Indyah Martiningrum
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 44 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Arsitektur Modern Minimalis Pada Desain Interior Coffee Shop Di Kawasan Cikajang Jakarta Selatan Febby Qorry Marini; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya perubahan gaya hidup masyarakat dari bersosialisasi di sebuah warung kopi menjadi bersosialisasi di sebuah coffee shop. Tingginya keinginan masyarakat untuk berkunjung ke coffee shop membuat pertumbuhan coffee shop di Indonesia terutama kota-kota besar, seperti Jakarta menjadi sangat cepat. Kemudian muncul persaingan antar coffee shop untuk dapat menarik pengunjung yang datang. Pengunjung coffee shop di dominasi oleh kalangan milenial. Kalangan milenial biasanya memilih tempat yang memiliki interior dan suasana yang nyaman. Konsep desain yang disukai oleh kalangan milenial adalah modern minimalis. Salah satu aspek desain yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur desain pada ruangan tersebut sehingga ruang tersebut dapat menunjukkan karakteristik desain yang digunakan pada suatu ruangan. Objek penelitian ini adalah ruang indoor dan ruang outdoor Kopi Kalyan. Konsep yang diterapkan Kopi Kalyan  adalah modern minimalis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk mengkaji unsur-unsur desain yang ada dengan teori karakteristik desain modern minimalis sesuai dengan prinsip-prinsip desain. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan, yaitu penerapan prinsip-prinsip desain pada rancangan desain interior Kopi Kalyan.  
Pola Perilaku Lansia Pada Ruang Dalam Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram Shafrina Yurike Retrianti; Wulan Astrini; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.749 KB)

Abstract

Pertumbuhan lansia di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat, menyebabkan jumlah Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) tidak sebanding dengan jumlah lansia di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya terdapat 2 PSTW yang hanya bisa menampung ±100 orang. Karenakan belum adanya standar pemerintah yang mengatur tentang PSTW secara spesifik, maka kondisi PSTW di Indonesia banyak yang belum sesuai, penurunan fungsi gerak yang dialami lansia membuat lansia memerlukan bantuan oranglain dan setting ruang yang nyaman untuk memudahkan beraktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perilaku lansia pada ruang dalam di PSTW Puspakarma Mataram khususnya pada aspek sirkulasi dan tata letak perabot. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi (behavioural mapping) dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola perilaku lansia di dalam ruang secara tidak langsung dipengaruhi oleh setting fisik ruang yang ada. Hal ini terlihat dari tata letak perabot di dalam ruang yang ada membentuk jalur sirkulasi dimana jalur sirkulasi tersebut bisa menjadi hambatan atau menjadi bantuan bagi lansia, karena tata letak perabot yang ada bisa digunakan lansia sebagai handrail dan juga tata letak perabot bisa menjadi pembatas ruang untuk memenuhi kebutuhan teritori lansia di dalam ruang sehingga mencapai kenyamanan.Kata kunci: lansia, perilaku, sirkulasi, tata letak perabot
Toleransi Pedagang Lokal Dalam Aktivitas Perdagangan di Pasar Tradisional Youtefa, Abepura Viva Virginia Suhartawan; Abraham Mohammad Ridjal; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.471 KB)

Abstract

Pasar Youtefa memiliki jumlah pedagang ±2.821 pedagang yang berasal dari berbagai suku asal, dengan persentase 24% pedagang lokal (masyarakat asli), dan 76% pedagang pendatang. Walaupun berbeda, keduanya dapat berjualan pada satu lokasi yang sama, yaitu kondisi dimana pedagang masyarakat asli berjualan didekat area berjualan pedagang pendatang. Pada kondisi ini terdapat persinggungan antara kedua jenis pedagang dengan perbedaan seting ruang pedagang yang dibentuk oleh masing-masing pedagang. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui bentuk toleransi pedagang lokal terhadap pedagang pendatang sehingga keduanya dapat berjualan pada satu lokasi yang sama. Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi terbentuknya ruang aktivitas masing-masing pedagang diantaranya adalah aspek seting, pelaku, aktivitas dan waktu. Berdasarkan hasil analisis, aspek yang paling berpengaruh dalam membentuk ruang aktivitas pedagang adalah aspek seting yang terdiri dari elemen-elemen pembentuk ruang dagang baik secara tetap (fixed element), semi tetap (semifixed element), serta tidak tetap (non-fixed element) yang dibentuk oleh pedagang dalam melakukan aktivitas jual beli. Dimana pedagang lokal menggunakan los pedagang dengan elemen pembentuk ruang berjualan yang bersifat semi tetap (semifixed element), sedangkan pedagang pendatang menggunakan elemen pembentuk ruang bersifat tetap (fixed element) yang melingkup ruang kios permanen. Selain seting, bentuk toleransi lainnya yaitu berupa jenis komoditi yang dijual antar pedagang dapat berbeda antara kedua jenis pedagang.Kata kunci: ruang aktivitas, seting, pedagang, pasar tradisional
Perpustakaan Daerah Kabupaten Malang dengan Pendekatan Pencahayaan Alami Hanief Ariefman Sani; Agung Murti Nugroho; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.659 KB)

Abstract

Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan, membuat pembangunan dan pengembangan fasilitas pendidikan di Kota Malang menjadi keharusan. Salah satu fasilitas pendidikan yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah fasilitas dengan kebutuhan utama pada aspek pencahayaan. Kebutuhan pencahayaan pada perpustakaan sebaiknya tidak silau, tidak merusak koleksi dan memiliki kuat cahaya yang sesuai kebutuhan. Kini banyak perpustakaan yang menerapkan pencahayaan buatan untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan tersebut, yang berdampak pada konsumsi energi bangunan yang semakin besar. Indonesia sebagai Negara tropis yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun dapat memanfaatkan kekayaan tersebut sebagai sumber pencahayaan alami. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang lebih menekankan analisisnya pada proses analisis serta penyimpulan dengan menggunakan logika ilmiah. Desain perpustakaan ini menerapkan pencahayaan alami dengan mempertimbangkan kebutuhan pencahayaan perpustakaan berdasarkan aktivitas dan koleksi. Untuk mendapatkan cahaya yang maksimal dilakukan analisis kondisi pencahayaan pada tapak, kondisi pembayangan dan sudut jatuh matahari. Penerapan pencahayaan alami menyesuaikan sudut jatuh matahari dan waktu kebutuhan cahaya paling maksimal. Ruang dengan penggunaan pagi-sore menghadap ke arah cahaya seimbang pagi-sore. Ruang dengan penggunaan siang hari menghadap kearah cahaya cenderung siang hari. Untuk penyesuaian kebutuhan kuat cahaya, diterapkan selubung bangunan pada masing-masing sisi bangunan.Kata kunci: perpustakaan, pencahayaan alami
Karakteristik Art Deco pada Fasad Bangunan di Zona Dua Kawasan Kotatua Aulia Yudho Wibisono; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe karakteristik art deco yang dominan pada bangunan art deco di zona dua Kawasan Kotatua Jakarta. Art deco yang terbagi menjadi tiga tipe yaitu zigzag moderne, streamline moderne, dan PWA moderne, berkembang pesat di dunia pada tahun 1925-1940. Terdapat jejak art deco dari era kolonialisme Belanda di zona dua Kawasan Kotatua Jakarta yang sekarang merupakan kawasan konservasi bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda yang gagal masuk daftar UNESCO World Heritage, salah satunya karena beberapa bangunan kurang terurus. Meningkatkan eksistensi fasad bangunan art deco pada kawasan konservasi tersebut dapat menjadi salah satu langkah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Metode analisis yang digunakan pada studi ini adalah deskriptif-kualitatif, dengan tujuan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik art deco pada bangunan di kawasan yang diteliti. Hasil studi yang didapat yaitu tipe art deco yang mendominasi adalah PWA moderne dengan prosentase 96%, dengan ciri meliputi susunan batu halus, ornamen bersudut, ziggurat, setbacks berundak, warna minim, material logam, perpaduan impresi garis horizontal dan vertikal berulang tanpa kurva, elemen classical, elemen otoritatif yakni tiang bendera dan tombak, sesekali terdapat kaca patri mosaik, simetri secara keseluruhan, memiliki monumentalitas, dan penekanan pada pintu masuk utama.
