Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Variasi Fraksi Volume Nanoserat Pinang Terhadap Sifat Mekanik dan Uji Biodegradasi Material Komposit Epoksi dengan Pati Talas Muhammad Fachrul Rozi; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.2.270-276.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase fraksi volume nanoserat pinang terhadap sifat mekanik dan biodegrabilitas material komposit epoksi dengan penambahan pati talas.  Variasi persentase fraksi volume nanoserat adalah 3%, 6%, 9%, 12%, dan 15%.  Sifat mekanik yang diujikan meliputi kuat tarik, kuat impak, dan biodegradasi.  Perlakuan kimia untuk memperoleh nanoserat pinang mencakup dewaxing, bleaching, dan dehemiselulosa.  Perlakuan mekanik dengan menggunakan teknik ultrasonikasi.  Komposit dibentuk dengan menggunakan metode blend dan hand lay-up.  Hasil pengujian didapatkan fraksi volume kritis pada persentase 12% dengan nilai kuat tarik diperoleh yaitu 3,214 MPa.  Nilai kuat impak bernilai konstan untuk seluruh persentase fraksi volume nanoserat pinang.  Nilai biodegradasi rata-rata yaitu sebesar 0,00299%.  Research has been conducted on the effect of the percentage of areca nanofiber volume fractions on the mechanical properties and biodegradability of epoxy composite materials with the addition of taro starch. Percentage variations of nanofiber volume fractions are 3%, 6%, 9%, 12% and 15%. Mechanical properties tested include tensile strength, impact strength, and biodegradation. Chemical treatments to obtain areca nanofiber involved dewaxing, bleaching, and dehemicellulose.  Mechanical treatment using ultrasonication techniques.  Composite formed by using blend and hand lay-up method.  The test results obtained by the critical volume fraction at a percentage of 12% with the tensile strength value is 3.214 MPa.  The impact strength value is constant for the whole percentage of the areca nanofiber volume fraction.  The average biodegradation value is 0.00299%.  
Pengaruh Waktu Ultrasonikasi Terhadap Sifat Mekanik Selulosa Serat Pinang Al Rahman; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.3.331-337.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh waktu ultrasonikasi terhadap sifat mekanik selulosa serat pinang dengan variasi waktu 30, 60, 90, 120 menit dan perlakuan alkalisasi NaOH yaitu 18%. Karakterisasi fasa dan ukuran kristal selulosa menggunakan XRD (X- Ray Diffractometer). Karakterisasi morfologi dan ukuran partikel selulosa menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Karakterisasi transparansi selulosa menggunakan Spectrometer Visible. Sifat mekanik meliputi kuat tarik, regangan, dan modulus elastisitas. Dari hasil pengujian didapatkan ukuran kristal adalah 39,77 nm dan indeks kristalinitas 61,89 %. Kekuatan tarik dan modulus elastisitas tertinggi dari serat pinang diperoleh pada waktu ultrasonikasi 30 menit yaitu 0,98 MPa, dan 1,6 MPa. Nilai regangan tertinggi pada waktu 60 menit yaitu 6,2%. Berdasarkan hasil karakterisasi, perlakuan setelah alkalisasi NaOH dan setelah dihasilkan pemutihan (bleaching) tingkat indek kristalinitas yaitu 61,89 %. A study was conducted on the effect of time on the mechanical reasons for areca cellulose fiber with time variations of 30, 60, 90, 120 minutes and the NaOH alkalization treatment of 18%. Phase and cellulose crystal characterization using XRD (X-Ray Diffractometer). Morphological characterization and cellulose particle size using SEM (Scanning Electron Microscopy). Characterization of cellulose approval using a Visible Spectrometer. Mechanical properties of strong coverage, strain, and modulus of elasticity. From the test results, the crystal size was 39.77 nm and the crystallinity index was 61.89%. The highest tensile strength and elastic modulus of areca fiber were obtained at an ultrasonication time of 30 minutes, namely 0.98 MPa and 1.6 MPa. The highest strain value at 60 minutes is 6.2%. Based on the results of the characterization, the treatment after NaOH alkalization and after the resulting bleaching (bleaching) crystallinity index level was 61.89%.
