Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Peran Pembelajaran Diskursus Multi Representasi Terhadap Pengembangan Kemampuan Matematika dan Daya Representasi pada Siswa SLTP Hudiono, Bambang
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 8, No 2 (2010): JCK September 2010
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.661 KB)

Abstract

Masalah utama penelitian adalah lemahnya daya representasi siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Penelitian ini melibatkan tiga kelompok dan berbentuk eksperimen dengan disain tes awal tes akhir menggunakan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen-1 diberi perlakuan pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR), kelompok eksperimen-2 diberi pembelajaran Klasikal Multi Representasi (KMR) dan kelompok kontrol diberi pembelajaran Konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan DMR lebih efektif terhadap hasil belajar kemampuan matematika dan daya representasi siswa daripada pembelajaran dengan KMR, dan pembelajaran KMR lebih efektif daripada pembelajaran Konvensional. Temuan lainnya, siswa yang belajar dengan DMR dan KMR lebih menyukai soal masalah sehari-hari dan memiliki beberapa cara penyelesaian atau beberapa jawaban benar, dan lebih terampil menggunakan berbagai bentuk representasi dalam menyelesaikan soal matematika daripada siswa yang belajar dengan Konvensional. Kata Kunci: Multi representasi, Diskursus, Daya matematik.
PERAN REPRESENTASI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS Hudiono, Bambang
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 8, No 1 (2010): JCK Maret 2010
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.261 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengembangan kemampuan siswa dalam memahami konsep persamaan garis melalui berbagai representasi. Penelitian ini melibatkan dua kelompok eksperimen, dan satu kelompok kontrol dengan 216 siswa yang berpartisipasi ecara aktip. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa yang terlibat pembelajaran dengan multi representasi dalam bentuk kelompok, lebih baik daripada yang klasikal, namun demikian keduanya lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang terlibat pembelajaran konvensional.Kata Kunci: Multi representasi, Persamaan garis
PENGARUH GENDER DAN STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Hardy, .; Hudiono, Bambang; Rajiin, Mahdi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.17 KB)

Abstract

Abstrak :Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkap pengaruh gender dan strategi pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas xi SMA Negeri 5 Kota Pontianak. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan desain faktorial 2 x 3. Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah diperoleh bahwa nilai sig untuk gender adalah sebesar 0,306 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dipengaruhi oleh gender. Nilai sig untuk strategi pembelajaran adalah sebesar 0,986 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dipengaruhi oleh strategi pembelajaran. Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah antara siswa laki-laki dengan perempuan yang mengikuti strategi pembelajaran.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak perbedaan rata-rata pemecahan masalah matematika yang dipengaruhi oleh gender.   Kata Kunci : Pemecahan Masalah, Strategi Pembelajaran, Gender.   Abstract:The main pupose of this research is to know the influence of gender and learning strategy toward the matematic problem solving ability of the elevent grade students in SMA Negeri 5 Kota Pontianak. This research used the quantitative approach by using factorial 2 x 3 design. The research  finding was obtained based on the matematic problem solving ability test. From the result of the problem solving ability test, it found that the gender sig score was 0,306 > 0,05, thus it concluded that there was no different on the student?s matematic problem solving ability average score which influenced by gender. The sig score for the learning strategy was 0,986 > 0,05, it can concluded that there was no different in the student?s matematic problem solving ability averagescore which was no different in the student?s average score between boys and girls on the problem solving ability. Based on the data analysis, it can concluded that there was no different on the matematic problem solving average scores which was influenuedbygender. Keywords: Problem-Solving, Learning Strategy, Gender.
TRANSLASI REPRESENTASI MATEMATIKA SMP DARI BENTUK VERBAL KE SIMBOLIK DAN SEBALIKNYA PADA MATERI SPLDV Zulaikha Assegaf, Syf. Rizekia; Hudiono, Bambang; Ahmad BS, Dian
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 9 (2018): September 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.021 KB)

