Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Mata Pencaharian Alternatif Masyarakat Lokal di Calon Kawasan Konservasi Teluk Depapre, Jayapura Paulangan, Yunus P.; Al. Amin, Muh. Arsyad; Wahyudin, Yudi; Kodiran, Taryono
Jurnal Manajemen dan Bisnis, ISSN : 2615 - 0425 (Print), e-ISSN : 2622 - 7142 (Online) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Manajemen dan Bisnis, ISSN : 2615 - 0425 (Print), e-ISSN : 2622 - 7142 (Online)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.47 KB)

Abstract

Teluk Depapre  telah ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional penunjang pembangunan di Provinsi Papua dan juga akan diusulkan sebagai pencadangan kawasan konservasi perairan dipastikan telah memberikan dampak terhadap masyarakat khususnya masyarakat lokal di sekitar kawasan. Tujuan dari penelitian ini, yakni mengidentifikasi, menentukan dan merumuskan strategi pengembangan mata pencaharian alternatif. Penelitian ini menggunakan empat pendekatan yaitu: studi kepustakaan, observasi dan survei serta Participatory Rural Appraisal (PRA). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Coastal Livelihood System analysis,  analisis Rating Scale dan analisis  kelayakan usaha. Berdasaran analisis rating scale, didapatkan sebanyak tiga mata pencaharian alternatif yang teridentifikasi yang sangat potensial dikembangkan, yakni usaha pembuatan ikan asap, penyewaan pondok wisata dan penangkapan ikan dengan bantuan rumpon. Kemudian hasil analisis kelayakan secara finansial dari didapatkan rasio pendapatan terhadap total biaya (BCR) dari ketiga jenis mata pencaharian alternatif tersebut, maka rasio pendapatan tertinggi yakni usaha pembuatan ikan asap (3,70), kemudian usaha penyewaan pondok wisata (2.64), dan penangkapan ikan dengan bantuan rumpon (1,62). Berdasarkan efisiensi penggunaan investasi (ROI), maka usaha ikan asap lebih efisien yakni (90%), usaha penyewaan pondok wisata (85%), dan penangkapan ikan dengan bantuan rumpon (58%). Berdasarkan Payback Period (PP), yakni berdasarkan tingkat pengembalian investasi yang lebih cepat dalam satu tahun yakni tercepat usaha ikan asap (0.04), usaha penyewaan pondok wisata (2.17), dan usaha penangkapan ikan dengan bantuan rumpon (2,32). Mengingat kendala-kendala yang ada dalam pengembangan usaha mata pencaharian tersebut khususnya, ketersediaan bahan baku, modal, dan minat serta penguasaan teknologi yang masih rendah maka perlu strategi pelatihan dan pendampingan oleh stakeholder yang terkait.
Pemanfaatan Kima Secara Berkelanjutan Lesmana, Dudi; Wahyudin, Yudi
Jurnal Mina Sains Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.248 KB) | DOI: 10.30997/jms.v2i1.423

Abstract

Pemanfaatan kima secara berkelanjutan adalah salah satu usaha memberikan alternatif kebijakan pemanfaatan kima pada masa mendatang.  Kelayakan teknis ini diperlukan sebagai referensi bagi para pelaku usaha dan pemangku kebijakan dalam mengelola kima secara berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.  Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus di Kabupaten Tapanuli Tengah.  Berdasarkan hasil kajian, dari aspek ekologi, potensi, pasar dan pemasaran, lingkungan, kima mempunyai potensi untuk dikembangkan. Kata kunci: kima, pemanfaatan berkelanjutan, kelayakan teknis, Tapanuli Tengah
ANALYSIS OF FISHERY BIOECONOMIC IN THE EAST COASTAL OF BINTAN ISLAND wahyudin, yudi
Jurnal Mina Sains Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.458 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i1.1268

Abstract

The objective of this study is to measure the potential economic value of fisheries in the area of conservation of seagrass meadows on the eastern coast of Bintan island. The result of this study could became a policy input for managing sustaibale fisheries resources. The presence of seagrass ecosystem could support carrying capacity of the surrounding area of seagrass for growing related biotas that associated with the seagrass ecosystem. The number of benefit of seagrass ecosystem could be measured by production surplus approach. The result of analysis shows that the economic value of fisheries of seagrass ecosystem is equal to the fisheries economic IDR 92.73 billion or IDR 558.28 million hectare-1 year-1 in 2016. The maximum economic yield (MEY) of this artisanal fisheries is 5032 ton year-1 with the number of effort should be maintained at 5281 trip of net fishing gear. A sustainable fisheries management should be maintained in the level of harvest and effort in MEY condition in order to give a maximum benefit to the fishermen and sustaible to the fisheries. Keywords:  seagrass ecoystem, seagrass fisheries, bioeconomic of seagrass fisheries, eastern coast of Bintan island, maximum economic yield
Analisis Kelayakan Ekonomi Pengembangan Bisnis Pemanfaatan Kima Secara Berkelanjutan Wahyudin, Yudi; Lesmana, Dudi
Jurnal Mina Sains Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.31 KB) | DOI: 10.30997/jms.v2i2.436

