Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Human Reliability Assessment menggunakan Modifikasi Metode SHERPA dan HEART (Studi pada Pekerjaan Pengelasan Conveyor Chute Di Area Coal Handling PT. X) Ragil Ismi Hartanti
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 5, No 1 (2020): MARET 2020
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.279 KB)

Abstract

Kecelakaan kerja menurut Heinrich 80% disebabkan kerena unsafe action atau human error. Human error dapat dicegah dengan menganalisinya dengan cara mengukur keandalan manusia melalui pendekatan Human Reliabiility Assessment (HRA). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada 9 responden di PT. X. Data diperoleh dengan cara brainstorming, wawancara dan observasi. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan modifikasi metode SHERPA dan HEART. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 task dan 80 sub task yang teridentifikasi, 54 possible human error dapat dipredikasi dengan 72% error mode kategori A9, nilai Human Error Probability (HEP) terbesar dimiliki oleh sub task melakukan pengelasan dari dalam conveyor chute dengan HEP 0,9934, nilai keandalan total (Rm) tertinggi terdapat pada task identifikasi kebocoran, risk level tertinggi yaitu kategori acceptable sebesar 29%. Upaya pencegahan human error disusun berdasarkan EPC, HEP dan risiko yang mungkin terjadi baik secara substitusi, teknis, administrasi dan APD.
Analysis and Identification of Work Posture to Complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs) with REBA Method (Case Study at CV. Sumber Sari, Jember Regency) Andrew Setiawan Rusdianto; Nidya Shara Mahardika; Ida Bagus Suryaningrat; Santi Nuriah; Ragil Ismi Hartanti
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources Vol 4, No 4 (2023): IJ-FANRes
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v4i4.175

Abstract

This study discusses the analysis of work posture on all activities of workers who produce coco fiber in CV. Sumber Sari is located in Lembengan Village, Jember Regency. The production processes that are currently operating are the jockey, drying, sieving, and pressing processes. Work activities are carried out repeatedly, causing complaints to workers. These complaints arise due to non-ergonomic posture causing pain in several parts of the body felt by workers. The purpose of this study was to determine the level of risk and the percentage of complaints experienced during the production process. The methods used are the Standard Nordic Questionnaire (SNQ) and the Rapid Entire Body Assessment (REBA). The results of the research from the SNQ questionnaire on the manufacture of coco fiber, the body segments of workers mostly experience complaints on the back, waist and thighs. Research using the REBA method has a very high level of risk in jockey, sieving, and pressing workers (A4 and A5).Keywords— musculoskeletal disorders, working posture, SNQ, REBA
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN KEJENUHAN DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR SEDERAJAT Rosanna, Siti Farihah; Hartanti, Ragil Ismi; Indrayani, Reny
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i2.24783

Abstract

Kejenuhan merupakan salah satu penyebab terjadinya stres kerja. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami stres kerja adalah guru Sekolah Dasar Sederajat karena memiliki tanggungjawab yang lebih besar dan rutinitas kerja monoton. Stres kerja disebabkan oleh faktor individu yang meliputi jenis kelamin, usia dan masa kerja serta kejenuhan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor individu dan kejenuhan dengan stres kerja pada guru Sekolah Dasar Sederajat di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 339 guru dengan sampel sebanyak 116 guru. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan melalui angket online dengan menggunakan google form. Instrumen penelitian menggunakan Boredom Proneness Scale (BPS) untuk mengetahui kejenuhan dan Occupational Stress Inventory Revised (OSI-R) untuk mengetahui stres kerja. Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (р-value=0,585) dan masa kerja (р-value=0,203) tidak memiliki hubungan dengan stres kerja. Terdapat hubungan antara usia (р-value=0,049) dengan stres kerja dan tidak terdapat hubungan antara kejenuhan (р-value = 0,602) dengan stres kerja. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat responden yang mengalami kejenuhan dan stres kerja berat. Saran yang dapat diberikan kepada kepala sekolah adalah untuk melakukan evaluasi berupa sharing terkait hambatan yang dirasakan guru dan melakukan pelatihan untuk menunjang kompetensi yang dimiliki.
PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER Pusponegoro, Rizqi Dwi; Pujiati, Rahayu Sri; Hartanti, Ragil Ismi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v15i2.17554

Abstract

Work fatigue is one of the safety and health issues that can be a risk factor for accidents at work. Based on the preliminary study conducted by researcher in the Tanjung Traditional Market, transporter workers did repetitive work which is transporting goods by climbing up and down the stairs without using any tools. That caused their jobs are at risk of fatigue. Coconut water containing electrolyte ions needed by the body when dehydration. This study aimed to analyze the effect of giving coconut water to work fatigue on transporter workers. This research use quacy experimental research method with nonequivalent control group design. In this study, there were 32 research subjects divided into 2 groups, the experimental group and control group. The experimental group that was given 600 ml of coconut water, while the control group was given in the form of mineral water as placebo. Work fatigue was measured using Reaction Timer. The results of work fatigue measurements showed that the average has decreased over 42.3 milliseconds in the experimental group and 4.9 milliseconds in the control group.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RSD dr.SOEBANDI KABUPATEN JEMBER Hartanti, Ragil Ismi; Indrayani, Reny; Asyidik, Mukhamad Fajar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 19 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v19i1.34045

