Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Optimalisasi Pemupukan Spesifik Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Jagung Riduansyah Riduansyah; Denah Suswati; Romiyanto Romiyanto; Muhammad Nuriman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4080

Abstract

Peningkatan SDM petani jagung dalam optimalisasi pemupukan merupakan bagian penting dalam peningkatan produksi tanaman jagung, sehingga dapat meingkatkan ketahanan pangan keluarga dan pendapatan petani jagung. Tujuan dari adanya program ini dapat memberi manfaat lebih terhadap kesejahteraan petani dan lingkungan yang sehat melalui Optimalisasi Pemupukan Spesifik. Kegiatan akan dilakukan di lahan pertani jagung mandiri, di Senggang Kelurahan Mayasofa Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan identifikasi ketersediaan hara tanaman dan permasalahan non teknis yang perlu dicarikan solusinya dengan melakukan diskusi antar petani dengan akademisi, yang dilakukan langsung di lahan lahan milik petani. Hasil dari pengabdian yang didapatkan terdapat gejala kekurangan nutrisi pada daun jagung di lokasi lahan budidaya tanaman jagung oleh petani sekitar dan perlu dilakukan pemupukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI TANAH ULTISOL Yuniasih, Indah Maulida; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Nuriman, Muhammad
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.90569

Abstract

Tanah Ultisol memiliki potensi besar untuk pertanian, namun karakteristiknya yang kurang subur membatasi produktivitas tanpa pengelolaan yang tepat. Biochar mampu meningkatkan kandungan karbon tanah, retensi air, dan efisiensi hara, sementara pupuk kandang ayam memperbaiki kesuburan tanah dengan menyediakan hara makro dan mikro, meningkatkan KTK, serta mengurangi toksisitas logam berat seperti aluminium, besi, dan mangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara biochar tankos dan pupuk kandang ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman jagung di tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biochar tankos meningkatkan diameter batang jagung sebesar 14,53%. Pupuk kandang ayam meningkatkan pH tanah (6,12%), K-dd (7,87%), dan P-tersedia (119,45%). Kombinasi 900 g biochar tankos dan 900 g pupuk kandang ayam (B3C3) secara signifikan meningkatkan N-total, tinggi tanaman (119,45%), dan diameter batang (23,53%). C-organik tidak menunjukkan pengaruh nyata. Hasil ini menunjukkan bahwa interaksi biochar tankos dan pupuk kandang ayam efektif meningkatkan kesuburan Ultisol dan pertumbuhan jagung.
APLIKASI KOMBINASI LUMPUR MERAH DAN PUPUK KANDANG AYAM UNTUK PENINGKATAN UNSUR HARA MAKRO PADA TANAH ALUVIAL Suswati, Denah; Fadilla, Ulfia; Nuriman, Muhammad; Murni, Sri Dewi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3992

Abstract

Alluvial soil is a potential soil for agricultural cultivation, but has several constraints on low soil macronutrients. It is necessary to provide location specific ameliorant to alluvial soil can increase the macro nutrients in the soil, one of them is a combination of red mud and chicken manure. The purpose of the study was to determine the effect of applying red mud and chicken manure on the increase and availability of macro nutrients in alluvial soils. The method used is a Completely Randomized Factorial Design (Factorial RAL) consisting of the first treatment, namely the dosage of red mud consisting of 4 levels, namely R1 = 100 g/polybag, R2 = 200 g/polybag, R3 = 300 g/polybag R4 = 400 g /polybag and the second treatment, namely the dose of chicken manure, consisted of 4 treatment levels, A1= 1,000, A2= 2,000, A3= 3,000, A4= 4,000 and was repeated 3 times so there were 48 experiments unit. The result showed that application of red mud and chicken manure  R4A2 treatment (red mud 400 g/polybag + chicken manure 2000 g/polybag) can increase soil macro nutrients in alluvial soils such as nutrients C, N, K, Mg, Na and also in pH, CEC and base saturation. Keyword: aluvial; chicken manure; red mud INTISARITanah aluvial merupakan tanah yang potensial untuk budidaya pertanian, namun memiliki beberapa kendala unsur hara makro tanah rendah. Perlu pemberian amelioran spesifik lokasi agar tanah aluvial dapat meningkatkan unsur hara makro tanah, salah satunya pemberian kombinasi lumpur merah dan pupuk kandang ayam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian lumpur merah dan pupuk kandang ayam terhadap peningkatan dan ketersediaan unsur hara makro pada tanah aluvial. Metode yang digunakan adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap (Faktorial RAL) terdiri dari perlakuan pertama yaitu takaran lumpur merah terdiri dari  4 taraf , yaitu R1=100 g/polybag, R2 = 200 g/polybag, R3 = 300 g/polybag R4 = 400 g/polybag dan perlakuan kedua yaitu takaran pupuk kandang ayam terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu A1= 1.000,  A2= 2.000, A3= 3.000, A4= 4.000 dan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Hasil penelitian pemberian lumpur merah dan pupuk kandang ayam pada perlakuan R4A2 (lumpur merah 400 g/polibag + pupuk kandang ayam 2000 g/polibag) dapat meningkatkan unsur hara makro tanah pada tanah aluvial seperti hara C, N, K, Mg, Na dan juga dikuti peningkatan pH, KTK dan Kejenuhan Basa.  Kata kunci: lumpur merah; pupuk kandang ayam;  aluvial
Bio-Reclamation Evaluation of Former Gold Mine Land: Pre- and Post-Reclamation Soil Management Conditions Nuriman, Muhammad; Wibowo, Sigit Sapto; Rezekikasari, Rezekikasari; Agustine, Leony; Setiawati, Tia
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9519