Karakterisasi Sifat Mekanik Film PVA Berserat Selulosa Kulit Buah Pinang (Areca Catechu L) yang Mengalami Perlakuan NaOH Hanifah Karmuliani; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.4.495-501.2020

Abstract

Penelitian telah dilakukan mengenai karakterisasi sifat mekanik film PVA berserat selulosa kulit buah pinang yang mengalami perlakuan NaOH. Serat pinang diberi perlakuan NaOH 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% kemudian serat direndam selama 4 jam. Tahap penelitian ini adalah penghalusan serat, perendaman serat, ekstraksi selulosa, pemutihan serat, proses sonikasi, dan pembentukan film bioplastik dengan pencampuran antara selulosa dengan matrik film polyvinil alcohol (PVA). Untuk mengetahui karakteristik sifat mekanik menggunakan alat uji tarik. Nilai optimum kekuatan tarik diperoleh pada variasi konsentrasi NaOH 5 % yaitu sebesar 1,27 MPa, nilai regangan tertinggi pada konsentrasi NaOH 10 % yaitu 0,077 dan modulus elastisitas tertinggi pada NaOH 5 % yaitu sebesar 17,39 MPa. Nilai absorbansi tertinggi di peroleh pada konsentrasi NaOH 2,5 % yaitu sebesar 2,897. Penelitian ini memiliki prospek untuk mengembangkan bahan alam untuk pembuatan material maju berupa film bioplastik seperti kaca ITO, dan anti gores handphone. Research has been carried out on the characterization of of PVA fibrous cellulose’s mechanical properties, betel nut skin, which has NaOH treatment. Areca nut is treated with 2.5%, 5%, 7.5%, and 10% then the fiber is soaked for 4 hours. The stages of this research are fiber refinement, fiber immersion, cellulose extraction, fiber bleaching, sonication process, and the formation of bioplastic films by mixing cellulose with a polyvinyl alcohol film matrix. To determine the characterization of mechanical properties using a tensile test tool. The optimal value of tensile strength occurs at 5% NaOH concentration variation of 1.27 MPa. The highest strain value at 10% NaOH concentration is 0.077, and the highest modulus of elasticity at 5% NaOH is 17.39 MPa. The highest absorbance value was obtained at a 2.5% NaOH concentration of 2.897. This research has the prospect of developing other materials for the manufacture of advanced materials in the form of bioplastic films such as ITO glass and mobile phone scratch resistance.
Pengaruh Waktu Rendaman NaOH Terhadap Kristalinitas dan Densitas Nanoserat Selulosa Buah Pinang Mega Dwisa; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.1.117-122.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh waktu rendaman NaOH terhadap kristalinitas dan densitas nanoserat selulosa buah pinang. Serat pinang diberi perlakuan NaOH 5% kemudian direndam dengan variasi waktu 4, 6, dan 10 jam. Tahap penelitian ini adalah perendaman serat, ektraksi selulosa, pemutihan serat, hidrolisis asam sulfat dan proses sonikasi. Sifat fisik yang diuji adalah densitas. Karakterisasi XRD (X-Ray Diffraction) digunakan untuk menentukan indeks kristalinitas dan ukuran kristal. Dari hasil isolasi selulosa didapatkan nilai indeks kristalinitas dengan waktu perendaman 4, 6, dan 10 jam yaitu 55,36%, 56,99%, dan 59,64% untuk ukuran kristal 27,54 nm, 27,56 nm, dan 47,25 nm. Nilai densitas terendah dari serat pinang yang telah diberikan perlakuan kimia yaitu 0,22 g/cm3. Semakin lama waktu perendaman, maka nilai indeks kristalinitas semakin naik dan nilai densitas menurun.Research has been conducted regarding NaOH immersion time on crystallinity and density of betel nut cellulose nanofibers. Areca fiber was treated with 5% NaOH then the fiber was soaked in time variations for 4, 6, and 10 hours. This research’s stage were fiber immersion, cellulose extraction, fiber bleaching, sulfuric acid hydrolysis and sonication process. XRD (X-Ray Diffraction) characterization was used to determine the crystallinity index and crystal size. Isolation of cellulose results were obtained crystallinity index values with immersion times of 4, 6, and 10 hours, namely 56.36%, 55.99%, and 59.64% for crystal sizes of 27.54 nm, 27.56 nm, and 47.25 nm.  The lowest density value of areca fiber that has been given chemical treatment is 0.22 g /cm3. The longer the immersion time, the higher the crystallinity index value and the decreased density value.
