Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Produksi Batik Motif Kelautan di Kampung Jetis Sidoarjo Sujantoko Sujantoko; Mahmud Mustain; Haryo Dwito Armono; Wahyudi; Murdjito; Sholihin; Muhammad Zikra; Nani Kurniati
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3098.129 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.27

Abstract

Motif Batik merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia yang diekspresikannya melalui kegiatan membatik. Setiap motif yang dibuat pada kain Batik memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Guna menumbuh-kembangkan motif Batik di Kampung Jetis Sidoarjo sebagai pusat kegiatan Batik tulis di Jawa Timur, perlu dijaga kelestariannya dengan cara menumbuhkan minat dan gairah pada generasi muda. Salah satu upaya adalah melalui pengenalan variasi Batik motif kelautan, mulai proses desain dan produksi Batik tersebut. Harapannya agar pengrajin dan masyarakat tetap menjadikan Batik sebagai produk unggulan dan warisan budaya Nusantara.
Upaya Peningkatan Variasi Motif Batik Tulis di Sentra Batik Jetis Sidoarjo Melalui Motif Batik Teknologi Kelautan Haryo Dwito Armono; Sujantoko; Rudi Waluyo Prastianto; Hasan Ikhwani; Wahyudi; Sholihin; Shade Rahmawati; Nani Kurniati
Sewagati Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.317 KB)

Abstract

Sentra Batik Jetis, Sidoarjo telah lama dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan Batik Tradisional di Jawa Timur. Sebagai salah satu pusat kegiatan batik di Jawa Timur, perkembangan Batik di Sidoarjo, terutama di Kampung Jetis perlu tetap dijaga dan dilestarikan. Sementara itu minat generasi muda di kampung tersebut terhadap kerajinan Batik Tulis Tradisional mulai memudar. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk menumbuhkan minat dan gairah untuk melestarikan Batik Tulis tradisional di Kampung Batik Sidoarjo. Departemen Teknik Kelautan ITS, selama ini masih belum banyak dikenal masyarakat luas, untuk itu perlu upaya-upaya sosialisasi dengan cara inkonvensional. Salah catu upaya sosialisasi adalah dengan memperkenalkan melalui motif-motif Batik. Dalam kegiatan ini telah dihasilkan motif Batik bercirikan Teknik Kelautan yang dapat diproduksi lebih banyak dan digunakan untuk mempromosikan Teknik Kelautan ke masyarakat.
Hydrodynamic Model Simulation at the Port of Tanjung Rhu Belitung Sujantoko Sujantoko; Pramudya Adhi Pangestu; Dony Saputra; B. P. Putra Ekianto; Hasanudin Hasanudin; Nani Kurniati; Rindi Kusumawardhani; Dody Hartanto
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16660

Abstract

Ports around Belitung Island have an essential role in supporting inter-island shipping activities, which positively impact economic growth. So that predictions to find out the condition of the waters need to be made early to anticipate disruption to the ship's shipping lanes. This study's prediction of these waters was carried out with a hydrodynamic model. Model accuracy (calibration) compares model results with survey data. Based on several iterations, the tidal model and current velocity are obtained with an accuracy rate of 5% and 7%, respectively. These results indicate the model's relatively good level of accuracy because it is below 10%. The model results also found that current velocity and wave height are always higher during high tide conditions than during low tide. In addition, along the Tanjung Rhu shipping channel, the current speed at point A1 experiences a significant difference during high tide conditions, namely 0.285 m/s at high tide, 0.102 m/s at low tide, 0.072 m/s at low tide, and 0.033 m/s s when heading for high tide, because of the narrowing of the water area due to the crush of two landmasses. In addition, areas far from shipping lanes (A1 and A2) have the lowest wave height compared to areas close to shipping lanes (A3). Because the surrounding land slightly covers the two points (A1 and A2), the wave height is smaller than point A3 in more open waters.
Perancangan Mesin Kukus dan Oven Konveyor Sebagai Inovasi Pengolahan Limbah Rumah Potong Ayam Menjadi Tepung Darah dan Tepung Bulu Rindi Kusumawardani; Nani Kurniati; Irene Malilung Sitanggang; Moses Laksono Singgih; Hari Supriyanto; Sutikno; Dwa Desa Warnana
Sewagati Vol 7 No 5 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i5.555

Abstract

Limbah proses pemotongan ayam secara umum terdiri dari limbah padat dan cair. Hampir semua limbah dari proses pemotongan ayam dapat dimanfaatkan kembali. SMKN 1 Grati adalah sekolah vokasi di Pasuruan, yang memiliki unit Agribisnis Peternakan. Namun, masih belum adanya penanganan khusus terhadap beberapa limbah dari proses pemotongan ayam, dimana saat ini limbah hanya dibuang begitu saja ke saluran pembuangan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu menyediakan mesin pengolah darah dan bulu ayam menjadi tepung darah atau bulu, yang dapat diolah menjadi bahan pakan atau pupuk, dengan menerapkan prinsip semi otomatisasi. Dimana terdapat mesin kukus inovatif dan oven konveyor. Penerapan teknologi tepat guna ini diawali dengan mengamati kondisi eksisting, perancangan solusi, lalu pembuatan dan pengujian alat. Desain mesin terdiri dari mesin kukus inovatif yang dapat menjalankan fungsi kukus sekaligus pencacah darah atau bulu ayam, serta terdapat oven konveyor listrik untuk membantu proses pengeringan hasil pengukusan darah atau bulu ayam. Harapan dari implementasi rancangan mesin ini, dapat mendukung produktivitas dan mengurangi dampak buruk pada lingkungan, dengan meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan limbah melalui kegiatan recycle. Kedepannya, sistem pengelolaan limbah di Rumah Potong Ayam diharapkan terus dilakukan perbaikan hingga dapat ditetapkan standar ramah lingkungan.
Pengembangan TAM (Technology Acceptence Model) Dalam Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan Pendekatan Socio-Techonologi Ryan Pramanda; Adithya Sudiarno; Nani Kurniati
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 6 No 02 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v6i02.2109

Abstract

Teknologi mengalami perkembangan yang semakin pesat, salah satunya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Meningkatnya perkembangan TIK telah mempengaruhi perubahan pada kehidupan sosial yang sejalan dalam penggunaan teknologi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan TAM (Technology Acceptence Model) dengan menambahkan faktor sosial (budaya organisasi dan struktur kewenangan), agar dapat diketahui pengaruh sosial terhadap penggunaan TIK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis dengan mengambil studi kasus RSUD. dr. M. Soewandhi yang merupakan rumah sakit rujukan yang telah menggunakan TIK selama 3 (tiga) tahun. Instrumen untuk mengukur adalah menggunakan kuesioner, responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu 135 para medik. Pengolahan data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan Structural Equation Modelling (SEM) dibantu dengan software Lisrel. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa para medik dapat menerima TIK karena adanya manfaat dan kemudahan saat menggunakan TIK. Sedangkan faktor sosial yang meliputi budaya organisasi mempengaruhi persepsi kemudahan dan penggunaan aktual TIK oleh para medik. Sedangkan struktur kewenangan mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan TIK oleh para medik di RSUD. dr. M. Soewandhi Surabaya.