Evaluasi Pasca Huni Pada Ruang Dalam Pasar Malabar Tangerang Nadira Nursukma; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun dengan seiring berkembangnya waktu, pasar tradisional tergerus oleh keberadaan pasar modern, yang disebabkan oleh buruknya kondisi infrastruktur, dan rendahnya tingkat kebersihan pasar tradisional. Pasar Malabar merupakan pasar tradisional terbesar kedua di Kota Tangerang dan telah beroperasi selama 26 tahun, hingga saat ini belum pernah dilakukan renovasi gedung secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pasca huni level indikatif terhadap aspek teknis terkait elemen interior (lantai, dinding dan langit-langit) dan aspek fungsional terkait zonasi dan identitas, Penelitian menggunakan metode evaluasi pasca huni pada level indikatif, dengan analisis dilakukan secara deksriptif kualitatif, yaitu membandingkan kondisi eksisting terhadap teori EPH oleh Preiser (2015), SNI 8152:2015, dan peraturan berlaku lainnya.  Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, performance issues, dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek teknis terkait elemen interior, serta aspek fungsional terkait zonasi dan signage, teridentifikasi lebih banyak memiliki kekurangan dibandingkan kelebihannya. Secara keseluruhan menunjukkan buruknya kinerja bangunan pada kedua aspek yang harus ditingkatkan, dengan hasil analisis menunjukkan ketidaksesuaian dengan peraturan berlaku. Ketidaksesuaian terlihat dengan buruknya kondisi fisik pada elemen interior, yang ditemukan banyak kerusakan dan kotor. Sedangkan aspek fungsional yang tidak direncanakan dengan baik dan belum efektif untuk digunakan selama masa huninya.
Kajian Aspek Physical Requirement pada Unit Kamar Budget Hotel di Kota Malang Archie Favian Adityara; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel merupakan sarana akomodasi untuk wisatawan atau pebisnis yang ingin menginap ketika mengunjungi suatu daerah. Perkembangan hotel di Kota Malang pada era  sekarang ini sangat pesat. Diantara hotel-hotel yang berkembang di Kota Malang saat ini, jenis hotel yang berkembang adalah budget hotel. Budget hotel merupakan jenis hotel yang identik dengan minimalis dan sederhana, sehingga harga yang ditawarkan relatif terjangkau dengan fasilitas yang memenuhi kebutuhan. Physical requirement yang tersedia di dalam unit kamar budget hotel adalah berupa fasilitas yang tersedia di dalam unit kamar budget hotel seperti bed, rak, lemari, kursi dan lain sebagainya. Terdapat physical requirement yang disesuaikan dengan konsep budget hotel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian physical requirement pada unit kamar budget hotel dibandingkan dengan standar WTO (World Tourism Organization). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan purposive sampling, dengan objek penelitian unit kamar tipe superior budget hotel di Kota Malang. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat aspek-aspek physical requirement yang mengalami penyesuaian yaitu aspek lemari, aspek rak, aspek hangers, aspek kursi, aspek radio dan aspek handuk.
