Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Perbedaan Proporsi Jumlah Siswa Kelas XII SMA Al Islam 1 Surakarta yang Mengalami Depresi pada Kelompok dengan Kualitas Hidup dan Harga Diri Tinggi dan Rendah Afrizal Tri Heryadi; Istar Yuliadi; Siti Aisyah
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 3 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Adolescents aged 10-20 years experienced a rapid change in the size, shape, physiological, psychological and social function. In normal development, a teenager has a tendency to get depressed. To overcome that, a teenager need self-esteem and quality of life. The purpose of this study is to determine the differences in the proportion of students number of 12th Class Al Islam 1 Senior High School Surakarta, experiencing depression on the group with high or low quality of life and self-esteem. Methods: This study is an observational study with cross sectional analytical conducted in July 2014 in Al Islam 1 Senior High School Surakarta. Sampling is conducted for the entire 12th class with purposive random sampling conducted for students with high self-esteem (25%) and low self-esteem (25%) and students with a high quality of life (25%) and a lower quality of life (25 %). Correspondent filling: (1)The contents of personal data; (2)L-MMPI questionnaire; (3)Rosenberg questionnaire to assess the self-esteem scores; (4)WHOQOL BREF questionnaire to assess quality of life scores; (5)BDI Questionnaire to assess depression scores. Data obtained for 96 students and the data were analyzed using Chi Square through 19.00 SPSS for Windows. Results: This study indicates: (1)Significant differences in the proportion of depression in a group of students with high and low self-esteem in Al Islam 1 Senior High School Surakarta (p<0.05) and the prevalence ratio of 0.4; (2)Significant difference in the proportion of depression in a group of students with high and low quality of life in Al Islam 1 Senior High School Surakarta (p<0.05) and the prevalence ratio of 0.3. Conclusions: (1)There is a significant difference in the proportion of depression in a group of students with high and low self-esteem and high and low quality of life in Al Islam 1 Senior High School Surakarta. Students with high self-esteem has the possibility to experience depression 0.4 times greater than students with low self-esteem and students with a high quality of life has the possibility to experience depression 0.3 times greater than students with lower quality of life. Keywords: Adolescence, quality of life, self-esteem, depression
Hubungan Tingkat Kepercayaan Diri Dengan Intensitas Penggunaan Media Sosial Whatsapp Pada Mahasiswa Kedokteran 2018 Arum Sonia Azahra Nur Annisa; Istar Yuliadi; Dian Nugroho
Wacana Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/wacana.v12i1.170

Abstract

Abstrak. Kepercayaan diri merupakan hasil dari proses pembentukan identitas. Identitas diri yang jelas menghasilkan kepercayaan diri yang tinggi. Identitas yang kabur menurunkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri mempengaruhi kemampuan seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang berarti komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal di kalangan mahasiswa cukup penting dalam membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan. Kepercayaan diri mempengaruhi komunikasi interpersonal berarti kepercayaan diri juga mempengaruhi cara mahasiswa atau remaja pada umumnya dalam berkomunikasi dengan media sosial. Kepercayaan diri yang berbeda beda pada setiap individu di usia remaja ini yang akan berpengaruh terhadap intensitas penggunaan media sosial mereka. Intensitas penggunaan merupakan tingkat kedalaman dan kekuatan sikap dalam menggunakan atau memanfaatkan fasilitas-fasilitas media sosial dengan memperhatikan durasi waktu dan frekuensi penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan korelasi signifikan negatif antara tingkat kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial WhatsApp pada mahasiswa FK UNS angkatan 2018.Kata Kunci: Intensitas penggunaan WhatsApp, Kepercayaan diri.
Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Marital Expectation dan Keintiman Hubungan pada Pasangan Ta’aruf Devi Maya Puspita S; Istar Yuliadi; Arif Tri Setyanto
Wacana Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.408 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v8i2.98

