Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI KAMPUNG GAMBIRAN YOGYAKARTA amri wulandari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Pusat Studi Seksualitas (PSS) PKBI DIY tahun 2008 di Yogyakarta menunjukkan bahwa remaja melakukan perilaku seksual berpelukan dalam pacaran 62,1%, bergandengan tangan 60,5 %, berciuman 59,1%, dan saling meraba mencapai 60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap sikap seks pranikah pada remaja di Kampung Gambiran Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan pre-eksperimen, rancangan pretes-postes tanpa kelompok kontrol (one group pretest-postest), (cross sectional) di Kampung Gambiran Tahun 2017. Instrumen menggunakan kuesioner, dengan 27 pertanyaan yang valid dari 31 pertanyaan, dengan hasil uji validitas nilai r hitung > r tabel (0,444), dan reliabilitas nilai 0,905, uji analisis menggunakan t-test. Populasi penelitian adalah seluruh remaja di Kampung Gambiran yaitu berjumlah 55 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Jumlah sampel 48 orang, dengan kriteria inklusi remaja yang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, usia 14-19 tahun, belum menikah, bertempat tinggal di Kampung Gambiran, berpendidikan SMP dan SLTA. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap sikap seks pranikah remaja di Kampung Gambiran dengan nilai t hitung sebesar 12,350 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap sikap seks pranikah pada remaja di Kampung Gambiran Yogyakarta. Saran bagi remaja di Kampung Gambiran untuk meningkatkan wawasan dan informasi tentang kesehatan reproduksi agar membentuk sikap yang baik terhadap seks pranikah pada remaja.
Studi Komparasi Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Primipara Di Rumah Sakit Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Benny Karuniawati; Erma Nur Fauziandari; Amri Wulandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v2i2.44

Abstract

Exclusive breastfeeding is an important but challenging program as it’s associated with varied social issues among Indonesian people. In 2012, only 48% of mothers in Special Distric of Yogyakarta participated in exclusive breastfeeding program showing a decrease compared to previous year achievement. This may be caused by several factors including, baby’s difficulty in sucking the milk, severe nipple pain preventing the mothers to breast feed their babies, and low breast milk production among post partum primipara mothers. Several techniques have been introduced to increase breast milk production including Marmet technique and oxytocin massage, which are shown to be effective among post section caesario mothers. This study aimed to observe the efficiency of the Marmet technique and oxytocin massage among post partum primipara per vagina mothers. A number of 29 participants were grouped into Marmet technique threatment (ten participants), oxytocin massage threatment (ten participants), and control group with no threatment (nine participants). Post test only with non equivalent control group were used in this study to indirectly estimate breast milk production by measuring the newborn babies’ weight at their first week age. Baby’s weight decrease that is less than 10% indicated sufficient breast milk production. The measurement was performed only once at post threatment period. The results shown that 90.9% mothers in the first group (oxytocin massage treatment) have sufficient breast milk production, 100% mothers in the second group (Marmet technique) have sufficient breast milk production, and only 25% mothers in the control group have sufficient breast milk production. Statictical analysis shown no difference (p = 0.496) between Marmet technique and oxytocin massage.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TERHADAP KASUS KOMPLIKASI/KEGAGALAN DALAM PEMASANGAN IUD OLEH BIDAN DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA Amri Wulandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v6i2.276