Abstract

Analisis kelayakan bisnis pemanfaatan kima secara berkelanjutan merupakan salah satu upaya memberikan alternatif kebijakan pemanfaatan kima hasil budidaya. Kelayakan ini diperlukan sebagai referensi bagi para pelaku usaha dan pemangku kebijakan dalam mengelola kima secara berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus di Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan hasil kajian, pengembangan investasi bisnis pemanfaatan kima berkelanjutan dinyatakan layak secara ekonomi, berdasarkan kriteria kelayakan nilai NPV sebesar Rp. 13,65 juta, IRR sebesar 14,34%, BCR sebesar 1,09 dan PBP sebesar 4,51 tahun.Kata kunci: kima, bisnis berkelanjutan, kelayakan ekonomi, Tapanuli Tengah
Analisis Manfaat Biaya Program Orang Tua Asuh Pohon Mangrove Di Wilayah Pesisir Karawang Wahyudin, Yudi; Purnama, Helmi; Teguh, Iman; Randy, Amal Fatullah; Trihandoyo, Arif; Ramli, Agus; Arkham, Muhammad Nur
Jurnal Mina Sains Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.013 KB) | DOI: 10.30997/jms.v3i2.891

Abstract

Tujuan dilakukan analisis manfaat biaya program orang tua asuh pohon mangrove ini adalah mengetahui manfaat dan kelayakan program OTAP (orang tua asuh pohon) mangrove bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang terintegrasi dan berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan melalui penelusuran literatur dari dokumentasi aktivitas OTAP yang telah dilaksanakan Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ) dan metode penilaian kelayakan program yang digunakan adalah pendekatan analisis manfaat biaya yang diperluas.  Analisis manfaat biaya program OTAP mangrove memberikan kelayakan ekonomi yang positif, sehingga bermanfaat bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.  Nilai kelayakan dan keberlanjutan program OTAP mangrove yang dibuat dengan asumsi lama program (10 tahun) dan tingkat diskon (5%) menunjukkan nilai manfaat bersih sekarang yang positif  sebesar Rp. 1,08 milyar, rasio manfaat biaya (2,06),  dan tingkat pengembalian (19%). Kata Kunci: OTAP, ECBA, kelayakan program, jasa ekosistem, investasi hijau
Analisis Ekonomi Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Teluk Depapre Di Kabupaten Jayapura wahyudin, yudi; paulangan, yunus p; al amin, arsyad; kodiran, taryono; mahipal, mahipal
Jurnal Mina Sains Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.057 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i2.1537

Abstract

The objective goal of this research is to measure the institutional economic value of marine protected area management of Depapre Bay in Jayapura Regency. This institutional economic value can be measured by transaction cost analysis and ecosystem services valuation within techniques of  project based cost approach (PBCA), benefit transfer (BTM) and basic payment ecosystem serives (BPES).  The result shows that the transaction cost of marine protected area management amounted IDR 6.04-12.07 billion per year, meanwhile the potential benefit of ecosystem services of marine protected area management of Depapre Bay amounted IDR 1.62 trillion per year and the basic payment ecosystem services as an entrance fee to the marine conservation area amounted IDR 51,587.52 per people per trip.  Key words: transaction cost, institutional economic, ecosystem services, entrance fee, PES
NILAI SOSIAL EKONOMI RUMPUT LAUT: STUDI KASUS KECAMATAN TANIMBAR SELATAN DAN SELARU, KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT, PROVINSI MALUKU Wahyudin, Yudi
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 15, No 1 (2013)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.925 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2013.15-1.75