Abstract

AbstrakPemahaman translasi berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memodelkan atau mepresentasikan, menerjemahkan kalimat dalam soal permasalahan ke dalam bentuk lain. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan translasi representasi matematika dari bentuk verbal ke simbolik dan sebaliknya dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Pontianak yang terdiri dari 6 orang siswa yang berbeda tingkat kemampuannya yaitu kemampuan atas, menengah dan bawah. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk essay. Data yang diperoleh dari memberikan soal kepada subjek penelitian kemudian memberikan skor jawaban dan mendeskripsikan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan translasi dari bentuk verbal ke simbolik (V-S) dengan kategori baik dengan rata-rata skor 3,5, sedangkan kemampuan translasi dari bentuk simbolik ke verbal (S-V) termasuk dalam kategori kurang. Hal ini di tunjukkan dari skor rata-rata siswa yang mendapatkan skor 2.Kata kunci : translasi, representasi matematika, kemampuan 
PENGARUH GENDER DAN STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Hardy, .; Hudiono, Bambang; Rajiin, Mahdi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.382 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkap pengaruh gender dan strategi pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas XI SMA Negeri 5 Kota Pontianak. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan desain faktorial 2 x 3. Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah diperoleh bahwa nilai sig untuk gender adalah sebesar 0,306 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dipengaruhi oleh gender. Nilai sig untuk strategi pembelajaran adalah sebesar 0,986 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dipengaruhi oleh strategi pembelajaran. Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah antara siswa laki-laki dengan perempuan yang mengikuti strategi pembelajaran.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak perbedaan rata-rata pemecahan masalah matematika yang dipengaruhi oleh gender.   Kata Kunci : Pemecahan Masalah, Strategi Pembelajaran, Gender.   Abstract: The main pupose of this research is to know the influence of gender and learning strategy toward the matematic problem solving ability of the elevent grade students in SMA Negeri 5 Kota Pontianak. This research used the quantitative approach by using factorial 2 x 3 design. The research  finding was obtained based on the matematic problem solving ability test. From the result of the problem solving ability test, it found that the gender sig score was 0,306 > 0,05, thus it concluded that there was no different on the student’s matematic problem solving ability average score which influenced by gender. The sig score for the learning strategy was 0,986 > 0,05, it can concluded that there was no different in the student’s matematic problem solving ability averagescore which was no different in the student’s average score between boys and girls on the problem solving ability. Based on the data analysis, it can concluded that there was no different on the matematic problem solving average scores which was influenuedbygender. Keywords: Problem-Solving, Learning Strategy, Gender.
REPRESENTASI VISUAL MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH VERBAL SPLDV KELAS IX SMP Rahmawati, Dian; Hudiono, Bambang; Nursangaji, Asep
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi visual dan verbal (lisan dan tulisan) matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sungai Raya dalam menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 27 orang siswa kelas IX F yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok.  Sebelum diberikan soal tes, kemampuan representasi visual dan verbal siswa dalam menyelesaikan SPLDV masih rendah yakni 42%. Setelah diberikan soal tes, kemampuan representasi visual dan verbal siswa dalam menyelesaikan SPLDV meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa soal tes yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan representasi visual dan verbal siswa dalam menyelesaikan SPLDV.   Kata kunci : representasi visual, representasi verbal. Abstract: The aims of this research were to increase visual reprentation capabilty and verbal in written or spoken in solving the System of Linear Equation Two Variables (SLETV) of class IX of SMP Negeri 2 Sungai Raya. This research was descriptive. It was qualitative approach. The subject was 27 students of class IX F of SMP Negeri 2 Sungai Raya which divided into 3 groups. Before the test given, the capability of students visual representation and verbal SLETV solving was low it was about 42%. After the test given, the capability of students visual representation and verbal SLETV solving was increased. This research shows that test item given can increase the students visual representation capability and students verbal in solving SLETV. Key words : visual reprentation, verbal reprentation.
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA Hardi, Juni; Hudiono, Bambang; Mirza, Ade
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 5 (2013): Mei 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Sui. Raya, yang bertujuan mengkaji pemahaman siswa dalam permasalahan perbandingan dan strategi solusi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan perbandingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengambil satu kelas sebagai subyek penelitian. Berdasarkan analisa terhadap jawaban siswa pada tes materi perbandingan diperoleh data yang menunjukkan bahwa siswa kelompok atas, tengah, dan bawah memiliki pemahaman yang tergolong sangat baik dalam permasalahan perbandingan senilai, sedangkan dalam perbandingan berbalik nilai siswa kelompok atas dan tengah memiliki pemahaman tergolong baik, dan siswa kelompok bawah memiliki pemahaman tergolong sangat kurang. Adapun strategi solusi yang digunakan dalam menyelesaikan per-masalahan perbandingan senilai adalah dengan mencari nilai satuan, dan menggunakan pola kelipatan. Sedangkan strategi solusi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan perbandingan berbalik nilai adalah dengan mencari nilai keseluruhan dan dengan membandingkan dua pecahan senilai. Kata kunci : perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai, strategi solusi Abstract : This Research is done in SMP N 2 Sui Raya with the aims to assessing student understanding in the problems of comparative and solution strategies used in solving problems of comparison. The method used in this research is descriptive research by taking one class as research subject. Based on an analysis of students' answers on the test material comparison, the data obtained show that the student top group, middle group and lower group have an understanding of a relatively very good at problem comparison worth, whereas the comparison value turned, the upper and middle students have a relatively good understanding, and the lower have an understanding of a relatively very less. The solution strategies used in solving the problem of comparison worth is to look for the value of the unit, and use patterns of multiples. While the solution strategies used in solving problems turning value comparison is to find the overall value and worth to compare two fractions. Key word : comparative worth, comparative turned values, solution strategies.
