The history of performing arts in Madura be an interesting discussion to be discuss, the performing arts in Sumenep a lots of variety for example lodrok. The oldest lodrok’s group in Sumenep is Rukun Famili formed in 1945. This study focus on alteration in technique stage use by this group “Rukun Famili” and the factor that underlying changes and the impact of these changes on the local art performances of Sumenep. This research uses historical methods with direct research to get valid data sources, and the depth study to books, articles and interviews with sources who knows about arts Sumenep Loddrok. The research showing that stage technical changes implemented by Rukun Famili group supported by the development of science and technology and the people who changes their tastes and leave traditional art and this changes has an impact on other performing arts for example topeng dhalang. Sejarah seni pertunjukan di Madura menjadi sebuah kajian menarik untuk dibahas, selama ini seni pertunjukan di Sumenep cukup beragam salah satu contohnya Loddrok. Kelompok Loddrok tertua di Sumenep yaitu Rukun Famili yang dibentuk pada tahun 1945. Studi ini memfokuskan pada perubahan yang terjadi pada teknis pementasan yang digunakan kelompok Rukun Famili dan faktor yang mendasari perubahan tersebut serta pengaruh perubahan tersebut terhadap seni pertunjukan lokal Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan sumber-sumber data yang relevan, serta kajian mendalam terhadap buku, artikel, dan wawancara dengan narasumber yang berkecimpung dalam kesenian Loddrok di Sumenep. Studi ini menunjukkan bahwa perubahan teknis pementasan yang diterapkan oleh kelompok Rukun Famili didorong dengan pesatnya perkembangan IPTEK serta selera masyarakat yang berubah dan mulai meninggalkan kesenian tradisional. Perubahan tersebut juga berdampak terhadap seni pertunjukan lainnya, yaitu Topeng Dhalang.
Peningkatan kompetisi PEMIRA kampus melalui calon independen Michael Aprillino Fernandes; Abi Ahmad Yusuf; Ismail Lutfi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 10 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The campus general election (PEMIRA) is one of the real lessons of good democracy for students. This is because through PEMIRA, students can understand all the roles and functions of components that exist in a democratic party (general elections). In the PEMIRA campus, of course, there will be many candidates from various backgrounds, including candidates who have an independent background (non-noxious and non-anti-nightmare). The participation of Independent candidates who are not from or anti-omek is a very good thing for democratic life on campus. Because in the election of the Indonesian state itself, independent candidates also get the same opportunity as party candidates to participate in the elections. In addition, the large number of independent candidates participating in the campus PEMIRA will certainly create new ideas and thoughts in campus democracy which is a miniature of the Indonesian state. However, in reality, there are many students with independent backgrounds who do not understand or still do not have the courage to advance in the campus PEMIRA as students with independent backgrounds (non-noxious and non-anti-nightmare). So that in this research, an innovation will be made that makes students with independent backgrounds dare to go forward and compete in the campus PEMIRA as students with independent backgrounds. Pemilu Raya (PEMIRA) kampus merupakan salah satu pembelajaran nyata demokrasi yang baik kepada mahasiswa. Hal ini dikarenakan melalui PEMIRA, mahasiswa dapat memahami segala bentuk peran dan fungsi komponen yang ada dalam suatu pesta demokrasi (pemilihan umum). Dalam PEMIRA kampus tentu akan banyak munculnya calon-calon dari berbagai latar belakang tak terkecuali calon yang memiliki latar belakang Independen (non omek dan non anti omek). Ikut sertanya calon Independen yang tidak berasal dari omek maupun anti omek merupakan suatu hal yang sangat baik bagi kehidupan demokrasi di kampus. Dikarenakan dalam PEMILU negara Indonesia sendiri, calon independen turut mendapatkan kesempatan yang sama dengan calon partai untuk ikut serta dalam PEMILU. Selain itu dengan banyaknya calon independen yang ikut serta dalam PEMIRA kampus tentu akan membuat munculnya gagasan dan pemikiran baru dalam demokrasi kampus yang merupakan miniatur dari negara Indonesia. Namun pada kenyataannya, banyak sekali mahasiswa berlatar belakang independen yang belum paham atau masih belum berani untuk maju dalam PEMIRA kampus sebagai mahasiswa berlatar belakang independen (non omek dan non anti omek). Sehingga dalam peneliti jam ini akan dibuatnya sebuah inovasi yang membuat mahasiswa berlatar belakang independen untuk berani maju dan berkompetisi dalam PEMIRA kampus sebagai mahasiswa berlatar belakang independen.
Sistem tata letak Kota Majapahit sebagai solusi pembangunan daerah dan mengatasi pemukiman kumuh di masa generasi Z Michael Aprillino Fernandes; Ismail Lutfi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The city layout system has long been known in civilization in the archipelago. One of the city layout systems that exist in the civilization of the archipelago itself is the city layout system of the Majapahit Kingdom. Based on some evidence of relics in Mojokerto (Trowulan) which is thought to be the capital of the Majapahit kingdom (Wilwatikta). It can be seen that the Majapahit kingdom already had a very good city layout system, especially the layout for residential areas. The city layout system used by the Majapahit kingdom was able to arrange the location of residential areas very well to prevent the occurrence of slum settlements. Therefore, through this research, it will be studied in depth about the city planning system used by the Majapahit kingdom in regulating the regional development of cities during the Majapahit era, especially the capital of the Majapahit kingdom (Wilwatikta). With the aim of knowing the layout system of the Majapahit city and making it a solution for regional development and overcoming the problem of slum settlements in the current generation Z. Sistem tata letak kota sudah lama dikenal dalam peradaban di Nusantara. Salah satu sistem tata letak kota yang ada dalam peradaban Nusantara itu sendiri adalah sistem tata letak kota Kerajaan Majapahit. Berdasarkan bebeapa bukti peninggalan yang ada di Mojokerto (Trowulan) yang diduga sebagai ibukota kerajaan Majapahit (Wilwatikta). Dapat diketahui bhawa kerajaan Majapahit telah mempunyai sistem tata letak kota yang amat sangat baik terkhususnya tata letak untuk daerah pemukiman penduduk. Sistem tata letak kota yang digunakan kerajaan Majapahit tersebut mampu mengatur letak daerah-daerah pemukiman penduduk dengan amat sangat baik untuk mencegah terjadinya pemukiman kumuh. Oleh sebab itulah, melalui penelitian ini akan dikaji secara mendalam mengenai sistem tata telak kota yang digunakan oleh kerajaan Majapahit dalam mengatur pembangunan daerah kota-kota dimasa Majapahit terkhususnya ibukota kerajaan Majapahit (Wilwatikta). Dengan tujuan untuk mengetahui sistem tata letak kota Majapahit tersebut dan menjadikannya sebagai solusi untuk pembanguna daerah dan mengatasi masalah pemukiman kumuh di masa generazi Z sekarang ini.
Private Tutoring during Crisis: Lessons Learned from a Private Tutoring Provider in Indonesia Yanda, Fikri; Ismail, Lutfi; Anita, Anita; Ayuningtyas, Lidya Pawestri
Journal of Nonformal Education Vol 8, No 2 (2022): August: Community Education, Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v8i2.36705

