Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Perbedaan Konsumsi Energi dan Protein Balita Stunting di Pedesaan dan Perkotaan Nur Afrinis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i2.2596

Abstract

Masalah  gizi yang banyak terjadi di Negara berkembang adalah stunting. Pendek (stunting) pada balita disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan dalam jangka waktu lama. Wilayah pedesaan memiliki prevalensi stunting yang lebih tinggi daripada perkotaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan konsumsi energy dan protein balita stunting usia 24-59 bulan di pedesaan dan perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu anak balita usia 24-59 bulan di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang dan Kelurahan Labuh Baru Barat Puskesmas Payung Sekaki dengan jumlah yang masing-masing berjumlah 93 orang. Instrument yang digunakan adalah food recall 24 jam. Hasil Penelitian menunjukkan di pedesaan sebanyak 89 balita (95.7%) konsumsi energinya kurang dan 88 orang (94.6%) konsumsi proteinnya kurang. Di wilayah perkotaan sebanyak 70 balita (75.3) konsumsi energy kurang dan sebanyak 75 balita (80.6) konsumsi proteinnya kurang. Rata-rata konsumsi energi balita stunting di pedasaan adalah 84 kkal, sedangkan di perkotaan 103kkal.  Berdasarkan uji mann-whitney terdapat perbedaan asupan energy di pedesaan dan perkotaan (p-value = 0.000) dan perbedaan konsumsi protein di pedesaan dan perkotaan (p-value 0.004). Terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumsi energi dan protein balita usia 24-59 bulan di pedesaan dan perkotaan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN MOTIVASI MEMBERIKAN MP-ASI TEPAT WAKTU Liza Wati; Nur Afrinis Afrinis; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Complementary feeding of breastmilk to infants less than 6 months of age has an impact on digestive disorders, allergies, and growth disorders. Mother's knowledge about complementary foods affects the timing of complementary feeding. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and motivation to provide MP-ASI on time in Rimba Melintang Village, Rokan Hilir Regency in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population of this research were 95 mothers who have infants 0-6 months in Rimba Melintang Village with total sampling technique. The study was conducted in October - November 2020. The data collection technique used a questionnaire. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results showed that respondents' insufficient knowledge of complementary foods (62.1%) and respondents were not motivated to provide complementary breastfeeding on time (60%). There was a relationship between maternal knowledge and motivation to provide complementary breastfeeding on time with a value of p = 0.028. The conclusion was the lack of motivation of mothers in providing complementary breastfeeding on time because of low parental knowledge. It was recommended that health workers be more active in providing education about complementary foods and the importance of exclusive breastfeeding for infants.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN MOTIVASI MEMBERIKAN MP-ASI TEPAT WAKTU Liza Wati; Nur Afrinis Afrinis; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Complementary feeding of breastmilk to infants less than 6 months of age has an impact on digestive disorders, allergies, and growth disorders. Mother's knowledge about complementary foods affects the timing of complementary feeding. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and motivation to provide MP-ASI on time in Rimba Melintang Village, Rokan Hilir Regency in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population of this research were 95 mothers who have infants 0-6 months in Rimba Melintang Village with total sampling technique. The study was conducted in October - November 2020. The data collection technique used a questionnaire. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results showed that respondents' insufficient knowledge of complementary foods (62.1%) and respondents were not motivated to provide complementary breastfeeding on time (60%). There was a relationship between maternal knowledge and motivation to provide complementary breastfeeding on time with a value of p = 0.028. The conclusion was the lack of motivation of mothers in providing complementary breastfeeding on time because of low parental knowledge. It was recommended that health workers be more active in providing education about complementary foods and the importance of exclusive breastfeeding for infants.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANKAN DIET DIABETES MELITUS (DM)PADA PASIEN DM TIPE 2 Osa Putri Gamia; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.11654

Abstract

Seringnya terjadi peningkatan jumlah penderita DM tipe 2, perlunya penatalaksanaan pasien DM yang diketahui empat poin untuk memantau penyakit dan komplikasi yaitu terapi diet, edukasi, berolahraga dan pengobatan. Pengelolaan utama berhasilnya DM tipe 2 yaitu diet terdapat 2 faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet DM pada pasien DM tipe 2 yaitu pengetahuan dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalankan diet DM pada pasien DM tipe 2 di RSUD Muhammad Sani. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis DM tipe 2 yang menjalani perawatan di Instalasi Rawat jalan RSUD Muhammad Sani pada periode tahun 2022. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling yaitu sebanyak 79 responden. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat mengunakan uji Chi-Squere. Responden dengan pengetahuan baik 41 responden, 40 responden yang mendukung, dan 39 responden yang patuh menjalankan diet DM. Hasil uji statistik didapat P value = 0,040 (P< 0,05) artinya ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan diet 3J, P value = 0,001 (P< 0,05) artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalankan diet DM. Adanya hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepauhan menjalankan diet DM pada pasien DM tipe 2 di RSUD Muhammad Sani.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN SISA MAKANAN PADA PASIEN HIPERTENSI Indrawati Indrawati; Wanda Lasepa; Nur Afrinis
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.11748

