Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Keragaman Kualitas Nutrien Berbagai Pakan Ruminansia di Wilayah Indonesia: Analysis of Variation in Nutrient Quality of Various Ruminant Feeds in Indonesia Anggraeni Kamid, Ratu Astrid; Khotijah, Lilis; Kumalasari, Nur Rochmah
Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Vol. 22 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Publisher : Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jintp.22.1.14-22

Abstract

This research aimed to evaluate the quality diversity of ruminant feeds (forages, legumes, and concentrates) from various regions in Indonesia. The material used was a database of the proximate and Van Soest analysis results of ruminant feed (grass, legumes, and concentrates) at BPMSP Bekasi, Directorate General of Animal Husbandry and Animal Health, Ministry of Agriculture for six years from 2016 to 2021. The data provided from the analysis included water content, ash content, crude protein, crude fat, crude fiber, TDN (calculation results), calcium, and Phosphorus. The data processing was done by calculating the average, standard deviation, and coefficient of variance (CV). The results showed that in the grass, the lowest CV for the dry matter was 4.67%, namely elephant grass, while the lowest CV TDN was for Setaria grass at 5.81%, brachiaria grass at 6.15% and king grass at 9.03%. Meanwhile, the test parameters for crude protein and crude fiber have CV values ​​above 10%. On Legumes, it can be seen that the lowest CV in TDN was 8.16% in Gamal 10.64% in Indigofera, and 11.10% in Turi. Meanwhile, in dry matter parameters, crude protein, crude fiber, calcium, and Phosphorus have a CV value above 10%. Most of the CV values ​​for ruminant feed are above 10%. It can be concluded that the test data on ruminant feed types has a high level of variation, and there may be a diversity. Key words: data laboratory analysis, feed quality, ruminant feed
Profil Lipid Darah dan Kolesterol Daging Kalkun yang Diberi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Indigofera zollingeriana dan Kangkung (Ipomoea aquatica) sebagai Hijauan: Blood Lipid Profiles and Meat Cholesterol of Turkey Fed Eichhornia crassipes, Indigofera zollingeriana and Ipomoea aquatica as Forage in Diets Frida Rahmadena, Ierera; suci, dwi margi; Khotijah, Lilis
Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Vol. 21 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Publisher : Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jintp.21.3.156-163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan eceng gondok (Eichhornia crassipes), Indigofera zollingeriana, dan kangkung (Ipomoea aquatica) dalam ransum kalkun terhadap profil lipid darah, persentase lemak abdomen, dan kolesterol daging kalkun (Meleagris gallopavo). Penelitian ini menggunakan 12 ekor kalkun jantan berumur 42 minggu dengan rataan bobot badan awal 4798±551,78 g. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Kalkun dibagi menjadi 3 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum perlakuan terdiri dari 38% dedak, 35% ransum komersial, dan 27% hijauan (eceng gondok (R1), indigofera (R2), dan kangkung (R3)). Data konsumsi pakan, profil lipid darah, dan persentase lemak abdomen dianalisis dengan analisis sidik ragam kemudian dilakukan uji Duncan, sedangkan data kolesterol daging dianalisis secara deskriptif yang menggunakan tiga sampel komposit yang mewakili setiap perlakuan. Peubah yang diamati adalah profil lipid darah (kolesterol, trigliserida, HDL, LDL), kolesterol daging, dan persentase lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap profil lipid darah dan persentase lemak abdomen. Kandungan kolesterol daging kalkun yang diberi ransum mengandung eceng gondok, indigofera, dan kangkung masing-masing sebesar 527,36 mg kg-1, 361,98 mg kg-1, dan 538,18 mg kg-1. Dapat disimpulkan bahwa pemberian eceng gondok, indigofera, dan kangkung dalam ransum kalkun menghasilkan profil lipid darah dan persentase lemak abdomen yang sama.
Semen Quality of Garut Rams feed by Different Protein Sources and Their Implementation Potential in Small Farms of West Java Kurnia Bagus Ariyanto; Lilis Khotijah; Dewi Apri Astuti; Raden Iis Arifiantini; Jean-Baptise Menassol
Jurnal Agripet Vol 20, No 1 (2020): Volume 20, No. 1, April 2020
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v20i1.15391