Abstract

Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Marital Expectation dan Keintiman Hubungan pada Pasangan Ta’aruf     Marital Satisfaction of Ta’aruf Couple Observed from Marital Expectation and Intimate Relationship     Devi Maya Puspita Sari, Istar Yuliadi, Arif Tri Setyanto Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Menikah merupakan tahapan penting dalam kehidupan manusia. Memilih pasangan yang tepat akan menciptakan pernikahan yang bahagia antara suami dan istri. Memilih pasangan dapat dilakukan melalui ta’aruf, sebuah proses yang tidak membolehkan adanya kontak fisik antara pria dan wanita serta melibatkan mediator untuk mengenal calon pasangan. Pernikahan yang bahagia dapat dicapai jika suami dan istri merasa puas dengan pasangan dan pernikahannya, hal ini disebut kepuasan pernikahan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan level kepuasan pernikahan adalah pemenuhan marital expectation dan kentiman hubungan antara suami istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara marital expectation dan keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan pada pasangan ta’aruf. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive snowball sampling yang meliputi pasangan ta’aruf, yaitu suami (n = 36) dan istri (n = 66) yang berusia 21-39 tahun dengan usia pernikahan 3-15 tahun, memiliki anak minimal satu, minimal tingkat pendidikan SMA, dan merupakan pernikahan pertama. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa skala kepuasan pernikahan, skala marital expectation, dan skala keintiman hubungan. Analisis data penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara marital expectation dan keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai Fhitung > Ftabel (117,150 > 3,088), p-value = 0,000 (p-value < 0,05), nilai R = 0,838, dan nilai R square adalah 0,703 atau 70,3%. Secara parsial, terdapat hubungan yang signifikan antara marital expectation dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai rxy = 0,274 (p < 0,05) serta terdapat hubungan yang signifikan antara keintiman hubungan dengan kepuasan pernikahan, dengan nilai rxy = 0,626 (p < 0,05). Sumbangan efektif marital expectation terhadap kepuasan pernikahan sebesar 2,4%, sedangkan sumbangan efektif keintiman hubungan terhadap kepuasan pernikahan sebesar 67,9%. Hal ini menunjukkan bahwa keintiman hubungan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kepuasan pernikahan dibandingkan marital expectation.   Kata kunci: kepuasan pernikahan, marital expectation, keintiman hubungan, pasangan ta’aruf
Studi Kasus Pola Intimasi Dengan Teman Sebaya Pada Remaja Bonaventura Arya Gemilang; Istar Yuliadi; Salmah Lilik
Wacana Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.674 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i2.80

Abstract

Studi Kasus Pola Intimasi Dengan Teman Sebaya Pada Remaja Case Study Pattern Of Intimacy With Peers in Adolescent With Autism Bonaventura Arya Gemilang, Istar Yuliadi, Salmah Lilik Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Remaja cenderung untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan teman-teman yang membuat para remaja menjadi lebih dekat dengan teman mereka. dan dari kedekatan tersebut akan timbul suatu intimasi yang membuat hubungan pertemanan menjadi lebih mendalam. Bagi mereka yang mempunyai gangguan seperti autisme sangatlah sulit untuk membangun suatu hubungan yang mendalam, namun mereka mempunyai cara masing-masing dalam membangun hubungan yang mendalam dengan orang lain. Penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana mereka yang mengalami gangguan autisme dan sudah memasuki masa remaja dapat membangun suatu hubungan yang dalam dengan teman sebaya mereka. Hubungan yang dalam ini dilihat melalui bagaimana interaksi dan kedekatan mereka, pengaruh yang diberikan, adanya hubungan timbal balik, serta berbagi satu sama lain. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data empiris dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan riwayat hidup. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data empiris dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan riwayat hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dengan gangguan autisme juga bisa untuk membangun suatu hubungan yang mendalam dengan teman sebaya mereka. Mereka bisa berkmounikasi dan berinteraksi dengan teman dekat mereka layaknya remaja normal pada umumnya. Kata kunci: Autisme, Intimasi, Remaja
Perbedaan Kepercayaan Diri dan Ketahanan Stres antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa yang Tidak Aktif dalam Organisasi Internal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Sheilla Fajrien; Hardjono .; Istar Yuliadi
Wacana Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.081 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i1.103