Abstract

Sisa makanan pada pasien hipertensi dapat mempengaruhi jumlah hari rawat dan lamanya proses penyembuhan pasien di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan diet rendah garam dan motivasi makan dengan sisa makanan pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Muhammad Sani Kabupaten Karimun.. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pengetahuan diet rendah garam dan motivasi makan dengan sisa makanan pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Muhammad Sani Kabupaten Karimun yang berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan form sisa makanan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang diet rendah garam, sebagian besar responden memiliki motivasi lemah, terdapat hubungan Pengetahuan Diet Rendah Garam dengan Sisa Makanan pada Pasien Hipertensi di RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun Tahun 2022 dengan p value 0,000, terdapat hubungan Hubungan Motivasi dengan Sisa Makanan pada Pasien Hipertensi di RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun Tahun 2022 dengan p value 0,001. Bagi  RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun perlu adanya peningkatan penyuluhan,edukasi maupun movifasi makan kepada pasien rawat inap khususnya pasien hipertensi.
HUBUNGAN CITA RASA DAN VARIASI MENU MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN LUNAK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TELUK KUANTAN TAHUN 2022 Ari Oktaviani; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.12104

Abstract

Pasien rawat inap rumah sakit sering menyisakan makanan, padahal zat gizi dalam makanan yang disediakan penting untuk pemulihan tubuh pasien. Cita rasa makanan yang kurang baik mengakibatkan penilaian pasien terhadap makanan yang disajikan kurang baik pula. Variasi menu akan merangsang selera makan sehingga makanan akan dapat dihabiskan. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan cita rasa dan variasi menu makanan dengan sisa makanan lunak pada pasien rawat inap. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD Teluk Kuantan sebanyak 75 orang menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2022 di RSUD Teluk Kuantan. Instrumen yang digunakan adalah Food Weighing dan kuesioner dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 56% makanan beraroma sedap, 56% bertekstur kurang sesuai, 45,3% rasa enak, 58,7% makanan matang, 42% suhu makanan sesuai, 48% cita rasa makanan cukup, 65,3% makanan kurang bervariasi dan 52% sisa makanan banyak. Ada hubungan antara aroma (p value = 0,016), tekstur (p value = 0,000), rasa (p value = 0,000), kematangan (p value = 0,000), suhu (p value = 0,002), cita rasa makanan (p value = 0,000) dan variasi makanan (p value = 0,016) dengan sisa makanan lunak pada pasien rawat inap. Kesimpulan penelitian ini bahwa cita rasa makanan dan variasi menu makanan berhubungan dengan sisa makanan pasien. Disarankan bagi RSUD Teluk Kuantan perlunya peningkatan keterampilan petugas pengolah makanan untuk meningkatkan kualitas makanan yang disajikan sehingga mengurangi sisa makanan.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI POSYANDU REMAJA DESA PANGKALAN JAMBI KECAMATAN BUKIT BATU Vivi Herawati; Eka Roshifita Rizqi; Nur Afrinis
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.12105

Abstract

Masa remaja  merupakan masa transisi yang sangat rentan terhadap masalah gizi, status gizi remaja perlu diperhatikan dimana asupan energi, asupan protein, dan pengetahuan tentang gizi seimbang terhadap status gizi  remaja.Tujuan penelitian menganalis hubungan  asupan energi protein dan pengetahuan tentang gizi seimbang dengan status gizi remaja di Posyandu Remaja di Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Tahun 2022. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juni sampai  tanggal 29 Juni Tahun 2022, dengan jumlah populasi sampel 77 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Status gizi diukur dengan indeks antropometri IMT/U. Pengetahuan diukur melalui kuesioner, dan asupan energi dan protein dengan food recall 24 jam. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat  dengan uji chi square. Hasil penelitian ditemukan 31,2% remaja berstatus gizi tidak normal. 70,1%  remaja dengan asupan energi tidak baik, 74% remaja memiliki asupan protein tidak baik dan 67,5%  remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang gizi seimbang. Ditemukan ada hubungan antara asupan energi (p=0,049), asupan protein (p=0,036) dan pengetahuan (p=0,024) dengan status gizi remaja. Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara asupan energi, protein dan pengetahuan tentang gizi seimbang dengan status gizi remaja. Disarankan meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang melalui edukasi yang dapat dilakukan di Posyandu remaja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA 36- 45 TAHUN DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSUD TALUK KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2022 Herawati Herawati; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.12108