Abstract

Angka kegagalan nasional alat kontrasepsi IUD adalah 0,8 per 100 akseptor,artinya 1 dari 100 akseptor mengalami kegagalan saat menggunakan IUD.Kesehatan reproduksi perempuan merupakan hak asasi manusia bagi setiapperempuan, petugas kesehatan dalam memberikan Pelayanan (health care) harusmemperhatikan persetujuan tindakan medis (informed consent), serta dalam halmemberikan informasi kepada pasien perihal diagnosa, terapi dengan berbagaialternatif, tentang cara kerja, perasaan sakit, kemungkinan penyembuhan,keuntungan dan kerugian terapi, informasi complicatie frequenti, informasi tentangefek langsung atau tidak langsung setelah adanya tindakan.Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahuiperlindungan hukum bagi pasien terhadap kasus Komplikasi/kegagalan dalampemasangan IUD. Metode penelitian Yuridis Sosiologis, dengan spesifikasipenelitian deskriptif analitik. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala BagianKesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kepala Cabang IBI KotaYogyakarta, Bidan, Pasien. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah upaya untukmengurangi risiko komplikasi atau kegagalan dalam pemasangan IUD adalahdengan mengikuti pelatihan CTU atau pasang cabut IUD Implant, peningkatanpengetahuan melalui seminar-seminar, adanya supervisi vasilitatif dari Puskesmaske Bidan Praktik Mandiri, dengan Dinas Kesehatan dan Organisasi Profesi IkatanBidan Indonesia, kemudian diadakannya Audit Pelayanan Medik KeluargaBerencana jika terdapat kasus kegagalan. Perlindungan hukum bagi pasien terhadapkasus kegagalan pemasangan IUD, secara prinsip akibat dari pelaku perbuatanmelawan hukum baik disengaja maupun tidak disengaja, wajib menggantikankerugian (moril maupun materiil) terhadap pihak-pihak yang dirugikan, dilaporkanke Puskesmas setempat dan dilaporkan ke BKKBN untuk diberikan penjelasan danganti rugi terhadap kegagalan yang terjadi.
Hubungan Berat Badan Bayi Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di Wilayah Kabupaten Sleman Murti Krismiyati; Amri Wulandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri yang terjadi pada hampir persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Ruptur perineum merupakan robekan yang terjadi sewaktu persalinan dan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Pada saat ini seorang primipara biasanya tidak dapat tegangan yang kuat ini sehingga robek pada pinggir depannya. Luka-luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Sebagai akibat persalinan terutama pada seorang primipara, biasa timbul luka pada vulva di sekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi kadang-kadang bisa timbul perdarahan banyak. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan bayi baru lahir, umur ibu dengan kejadian ruptur perineum pada persalinan normal. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasar kriteria inklusi dan ekslusi. Pengujian hipotesis yang telah diajukan adalah Paired T-Test. Responden sejumlah 199 orang. Kesimpulan dalam penelitian ini Bayi yang dilahirkan sebagian besar dengan berat badan bayi baru lahir cukup (2500-4000 gram) sebanyak 94 % dan paling sedikit berat badan bayi baru lahir besar (> 4000 gram), yaitu sebanyak 0,5 %. Dan sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (82,4 %), serta mayoritas dengan luka perineum rupture derajat 2 (85,9%). Hasil uji paired Samples 0,001 < 0,005 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara berat badan bayi baru lahir dengan ruptur perineum. Hasil uji statistik menunjukkan juga memperkuat adanya hubungan antara umur ibu dengan kasus ruptur perineum pada persalinan normal. Hasil uji paired Samples 0,000 < 0,005 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan ruptur perineum.
UPAYA DETEKSI DINI CA SERVIKS OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI SEBAGAI PERWUJUDAN HAK REPRODUKSI PEREMPUAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM DAN HAM Wulandari, Amri
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i1.471

Abstract

Ca Serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara. Di seluruh dunia dialami oleh 1,4 juta wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui terdapat 493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per-tahun. Mayoritas perempuan yang telah terdiagnosa kanker serviks sebelumnya tidak melakukan deteksi dini (skrining) atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukan adanya hasil abnormal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) pasien dan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam perwujudan hak reproduksi. Penelitian ini merupakan deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis sosiologis, jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder, dengan analisis kualitatif. Pemenuhan HAM pasien dalam pelaksanaan deteksi dini Ca serviks oleh bidan praktik mandiri belum tercapai dengan maksimal. Sedangkan pelaksanaan deteksi dini kanker serviks oleh bidan praktik mandiri sebagai perwujudan hak kesehatan reproduksi perempuan ditinjau dari aspek hukum dan Hak Asasi Manusia belum terselenggara dengan baik meskipun sudah menjadi program rutin pelayanan di tempat praktik. Faktor penghambatnya belum adanya Peraturan Pemerintah daerah tentang IVA, sedikitnya jumlah tenaga kesehatan yang terlatih, masih minimnya sosialisasi kepada masyarakat, kesadaran masyarakat yang kurang untuk melakukan deteksi dini Ca Serviks, serta faktor ekonomi masyarakat. Faktor pendukung adanya komitmen bidan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan IVA mengingat dampak dan resiko tidak melakukan deteksi dini Ca Serviks cukup berbahaya. Kata Kunci : Deteksi dini Ca Serviks, Hak Reproduksi Perempuan, Hukum dan Hak Asasi Manusia
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TERHADAP EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN Wulandari, Amri; Krismiyati, Murti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i2.554