Abstract

Perbedaan Kepercayaan Diri dan Ketahanan Stres antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa yang Tidak Aktif dalam Organisasi Internal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     The Differences of Self-Confidence and Stress Tolerance between Students Who Active andInactive in Internal Organization ofMedicalFacultyofSebelasMaret University     Sheilla Fajrien, Hardjono, Istar Yuliadi Program Studi Psikologi FakultasKedokteran UniversitasSebalasMaret       ABSTRAK   Mahasiswa kedokteran membutuhkan kepercayaan diri dan ketahanan stres agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seperti untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan untuk menghadapi tekanan-tekanan yang ada.Berdasarkan aktifitasnya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) terbagi menjadi dua kategori, yaitu mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi. Beberapa teori mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri dan ketahanan stres adalah keikutsertaan dalam organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepercayaan diri dan ketahanan stres antara mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi internal FK UNS. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 36 mahasiswa yang aktif dan 36 mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi internal FK UNS dari Program Studi Kedokteran, Psikologi, K3, dan Hiperkes FK UNS yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kepercayaan diri (r = 0,271 – 0,630, α = 0,805), dan skala ketahanan stress (r = 0,270 – 0.658, α = 0,870). Data yang didapatkan diolah dengan Uji-t Sampel Independen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara keduanya. Hasil perhitungan Uji-t Sampel Independenskor kepercayaan diri menunjukkan thitung = 2,183 dengan p = 0,032. Adapun hasil perhitungan Uji-t Sampel Independenskor ketahanan stres menunjukkan thitung = 3,890 dengan p = 0,000.  Kedua perhitungan tersebut menunjukkan p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan kepercayaan diri dan ketahanan stres antara mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.   Kata kunci:kepercayaan diri, ketahanan stres, mahasiswa yang aktif dalam organisasi, mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi
KEEFEKTIFAN PELATIHAN KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA I Kadek Edwin Trisnapati; Istar Yuliadi; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.727 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i2.21

Abstract

Problem yang umum terjadi pada lansia adalah depresi. Insidensi depresi paling tinggi terjadi pada lansia yang menjadi penghuni panti rawat wredha. Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi perasaan manusia yang sedih dan murung disertai dengan beberapa gejala. Salah satu bentuk keterampilan yang diharapkan mampu menurunkan tingkat depresi pada lansia adalah melalui penemuan makna hidup. Makna hidup merupakan sesuatu yang dianggap penting dan berharga, serta memberikan nilai khusus bagi seseorang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelatihan kebermaknaan hidup dalam menurunkan tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta.Pelatihan kebermaknaan hidup merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, guna membantu individu untuk mencapai dan memenuhi tujuan hidup sehingga mampu menurunkan tingkat depresi menuju pada hidup yang lebih berkualitas dan bahagia.Subjek penelitian ini adalah lansia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta berjumlah 10 orang. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 5 orang. Kelompok eksperimen diberikan pelatihan kebermaknaan hidup sebanyak tiga kali pertemuan menggunakan  metode ceramah dan diskusi, studi kasus, role play ,simulasi dan permainan , dan latihan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui modul pelatihan dan Geriatric Depression Scale (GDS). Teknik analisis data menggunakan  analisis statistik nonparametrik uji 2 Sampel Independen Kolmogorov-Smirnov dan uji Wilcoxon dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16.0.Berdasarkan hasil perhitungan uji 2 Sampel Independen Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai z sebesar 1,581 dan probabilitas (p) sebesar 0,013 (p<0,05). Sedangkan hasil perhitungan uji Wilcoxon diperoleh nilai z sebesar -2,060 dan probabilitas (p) signifikansi 0,039 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan kebermaknaan hidup efektif dalam menurunkan tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta.Kata kunci :pelatihan kebermaknaan hidup, tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta
PERAN KEARIFAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BERCERAI PADA ISTRI YANG MENGAJUKAN CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA Rindang Resita Rizki; Istar Yuliadi; Tri Rejeki Andayani
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.262 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.44