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA F04109003, widya septi prihastuti; hudiono, bambang; hartoyo, agung
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 12 (2013): Desember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IX SMP Bumi Khatulistiwa menggunakan strategi pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal kubus dan balok ditinjau dari tingkat kemampuan dasar matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian berupa studi kasus. Sampel penelitian ini adalah 21 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelompok atas menggunakan strategi pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal kubus dan balok adalah 76,40 % yang tergolong dalam kategori sedang, kemampuan siswa kelompok menengah adalah 66,67 % yang tergolong dalam kategori sedang, dan kemampuan siswa kelompok bawah adalah 55,45 % yang tergolong dalam kategori rendah. Kata kunci: Strategi, Tingkat Kemampuan Dasar Abstract:This study aimed to determine the ability of grade IX SMP Bumi Khatulistiwa uses mathematical problem-solving strategies in solving the cube and beam in terms of the level of basic math skills. The method used is descriptive research is a form of case studies. The sample was 21 students. Results of data analysis showed that the ability of the group of high students use mathematical problem-solving strategies in solving the cube and the block is 76.40% which is classified in the category of moderate, middle-ability group of students is 66.67% which is classified in the category of being, and the ability of student groups below is 55.45% which is classified in the low category. Keywords: strategy, Level of Basic Skills
TAHAPAN PENYELESAIAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL DITINJAU DARI TAHAPAN ONEIL BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMP F04208001, Siswanto; Hudiono, Bambang; Ahmad, Dian
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2013): Februari 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap tahapan siswa dalam penyelesaian soal aritmetika sosial ditinjau dari tahapan ONeil berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif berbentuk studi kasus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIA SMP PGRI 4 Pontianak yang berjumlah 29 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 58,33% siswa kemampuan atas sudah sesuai tahapan ONeil, siswa kemampuan menengah 56,94%, dan siswa kemampuan bawah 60%. Dilihat dari presentasenya, siswa kemampuan atas, menengah, dan bawah cenderung lebih banyak menjawab benar dalam tahap memahami konteks soal, namun cenderung melakukan kesalahan dalam tahap memanipulasi dan menyelesaikan model matematika (perhitungan), dan cenderung lebih banyak tidak menjawab pada tahap membuat model matematika yang relevan dan membuat kesimpulan secara kontekstual. Kata kunci: Tahapan Penyelesaian Soal, Tahapan ONeil ABSTRACT: This researchs objective is to know students phases in completing social arithmetic test viewed from ONeil phase based on students ability. Method used is descriptive in form of case study. The subject is 29 students from VIIA class of SMP PGRI 4 Pontianak. The result of analysis shows that 58,33% students have high ability, 56,94% have average ability, and 60% goes to poor ability. Based on percentage, students of high and average ability are intended to be right in understanding context of test, but get it wrong in manipulating and accomplishing model of math test phase, and give no answer in the phase of making relevant model of math and having contextual conclusion. Keywords: Test Completion Phase, ONeil Phase
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PADA MATERI GRADIEN DI SMP Arfin, .; Hudiono, Bambang; Suratman, Dede
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII pada materi gradien persamaan garis lurus di SMP Kristen Immanuel Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan Nonequivalent Group Posttest-Only. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIG sebagai kelas eksperimen 1 dengan model Single-Sex PBL, VIIIE sebagai kelas eksperimen 2 dengan model Mixed-Sex PBL, dan VIIIC sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, yang masing-masing berjumlah 37 siswa. Hasil perhitungan one-way anova dan uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara kelas eksperimen 2 dan kelas kontrol, sementara tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, begitu juga antara kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol. Perhitungan effect size menunjukkan bahwa model Mixed-Sex PBL memberikan pengaruh lebih tinggi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi gradien dibandingkan model Single-Sex PBL. Kata kunci: Berpikir Kritis, Problem Based Learning   Abstract: This research aims to find out how Problem Based Learning model effect on grade 8 students’ mathematical critical thinking ability in gradient of straight line topic at SMP Kristen Immanuel Pontianak. The research method was experiment method with Nonequivalent Group Posttest-Only design. The sample of this research were students of VIIIC as experiment group 1 with Single-Sex PBL model, VIIIE as experiment group 2 with Mixed-Sex PBL model, and VIIIC as control group with conventional teaching model, with 37 students in each class. Using one-way anova and t-test analysis, the result showed that there is difference between experiment group 2 and control group, while there is no difference between experiment group 1 and experiment group 2, as well as between experiment group 1 and control group. Effect size calculation showed that Mixed-Sex PBL has greater effect in increasing students’ mathematical critical thinking ability than Single-Sex PBL. Keywords: Critical Thinking, Problem Based Learning