Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AKAR TUBA (Derris elliptica) TERHADAP LAMA WAKTU KEMATIAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Lukman, FiaSriMumpuni,
Jurnal Pertanian Vol. 5 No. 1 (2014): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.579 KB) | DOI: 10.30997/jp.v5i1.52

Abstract

Percobaan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Mei sampai 09 Juli 2011 di Laboratorium PerikananBudidaya Perikanan, Universitas Djuanda, Bogor, dengan menggunakan akar tuba (Derris elliptica)untuk mengetahui pengaruh penggunaannya terhadap lama waktu kematian ikan nila padakonsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Ikan uji yangdigunakan adalah benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebanyak 28 ekor dan volume air 72 liter per unitperlakuan. Sebelum ikan digunakan terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi selama 24 jam. Begitujuga pada akar tuba, setelah dihitung kebutuhannya pada masing-masing perlakuan, maka terlebihdahulu direndam selama 24 jam. Parameter yang diamati yaitu waktu kematian ikan nila mencapaitingkat mortalitas 50% dan 100%, serta kualitas air pada masing-masing unit perlakuan. Selanjutnya,data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan, makadilanjutkan dengan uji Duncan. Dari percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuanA dengan konsentrasi akar tuba segar 1 ppm merupakan waktu rata-rata kematian ikan nila terlamadan perlakuan D dengan konsentrasi akar tuba segar 4 ppm merupakan waktu rata-rata kematianikan nila tercepat pada Lethal Concentration 50 (LC50) dan Lethal Concentration 100 (LC100),sedangkan perlakuan akar tuba segar pada konsentrasi 2 ppm merupakan konsentrasi yang telahcukup efektif untuk membunuh ikan nila pada saat percobaan
EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN NILEM Mulyana, Mulyana; Mumpuni, Fia Sri
Jurnal Pertanian Vol. 6 No. 2 (2015): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.695 KB) | DOI: 10.30997/jp.v6i2.541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ektoparasit, insidensi ektoparasit, dan histopatologi pada insang dan kulit benih ikan nilem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2015. Penelitian ini menggunakan benih ikan nilem berumur 7-30 hari dan berukuran panjang total 1,6-7,2 cm. Ektoparasit yang ditemukan pada benih ikan adalah Dactylogyrus sp. dengan insidensi 0-20% dan Trichodina sp. dengan insidensi 40-60%. Histopatologi pada insang berupa hipertrofi, fusi lamella sekunder, dan nekrosis. Histopatologi pada kulit berupa hemosiderin, nekrosis dermis, dan nekrosis epidermis.  
Effect of natural and artificial feeding on growth and survival African catfish seeds (Clarias gariepinus) Prastya, Gygih Rudi Eka; Mumpuni, Fia Sri; Wahyudin, Yudi
JURNAL MINA SAINS Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v10i2.10084

Abstract

Feed is an essential element that supports cultured fish's growth and survival. The purpose of the study was to determine the effect of differences in natural and artificial feeding on the growth and survival of dumbo catfish fry (Clarias gariepinus). The research was conducted from July to August 2022 with an experimental period of 40 days. The study used a completely randomized design with three treatments (artificial feeding, maggot feeding, and blood worm feeding) with four replications. The data analysis used was an analysis of variance (ANOVA), which was further tested using the least real difference (BNT). Test parameters include specific weight growth rate, specific length growth rate, absolute length, absolute weight, survival rate, and feed efficiency. The results showed that blood worm feeding significantly affected the parameters of specific weight growth rate, specific length growth rate, absolute length, and absolute weight (P < 0.05). The best growth was found in the bloodworm feeding treatment (specific weight growth rate 4.67 ± 0.31%/day, LPPS 1.88 ± 0.12%/day, absolute length 6.50 ± 0.49 cm, absolute weight 10.26 ± 1.29 g). Artificial and natural feed treatments did not significantly affect survival rate and feed efficiency.
Pengembangan Budidaya Lobster Air Tawar dengan Teknologi Akuaponik di Kabupaten Bogor Lesmana, Dudi; Mumpuni, Fia Sri; Yuliawati
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 1 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i1.19378

Abstract

Budidaya lobster air tawar (LAT) memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan karena spesies ini memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan, tingkat pertumbuhan yang cepat, serta warna dan bentuk tubuh yang menarik. Karakteristik tersebut menjadikan LAT sebagai komoditas unggulan yang cocok untuk industri akuakultur, baik untuk pasar konsumsi maupun pasar hias. Namun, hingga saat ini, kegiatan budidaya perikanan dengan teknologi akuaponik di Gapoktan Bina Sejahtera belum pernah diterapkan. Anggota kelompok masih menggunakan teknologi budidaya ikan yang sederhana, sehingga hasil produksinya masih terbatas. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan keterampilan anggota Gapoktan Bina Sejahtera melalui penerapan teknologi akuaponik dalam budidaya lobster air tawar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan dan praktik langsung budidaya lobster air tawar berbasis teknologi akuaponik, disertai pembangunan instalasi akuaponik di lokasi Gapoktan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anggota Gapoktan mengalami peningkatan pengetahuan lebih dari 19% dalam aspek budidaya hidroponik, akuaponik, dan lobster air tawar. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan fasilitas budidaya lobster air tawar berbasis akuaponik yang dapat dimanfaatkan mitra secara berkelanjutan.