Abstract

Pengambilan keputusan untuk bercerai adalah suatu hal yang tidak dapat dilakukan begitu saja, tetapi perlu adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu terkait dengan resiko yang mungkin timbul setelah diambilnya sebuah keputusan, selanjutnya kearifan berperan mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk bercerai yang dilakukan oleh istri yang mengajukan cerai gugat di Pengadilan Agama. Penelitian ini penting karena apabila perceraian tidak mendapat perhatian secara khusus maka perceraian dapat mengakibatkan banyak hal negatif baik secara langsung maupun secara tak langsung, seperti tekanan psikis pada pasangan yang bercerai, kesejahteraan anak korban perceraian, anak menjadi terlantar, bahkan kenakalan remaja yang secara tidak langsung dapat diakibatkan salah satunya oleh perceraian orangtua. Sedangkan fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa perceraian sudah dianggap sebagai hal yang biasa, hal ini dapat dilihat dari angka perceraian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan kriteria yaitu seorang wanita yang pernah mengajukan cerai gugat kepada Pengadilan Agama. Proses penelusuran subjek dilakukan dengan mendatangi subjek dari orang ke orang berdasarkan data (alamat) yang telah didapat dari Pengadilan Agama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan pengambilan keputusan untuk bercerai dapat berbeda pada setiap orang, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai individu yang berupa budaya yang melatarbelakangi kehidupan masing-masing individu, dan kepribadian yang berupa kearifan. Kearifan yang dimiliki masing-masing individu akan membedakan bagaimana individu menjalani tahap pengambilan keputusan untuk bercerai, termasuk dalam memilih strategi penanggulangan dan mekanisme pertahanan yang digunakan disepanjang proses pengambilan keputusan untuk bercerai.   Kata kunci: Kearifan, Pengambilan Keputusan untuk Bercerai, Istri yang mengajukan Cerai gugat
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SEKSUALITAS DAN KUALITAS KOMUNIKASI ORANGTUA DAN ANAK DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA SISWA-SISWI MAN GONDANGREJO KARANGNYAR Evidanika Nifa Mertia; Thulus Hidayat; Istar Yuliadi
Wacana Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.019 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i2.40

Abstract

Di Indonesia, terutama di kota-kota besar perilaku seks bebas pada remaja semakin meningkat. Akibat dari perilaku tersebut adalah kehamilan di luar nikah, pemerkosaan, merebaknya pelacuran di kalangan remaja, aborsi, penyakit menular seksual, pelecehan seksual dan penyimpangan-penyimpangan seksual. Ada banyak yang melatarbelakangi perilaku seks bebas pada remaja, seperti kurangnya pengetahuan seksualitas anak dan kurang berkualitasnya komunikasi orangtua dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa-siswi MAN Gondangrejo Karanganyar. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku seks bebas, skala pengetahuan seksualitas, dan skala kualitas komunikasi orangtua dan anak. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi ganda. Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan koefisien regresi variabel pengetahuan seksualitas sebesar -0,595 pada taraf signifikan p<0,05. Artinya bahwa pengetahuan seksualitas mempunyai hubungan negatif dengan perilaku seks bebas. Koefisien regresi variabel kualitas komunikasi orangtua dan anak sebesar -0,615 pada taraf signifikan p<0,05. Artinya kualitas komunikasi orangtua dan anak mempunyai hubungan negatif dengan perilaku seks bebas. Selain itu berdasarkan hasil analisis data diketahui ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa-siswi MAN Gondangrejo Karanganyar, ditunjukkan dengan nilai R=0,592 dan F=17,279 pada p<0,05. Sumbangan efektif pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas dapat dilihat dari keofisien determinan (R2) sebesar 0,351 atau 35,1% yang berarti masih terdapat 64,9% faktor lain yang mempengaruhi perilaku seks bebas selain pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak.     Kata kunci       : pengetahuan seksualitas, komunikasi orangtua anak, seks bebas
Pengaruh Permainan Tradisional Bentengan Terhadap Interaksi Sosial Anak Asuh di Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo Mutia Febri Nurastuti; Suci Murti Karini; Istar Yuliadi
Wacana Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.663 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i2.83