Abstract

Data Riskesdas in 2018 acceptors who use Kb Milk 4.7%, Injection 1 month 6.1%, IUD 6.6%. PILL 8.5%, Injection 3 months 42.4%. Of these data, acceptors who used 3-month injection contraceptives were the highest. Injectable birth control that can experience side effects such as menstrual pattern disorders, weight gain, headaches and blood pressure increases, lower abdominal pain, hair growth even to a decrease in sexual activity. The purpose of the study in general is to find out an overview of the level of knowledge of injectable birth control acceptors against the side effects of using 3-month injectable birth control. This type of research is descriptive of analytics with a cross sectional approach, the population is the acceptor of 3-Month Injectable Birth Control in The Midwife Independent Practice, Accidental sampling, obtained by 89 respondents, using primary data. Research time from June to December 2021. The results showed that the majority of respondents had sufficient knowledge about the side effects of 3-month injectable birth control as a whole, which was 58.43%. The majority of respondents have sufficient knowledge with the age of > 35 years, namely as much as 40.45%, highly educated 39.32%, employment as an IRT 31.46% and get information sources from health workers, namely as much as 38.20%. We recommend that health workers provide more detailed information related to the side effects of 3-month injectable birth control and its handling. Keywords: Clouding, Acceptor, Side Effects of 3 Months Injectable Birth Control
IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN (CONTINUITY OF CARE) DI PMB KUSWATININGSIH, SLEMAN Wulandari, Amri; Ramadhani, Wensdika Putri; Krismiyati, Murti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v12i1.690

Abstract

Latar belakang: Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat jumlah kematian ibu dan bayi dalam suatu negara, oleh karena itu pelayanan kesehatan kepada ibu secara berkelanjutan Countinuty of care (COC) penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengawasi kesehatan ibu dari masa kehamilan, persalinan, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Tujuan: Untuk menganalisis hasil penerapan asuhan kebidanan berkelanjutan dan komplementer di PMB Kuswatiningsih, Sleman. Metode: jenis penelitian kualitatif berupa case study (studi kasus) dengan pendekatan COC, pada satu responden usia 22 tahun, dimulai dari trimester III umur kehamilan 34 minggu hingga masa nifas 14 hari, intervensi asuhan komplementer berupa massage ibu hamil dan yoga, pada ibu bersalin yaitu nipple stimulation dan endorphin massage, pada bayi baru lahir yaitu field massage dan pada ibu nifas yaitu pijat oksitosin untuk merangsang pada reflex let down dan membantu pelepasan hormon oksitosin, sehingga ibu mendapatkan kenyamanan yang membuat produksi ASI dapat dipertahankan, serta di dokumentasikan dengan SOAP. Hasil: Dari masa kehamilan, persalinan, nifas serta bayi baru lahir berjalan secara fisiologis dan tidak ada penyulit, setelah dilakukan pemijatan oksitosin kepada ibu dinyatakan produksi ASI lancar dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi ibu yang meningkat. Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Continuity Of Care
IMPLEMENTASI EFFLUARGE SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DALAM CONTINUITY OF CARE Wulandari, Amri; Putrianti, berlina; ernawati, Yuliana
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v12i2.707