Abstract

While educational institutions worldwide have been widely affected by the crisis brought about by the COVID-19 pandemic, private tutoring (PT) providers have also profoundly impacted. The only way for survival is to shift to online services, although they have to compete with formal educational institutions that also provide online learning and teaching to the students –customers to the PT providers. The current paper explores the impacts of the COVID-19 pandemic to an English PT provider in Indonesia; how they negotiate and adapt to such a critical circumstance; and what strategies they have to take to sustain their place within the PT sector. Implications and recommendations are also provided.
Daya tarik wisata sejarah budaya di Malang Raya Daya Negri Wijaya; Ismail Lutfi; Reza Hudiyanto; Deny Yudo Wahyudi; Fitri Ariska
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v3i32023p401-410

Abstract

Wilayah Malang Raya yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu berada di Provinsi Jawa Timur, menawarkan kombinasi kekayaan sejarah, warisan budaya, dan keindahan alam yang menakjubkan. Hal ini menjadikannya sebagai destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung. Namun, dalam masyarakat sering kali situs sejarah di wilayah tersebut tidak mendapat perhatian yang cukup, baik dalam hal perawatan maupun pemahaman terhadap cerita sejarah yang berkembang di sekitarnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dan ethnohistory. Metode kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber-sumber tertulis yang ada, sedangkan ethnohistory memberikan wawasan tentang perspektif budaya dan masyarakat lokal terkait dengan situs-situs sejarah tersebut. Penelitian ini mengulas wisata sejarah budaya di berbagai masa, termasuk masa Hindu-Budha, masa Islam, masa kolonial, dan masa pendudukan Jepang. Tujuannya adalah memberikan pandangan objektif tentang situasi sebenarnya dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran serta apresiasi terhadap warisan sejarah yang ada di Malang Raya. Dengan adanya artikel ini, diharapkan masyarakat dapat memahami akar budaya mereka sendiri, memperkuat jati diri bangsa, serta menjaga warisan berharga ini bagi generasi mendatang.The Greater Malang area, which includes Malang City, Malang Regency, and Batu City, is in East Java Province, offering a combination of rich history, cultural heritage, and stunning natural beauty. This makes it an attractive tourist destination for visitors. However, in society, historical sites in the region often do not receive sufficient attention, both in maintaining and understanding the historical stories that develop around them. This study uses the methods of literature study and ethnohistory. The literary method is used to obtain information from existing written sources, while ethnohistory provides insight into the cultural and local community perspectives related to these historical sites. This research reviews cultural history tourism in various eras, including the Hindu-Buddhist period, the Islamic period, the colonial period, and the Japanese occupation period. The aim is to provide an objective view of the actual situation and invite the public to increase awareness and appreciation of the historical heritage of Malang Raya. With this article, it is hoped that people can understand their cultural roots, strengthen their national identity, and protect this valuable heritage for future generations. 
DEVELOPMENT OF ELECTRONIC LEARNING MEDIA PACAL RESERVIOR MATERIAL FOR PHASE F CLASS XI SMAN 1 BAURENO Sholikah, Dini Nisa Atus; Lutfi, Ismail
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v7i1p8-27

Abstract

Abstract:This study aims to develop effective and interactive learning materials for Pacal Reservoir content within Phase F, Class XI at SMAN 1 Baureno, employing the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) approach. Emphasizing the creation of interactive learning resources, the research endeavors to enhance students' comprehension of the technical and environmental aspects associated with the Pacal Reservoir. Methodologically, the research employs learning needs analysis, media design, development based on predetermined designs, implementation within the classroom setting, and evaluation of the efficacy of the developed learning materials. Notably, the active involvement of students and teachers in the development process plays a pivotal role in ensuring that the produced learning materials address identified needs and effectively enhance student engagement and comprehension of the Pacal Reservoir content. It is anticipated that the findings of this study will contribute to the enhancement of the quality of learning materials pertaining to the Pacal Reservoir at SMAN 1 Baureno, while also serving as a valuable reference for the development of similar learning resources across related fields of study.