Pencahayaan sebagai Kriteria Aspek Keselamatan pada Hunian Khusus Lansia Defi Puspitasari; Indyah Martiningrum; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu manusia lanjut usia atau yang biasa disingkat lansia mengalami kemunduran fungsi fisik yang menimbulkan permasalahan serius dikalangan lansia. Terjatuh merupakan masalah yang paling banyak dialami lansia terutama saat beraktivitas di dalam rumah (Bulletin Housing The Family, 1974). Masalah terjatuh lansia disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya kemunduran fungsi pengelihatan yang dipadukan dengan lingkungan yang berbahaya (Brawley, 2005). Pengaturan pencahayaan sangatlah dibutuhkan untuk membantu aktivitas lansia, karena pencahayaan yang buruk dapat menimbulkan masalah sederhana hingga mengancam jiwa lansia. Fokus bahasan studi ini adalah mengenai pencahayaan sebagai kriteria aspek keselamatan untuk menghindari terjatuh pada lansia di rumah tinggal. Pada kajian ini penulis membandingkan dua objek hunian khusus lansia yang menerapkan aspek keselamatan. Dari kajian ini menghasilkan tiga kriteria aspek pencahayaan yaitu meningkatkan pencahayaan, menghindari efek silau pada mata dan menghindari perubahan intensitas cahaya yang terlalu kontras.Kata Kunci: Lansia, Keselamatan, Terjatuh, Pencahayaan
Penilaian Estetika Fasad Bangunan Pertokoan dengan Pendekatan Computational Aesthetic dan Visual Connection (Objek Studi: Penggal Jalan MERR Surabaya) Kristya Dewani; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat pembangunan jalan MERR IIC Gunung Anyar menembus wilayah permukiman, fasad bangunan sekitar jalan menunjukkan adanya kompleksitas dari fasad permukiman sebelumnya yang sporadik. Dibutuhkan upaya pengembangan kawasan ke arah yang lebih baik sekaligus menjaga kontinuitas kawasan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menunjang tujuan tersebut adalah dengan melakukan penelitian mengenai estetika fasad bangunan. Penelitian ini menggunakan metode visual connection untuk mengetahui kecenderungan fasad kawasan, dan IAM untuk mengetahui kualitas fasad dari segi bentuk formal fasad dalam kawasan. Penggunaan kedua metode tersebut bertujuan untuk melihat image fasad dalam kawasan, juga menilai bagaimana kualitas visualnya. Hasil penelitian menunjukkan masih belum adanya keterpaduan antar fasad bangunan secara keseluruhan maupun dalam fungsi bangunan tertetntu. Dari visual connection, fasad antar bangunan tidak memiliki ciri khas yang kuat, sedangkan dalam penilaian IAM menunjukkan fasad kawasan cukup estetis dari segi bentuk formalnya karena memiliki bentuk sederhana meski nilai OM antar bangunan cukup beragam. Hasil dari visual connection maupun IAM tidak terkait secara langsung karena masih terbatasnya aplikasi IAM yang digunakan saat ini.
Tipologi Spasial Rumah Hunian-Usaha Kawasan Pendidikan (objek Studi : Daerah Watu Gong, Malang) Ereza Hario Saputra; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan instansi Pendidikan di Kota Malang mengakibatkan perkembangan pada daerah yang berada disekitarnya, terutama pada Universitas Brawijaya yang memberikan dampak pada daerah Watu Gong. Dampak dari kegiatan kampus dan mahasiswa pada daerah Watu Gong membuat warga Watu Gong merubah huniannya menjadi hunian-usaha guna beradaptasi dan juga mengambil peluang komersil dari kegiatan kampus. Dengan banyaknya perubahan spasial yang dilakukan maka dapat dikaji tipologi spasial dari hunian-usaha yang berada di daerah Watu Gong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis dari data yang diambil dari survei primer dan sekunder. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa dari sampel memiliki pola tata ruang spasial yang dapat digolongkan menjadi 3 jenis hunian-usaha yaitu hunian usaha Housing Adaptation tipe Bersama, Housing Adaptation tipe Campuran dan Housing Adjustment tipe bersama.