Ria Satyarini
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN KONSELING, PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Triyana Iskandarsyah; Ria Satyarini; Rizka Nugraha Praktikna
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.147 KB)

Abstract

Pengabdian yang akan dilakukan pada tahun 2015 ini adalah pengabdian berkelanjutan dari program studi Manajemen terhadap warga disekitar UNPAR. Pengabdian kali ini menambahkan satu pengetahuan baru dalam pengelolaan usaha yaitu konseling.Pelatihan yang telah dilakukan pada program pengabdian selama ini adalah pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan harga pokok, diskusi tentang menabung dan investasi, pelatihan pemasaran, pemberian inspirasi tentang menjadi pelaku bisnis yang work smart, serta beberapa pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.Program pengabdian ini akan terus berbelanjutan dengan terus melihat perkembangan dari pihak warga yang dibina serta dari dari pihak program studi Manajemen yang juga terus bertambah pengetahuannya tentang UKM.Diharapkan kedepannya kegiatan ini terus berkesinambungan dan terus memberikan arti bagi kedua belah pihak, yaitu UNPAR dan masyarakat di RW 11. Sehubungan dengan terlibatnya banyak dosen program studi manajemen dalam pelatihan sebagai coaching UKM maka dipengabdian kali ini dimasukkan bahan baru yaitu coaching clinic bagi warga sekitar UNPAR. Selain itu diharapkan akan banyak pihak-pihak lain yang mau terlibat dalam kegiatan pengabdian ini, terutama pihak-pihak dari eksternal UNPAR, sehingga kegiatan ini dapat memunculkan banyak jejaring bagi semua pihak.
IDENTIFIKASI KEY SUCCESS FACTOR PADA INDUSTRI CLOTHING DI KOTA BANDUNG Catharina Tan Lian Soei; Ria Satyarini; Ivan Prasetya
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.698 KB)

Abstract

Perusahaan Clothing lokal merupakan salah satu ciri khas dari kota Bandung yang merupakan kota kreatif. Saat ini, clothing company di kota Bandung menghadapi persaingan yang sangat berat, bukan hanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lokal, tetapi juga bersaing dengan brand luar negeri yang pangsa pasarnya sama, yaitu pangsa pasar kaum muda. Industri clothing/fesyen di kota Bandung sangat erat kaitannya dengan factory outlet, distribution store, serta clothing company (yang lebih mengacu kepada perusahaan yang menjual produk yang diproduksi secara terbatas dan biasanya hanya menjual ulang produk, tanpa memiliki brand sendiri). Sedangkan Local Clothing Company adalah perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah T-shirt yang kemudian berkembang ke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti shirt, longpant, jacket, sweatshirt, bag, slingbag, polo shirt, kanvas bag, dan assesoris seperti gelang dan pin.Perusahaan clothing yang diteliti adalah perusahaan yang berbasis komunitas yang kontemporer yang menjadi karakter khas kota Bandung.Perusahaan Clothing lokal tersebut target pasarnya adalah golongan menengah ke atas dan berbasis komunitas adalah perusahaan yang relative bertahan lama, yang sampai dengan tahun 2015 ini masih banyak bertahan. Lokasi distro ataupun clothing shopnya terutama berada di Jalan Riau, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Dago. Clothing company menjual produknya tidak hanya melalui distro tetapi juga menjual secara on line, sehingga konsumennya bukan hanya orang Bandung atau orang yang berwisata ke Bandung tetapi tersebar di berbagai kota.Struktur industrinya merupakan fragmented industry, karena perusahaan-perusahaan clothing lokal Bandung terdiri dari banyak usaha mikro, kecil dan menengah, tidak ada perusahaan clothing lokal yang mendominasi pasar, masing-masing perusahaan melayani segmen pasar tertentu yang relative kecil,dan industri ini mempunyai barrier to entry dan barrier to exit yang rendahStrategi bisnis perusahaan clothing lokal merupakan differentiation strategy dan focus competitive advantages karenaPerusahaan dikelola secara desentralisasi yang ketat (tightly managed decentralization). Perusahaan berusaha keras meningkatkan nilai tambah produk (increase value added) karena konsumen sulit membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.Untuk mencapai itu maka pengusaha selalu terlibat dan dekat dengan komunitasnya.Pengusaha mempunyai standar material, standar pengerjaan produk, kontrol kualitas produk.Perusahaan fokus pada segmen pasar tertentu, kesenangan, gaya hidup dan minat konsumennya, hal ini membantu perusahaan untuk menentukan tipe produk, harga dan tipe produk, tipe pesanan dan daerah geografi Untuk memperoleh margin yang tinggi maka perusahaan berusaha agar bekerja dengan efisien dan minimalisasi biayaDari penelitian didapat bahwa Key success factors agar perusahaan sukses adalah Brand image, Komunitas dan loyalitas komunitas, Design dan trend, Time to market serta HargaKata kunci: fragmented industry, business strategy, clothing local company, key success factors.
Pemberdayaan Karyawan Sebagai Salah Satu Cara Meningkatkan Kinerja Perusahaan Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 3 No. 1 (1999)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.411 KB) | DOI: 10.26593/be.v3i1.506.%p