Pengaruh Penambahan Karbon Aktif dari Cangkang Kelapa Sawit terhadap Sifat Listrik dan Sifat Mekanik PANi-Nanoserat Pinang M. Wahyu Ramadhani; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.4.445-452.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan karbon aktif dari cangkang kelapa sawit terhadap sifat listrik dan sifat mekanik PANi/polianilin yang diperkuat nanoserat pinang. Persentase karbon aktif yang ditambahkan terhadap PANi-nanoserat pinang berturut-turut adalah 10% ; 20% ; 30% ; 40% ; dan 50%. PANi dihasilkan dari polimerisasi dari monomer anilin dan ammonium peroksidisulfat yang kemudian dihaluskan hingga berbentuk serbuk PANi. Persentase nanoserat pinang yang digunakan pada setiap komposit adalah 6%. Karbon aktif dibuat melalui metode dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi dengan aktivator NaOH. Sedangkan metode pembuatan nanoselulosa dari serat pinang menggunakan metode dewaxing, bleaching, dan dehemiselulosa. Pembuatan komposit dilakukan melalui metode dry mixing antara karbon aktif dan PANi-nanoserat pinang. Pengujian dilakukan berupa uji sifat listrik, karakterisasi gugus fungsi, dan uji sifat mekanik. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, nilai konduktivitas tertinggi terdapat pada persentase 50% karbon aktif dengan nilai 3,35 x 10-3 S/cm pada frekuensi pengukuran 120 Hz. Nilai kapasitansi tertinggi terdapat pada persentase 50% karbon aktif dengan nilai 179,8 µF pada pengukuran frekuensi 100 Hz. Hasil karakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan tingkat kemurnian dari komposit terjadi dengan tidak terbentuknya gugus fungsi baru pada komposit. Nilai kuat tarik, regangan, dan modulus elastisitas yang dihasilkan berturut-turut yaitu 14,96 MPa, 8,27%, dan 180,97 MPa.
Analisis Pengaruh Komposisi Serat Pinang dan Sabut Kelapa Terhadap Sifat Fisis Papan Beton Ringan Dengan Agregat Halus Sekam Padi Habib Andrestama; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.3.405-412.2021

Abstract

Telah dilakukan peneltian tentang analisis pengaruh komposisi serat pinang dan sabut kelapa terhadap sifat fisis papan beton ringan dengan agregat halus sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dari serat pinang dan serat sabut kelapa terhadap sifat fisis papan beton ringan dengan agregat halus sekam padi. Perbandingan persentase serat pinang dan serat sabut kelapa yang digunakan berturut – turut adalah 0,4 % : 1,6 % ; 0,8 % : 1,2 % ; 1 % :1 % ; 1,2 % : 0,8 % ; 1,6 % : 0,4 %. Pengujian yang dilakukan pada sampel yaitu uji sifat fisik (densitas dan porositas) dan uji sifat mekanik (kuat tekan dan kuat lentur). Nilai densitas minimum diperoleh sebesar 1,33 g/cm3 pada sampel A5, dan sudah memenuhi standar SNI 03-3449-2002. Sedangkan nilai porositas minimum diperoleh pada sampel A5 sebesar 28,59 %. Nilai kuat tekan maksimum yang diperoleh yaitu pada sampel A1 sebesar 50,87 kg/cm2. Untuk nilai kuat lentur maksimum yang diperoleh yaitu pada sampel B5 yitu sebesar 48 kg/cm2. Dari beberapa variabel yang diuji hanya nilai densitas yang sudah memenuhi standar SNI 03-3449-2002. Nilai porositas, kuat tekan dan kuat lentur masih belum memenuhi standar SNI 03-2015-2006.
Pemanfaatan Serat Sabut Pinang sebagai Filler pada Beton Ringan Berkatalis MEKPO Indah Pratiwi Desha Putri; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.3.399-404.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan serat sabut pinang sebagai filler pada beton ringan berkatalis MEKPO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi massa serat sabut pinang terhadap sifat fisik dan mekanik beton ringan. Persentase serat sabut pinang yang digunakan adalah 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, dan 0,8%. Sifat fisik yang diuji berupa densitas, porositas dan daya serap air dengan ukuran sampel 5 x 5 x 1 cm, sedangkan uji sifat mekanik berupa kuat tekan dan kuat lentur dengan menggunakan sampel berukuran 20 x 5 x 1 cm. Pengujian sifat mekanik dilakukan dengan mengguanakn universal testing machine (UTM). Berdasarkan hasil pengujian, penambahan massa serat sabut pinang berbanding terbalik dengan densitas dan berbanding lurus dengan porositas dan daya serap air. Nilai densitas terendah sebesar 1,58 g/cm3 dengan komposisi serat sebanyak 0,8%, nilai porositas terendah yaitu sebesar 15,3% dengan komposisi serat 0%, dan nilai daya serap air terendah sebesar 9,47% pada komposisi serat 0%. Nilai kuat tekan tertinggi pada penambahan serat yaitu sebesar 33,46 kg/cm3 dengan komposisi serat 0,8%, sedangkan nilai kuat lentur tertinggi sebesar 24 kg/cm3 dengan komposisi serat 0,8%. Semakin banyak serat yang digunakan nilai kuat tekan dan kuat lentur juga meningkat. Nilai densitas, porositas, daya serap air dan kuat lentur papan beton ringan berserat sabut pinang telah memenuhi strandar SNI 03-2105-2006 dan SNI 03-2104-1991 namun kuat tekan belum memenuhi standar.