Abstract

ABSTRACT. Maggot Hermetia illucens (Maggot Black Soldier Fly, MBSF) is an alternative protein source besides soybean meal (SBM) which may be used as a feed for improving the quality of semen particularly in Garut rams to support prolific nature. The aims of this study were to analyzed and compare the impact of different protein sources in feed on semen quality of Garut rams, and to assess the prediction ability of Garut rams to serve ewe in small-scale breeders in West Java, Indonesia. This study was conducted using a completely randomized design with 3 treatments and 4 replications, consisted of Brachiaria humidicola (BH) grass and T1 (concentrate contains 20% of SBM), T2 (concentrate contains 10% of SBM and 10% of MBSF), and T3 (concentrate contains 20% of MBSF). The parameters measured were feed consumption, semen quality (macroscopic and microscopic characteristics), also a potential ability of rams to serve ewe. The results showed there were no significant effect on protein consumption, semen volume, semen pH, semen color and consistency, sperm mass movement, sperm motility, sperm concentration, sperm morphology, and prediction potential ability to serve ewe. However, the result showed a significant effect (P0.05) on sperm viability and sperm plasma membrane integrity. Sperm plasma membrane integrity of ram feed with T3 was better than T1 and T2 (P0.05). The prediction potential ability rams to serve ewes on MBSF treatment was 38 heads, while in T1 and T2 were 43 and 57 heads, respectively. In conclusion, MBSF can be an alternative source of protein besides SBM to improve the semen quality of Garut rams.ABSTRAK. Maggot Hermetia illucens (Maggot Black Soldier Fly; MBSF) adalah sumber protein alternatif selain bungkil kedelai (SBM) yang dapat dipergunakan sebagai pakan untuk memperbaiki kualitas semen terutama pada domba Garut untuk mendukung sifat prolifik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan membandingkan dampak pemberian sumber protein berbeda terhadap kualitas semen domba Garut dan untuk menilai kemampuan domba Garut pejantan dalam melayani betina pada peternakan rakyat di Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari rumput Brachiaria humidicola (BH) dan T1 (konsentrat mengandung 20% SBM), T2 (konsentrat mengandung 10% SBM dan 10% MBSF), dan T3 (konsentrat mengandung 20% MBSF). Parameter yang diukur adalah konsumsi pakan, karakteristik semen (makroskopis dan mikroskopis) serta potensi domba jantan melayani betina. Hasil Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada konsumsi protein pakan, volume semen, pH semen, warna dan konsistensi semen, gerakan massa sperma, motilitas sperma, konsentrasi sperma, morfologi sperma, dan prediksi potensi pejantan dalam melayani betina. Namun, hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan (P0.05) pada viabilitas sperma dan membran plasma utuh sperma. Membran plasma utuh pada perlakuan T3 lebih baik dibandingkan perlakuan T1 dan T2 (P0.05). Prediksi potensi betina terlayani dari pejantan yang diberi pakan MBSF adalah 38 ekor, sedangkan yang diberi SBM dan kombinasinya adalah 43 dan 57 ekor. Kesimpulan penelitian ini adalah MBSF dapat menjadi alternatif sumber protein selain bungkil kedelai dalam memperbaiki kualitas sperma domba Garut.
Performa Anak Domba Prolifik Diberi Susu Pengganti Mengandung Pepton Asal Ikan Kembung (Rastrelliger sp.): Performance of Prolific Lambs Fed by Milk Replacer Containing Peptone of Mackerel (Rastrelliger sp.) Manik, Btr Sri Syntia; wijayanti, indah; khotijah, lilis; nurhayati, Tati
Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Vol. 23 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Publisher : Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jintp.23.1.57-63