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang berbahaya karena berdampak pada penyakit kardiovaskuler. Pengetahuan gizi mempengaruhi kejadian hipertensi pada usia 36- 45 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi pada pasien usia 36- 45 tahun di ruang rawat inap bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s/d Agustus 2022 di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang ada diruang rawat inap bedah usia 36-45 tahun di RSUD Taluk Kuantan berjumlah 60 orang dengan menggunakan teknik adalah total sampling. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner dan tensi meter. Pengolahan data yang digunakan adalah Analisa Univariat dan Analisa Bivariat dengan uji Chi Squere. Hasil analisa univariat diperoleh dari diperoleh 21 responden dengan pengetahuan gizi kurang terdapat sebanyak 5 responden (23,8%) tidak hipertensi dan dari 39 responden dengan pengetahuan gizi baik terdapat 12 responden (30,8 %) yang mengalami hipertensi. Artinya ada hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi pada usia 36- 45 tahun di ruang rawat inap bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan reponden mengenai pengetahuan gizi sehingga bisa terhindar dari hipertensi.
Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Santri Madrasah Aliyah Darul Qur’an Tahun 2021 Mila Khairani; Nur afrinis; Yusnira Yusnira
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.602 KB)

Abstract

Asupan energi dan protein sangat erat kaitannya dengan status gizi. Santri di Pondok Pesantren banyak mengalami masalah gizi disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi santri Madrasah Aliyah Darul Qur’an Tahun 2021. Penelitian ini dilaksanakan pada 28 April-17 Juni 2021. Desain penelitian menggunakan Cross sectional study dengan sampel sebanyak 90 santri menggunakan metode total sampling. Data asupan energi dan protein diperoleh melalui food recall 2x24 jam sedangkan data status gizi diperoleh dengan menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara langsung. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sampel tergolong status gizi normal (52,2%), memiliki asupan energi tergolong baik (58,9%) dan asupan protein tergolong defisit (52,2%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi (p=0,000), asupan protein (p=0,005) dengan status gizi. Diharapkan kepada santri untuk mencapai status gizi normal, agar lebih memperhatikan asupan makanannya terutama sumber protein.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24- 59 BULAN DI DESA TEMBILAHAN HILIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAH MADA Yunelda Yunelda; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.12107

Abstract

Stunting merupakan zmasalah zgizi zzyang zsangat zkronik zkarena zdapat zzmenyebabkanz kegagalan zpertumbuhan zanak zsehingga zdapat zmenyebabkan zanak ztidak ztumbuhz sesuai zdengan zusianya. Kondisi ini diukur dengan nilai z-score panjang badan atau tinggi badan <-2 SD median standar pertumbuhan anak dari WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa zhubungan zpola zasuh zorang ztua zdan zsanitasi zlingkunganz dengan zkejadian zstunting zpada zanak zusia z24 -59 zBulanz di zdesa zTembilahan zHilir zWilayah zKerja zPuskesmasz Gajah zMada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s/d Agustus 2022 di desa Tembilahan Hilir. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan balita usia 24-59 bulan yang ada di Desa Tembilahan Hilir Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada berjumlah 227 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling yaitu sebanyak 145 responden. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner dan microteice. Dilihat bahwa dari 72 responden dengan pola asuh orang tua tidak baik terdapat 19 (26,4 %) balita yang tidak stunting, sedangkan dari 73 responden dengan pola asuh orang tua baik terdapat 23 (31,5%) balita yang stunting. Artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting, dari 75 responden dengan sanitasi lingkungan tidak baik terdapat 27 balita (36 %) tidak stunting, sedangkan dari 70 responden dengan sanitasi lingkungan baik terdapat 28 balita (40%) yang stunting artinya ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting. Hasil penelitian ini diharapkan bagi responden untuk dapat memperhatikan pola asuh orang tua dan sanitasi lingkungan agar mengurangi kejadian stunting.