Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Identifikasi Faktor Prioritas dan Karakteristik Wisata Pantai Boom Marina Banyuwangi di Masa Pandemi Covid-19 Ema Umilia; Dea Mahendra
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.93941

Abstract

Wisata Pantai Boom Marina adalah salah satu ODTW pantai di Kabupaten Banyuwangi yang dulunya merupakan bekas Pelabuhan. Wisata Pantai Boom Marina berlokasi di Kelurahan Kampungmandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Selama masa pandemi Covid-19, Wisata Pantai Boom Marina mengalami penurunan kunjungan hingga 62% meskipun telah terdapat upaya pembenahan. Saat ini Wisata Pantai Boom Marina menjadi fokus pengembangan pemerintah pusat sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata. Wisata Pantai Boom Marina direncanakan akan dijadikan destinasi wisata internasional oleh pemerintah pusat. Hal tersebut dikarenakan Wisata Pantai Boom Marina memiliki potensi daya tarik wisata dan memiliki letak yang strategis yaitu di pusat kota. Dengan adanya penurunan kunjungan wisatawan dan dijadikannya Wisata Pantai Boom Marina sebagai fokus pengembangan untuk dijadikan destinasi internasional, maka Wisata Pantai Boom Marina memerlukan suatu pengembangan wisata lebih lanjut. Namun sebelum melakukan pengembangan pada Wisata Pantai Boom Marina, perlu mengidentifikasi faktor yang menjadi prioritas pengembangan dan mengidentifikasi karakteristik komponen wisata eksisting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prioritas pengembangan dan karakteristik Wisata Pantai Boom Marina di masa pandemi. Penelitian ini terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu menentukan faktor pengembangan prioritas Wisata Pantai Boom Marina menggunakan analisis AHP. Kemudian mengidentifikasi karakteristik wisata di Wisata Pantai Boom Marina melalui skala likert dengan menggunakan analisis skoring. Hasil akhir dari penelitian ini adalah hirarki faktor prioritas pengembangan dan karakteristik Wisata Pantai Boom Marina. Hirarki faktor prioritas pengembangan Wisata Pantai Boom Marina yang didapatkan pada penelitian ini yaitu amenitas, atraksi, pelayanan tambahan dan aksesibilitas. Sementara untuk komponen wisata di Wisata Pantai Boom Marina memiliki karakteristik sangat baik hingga cukup baik menurut wisatawan.
Identifikasi Faktor Prioritas Pengembangan Desa Wisata Adat Sade Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah di Masa New Normal Titania Athaya Putri; Ema Umilia
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.96516

Abstract

Desa Wisata Adat Sade berada di kawasan strategis pariwisata dan telah memiliki banyak potensi khususnya pada keunikan Desa Wisata Adat Sade yang masih mempertahankan adat dan budaya lokal mereka. Namun, sangat disayangkan pariwisata Desa Wisata Adat Sade mengalami penurunan pengunjung yang terjadi akibat pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor prioritas pengembangan pada Desa Wisata Adat Sade di masa new normal agar tetap bertahan dan berkelanjutan. Jenis penelitian ini adalah mixed methods yang berfokus pada preferensi key responden dan kondisi lapangan pada kawasan Desa Wisata Adat Sade. Penelitian ini menggunakan content analysis yang ditujukan kepada stakeholder terpilih dan dilanjutkan menggunakan analytical hierarchy process untuk menentukan faktor prioritas. Dari hasil analisis akan menjadi jawaban dari tujuan penelitian ini, sehingga diketahui bahwa faktor keamanan dan kenyamanan menjadi faktor prioritas dalam pengembangan pada Desa Wisata Adat Sade di masa new normal.
Penentuan Daya Dukung dan Daya Tampung Pengembangan Kawasan Eduwisata Herbal Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu Hertiari Idajati; Ema Umilia; Ferry Dwi Cahya
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1540.479 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.89

Abstract

Dalam perencanaan kawasan eduwisata, daya dukung dan daya tampung kawasan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui, agar nantinya output rencana bisa sesuai dengan kondisi eksisting wilayah perencanaan potensi dan masalah yang nantinya dapat memberikan rumusan konsep pariwisata berdasarkan kemampuan lahan di areal lahan Desa Oro-Oro Ombo. Desa ini sendiri memiliki potensi yang besar terkait dengan pengembangan kawasan pertanian, kehutanan, dan peternakan. Sehingga, sangat cocok untuk pengembangan kawasan eduwisata herbal. Dalam penyusunan daya dukung lahan untuk pembangunan kawasan eduwisata herbal perlu berbagai proses perencanaan yang turut dipertimbangkan. Dari luaran proses-proses tersebut bertujuan untuk dapat melakukan pengembangan Kawasan yang tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungannya dan tentunya juga memiliki kesesuaian lahan yang tepat guna. Hasil dari proses-proses tersebut berupa peta daya dukung dan daya tampung lahan (Satuan Kemampuan Lahan dan Analisis Kemampuan Lahan), serta kesesuaian lahan pertanian dan pariwisata
Eksplorasi Desain Logo Kawasan Edu Wisata Herbal Batu Ema Umilia; Hertiari Idajati; Cahyono Susetyo; Eko Budi Santoso; Rabendra Yudistira Alami; Naufan Noordyanto; Hermanto; Lusi Zafriana
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1526.339 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.104