Abstract

ABSTRAKBudidaya rumput laut dalam kurun waktu lebih kurang satu dasawarsa terakhir telah menjelma menjadi matapencaharian utama di beberapa desa di wilayah Kecamatan Tanimbar Selatan dan Selaru, Kabupaten MalukuTenggara Barat, Provinsi Maluku. Profil nilai sosial ekonomi aktivitas ini mengkaji karakteristik aktivitas budidayarumput laut dan nilai ekonominya dengan pendekatan effect on production. Berdasarkan hasil analisis permintaandapat disimpulkan bahwa kemiringan kurva permintaan yang terbentuk adalah sebesar 0,26, sedangkan kemiringankurva penawaran dari hasil analisis adalah sebesar 0,56. Pada kondisi keseimbangan pasar menghasilkan hargapasar riil, yaitu sebesar Rp.4.603,78 per kilogram dengan jumlah produk optimal yang diminta di pasar sebanyak15,60 ton per tahun. Nilai total ekonomi sumberdaya rumput laut hasil budidaya dapat dihitung dengan mencari nilaisurplus konsumen dan nilai surplus produsen. Nilai surplus konsumen diestimasi sebesar Rp.31,91 juta, sedangkannilai surplus produsennya sebesar Rp.52,87 juta, sehingga nilai total ekonomi sumberdaya rumput laut hasil budidayadapat diestimasi sebesar Rp.84,78 juta per individu pembudidaya dan dengan jumlah pembudidaya sebanyak 1.614orang, maka nilai ekonomi total sumberdaya rumput laut hasil budidaya di Kecamatan Tanimbar Selatan dan Selarumencapai sebesar Rp.136,83 milyar.Kata Kunci: Rumput Laut, Profil, Surplus Konsumen, Surplus Produsen, Nilai Ekonomi.ABSTRACTSeaweed culture that has been cultured during the period of approximately a decade became the main livelihoodfor several villages in the Subdistrict of South Tanimbar and Selaru, West Maluku Tenggara District, Maluku Province.Socio-economic value of the activity profile examines the characteristic of seaweed farming activities and theeconomic value using effect on production approach. Based on the demand analysis, it can be concluded that theslope of the demand curve is equal to 0.26, while the slope of the supply curve was 0.56. In the market equilibriumconditions produce real market prices, amounting of IDR 4,603.78 per kilogram with the optimal number of productsdemanded in the market as much as 15.60 tons per year. The total value of the economic resources of seaweedcultivation can be calculated by finding the value of consumer surplus and producer surplus. Consumer surplusestimated at IDR 31.91 million, while the value of producer surplus amounted to IDR 52.87 million, so that the totalvalue of the economic resources of seaweed cultivation can be estimated as much as IDR 84.78 million per individualfarmer. The number of seaweed cultivators was as 1,614 people, so that the total economic value of seaweedcultivation in the Subdistrict of South Tanimbar and Selaru reached IDR 136.83 billion.Keywords: Seaweed, Profiles, Consumer Surplus, Producer Surplus, Economic Value.
BIOMASA MANGROVE DAN BIOTA ASOSIASI DI KAWASAN PESISIR KOTA BONTANG Yonvitner, Yonvitner; Wahyudin, Yudi; Mujio, Mujio; Trihandoyo, Arif
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 15, No 1 (2019): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v15i1.3771

Abstract

ABSTRACTMangrove is an important buffer ecosystem in the coastal area which has a function as carbon absorption through biomass growth.  Others also as support any kind ecosystem particularly is fish's biodiversity.  This research that was conducted in Bontang coast found 4 species of mangrove that dominated by Rhizophora apiculate that biomass production average 3714 kg/ha, Rhizophora mucronata 2415 kg/ha, Sonneratia 407 kg/ ha, and Bruguiera 251 kg/ha. Mangrove ecosystem support to biomass production of the shell, shrimp, mollusc until 2408 kg/ha of total population found.  The research found that have a similar trend of mangrove growth and biomass related biota production.  The message of this research is important of mangrove conservation to support biota and another ecosystem in the coastal area.    Keywords:  Mangrove, Association, Bontang, 
BIOMASA MANGROVE DAN BIOTA ASOSIASI DI KAWASAN PESISIR KOTA BONTANG Yonvitner, Yonvitner; Wahyudin, Yudi; Mujio, Mujio; Trihandoyo, Arif
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 15, No 1 (2019): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v15i1.3771

Abstract

ABSTRACTMangrove is an important buffer ecosystem in the coastal area which has a function as carbon absorption through biomass growth.  Others also as support any kind ecosystem particularly is fish's biodiversity.  This research that was conducted in Bontang coast found 4 species of mangrove that dominated by Rhizophora apiculate that biomass production average 3714 kg/ha, Rhizophora mucronata 2415 kg/ha, Sonneratia 407 kg/ ha, and Bruguiera 251 kg/ha. Mangrove ecosystem support to biomass production of the shell, shrimp, mollusc until 2408 kg/ha of total population found.  The research found that have a similar trend of mangrove growth and biomass related biota production.  The message of this research is important of mangrove conservation to support biota and another ecosystem in the coastal area.    Keywords:  Mangrove, Association, Bontang, 
JASA PENYEDIA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN SUAKA ALAM PERAIRAN KEPULAUAN RAJA AMPAT DARI PERSPEKTIF VALUASI EKONOMI Muhammad Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Muhammad Reza Pahlevi; Roma Yuli F. Hutapea
Jurnal Kelautan Vol 13, No 3: Desember (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i3.7921