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19 karena harus kontak langsung dengan pasien. Meskipun demikian kinerja seorang perawat harus tetap dijaga dengan baik untuk mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dimasa pandemi Covid-19 yang terdiri dari karakteristik individu, faktor organisasi, dan faktor psikososial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 173 perawat RSD dr.Soebandi Jember sedangkan sampel yang diambil yaitu 120 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan paling banyak perawat berada pada kelompok usia dewasa awal, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, sebagian besar lulusan DIII keperawatan/sederajat, dan sebagian besar memiliki masa kerja > 3 tahun. Sebagian besar perawat bekerja di ruang rawat inap nonisolasi Covid-19. Kondisi psikososial perawat paling banyak memiliki stres kerja rendah, mayoritas memiliki motivasi kerja tinggi dan sebagian besar memiliki dukungan sosial yang tinggi serta mayoritas memiliki kinerja yang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat hubungan antara karakteristik individu yaitu usia (p=0,949), jenis kelamin (p=1,000), tingkat pendidikan (p=1,000), dan masa kerja (p=1,000) serta variabel bagian kerja (p=0,551) dengan kinerja perawat. Faktor psikososial stres kerja tidak berhubungan dengan kinerja (p=0,104) sedangkan motivasi kerja (p=0,001) dan dukungan sosial (p=0,002) memiliki hubungan dengan kinerja perawat, mayoritas perawat memiliki kinerja yang baik. Pihak RSD dr.Soebandi diharapkan meningkatkan pelaksanaan program penanggulangan bahaya psikologis yang sudah ada di rumah sakit.
Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kalisat Kabupaten Jember Perwita, Febri Diah; Sandra, Christyana; Hartanti, Ragil Ismi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i1.16925

Abstract

Pelayanan prima (service excellent) adalah pelayanan yang sangat baik atau yang terbaik kepada pasien berdasarkan standar mutu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pasien di instalasi rawat inap RSD Kalisat Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 75 responden, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai pelayanan prima di instalasi rawat inap cukup prima (73,3%). Masing-masing komponen pelayanan prima termasuk dalam kategori cukup, antara lain komponen sikap (74,7%), penampilan (85,3%), perhatian (69,3%), tindakan (69,3%), dan tanggung jawab (72%). Berdasarkan kepuasan pasien, mayoritas responden menilai tidak memuaskan (80%). Terdapat 3 dimensi termasuk dalam kategori tidak puas yaitu dimensi kehandalan, ketanggapan, dan bukti fisik. Sedangkan 2 dimensi lainnya yaitu, jaminan dan empati termasuk dalam kategori puas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pelayanan prima dan kepuasan pasien. Rumah sakit perlu menyediakan pelatihan mengenai pelayanan prima, serta melakukan pengawasan internal secara rutin agar setiap pelayanan yang dilakukan tetap sesuai dengan prosedur dan standar profesinya.
Hubungan Paparan Kebisingan dengan Keluhan Subyektif Non-Auditory pada Pekerja Konstruksi PT. X Kabupaten Gresik Indrayani, Reny; Hartanti, Ragil Ismi; Sujoso, Anita Dewi Prahastuti; Wahyuningtias, Nabila Handayani; Fakhruddin, Ilham Kemal; Henary, Pratmasita Rahma; Pratiwi, Dwi Estu; Hasna, Amirah Jihan Lutciyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i2.18430

Abstract

Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari proses produksi dan atau alat kerja yang pada tingkatan dan waktu tertentu mampu menimbulkan gangguan pendengaran dan keluhan non-auditory berupa gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan faktor paparan kebisingan dengan keluhan non-auditory. Penelitian ini berjenis analitik dengan desain cross sectional. Variabel bebas penelitian ini adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga) dan faktor paparan kebisingan (lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan), sedangkan variabel terikatnya adalah keluhan non-auditory. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket online. Populasi sebanyak 50 orang dan sampel sebanyak 30 responden merupakan pekerja konstruksi di PT. X yang memberikan jasa ke bagian Smelter dan Refinery PT.Y. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan data dianalisis dengan uji chi square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel usia (p-value=0,301), jenis kelamin (p-value= 0,909), riwayat penyakit (p-value= 0,909), masa kerja (p-value= 0,305), lama paparan (p-value= 0,198), penggunaan Alat pelindung Telinga/APT (p-value= 0,233), dan lama paparan (p-value= 0,198) dengan keluhan non-auditory yang dialami pekerja. Satu-satunya variabel yang terdapat hubungan dengan keluhan non-auditory adalah persepsi tentang paparan kebisingan (p-value= 0,021). Kesimpulan dari penelitian ini adalah, dari seluruh variabel bebas (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga, lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan) hanya persepsi tentang paparan kebisingan yang berhubungan secara signifikan dengan keluhan non-auditory. Saran untuk PT. X adalah untuk melakukan pengukuran kebisingan secara berkala di seluruh area kerja, melakukan evaluasi terhadap penggunaan APT, dan melaksanakan program manajemen kebisingan.
Autonomy of High-Risk Pregnant Women in an Effort to Prevent Complications during Childbirth Nafikadini, Iken; Anggi Eka Septiani; Ragil Ismi Hartanti
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V11.I1.2023.56-64