Abstract

Eduwisata merupakan salah satu potensi pariwisata di Kota Batu yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan nilai edukasi dan perekonomian di sekitarnya. Pengembangan eduwisata herbal di Kecamatan Batu masih sebatas pengembangan agrowisata perkebunan buah-buahan, sedangkan terdapat potensi lain berupa tanaman herbal/biofarmaka yang juga dapat dikembangkan menjadi agrowisata. Dalam perencanaan kawasan Eduwisata Herbal di Kota Batu ini perlu adanya eksplorasi terhadap desain logo menggunakan elemen grafis yang nantinya dapat digunakan untuk branding Kawasan Eduwisata Kota Batu. Sehingga Tujuan dari penelitian ini adalah eksplorasi desain logo Eduwisata herbal di Kota Batu untuk branding Kawasan Eduwisata Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan komparasi terhadap beberapa desain logo untuk mendapatkan hasil berupa desain logo yang sesuai dengan keinginan dan melambangkan identitas diri Kawasan Eduwisata Herbal Batu. Adapun elemen grafis yang dikembangkan berupa logo yang dibuat dengan beberapa langkah yang disesuaikan dengan kebutuhan eduwisata herbal oro-oro ombo, menghasilkan logo yang memiliki makna disetiap elemennya yaitu daun yang berarti herbal, tiga huruf “o” yang berarti oro oro ombo, serta bentuk menyambung yang bermaksud sustainable terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi, serta bentuk huruf “o” yang berbasis lingkaran melambangkan eduwisata herbal yang lengkap.
Strategi Pengembangan Potensi Wisata Koridor Jembatan Surabaya Berdasarkan Preferensi Pengunjung Haycal Rachmandita; Ema Umilia
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.112285

Abstract

Koridor Jembatan Surabaya merupakan salah satu wisata bahari yang terletak di Kota Surabaya yang memiliki banyak daya tarik yang dapat menarik pengunjung untuk datang berwisata, seperti menikmati angin laut, jogging, berfoto serta air mancur menari yang dipertunjukan pada waktu-waktu tertentu. Namun masih terdapat permasalahan terkait penurunan jumlah pengunjung dari tahun 2017-2019 dan belum lengkapnya fasilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan startegi pengembangan potensi wisata yang ada pada koridor jembatan Surabaya berdasarkan preferensi pengunjung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap, tahap pertama yaitu mengindentifikasi karakteristik potensi wisata koridor jembatan Surabaya dengan data diperoleh menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara dan di analisa menggunakan deskriptif kualitatif. Tahap kedua yaitu menganalisa tingkat kepentingan dan kinerja potensi wisata koridor jembatan Surabaya berdasarkan persepsi pengunjung dengan data diperoleh menggunakan kuesioner dan di analisa menggunakan IPA. Tahap ketiga yaitu merumuskan startegi pengembangan potensi wisata koridor jembatan Surabaya berdasarkan preferensi pengunjung dengan data diperoleh menggunakan sasaran 1 dan sasaran 2 dan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan 6 strategi prioritas utama pengembangan menurut pengunjung.
Penguatan Kapasitas dan Strategi Adaptasi Sektor Pariwisata Gili Ketapang dalam mendukung Pengembangan Wisata Berbasis Ketahanan Iklim Jatayu, Anoraga; Idajati, Hertiari; Umilia, Ema; Abdurrakhman, Arief; Nurif, Muchammad; Abadi, Imam; Soeprijanto, Adi; Aparamarta, Hakun Wirawasista; Mulyadi, Yeyes
Sewagati Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i3.920

Abstract

Gili Ketapang merupakan salah satu destinasi pariwisata bahari unggulan di Jawa Timur yang memiliki potensi baik dari sisi bentang alam, ekosistem alami, maupun berbagai sumber daya di dalamnya. Namun, keberlanjutan kawasan wisata Gili Ketapang saat ini mengalami ancaman yang cukup besar akibat perubahan iklim. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk merumuskan penguatan kapasitas dan strategi adaptasi untuk sektor pariwisata Gili Ketapang, baik dari sisi masyarakat, pelaku wisata, pemerintah daerah setempat, dan dari sisi infrastruktur yang ada. Kondisi eksisting kawasan wisata Gili Ketapang saat ini telah mengalami transformasi yang cukup signifikan dengan berorientasikan pada aktivitas sektor pariwisata dan perikanan sebagai sektor utamanya. Ketersediaan destinasi wisata juga telah banyak didukung oleh infrastruktur pendukung serta SDM dan organisasi pengelola parwisiata yang cukup memadai. Namun, di sisi lain juga terdapat kekurangwaspadaan terhadap isu perubahan iklim yang cukup mengancam pada kawasan wisata ini. Oleh karena itu, beberapa strategi dalam hal perbaikan infrastruktur dalam mengantisipasi berbagai perubahan lingkungan, sosialisasi terhadap masyarakat, pelaku wisata, dan pemerintah daerah terhadap perubahan iklim serta berbagai aktivitas adaptif yang dapat dilakukan perlu diterapkan secara kontinyu untuk keberlanjutan kawasan wisata ini.
Konsep Kampung Tematik di Kelurahan Kota Bambu Utara Jakarta Barat dan Efektifitasnya terhadap Penataan Permukiman Kumuh Basri, Marsa Tanzila Putri Nur; Umilia, Ema
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.127318