Abstract

Employees are internal customers for the company. By looking at the salary and fringe benefits accepted by the employees, there are only few companies that could satisfy these internal customers. Another way to increase employee's satisfaction is to implement an employee empowerment program, which means involvement of the employees in every step of the production process, including the delegation of decision making and responsibility. This paper will attempt to provide an adequate description of employee empowerment program and its benefits in increasing employees' motivation and working spirit. Furthermore, employee empowerment will also increase the effectivity of the company as well as improve the customer services. In implementing employee empowerment, the company has to create a conducive internal atmosphere, namely: trust and open management.
Bisnis Internasional dan Perusahaan Multinasional Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 5 No. 1 (2001)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.31 KB) | DOI: 10.26593/be.v5i1.587.%p

Abstract

Business World has become "Borderless World" and cannot grow by developing its domestic market only, but also have to take a challenge to make an overseas expansion. There are some differences between domestic and international business. Indeed, international business has more aspects than domestic business, therefore a company has to be more effective when it attempts to make an overseas expansion. This paper will explain about how a company attain a high effectiveness and get ready to enter international business. Several strategies of international Business, such as: exportation, licensing agreement, management contracts, joint ventures and subsidiaries will be elaborated. Finally, Global service strategies, which are: multi country expansion, importing customers, follow your customers, service unbundling, and beating the clock will also be discussed.
MENENTUKAN METODE PERAMALAN YANG TEPAT Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 11 No. 1 (2007)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.624 KB) | DOI: 10.26593/be.v11i1.670.%p

Abstract

Forecasting  methods are basic tools  that we have to know to make assumptions  for planing or decision making. There are a lot of forecasting method,  and as a decision maker we have to choose  the right model  for our type of data. Choosing  the right model of forecasting  is not difficult  if we know  the pattern of the-data  and the  requirements  of the method. This paper described  how we could choose  the right forecasting. Methods  for the data, and analyze which forecasting method  is the best among  the alternatives.Keyword:  Forecasting,  forecasting  methods,  and stationary test
PENGEMBANGAN JAWA BARAT SEBAGAI PROVINSI JASA Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 13 No. 1 (2009)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.048 KB) | DOI: 10.26593/be.v13i1.709.%p

Abstract

Jawa Barat as the next province after DKI Jakarta has many strategic roles. Jawa Barat has a vision to be the most advance province  in 2012, according  to the vision Jawa Barat has to achieve that vision and reach the opportunity. There are so much  to do and big challenges that Jawa Barat has  to deal with. But  the important things is how  the government recognize classification  of services and knows the challenge they  face.
MANAJEMEN PERSEDIAAN OBAT PADA RUMAH SAKIT Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 13 No. 2 (2009)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.958 KB) | DOI: 10.26593/be.v13i2.716.%p