Pengaruh Komposisi Serat Sabut Kelapa dan Pinang Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan dengan Fly Ash sebagai Filler Fajar Anugrah; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.8-14.2022

Abstract

Telah dilakukan dilakukan penelitian mengenai pengaruh komposisi serat sabut kelapa dan pinang terhadap sifat fisik dan mekanik papan beton ringan dengan fly ash sebagai filler. Serat diberikan sebanyak 2% dari volume cetakan dengan variasi serat kelapa 0,2%; 0,7%; 1,2%; 1,7% dan serat pinang 1,8%; 1,3%; 0,8%; 0,3%.  Sifat fisik dan mekanik yang diujikan meliputi densitas, daya serap air, porositas, kuat tekan dan kuat lentur. Penambahan serat sabut kelapa dan serat pinang dapat membuat sampel papan beton lebih ringan dibandingkan dengan GRC yang ada di pasaran. Dari hasil pengujian didapatkan  densitas terendah pada sampel PBR S1 (1,7% serat sabut kelapa + 0,3% serat pinang) sebesar 1,50 g/cm3. Namun, PBR S1 (1,7% serat sabut kelapa + 0,3% serat pinang) memiliki porositas tertinggi yaitu sebesar 30,64%. Fly ash dengan serat kelapa dan pinang mampu menambah kuat tekan serta kuat lentur dari sampel papan beton ringan. Kuat tekan lebih baik bila salah satu serat jauh lebih dominan seperti pada sampel PBR S1 yang dominan serat sabut kelapa dengan nilai kuat tekan 79,3 kg/cm2.  Sementara itu, untuk kuat lentur nilai  optimum didapatkan pada PBR S2 (1,2% serat sabut kelapa + 0,8% serat pinang) yaitu 60 kg/cm2. Densitas dari sampel papan beton ringan sudah memenuhi SNI 03-2105-2006 sedangkan porositas sampel belum memenuhi standar tersebut. Kuat tekan yang didapatkan  dari pengujian sampel memenuhi standar SNI 03-3449-2002 namun untuk kuat lentur masih belum memenuhi nilai kuat lentur dari SNI.
Pengaruh Persentase Nanoserat Pinang dan TiO2 Terhadap Sifat Listrik dan Sifat Mekanik Komposit Polianilin Nur 'Arifah; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.4.493-498.2021

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh persentase TiO2 dan nanoserat pinang terhadap sifat listrik dan sifat mekanik PANi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan TiO2 terhadap PANi yang diperkuat nanoserat pinang. Perbandingan persentase TiO2 dan nanoserat pinang yang ditambahkan pada PANi untuk uji sifat listrik berturut-turut adalah 27% : 3% ; 25% : 5% ; dan 23% : 7%. Perbandingan persentase TiO2 dan nanoserat pinang yang ditambahkan pada PANi untuk uji sifat mekanik berturut-turut adalah 3% : 2% ; 2% : 3% ; dan 1% : 4%. PANi dipolimerisasi dari monomer anilin menggunakan metode polimerisasi oksidasi kimia. Metode pembuatan nanoserat pinang menggunakan metode dewaxing, bleaching dan dehemiselulosa. Pembuatan komposit dilakukan melalui metode dry mixing (pencampuran kering) antara nanoserat pinang dan PANi-TiO2. Pengujian yang dilakukan berupa uji sifat listrik (konduktivitas dan kapasitansi), uji sifat mekanik (kuat tarik, regangan dan modulus elastisitas), SEM dan XRD. Hasil karakterisasi menggunakan XRD diperoleh puncak untuk nanoserat pinang dan TiO2. Hasil pengamatan SEM pada permukaan film PANi-TiO2 nanoserat pinang ukuran partikel berbeda-beda. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, nilai konduktivitas semakin tinggi seiring penambahan nanoserat pinang dengan nilai sebesar 3,25 x 10-3 S/cm. Penambahan nanoserat pinang pada persentase 4% menghasilkan nilai kuat tarik, regangan dan modulus elastisitas berturut-turut 1,6 MPa, 16,67% dan 9,4 MPa
