Claim Missing Document
Check
Articles

TELAAH EDISI NASKAH "SADJARAH BANTEN" SEBAGAI SUMBER DATA TEKSTUAL BAGI PENGKAJIAN SEJARAH: Tinjauan Disertasi Titik Pudjiastuti Wahyudi, Deny Yudo
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 3, No 2 (2010): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.515 KB)

Abstract

Abstract: Manuscript as a traditional historiography resource was a thing of interest on historical process studies. SadjarahBanten as an old document was essential for historical studies and historical inscription in Nusantara. TitikPudjiastutihas written SadjarahBanten manuscriptturn into textual resources on her dissertation could help other knowledge and science, especially on history have got huge information and interpretation on it.
KERAJAAN MAJAPAHIT: DINAMIKA DALAM SEJARAH NUSANTARA Deny Yudo Wahyudi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.68 KB) | DOI: 10.17977/sb.v7i1.4739

Abstract

Abstract. Majapahit is one of Nusantara big kingdoms in influence of Hindhu-Budha age. As big kindom, Majapahit had glorious and sad history dynamic. Many things can be explored from history of Majapahit because it has abundant data sources, both artifact and textual data or news from the other countries. The historical dynamic can be basic of history wisdom in the present time.
RELIEF ARI DARMA DI CANDI JAGO Deny Yudo Wahyudi; Slamet Sujud Purnawan Jati
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.87 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4766

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan berupa informasi mengenai pemanfaatan cerita Ari Darma dalam sebuah konteks percandian pada masa Hindu-Buddha di Indonesia khususnya masa Singhasari-Majapahit. Target khusus dalam penelitian ini adalah mengaji berbagai relief di Candi Jago dan model penelitian tranformasi pesan relief percandian. Dalam upaya tersebut dilakukan dengan metode arkeologi sejarah. Metode ini mengungkapkan tinggalan arkeologis berupa relief dan konteks percandian. Hal ini didukung data tekstual yang akan diinterpretasi melalui pendekatan sejarah Abstract: This study tends to give a contribution to the educational world especially the information on using Ari Darma story in the context of Hindu-Buddha’s temple in Indonesia focusing on Singhasari-Majapahit period. This specific aim for this study refers to reveal the various reliefs at Jago temple and research model of transforming message of the reliefs. In this effort historical archaeology was used as a research design. This method helped to know some archaeological remains like reliefs and the context of temple. This is supported by textual data interpreted by historical approach.
SITUS-SITUS MEGALITIK DI MALANG RAYA: KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI Slamet Sujud Purnawan Jati; Deny Yudo Wahyudi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 1 (2015): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.216 KB) | DOI: 10.17977/sb.v9i1.4794

Abstract

Abstrak: Kajian bentuk dan fungsi situs megalitik di Malang Raya membuka kemungkinan pengembangan keilmuan sejarah budaya, sejarah lokal, dan secara spesifik budaya megalitik di masa pra-aksara Malang Raya. Dalam kasus ini terutama pada materi sejarah lokal secara khusus pada materi pra-aksara sangat jarang diberikan di sekolah-sekolah di Malang Raya, sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi materi pembelajaran pada Sejarah Lokal. Pengetahuan dari budaya megalitik pada masa pra-sejarah penting untuk menjelaskan keberadaan objek megalitik dalam keterkaitannya dengan identitas budaya komunitas pendukungnya.Abstract: this study on the form and function of megalithic sites in Great Malang might open the knowledge and lead to cultural history and local history, specifically megalithic culture in pre-history of Great Malang. The material of local history especially pre-history era is rarely given by the schools of Great Malang. Therefore, the findings will be a learning material for local history. This might be important to explain the existence of megalithic object related to cultural identity of supporting community.
GAYATRI DALAM SEJARAH SINGHASARI DAN MAJAPAHIT Deny Yudo Wahyudi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 7, No 2 (2013): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.164 KB) | DOI: 10.17977/sb.v7i2.4743

Abstract

Abstrak: Gayatri is an important woman figure in history of Majapahit. As a main family member, she had central role, although her role is invisible. Her status as Rajapatni gave her a big power, so she ascended her husband’s throne after her son in law, who has no son, died. Her Pendharmaan becomes an important source to be studied because of its vague of supporting data.
GAYA SENI ARCA DWARAPALA RAKSASA KADIRI, SINGHASARI & MAJAPAHIT Deny Yudo Wahyudi; Slamet Sujud Purnawan Jati
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.232 KB)

Abstract

Dwarapala merupakan arca penjaga obyek suci yang biasanya digambarkan berpasangan. Penggambaran mereka bersifat demonis dengan hiasan-hiasan yang khas. Di beberapa wilayah Jawa Timur digambarkan beberapa arca dwarapala yang digambarkan berukuran raksasa dalam posisi berlutut. Deskripsi gaya seni dijabarkan dalam rincian kondisi tubuh dan gaya busananya. Penggambaran ikonografis ini menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran perbedaan gaya seni masing-masing masa. Dwarapala is guardian statue of sacred object, usually depicted in pairs. Its cketched on demonic form with distinctive decorations. In some parts of East Java, a few giant dwarapala are depicted in kneeling positions. The description of the art facet explained on details of the body language and costum pattern. This iconographic depiction illustrates the similarities and dissimilarities that are strongly believe would illuminate the differences of the Kadiri, Singhasari, Majapahit pattern on art. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i22017p180
Situs-situs Megalitik di Malang Raya: Kajian Bentuk dan Fungsi Slamet Sujud Purnawan Jati; Deny Yudo Wahyudi
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.216 KB) | DOI: 10.17977/um020v9i12015p116-128