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the performance of prolific lambs fed milk replacer derived from mackerel peptone with prolific lambs fed mother’s milk. This study used six twin born lambs aged 1 week with an average birth weight of ± 2.05 kg and male. The treatments applied in this study were mother’s milk (P0) and milk replacer containing 100% mackerel peptone (P1). The observed variables included ash content, crude protein content, crude fat content, calcium content, phosphorus content, total nitrogen, total volatile base (TVB) content, milk amino acid profile, milk consumption, body weight gain, feed conversion rate, and mortality. The results showed that milk replacer containing 100% mackerel peptone had high crude protein content and complete amino acid composition. Prolific lambs fed with milk replacers showed no significant difference in body weight gain compared to those suckling from their mothers. Additionally, lambs receiving the milk replacer did not exhibit any signs of digestive disorders, loss of appetite, abnormal behavior, or mortality during the maintenance period. Utilization of mackerel peptone as an alternative protein source can be used up to 100% in milk replacer. It can be concluded that feeding milk replacers formulated with mackerel peptone resulted in a 1.30% increase in lamb body weight, with no significant difference observed in performance compared to lambs suckling form their mothers. Key words: lamb, milk replacer, peptone, prolific, protein
Suplementasi Zn dalam Ransum Mengandung Ampas Teh terhadap Kecernaan Nutrien dan Absorpsi Zn Kelinci Laktasi Khotijah, Lilis; Fassah, Dilla Mareistia
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.177-184.2023

Abstract

Mineral mikro Seng (Zn) berperan penting dalam proses reproduksi ternak. Namun demikian, penggunaan pakan mengandung serat tinggi dapat mempengaruhi absorbsi Zn. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh level suplementasi Zn pada ransum yang mengandung ampas teh 30% terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik, serta absorpsi mineral Zn pada kelinci periode laktasi. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Dua puluh ekor kelinci dara New Zealand White siap kawin (BB 1,85 ± 0,03 kg) dibagi ke dalam 4 perlakuan pakan, yaitu: R1: ransum komersial (control), R2: ransum ampas the 30%, R3: R2 + Zn 50 ppm, R4: R2 + Zn 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level suplementasi dalam ransum mengandung 30% ampas teh sangat nyata meningkatkan (P<0,01) konsumsi Zn dan kadar Zn dalam feses, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada kecernaan bahan kering, bahan organik, dan absorpsi Zn kelinci periode laktasi. Dapat disimpulkan bahwa level suplementasi Zn dalam ransum mengandung ampas teh 30% tidak mempengaruhi kecernaan bahan kering dan bahan organik, serta absorpsi Zn pada kelinci periode laktasi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti ransum komersial. 
Different Flushing Frequency on Blood Metabolites Profile of Ewes and Their Lambs at Pre-Weaning Period Fassah, Dilla Mareistia; Taniasari, Mila; Daeli, Fanny Rahmasari; Diapari, Didid; Astuti, Dewi Apri; Khotijah, Lilis
Buletin Peternakan Vol 48, No 3 (2024): BULETIN PETERNAKAN VOL. 48 (3) AUGUST 2024
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v48i3.93637

Abstract

This study determined the effects of different flushing frequency on performance and blood metabolite profile of ewes and their suckling lambs at pre-weaning period. Twelve multiparous Garut ewes (2 years-old, BW 30.06 ± 6.20 kg) and 18 lambs born to experimental ewes (lambing weight 2.49 ± 0.56 kg) were used in this study. Ewes were randomly assigned into four treatment groups in a complete block design, namely: without flushing (T0: control), flushing at the beginning of mating (T1: 2 weeks before and after mating), two times flushing (T2: T1 + 4 weeks flushing at mid-gestation), and three times flushing (T3: T2 + 2 weeks flushing at before and after parturition). Three times flushing increased ((p<0.05) the crude fat intake, while different flushing frequencies did not affect (p>0.05) dry matter intake and intakes of crude protein, crude fiber, nitrogen-free extract, and total digestible nutrients of ewes at the pre-weaning period. Different flushing frequencies did not change (p>0.05) the productive performances of ewes during the pre-weaning period. Flushing application improved (p<0.05) the average daily gain of pre-weaning lambs at 14 days, but it did not affect the weaning weight of lambs. Two times flushing showed no pre-weaning mortality rate (p<0.05). Flushing application tended to decrease (p=0.08) blood plasma triglyceride of ewes at 21- days, while two times flushing frequency tended to increase blood plasma cholesterol (p=0.05) and triglyceride (p=0.08) of lambs at 21 days. In conclusion, increased flushing frequency supports ewes and their twin lamb growth performance and blood metabolite profile at the pre-weaning period