Abstract

Pengaruh Permainan Tradisional Bentengan Terhadap Interaksi Sosial Anak Asuh di Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo Effect of Traditional Games Bentengan on Social Interaction in Orphans in Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo Mutia Febri Nurastuti, Suci Murti Karini, Istar Yuliadi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Perbedaan individu dalam suatu masyarakat dapat memengaruhi interaksi sosial yang terjadi, tidak terkecuali di panti asuhan. Panti asuhan merupakan rumah yang berisi banyak individu dengan latar belakang yang berbeda. Setiap individu memiliki sifat, karakter, dan masa lalu berbeda. Individu-individu di harapkan untuk dapat membentuk suatu interaksi sosial yang baik agar tercipta keadaan yang nyaman sehingga panti asuhan dapat menjadi rumah yang menyenangkan bagi anak asuh. Salah satu cara untuk meningkatkan interaksi sosial pada anak asuh panti asuhan adalah dengan melakukan permainan tradisional bentengan di Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo. Penelitian ini menggunakan desain Randomize Pretest-Posttest Control Group Design dengan subjek penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling, yaitu menentukan subjek berdasarkan suatu kriteria. Kriteria subjek dalam penelitian ini, yaitu anak asuh Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo, berusia 7 hingga 11 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian. Metode lain yang digunakan adalah total sampling, yaitu menggunakan seluruh subjek yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Subjek yang sesuai kriteria berjumlah 20 anak, kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan jumlah anggota kelompok 10 anak asuh. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini diberikan perlakuan berupa permainan tradisional selama empat pertemuan dengan 60 menit pada setiap pertemuannya. Permainan diberikan oleh peneliti dan dua fasilitator yang merupakan pengasuh di Balai Yatim Hajah Maryam. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Skala Interaksi Sosial dengan nilai uji daya beda (Corrected Item-Total Correlation) antara 0,315 hingga 0,696 dan nilai reliabilitas (α) 0,905. Berdasarkan uji hipotesis dengan uji Independent Sample T Test diperoleh nilai t hitung sebesar 6,921 > nilai t tabel 2,101 dan p sebesar 0,000 < nilai α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh permainan tradisional terhadap interaksi sosial anak asuh di Balai Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo. Pengaruh permainan tradisional bentengan juga dapat diamati melalui perubahan perilaku pada kelompok eksperimen antara sebelum diberi perlakuan hingga penelitian selesai. Anak asuh yang semula menarik diri dari lingkungan Panti Yatim Hajah Maryam Kalibeber Wonosobo menjadi lebih dekat dengan lingkungan. Kata Kunci : Interaksi Sosial, Permainan Tradisional Bentengan
Hubungan antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Frekuensi Masturbasi pada Siswa Kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta Elissa Febriani Purnamasari; Istar Yuliadi; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.97 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.74

Abstract

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Frekuensi Masturbasi pada Siswa Kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta Correlation between Emotional Maturity and Religiousity towards Frequency of Masturbation on The Eleventh Grade Male Students of SMK Katolik St. Mikael Surakarta Elissa Febriani Purnamasari, Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun psikologis. Sejalan dengan perubahan tersebut, remaja laki-laki memiliki dorongan seksual yang besar. Banyak remaja laki-laki memilih melakukan masturbasi sebagai penyaluran dorongan seksualnya. Remaja yang memiliki kematangan emosi dan religiusitas yang tinggi dapat mengontrol frekuensi masturbasinya sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : (i) Hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta; (ii) Hubungan antara kematangan emosi dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta; (iii) Hubungan antara religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Sampling menggunakan purposive total sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner frekuensi masturbasi, skala kematangan emosi dan skala religiusitas. Kuesioner frekuensi masturbasi terdiri dari 5 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,802. Skala kematangan emosi terdiri dari 32 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,892. Skala religiusitas terdiri dari 37 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,936. Berdasarkan teknik analisis regresi ganda diperoleh F hitung < F tabel (1,178 < 3,085) ; p = 0,312 (p>0,05). Koefisien determinasi (R²) variabel prediktor terhadap variabel kriterium sebesar 2,3 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Secara parsial menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan frekuensi masturbasi dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,035; p=0,722 (p>0,05) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan frekuensi masturbasi dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,099; p=0,319 (p>0,05). Kata Kunci : Kematangan Emosi, Religiusitas, Frekuensi Masturbasi