Abstract

DKI Jakarta merupakan pusat pertumbuhan yang sangat menarik bagi mereka yang tinggal disekitarnya. Masyarakat yang datang ke Jakarta untuk bekerja juga memanfaatkan fasilitas pelayanan yang ada. Hal ini mengakibatkan banyak permintaan untuk perumahan sedangkan lahan yang tersedia terbatas, menyebabkan terjadinya permukiman kumuh. Sejumlah kampung tematik mulai dibangun sebagai bentuk dari program kampung terpadu di sejumlah kecamatan di DKI Jakarta. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 memiliki 8 kecamatan di Jakarta Barat yang menjadi tempat pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman dalam rangka penataan kawasan permukiman terpadu. Salah satunya adalah Kampung Budaya pada Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah. Masyarakat merasa terbantu dengan adanya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana. Namun masih terdapat permasalahan di antaranya permasalahan sanitasi, kepadatan bangunan yang tinggi sehingga berpotensi tinggi rawan bencana kebakaran. Untuk itu diperlukan adanya penilaian efektivitas dari penerapan konsep kampung tematik terhadap upaya penataan permukiman kumuh. Untuk dapat menjawab tujuan penelitian, digunakan dua metode yaitu Content Analysis untuk mengidentifikasi kriteria kampung tematik terhadap upaya penataan permukiman kumuh dan Importance Performance Analysis untuk menilai efektivitas penerapan konsep kamung tematik di Kelurahan Kota Bambu Utara. Jenis penelitian kombinasi menggunakan strategi eksploratoris sekuensial. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil bahwa penerapan konsep kampung tematik dapat dikatakan sudah cukup efektif dari segi penyediaan dan kualitas sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat dan pelibatan stakeholders. Adapun aspek yang tidak efektif di antaranya tingkat kepadatan bangunan, tingkat keteraturan bangunan, pemberdayaan masyarakat, aktivitas masyarakat, dan kesejahteraan sosial.
Evaluasi Tingkat Keterpaduan Pengembangan Pariwisata Budaya di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Denisha, Winona; Umilia, Ema
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.131871

Abstract

Kabupaten Jember memiliki potensi pariwisata yang khas, yaitu adanya keberagaman wisata budaya di Kecamatan Arjasa. Namun dalam pengembangan wisata budaya tersebut terdapat beberapa permasalahan. Kecamatan Arjasa memiliki banyak daya tarik wisata yang tersebar di beberapa desa, namun belum ada keterkaitan antar ODTW dalam hal pengembangan jalur wisata, belum terintegrasinya pengelolaan antar ODTW, dan penyediaan fasilitas serta sarana dan prasarana transportasi yang beberapa belum memadai. Terdapat ketimpangan jumlah kunjungan wisatawan khususnya pada ODTW yang lokasinya berdekatan, di mana merupakan salah satu dampak dari belum terintegrasinya ODTW di Kecamatan Arjasa. Dengan kondisi tersebut, maka diharapkan adanya konsep pengembangan wisata budaya terpadu ini dapat memecahkan permasalahan pengembangan wisata budaya di Kecamatan Arjasa. Analisis Isi digunakan untuk mendapatkan variabel-variabel yang menjadi kriteria pengembangan pariwisata terpadu. Selanjutnya dilakukan analisis penilaian kondisi pengembangan wisata di Kecamatan Arjasa berdasarkan penilaian stakeholders dengan Teknik Skoring yaitu memberikan skor dengan rentang 1-4 pada setiap kriteria. Berdasarkan hasil Analisis Isi yang dilakukan, didapatkan lima (5) kriteria pengembangan wisata budaya terpadu, yaitu Jaringan Internal, Jaringan Eksternal, Ketersediaan Sarana Transportasi, Ketersediaan Prasarana Transportasi, dan Keterlibatan Masyarakat. Selanjutnya berdasarkan analisis penilaian tingkat keterpaduan pengembangan wisata di Kecamatan Arjasa berdasarkan stakeholders didapatkan nilai tingkat keterpaduan wisata meliputi tiga (3) kriteria dengan nilai Tinggi, yaitu Jaringan Internal, Jaringan Eksternal, dan Keterlibatan Masyarakat, satu (1) kriteria dengan nilai Rendah yaitu Prasarana Transportasi, dan satu (1) kriteria dengan nilai Sangat Rendah yaitu Sarana Transportasi.