Abstract

Background: Maternal mortality is a health problem that has not been resolved until now. Based on data from January-September 2020 from the Public Health Center of Panti District, most pregnant women with high risk are those who have a risk of preeclampsia. Pregnant women have an important role and personal autonomy in decision-making during the process of pregnancy. Objective: To analyze the autonomy of high-risk pregnant women to prevent complications during childbirth. Methods: Qualitative research with a case study approach. Determination of the main informants using a purposive technique consisted of five pregnant women at risk of preeclampsia who were under 20 years old and above 35 years old. Data collection using in-depth interview guide and documentation. Data analysis using inductive thematic analysis. Results: intentions, affordability of information, situations in preparing blood donors, and maternity funds can form the negative autonomy of high-risk pregnant women in decision-making. Husband's social support can form positive autonomy of high-risk pregnant women in decision making. High-risk pregnant women have negative autonomy in choosing a place for maternity care to practice as a midwife even though they have been advised to carry out routine checks at the primary healthcare. High-risk pregnant women have negative autonomy in choosing the place of delivery by not changing their choice and making the primary healthcare or hospital the second and last choice. Conclusion: The autonomy of high-risk pregnant women has formed a negative autonomy in making decisions about childbirth planning and preventing complications.
Aspects of Personal Safety while Sailing for Fishermen in Jember Regency Indrayani, Reny Indrayani; Ana Islamiyah Syamila; Anita Dewi Prahastuti Sujoso; Ragil Ismi Hartanti
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 7 No 1 (2023): Medical Technology and Public Health Journal March 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v7i1.3629

Abstract

Fishermen have an important role in supporting the Indonesian economy. On the other hand, fishing was the most dangerous job in the world with a very high risk of accidents and death. Therefore, it was necessary to study the safety aspects of fishermen as a basis for formulating protection policies for fishermen. This study aimed to examine aspects of personal safety when sailing for fishermen in Jember Regency. This research was a descriptive research. The research was conducted in Jember Regency in August-October 2022 involving 260 fishermen as respondents. Research data collected through interviews. Data were analyzed and presented using tables and cross-tabulations accompanied by narration. The results of this study indicated that there is a tendency that the older the respondents were, the more they pay attention to aspects of personal safety while sailing and the higher the education level of the respondents, the higher the awareness of personal safety while sailing. The government needs to work on improving personal safety aspects for fishermen, especially in terms of providing and using PPE.
Pola Makan 3J, Aktivitas Fisik, dan Glukosa Darah Sewaktu Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Usia Produktif di Prolanis Puskesmas Ajung Kusmita, indriyani; Ningtyias, Farida Wahyu; hartanti, ragil ismi
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v11i2.438

Abstract

A number of Diabetes mellitus type 2 among productive age group increased from 6.9% to 8.5% between 2013 and 2018. To prevent them from severe complication, they should apply diet pattern which is right in quantity, type, and meal plan (3J principles), and reglukosar physical activity. Therefore, this paper aims to describe both variables based on blood glucose levels of working age patients with DM type 2 in Prolanis of Ajung Primary Health Care, Ajung, Jember. Based on descriptive method, the former data was collected by Food Frequency Questionnaire (FFQ) and 2x24-hour recall form, while the latter was measured by Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). At the same time, we also took a random blood glucose test throughout a couple of visits to calculate the average. The results revealed that participants were dominated by females, high-school graduates and housewives. Furthermore, 72.7% of participants having poor glucose levels in which all of those tend to have poor diet of 3J. The result was contributed by participaants who has been eating without a proper food quantity and meal plan. In fact, the majority of participants who were doing moderate physical activities (59.1%) also categorized as patients with poor blood glucose level (50%). Concluded, most participatns did not pratice the diet  pattern of 3J in their daily diet although they had high blood glucose level. This paper, thus, encourages further research to focus on statistical analysis between diet pattern, physical activity, and blood glocose among productive group.