Abstract

ABSTRACTThe existence of coral reef ecosystems in the SAP area of Raja Ampat Regency and surrounding seas has to provisioning services is used from the local fisherman as a source of livelihood. The purpose of this study is to estimate the economic value of the services of providers of capture fisheries to coral reef ecosystems in the SAP area of Raja Ampat Islands with the effect on production (EOP) approach. Data needed in this study are primary and secondary data. Analysis of the data used is the description analysis and economic valuations carried out by assuming a consumer surplus (CS) of resources. The results of the study showed that based on fishermen's perceptions of 59% the existence of coral reef ecosystems in the SAP Area of Raja Ampat Regency and surrounding seas provide a service in the form of productivity of fish catches associated with coral reefs. Based on the Effect on Production (EOP) analysis approach, it is estimated that the economic value of the consumer surplus (CS) of the coral reef ecosystem is IDR. 442,647,305.00 / person / year with an area of 2178.7 hectares and the number of beneficiary fishermen of 238 people, the total economic value per resource is IDR. 48,354,550.00 / Ha / Person / Year.Keywords: economic valuation, provisioning services, capture fisheries, consumer surplus, coral reef ecosystem, Raja Ampat RegencyABSTRAKKeberadaan ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kabupaten Raja Ampat dan laut sekitarnya memberikan sebuah jasa penyediaan perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan sekitar sebagai sumber penghidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi nilai ekonomi jasa penyedia perikanan tangkap ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kepulauan Raja Ampat dengan pendekatan effect on production (EOP). Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan valuasi ekonomi dilakukan dengan menduga surplus konsumen (CS) sumberdaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi nelayan sebesar 59% keberadaan ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kabupaten Raja Ampat dan laut sekitarnya memberikan jasa penyediaan berupa produktivitas hasil tangkapan ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang. Berdasarkan pendekatan analisis Effect on Production (EOP) didapatkan estimasi nilai ekonomi dari surplus konsumen (CS) terhadap ekosistem terumbu karang sebesar Rp. 442.647.305,00/Orang/Tahun dengan luas kawasan 2178,7 Ha dan jumlah nelayan pemanfaat sebanyak 238 orang didapatkan nilai ekonomi total per sumberdaya yaitu sebesar Rp. 48.354.550,00/Ha/Orang/Tahun. Kata kunci: valuasi ekonomi, jasa penyediaan, perikanan tangkap, surplus konsumen, ekosistem terumbu karang, Kabupaten Raja Ampat 
Co-Authors Abdullah Baharun Achmad Fahrudin Agus Ramli ahsan shiddiq robbani Ahsan Ahyar Ismail Akhmad Fauzi al amin, arsyad Al. Amin, Muh. Arsyad Andan Hamdani Arif Trihandoyo Arif Trihandoyo Arifah Rahayu Asma, Wan Izatul Azmi, Mohamad Zaki Maharga Barnabas Barapadang Benny Osta Nababan Chaterina Agusta Paulus Dewantara, Esza Cahya Didit Eko Prasetiyo Dudi Lesmana Eko Rini farastuti Ekorini Farastuti Esza Cahya Dewantara Eva Anggraini Farasfatih, Ekorini Fia Sri Mumpuni Galih Rakasiwi Halim, Muhammad Abi Sofian Abdul Hutapea, Roma Yuli F Iman Teguh, Iman Jaya, Dineu Cahyani Khaira, Fadhila Lesmana, Dudi Luky Adrianto M Arsyad Al Amin M. Nur Arkham Mahipal Marhaly, Mulyana Metti Wiradika Charolyna Sinambela Muarif Muarif Muarif Muh. Arsyad Al Amin Muh. Arsyad Al. Amin Muhamad Zainal Fanani Muhammad Nur Arkham Muhammad Nur Hussein Wahyudin Muhammad Reza Pahlevi Muhammad Reza Pahlevi Muhammad Yuusuf Wahyudin Mujio, Mujio Mulyana Mulyana Nani Yulianti Novit Rikardi Nur Rochman Oktavianus LT Paulangan, Yunus P. Perdana Putra Kelana Permana, Rifal Prasetya, Panji Anggara Prastya, Gygih Rudi Eka Purnama, Helmi Ramdani, Faisal Tri Ramli, Agus Ramziansyah, Rahsya Sameer Randy, Amal Fatullah Rangga Bayu Kusuma Haris Ratih Purnama Sari Riadi, Septa Saragih, Melly Revani Septa Riadi Setyono Suharyanto Taryono Taryono Kodiran Taryono Taryono Tridoyo Kusumastanto Trihandoyo, Arif Trihandoyo, Arif Uswatun Chasanah Wahyudin, Muhammad Nur Hussein Wahyudin, Muhammad Yusuf Wahyudin, Muhammad Yuusuf Xiongzhi, Xue Yanyan Mulyaningsih Yogi, Elimelek Yonvitner - Yuliawati Yunus P Paulangan, Yunus P Yunus Pajanjan Paulangan Yusli Wardiatno