Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Bakteri Pendegradasi Fenol pada Lapisan Acrotelm dan Catotelm Di Hutan Rawa Gambut Handayani, Wiji Pamungkas; Anshari, Gusti Zakaria; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.63974

Abstract

Peat soils are formed from woody materials which generally contain a lot of lignocellulosic organic  compounds such as lignin which in the degradation process produces reactive carboxyl groups and  phenolic  compounds.  Degradation  of  phenolic  compounds  can  be  carried  out  enzymatically  by  phenol-  degrading bacteria. The purpose  of this study was to compare the number  of  bacterial colonies  degrading phenolic compounds in the acrotelic and catotelm layers in the upstream and downstream  locations of the peat swamp forest in Permata Village, Terentang District, Kubu Raya Regency. Soil  samples were taken in 2 plots (upstream and downstream from the canal blocking) at a distance of 500  meters using a peat drill. Each plot was then taken 3 drill points to form a triangular pattern with a  distance of 30 meters with a peat depth level (Acrotelm) 0-10 cm, 10-20 cm and peat depth (Catotelm)  300-310 cm, 310-320 cm. Bacterial colonies were counted using the Total Plate Count method on  Mineral Salt Medium and pure phenol selective media. Total phenolic compounds in peatlands were  tested using 10% Folin-Ciocalteu solution and 2% Na2CO3. The number of bacterial colonies at  locations  upstream  from  the  canal  blocking  in  the  acrotelmic  layer  is  0-10  cm  deep  (7,5x104  cfu/gr)  and  10-20 cm deep (8,8x104  cfu/g), while bacteria in the catotelm layer are 300-310 cm deep (2,1x104  cfu/gr)  and  a  depth  of  310-320  cm  (2,2x104  cfu/gr).  The  number  of  bacterial  colonies  downstream  from  the canal blocking in the acrotelm layer at a depth of 0-10 cm (2,3x104  cfu/gr) and at a depth of 10-20  cm (3,1x104  cfu/gr), while bacteria in the catotelm layer at a depth of 300-310 (1,7x104  cfu/g) and a  depth  of  310-320 cm  (1,6x104  cfu/g).
OPTIMALISASI PEMBUATAN KOMPOS DARI ENCENG GONDOK UNTUK PENINGKATAN KESUBURAN TANAH ALLUVIAL DI DESA PAL IX KUBU RAYA Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Hazriani, Rini; Manurung, Rinto; Agustine, Leony
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i4.4518

Abstract

Desa Pal IX Kubu Raya memiliki lahan pertanian yang didominasi oleh tanah Alluvial dengan tingkat kesuburan yang rendah. Tanah tersebut mengalami kekurangan unsur hara makro, pH masam, serta memiliki kapasitas tukar kation (KTK) dan kapasitas basa (KB) yang rendah. Kondisi ini menyebabkan produktivitas pertanian, khususnya untuk budidaya sayuran buah, menjadi terbatas. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan memanfaatkan enceng gondok sebagai bahan baku kompos. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk memberdayakan petani di Desa Pal IX dalam upaya pembuatan kompos dari enceng gondok, yang diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah Alluvial dan mendukung keberhasilan budidaya sayuran buah. Program ini dilaksanakan di Poktan Bersatu Karya Tani yang beranggotakan 10 orang petani. Kegiatan PKM ini terdiri dari beberapa tahapan, yakni sosialisasi, penyuluhan mengenai manfaat dan teknik pembuatan kompos, praktek langsung pembuatan kompos, serta evaluasi kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta PKM merasakan manfaat yang signifikan dari program ini, terutama dalam meningkatkan pengetahuan mereka mengenai teknik pembuatan kompos yang efektif. Selain itu, peserta juga setuju bahwa program ini sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi, yaitu kesuburan tanah yang rendah. Sebagian besar petani menyatakan akan melanjutkan pembuatan kompos ini setelah program selesai, yang menunjukkan adanya keberlanjutan dan potensi peningkatan produktivitas pertanian di Desa Pal IX. Dengan adanya transfer teknologi ini, diharapkan petani dapat lebih mandiri dalam mengelola kesuburan tanah mereka secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan hasil pertanian.
Production of Bokashi and Liquid Organic Fertilizer (LOF) with Trichoderma Sp. Decomposer Based on Agricultural Waste and Its Application to Horticultural Plants Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Listiawati, Agustina; Asnawati, Asnawati; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i4.11340