Pengaruh Penggunaan Serat Plastik Sebagai Pengganti Serat Kaca pada Papan Beton Ringan Rasyid Ridho; Alimin Mahyudin
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.97-103.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan persentase serat plastik terhadap papan beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dari serat plastik terhadap sifat fisis dan mekanik papan beton ringan. Persentase serat plastik yang diigunakan adalah 0%, 2%, 3%, 4%, 5% dan 6%. Pengujian yang dilakukan berupa densitas, daya serap air, kuat tekan dan kuat lentur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan nilai densitas  dan daya serap terendah didapatkan pada sampel  dengan variasi serat plastik 6% yaitu sebesar 1,58 g/cm3 dan 11,40%. Kuat tekan dan kuat lentur mengalami peningkatan seiring meningkatnya persentase penambahan serat plastik hingga  didapatkan kuat tekan maksimum pada penggunaan 4% serat plastik yaitu sebesar 59,20 kg/cm2, sedangkan nilai kuat lentur maksimum yaitu 49,50 kg/cm2 pada penggunaan persentase serat plastik 4%. Kuat tekan dan kuat lentur kemudian mengalami penurunan pada penggunaan serat sebesar 5% dan 6%,  hal ini disebabkan karena ikatan antar beton berkurang akibat terlalu banyak penggunaan  persentase plastik dan persentase mortar yang dikurangi.  Persentase terbaik didapatkan pada penggunaan serat plastik sebesar 4%, karena pada penggunaan serat plastik sebesar 4% didapatkan kuat tekan dan kuat lentur maksimum selain itu densitas dan daya serap air sudah memenuhi standar SNI maupun GRC.
Co-Authors A. Fadhil Desafa Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdhal Muttaqin Agus Taufiq Ahmad Fauzi Pohan Al Rahman Annisa, Hafizha Fitri Arif Budiman Arif Budiman Arsal Chayri Iby Astuti Astuti Astuti - Awaluddin - Ayuzia Puspa Indah Betta Centaury Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Dedi Mardiansyah Defta Eka Sari Della Amelia Deora Murza Oktora Deri Wahyuni Devi Yunita Devi Yunita Devi Yunita Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Dwi Pujiastuti Dwi Pujiastuti Dwi Puryanti Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Engkir Sukirman Fajar Anugrah Fani Anjelina Feriska Handayani Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fiqi Diyona Firda Yulia Citra Geby Sri Ayu Oktavia Habib Andrestama Hafiza Rahmi Zul Afri Haldis Alvaro Hana Aulia Hanifah Karmuliani Harmadi Harmadi Harmadi Harmadi Hilda Trisna Husna Dhia Imam Taufiq Imam Taufiq Indah Pratiwi Desha Putri Ira Febri Winda Kgs Haprido Lara Putri Jatmika Lovely Dwina Putri M. Ali Shafii M. Wahyu Ramadhani Mardiyanto - Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Marzuki Marzuki Mega Dwisa Meqorry Yusfi Meri Darmawi Meri Darmawi Mila Putri Artika Mohammad Ali Shafii Mona Vadila Muhammad Blestynsky Renaldi Muhammad Fachrul Rozi Muldarisnur, Mulda Mutia Sukma Dewi Mutya Vonnisa Nini Firmawati Nur 'Arifah Nurul Annisa Nurul Hasanah Nurul Nabila Olly Norita Tetra Paridah Anum Rahmat Rasyid Ramacos Fardela Randa Randa Rasyid Ridho Ressi Anggraini Riefli Fatmi Salim Muhaimin Shelly Monica Sindy Dwi Putri Dynanty Solly Aryza Sonia Yong Lisha Sri Handani Sri Oktamuliani Suci Olanda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Syahfandi Ahda Trengginas Eka Putra Trengginas Eka Putra Sutantyo Uchi Delfia Ummi Qorina Ummi Qorina Usna, Sri Rahayu Alfitri Vadila, Mona Vinny Alvionita Wildian Wildian Yanandra Amelia Putri Yazid Reza Hanovatias Yosi Sylvia Yuliana Yoniza Yusfi, Meqqory Zozy Aneloi Noli Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi, Zulfi