Abstract

Toponimi desa-desa di Nusa Ambon: Kajian sejarah dan arkeologi Daya Negri Wijaya; Deny Yudo Wahyudi; Siti Zainatul Umaroh; Ninie Susanti; Rendy Aditya Putra Ertrisia
Berkala Arkeologi Vol 41 No 1 (2021)
Publisher : Balai Arkeologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1532.483 KB) | DOI: 10.30883/jba.v41i1.600

Abstract

Previously, several toponymy studies have already been conducted both in the Nusa (Island) Ambon as well as in the City of Ambon. However, previous studies have not used the historical-archaeological approach. The use of this approach could ease the researchers to reveal the cross-cultural meeting in a specific locus. Taking the Island of Ambon as a locus, the researchers aim to find the origin of village names and the cultural intersection in Leihitu and Leitimor Peninsula. There were three steps conducted to collect and analyse data using historical-archaeological approach. Firstly, the researchers identified and took a tabulation of the village names, mentioned by the Hikayat Tanah Hitu (The Epic of Hitu Land) and three ancient maps. Secondly, the researchers identified various archaeological remains located in the scattered villages. Finally, the researchers analysed the origin of village names by searching the word-meanings, finding the present locations, and describing the role of the contemporary cultures (Islamic and Colonial period) in the past. The researchers found 12 villages with 22 archaeological remains. All related communities have the archaeological remains which could explain the local dynamics, but there are merely ten villages which name meanings could be identified.
KEBIJAKAN PEMERINTAH MEMPROMOSIKAN BUSANA TRADISIONAL Ella Jayahuda Prasety; Deny Yudo Wahyudi
Jurnal Kebijakan Publik Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v14i2.8203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempromosikan pemakaian busana tradisional di Kota Malang sebagai upaya pelestarian kearifan lokal. Dalam konteks kebudayaan Kota Malang yang kaya akan budaya dan tradisi lokal, banyak ragam busana tradisional yang menjadi bagian dari identitas masyarakatnya. Sayangnya, kearifan lokal ini terancam punah akibat minimnya pengetahuan dan minat masyarakat dalam mempertahankannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi lapangan di MAN 2 Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan adanya upaya yang dilakukan pemerintah Kota Malang melalui Perda No.78 tahun 2020 yang teramati di MAN 2 Kota Malang untuk mempromosikan pemakaian busana tradisional, tetapi masih terdapat kendala dalam pelestarian kearifan lokal, seperti kurangnya pengetahuan dan minat masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya ada dari factor hukum, factor penegak hokum, faktor fasilitas hokum faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan  Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal melalui pemakaian busana tradisional.
ANALISIS POTENSI SEJARAH PERJUANGAN RONGGOLAWE SEBAGAI PEMBELAJARAN SEJARAH SMA: NILAI PERJUANGAN DAN KEPAHLAWANAN Muhammad 'Afwan Mufti; Deny Yudo Wahyudi
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v6i1p30-43

Abstract

The word "rebellion" often carries a negative stereotype for most people, as seen in the case of the Ronggolawe rebellion against the Majapahit Kingdom. However, upon further examination, the historical event of Ronggolawe contains valuable lessons on heroism and struggle that can be linked to the 18 points of character education. This research aims to analyze the potential of Ronggolawe's struggle as a learning material for high school students that embodies heroism and the values of struggle. The research utilizes Kuntowijoyo's historical research method to examine the values contained within Ronggolawe's struggle with the following research questions: 1) The historical significance of Ronggolawe's struggle for the Majapahit Kingdom, 2) The analysis of Ronggolawe's struggle from a historical perspective, and 3) The analysis of Ronggolawe's potential as a learning material for heroic values in history subjects. The study found that the value of heroism includes elements of tolerance, democracy, nationalism, patriotism, appreciation of achievement, social concern, responsibility, while the values of struggle include honesty, discipline, independence, friendliness, and creativity. Therefore, Ronggolawe's struggle has great potential to become learning material for high school history subjects, with hopes for further research on this topic.Kata “pemberontakan” kerap kali mendapat stereotip buruk bagi kebanyakan masyarakat. Seperti halnya peristiwa pemberontakan Ronggolawe terhadap kerajaan Majapahit. Jika ditelaah lebih lanjut, peristiwa sejarah Ronggolawe memiliki pembelajaran yang mengandung nilai kepahlawanan dan perjuangan nantinya akan dikaitkan dengan 18 poin nilai Pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis potensi sejarah perjuangan Ronggolawe sebagai materi pembelajaran siswa di SMA yang mengandung nilai kepahlawanan dan nilai perjuangan. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah milik Kuntowijoyo untuk menelaah unsur nilai yang terkandung dalam sejarah perjuangan Ronggolawe dengan rumusan masalah 1) Sejarah perjuangan Ronggolawe bagi Kerajaan Majapahit, 2) Analisis Perspektif Kiprah Perjuangan Ronggolawe secara Historis, 3) Analisis Potensi Perjuangan Ronggolawe sebagai Pembelajaran Nilai Kepahlawanan pada Mata Pelajaran sejarah. Sehingga berdasarkan kajian analisis yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa nilai kepahlawanan memiliki unsur toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab dan nilai perjuangan memiliki unsur jujur, disiplin, mandiri, bersahabat, kreatif. Dengan demikian, sejarah perjuangan Ronggolawe memiliki potensi yang sangat baik jika dijadikan materi dalam pembelajaran sejarah untuk siswa di SMA dengan harapan adanya pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai topik bahasan ini.