Abstract

Horticulture farmers in Rasau Jaya 2 Village, Kubu Raya Regency, cultivate plants on peatlands using large amounts of inorganic fertilizers. Continuous use degrades the peat soil and drastically reduces its organic matter content. This reduction leads to soil hardening, poor water flow, and impaired root development, causing decreased horticultural production. Using liquid organic fertilizer (LOF) and organic matter applications is recommended to address these issues. The PKM (Community Service Program) was implemented through lectures, discussions, training, and demonstrations on making bokashi and LOF with Trichoderma sp. decomposer and their application to horticultural plants. Additionally, monitoring and evaluation of PKM activities were conducted in Rasau Jaya 2 Village. This activity's achieved targets and outcomes include farmers' independence in utilizing agricultural waste as raw materials to produce bokashi and LOF, reducing inorganic fertilizer use. Horticulture farmers were highly enthusiastic about the materials for making bokashi and LOF.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN SEI KAKAP DALAM PENERAPAN PERTANIAN VERTIKULTUR MENUJU KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI Alhaddad, Abdulmujid; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5278

Abstract

Penerapan pertanian vertikultur di Kelompok Usaha Gulame dan Puput bertujuan untuk membentuk suatu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dapat menunjang Program Ketahanan Pangan dan secara langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di daerah pesisir. Kehidupan masyarakat nelayan yang sebagian besar sebagai nelayan tangkap dan mempunyai lahan pekarangan sempit dan selalu terkena intrusi air laut, sehingga tidak subur. Pentingnya sayuran organik untuk kehidupan keluarga masyarakat nelayan menyebabkan transfer teknologi vertikultur yang murah dan mudah ditiru penting dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan mitra beberapa solusi teknologi yang ditawarkan adalah transfer teknologi melalui pendampingan, pendidikan, aplikasi dan model demplot serta perbanyakan pupuk organik cair. Metode sosialisasi dan diskusi dan aplikasi langsung melalui penerapan model budidaya sayuran organik dengan metode vertikultur dilakukan sebagai media alih informasi yang bersifat interaktif dan berlangsung dua arah serta pembuatan pupuk organik cair dengan pemanfaatan limbah ikan. Metode ini merupakan inisiasi program dengan harapan kelompok mitra mempunyai pengetahuan dasar yang baik tentang pengetahuan budidaya tanaman sayuran secara organik. Penerapan program dilanjutkan dengan peningkatan ketrampilan wanita nelayan melalui kegiatan aplikasi langsung yang dilengkapi dengan demplot serta model vertikultur. Dengan memanfaatkan limbah ikan menjadi POC, maka kelompok wanita tani dari penjualan sayur organiknya dapat keuntungan sebesar Rp.5.575.000 pertahun. Katakunci: intrusi air laut, peningkatan pendapatan, KRPL, sayuran organik, vertikultur.
PENDAMPINGAN PROGRAM USAHA MIKRO KECIL MENENGAH BERBASIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MELALUI KKN-PPM DAERAH PEMEKARAN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Asriati, Nuraini; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.9040

