Latar belakang dan tujuan: Tindakan tidak aman merupakan penyebab 88% kecelakaan kerja, dan masih menjadi faktor dominan penyebab kecelakaan kerja. PT X merupakan industri rumah potong unggas modern di kabupaten Mojokerto, Indonesia. Berdasarkan observasi ditemukan tindakan tidak aman berupa penggunaan APD yang tidak lengkap, posisi kerja yang tidak ergonomis, meletakkan alat kerja tidak pada tempatnya, dan bercanda saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman yang melipui faktor umur, masa kerja, pengetahuan, sikap, dan pengawasan dengan tindakan tidak aman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis analitik observasional dan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja proses produksi kotor PT X sebanyak 49 orang. Sampel sebanyak 44 pekerja yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang meliputi pengetahuan, sikap, umur, masa kerja dan pengawasan, lembar wawancara dan lembar observasi tindakan tidak aman. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian: Hasil uji chi square menunjukkan variabel umur (p<0,0001) , pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,004) dan pengawasan (p=0,004) berhubungan dengan tindakan tidak aman. Tidak terdapat hubungan antara masa kerja (p=0,146) dengan tindakan tidak aman. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman pada pekerja rumah potong unggas PT X bagian produksi kotor adalah umur, pengetahuan, sikap dan pengawasan. Maka perlu disarankan adanya pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerja, penerapan pendisiplinan terhadap peraturan kepada pekerja serta perlu adanya jadwal pengawasan secara rutin.