Abstract

Inventory is everything that organization can use or keep. Inventory is the most expensive assets of many companies, that's why organization have to manage their inventory. Hospital is one of the organization that have to manage their inventory very well, because drugs is very expensive and very crucial for the patient and hospital. The objective of inventory management at hospital is to balance between inventory management and customer  service.
MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGELOLA PROSES ANTRIAN Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 14 No. 2 (2010)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.026 KB) | DOI: 10.26593/be.v14i2.738.%p

Abstract

Companies can achieve competitive advantage by several way, such as by managing queues. A queue can define by a line of waiting customers who require or need service from a server or company. The waiting customer can be satisfied or dissatisfied by the queuing systems that company use. Managing queues means that company tries to diminish the negative effect of waiting, so we can exceed the customer expectation and we have the happy customer. Keyword: Queue, psychology of waiting, competitive advantage, differentiation.
ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PADA PAGUYUBAN CAHAYA TERANG SEBAGAI UKM PENGRAJIN KULIT DI SUKAREGANG GARUT Ria Satyarini; Muliadi Palesangi
Bina Ekonomi Vol. 16 No. 2 (2012)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.566 KB) | DOI: 10.26593/be.v16i2.797.%p

Abstract

Micro, small and medium enterprise (UMKM) have significant impact to economic development, we can see the increasing Gross Domestic Product (GDP) every year. Government give more concern about the empowerment of UMKM, because most of the UMKM has so much liability especially on managerial aspect. Paguyuban Cahaya Terang (PCT) as an object on this research, is a Paguyuban of craft leather from Sukaregang, Garut. The objective of this research are: (1) to indentify the characteristics of PCT, (2) to identify Strengts, Weaknesses, Opportunities, and Threaths of PCT, (3) make strategi development to increase the capability of PCT. Research methods by observation, Focus Group Discussion (FGD), and interview.Key words: micro, small and medium enterprise (UMKM), analysis SWOT, Strategy development
Strategi Diferensiasi sebagai Alat untuk Memenangkan Persaingan pada Industri Kreatif di Bandung Ria Satyarini
Bina Ekonomi Vol. 20 No. 1 (2016)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2169.66 KB) | DOI: 10.26593/be.v20i1.1905.47-56

Abstract

Industri kreatif saat ini menjadi topik yang ramai diperbincangkan, bukan hanya karena industri ini sedang berkembang di banyak negara tetapi juga karena ciri khas industri ini yang tidak lagi berlandaskan pada hal-hal yang berkaitan dengan aspek ekonomi (misalnya harga murah), tetapi bergeser ke aspek kreatif. Industri kreatif merupakan industri yang digerakkan oleh inovasi serta kreativitas. Keduanya dapat menjadi dasar pembentukan strategi keunggulan kompetitif perusahaan, yaitu strategi diferensiasi. Apabila perusahaan dapat tampil berbeda  dari pesaing-pesaingnya maka perusahaan juga dapat unggul dibanding pesaing-pesaingnya. Industri kreatif saat ini ditopang oleh Usaha Kecil Menengah (UKM), yang sudah terbukti justru mampu bertahan pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi beberapa tahun silam. Pengelolaan strategi diferensiasi yang baik oleh UKM di bidang industri kreatif diharapkan tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah maupun negara tetapi juga dapat membuat Indonesia muncul di kancah internasional sebagai negara yang berdaya saing tinggi. Sektor industri kreatif yang berkembang di Indonesia adalah sektor kuliner dan fashion. Strategi diferensiasi yang dapat digunakan dalam pengembangan kedua sektor tersebut adalah product differentiation, service differentiation, people differentiation, image differentiation, quality differentiation, dan  innovation differentiation. Dengan pengelolaan strategi diferensiasi yang baik di sektor industri kreatifnya diharapkan tujuan Bandung menjadi kota kreatif dapat terwujud. Kata kunci: industri kreatif, UKM, strategi diferensiasi