Abstract

Angka Kematian Ibu di Indonesia hingga tahun 2019 dilaporkan masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dilaporkan AKB di Indonesia masih tetap tinggi yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup (KH), namun target yang diharapkan dapat menurunkan AKB menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2024. Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis, mulai timbul pada persalinan kala I, yang disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks. Dengan makin bertambahnya baik volume maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat dan puncak nyeri terjadi pada fase aktif. Pemberian asuhan berkesinambungan dapat menggunakan beberapa teknik komplementer. Teknik yang digunakan dalam asuhan kebidanan ini adalah Effleurage Massage. Effleurage Massage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk membantu menurunkan nyeri persalinan kala 1 fase aktif bila dilakukan dengan benar disetiap adanya kontraksi. Penelitian dengan jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus komprehensif atau Contonuity Of Care. Continuity Of Care dilakukan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan sampai masa nifas. Setelah dilakukan Effleurage Massage dan deep back massage selama persalinan Kala I ibu bersalin lebih tenang dalam menghadapi persalinan karena rasa nyeri berkurang. Kata Kunci : Effleurage Massage, Continuity Of Care
PEMBERDAYAAN KELUARGA LANSIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI MEWUJUDKAN LANSIA SEHAT DAN MANDIRI DI DUSUN BADRAN, JETIS KOTA YOGYAKARTA Wulandari, Amri; Putrianti, Berlina; Krismiyati, Murti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 5 No 1,April (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2017 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Lansia dikatakan memiliki risiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif salah satunya hipertensi dibandingkan dengan usia muda. Tujuan Meningkatkan Pengetahuan, pencegahan, dan penanganan tentang hipertensi pada lansia, metode ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan. Lansia yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sejumlah 20 peserta, dengan hasil usia peserta 61-89 tahun, berat badan dari peserta berkisar 40 sampai dengan 93 kg sebagian besar 55 kg (20%) dan 54 kg (15 %), sebagian besar responden mengalami hipertensi Tingkat I dengan jumlah 9 responden (45%), pra hipertensi 2 responden (10%) dan yang mengalami Hipertensi tingkat II 2 responden (10%). Setelah dilakukan kegiatan pemeriksaan, dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa peserta memahami cara pencegahan, dan penanganan hipertensi yang benar. Kata Kunci : Lansia, Pencegahan, Pengendalian, Hipertensi Abstract Hypertension is one of the common diseases found in society. The mortality rate due to hypertension in Indonesia is very high. Hypertension is the number 3 cause of death after stroke and tuberculosis, which reaches 6.7% of the population of deaths at all ages in Indonesia. The results of the Balitbangkes Basic Health Research (Riskesdas) in 2017 showed that the prevalence of hypertension nationally reached 31.7%. The elderly are said to have a risk of experiencing various degenerative diseases, one of which is hypertension compared to young age. The purpose of increasing knowledge, prevention, and treatment about hypertension in the elderly, lecture methods, questions and answers and examinations. The elderly who participated in community service activities were 20 participants, with the results of the age of participants 61-89 years, the body weight of the participants ranged from 40 to 93 kg mostly 55 kg (20%) and 54 kg (15 %), most respondents had Level I hypertension with a total of 9 respondents (45%), pre-hypertension 2 respondents (10%) and those with hypertension level II 2 respondents (10%) After the examination activities were carried out, and counseling results were obtained that participants understood how to prevent and handle hypertension correctly. Keywords : Elderly, Prevention, Control, Hypertension
PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA DENGAN PEMASANGAN IUD DAN IMPLANT DI PMB CATUR ENI PRIHATIN.,S.ST.,BDN Wulandari, Amri; Krismiyati, Murti; Putrianti, Berlina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 5 No 2,Oktober (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jpmkh.v5i2,Oktober.735

Abstract

The population growth rate indicates an explosion in Indonesia's population if there is no family planning program. Programs carried out by the government to reduce the population rate with the Family Planning movement and the voluntary use of contraceptives to couples of childbearing age (PUS). The family planning movement is carried out to build a prosperous family in order to create optimal human resources. Family planning programs are one of the most effective ways to improve family resilience, health, and safety of mothers, children and women. Objective: Increase the scope of use of IUD contraceptives and implants, practice methods and counseling. Couples of childbearing age who participated in community service activities totaled 18 participants, with the results of acceptors who used implants totaling 11 PUS (61.11%), and IUDs totaling 7 PUS (38.89%), participants aged 20-35 years as many as 9 (50%), and age >35 years as many as 9 (50%), junior high school education level 3 participants (16.67%), high school 14 participants (77.78%), higher education 1 participant (5.56%), parity ≤ 2 as many as 10 (55, 56%), and >2 namely 8 participants (44, 46%) After installation activities, and counseling participants understand how to post-install contraceptive care.