Abstract

Former gold mining land, especially those abandoned without reclamation, experiences serious physical, chemical, and biological degradation, and is potentially contaminated with heavy metals such as mercury (Hg). This study aims to evaluate the effectiveness of organic farming-based bioreclamation and good soil management, using dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum) and chicken manure in improving the condition of former gold mining land. The parameters analyzed include physical, chemical, and biological properties of the soil, as well as mercury levels in the soil and plants. The results showed that the soil quality index increased from 0.32 (low) to 0.62 (good). The organic C content increased from 0.91% to 2.16%, soil pH increased from 3.53 to 5.03, and the availability of phosphorus and potassium also increased. The population of methyl mercury-reducing bacteria increased 22.4 - 58.2 times, indicating improved microbial adaptation to the environment. Mercury content in plant tissue decreased drastically from 11.60 mg/kg to 0.11 mg/kg or a decrease of 99.05%, although still slightly exceeding the threshold. The conclusion is that reclamation with an organic approach and effective soil management not only improves soil fertility and quality, but also reduces the risk of heavy metal poisoning.
Status Unsur Hara N, P dan K Tanah Inseptisol pada Tiga Penggunaan Lahan di Desa Semadin Lengkong Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Dewanti, Aplince Della; Krisnohadi, Ari; Nuriman, Muhammad
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v14i1.80733

Abstract

This study aims to determine the nutrient status of N, P and K on three land uses and provide fertilization advice on each land use. This research was conducted in Semadin Lengkong Village, Nanga Pinoh sub-district, Melawi Regency. Soil samples for each research location were taken at 5 observation points of each land with a depth of 0-30 cm. The total number of samples on three land uses (oil palm, rubber and field rice) were 3 whole samples and 3 composite samples. Data analysis using descriptive analysis based on the criteria table of the Soil Research Center, 1983. Parameters of soil physical properties include soil color, soil drainage, soil texture, soil structure and soil content weight. The parameters of soil chemical properties include soil pH, soil total nitrogen, soil total phosphorus, soil total potassium, organic carbon as well as Al-dd content and soil Al saturation. The results showed that the soil N-total content in the three land uses entered into moderate criteria, the soil P-total content in the three land uses entered into very low criteria and the soil K-total content in oil palm land entered into very low criteria while in rubber land and paddy fields entered into low criteria. The high and low status of N, P and K nutrients is influenced by pH, organic carbon, and Al saturation. Soil reaction (pH) is included in the acid criteria, Carbon (C-Organic) is moderate, Al-dd content and soil Al saturation fall into high criteria. Furthermore, the recommended dose of fertilization on each land use is as follows, on oil palm land: Urea as much as 2.5kg/tree, SP-36 as much as 2kg/tree and KCL as much as 3.66 kg/tree. Rubber land: Urea as much as 287g/tree, SP-36 as much as 137 g/tree and KCL as much as 1,357g/tree. Paddy field: Urea as much as 223.66kg/ha, SP-36 as much as 55.55kg/ha, and KCL as much as 4,433.48kg/ha.