Abstract

Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial lingkungan yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pendampingan kepada pengusaha-pengusaha lokal yang berpotensi untuk menggerakkan perekonomian daerah serta membuka peluang bagi masyarakat sekitar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan termasuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM berbasis kewirausahaan memang bukan wacana baru yang dicanangkan, wacana ini sudah lama di gulirkan dan disosialisasikan, tapi sebagian PKBM belum menuju ke arah sana Sekitar 90% penduduk buta aksara berusia produktif dan berada di kalangan ekonomi lemah. Upaya untuk mengatasi salah satunya dengan menerjunkan mahasiswa ke lapangan melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan diikuti sebanyak total 15 orang yang tersebar pada lima lokasi PKBM, yaitu PKBM Marga Jaya, PKBM Aprilla, PKBM Surya Kencana, PKBM Siratul Jannah dan PKBM Melati dengan tiga orang mahasiswa di setiap kelompok PKBM. Pelaksanaan kegiatan program KKN-PPM berjalan lancar karena sebelum pelaksanaan kegiatan terlebih dahulu dilaksanakan survey lokasi, pendekatan dengan beberapa kelompok PKBM dan melakukan sosialisasi program ini pada usaha-usaha industri yang termasuk dalam kelompok PKBM. Selain itu, mahasiswapun dibekali pengetahuan, sikap, dan keterampilan usaha-usaha industri yang dilakukan oleh kelompok warga belajar di PKBM sebagai mata pencaharian. Rekomendasi kegiatan KKN-PPM yang akan datang dapat dilanjutkan dengan menambah unit-unit usaha lainnya yang dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat. Dengan demikian, peran mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat dapat terlihat nyata diberbagai sektor di pedesaan. Kata Kunci: UMKM, PKBM, Program KKN-PPM.
ANEKA PRODUK OLAHAN BUAH NENAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK DI DESA GALANG, KABUPATEN MEMPAWAH Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Hazriani, Rini
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11520

Abstract

The application of PKM aims to empower organic pineapple farmers (Galang UKM) in an effort to innovate pineapple-based product diversification, so that people can get to know a variety of pineapple products (pineapple syrup) and know the benefits of consuming pineapple syrup in which marketing is still quite extensive, especially for the region outside Mempawah Regency. In addition, participants were given attractive labeling and packaging design technology, good and correct bookkeeping training in recording the benefits of marketing this syrup. In its activities, the lecturer team was assisted by 3 students. Activities in this service include the manufacture of hygienic pineapple syrup. Designing more hygienic and attractive packaging typical of Galang UKM, Financial bookkeeping training for UKM and at the end of the activity, an evaluation of the programs carried out by the lecturer team, which aims to find out the obstacles / difficulties encountered during the activity process, and then discussed to be completed followed by an exhibition of finished product businesses. It is expected that after this activity is completed, UKM Galang is able to produce pineapple processed products (pineapple syrup) that have good quality and help the Food Security Program in West Kalimantan Province.   Keywords: Various processed, label design, pineapple, empowerment, pineapple syrup.   ABSTRAK Penerapan PKM ini bertujuan untuk  pemberdayaan masyarakat tani nenas organik (UKM Galang)  dalam upaya melakukan inovasi diversifikasi produk berbasis nenas , sehingga masyarakat dapat mengenal beraneka produk nenas (sirup nenas) dan mengetahui manfaat apabila mengkonsumsi sirup nenas yang mana pemasarannya masih cukup luas terutama untuk wilayah di luar Kabupaten Mempawah. Selain itu kepada peserta di berikan teknologi mendesign label dan kemasan yang menarik, pelatihan pembukuan yang baik dan benar dalam mencatat keuntungan dari pemasaran sirup ini. Dalam kegiatannya, tim dosen dibantu oleh 3 orang mahasiswa. Kegiatan dalam pengabdian ini  yaitu pembuatan sirup nenas yang hygienis,. Mendesign  kemasan yang lebih hygienis dan menarik khas UKM Galang, Pelatihan pembukuan finansial kepada UKM dan pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan oleh tim dosen, yang bertujuan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan dilanjutkan dengan pameran usaha produk yang telah jadi. Diharapkan setelah kegiatan ini selesai, UKM Galang  mampu menghasilkan produk olahan nenas (sirup nenas) yang mempunyai kualitas yang baik dan membantu Program Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Barat.   Kata kunci: Aneka olahan, disain label, nenas, pemberdayaan, sirup nenas.
ANALISIS STATUS HARA N, P, K TANAH ENTISOL PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DI DESA RASAU JAYA TIGA KABUPATEN KUBU RAYA Vera, Vera Ardelia; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Chandra, Tino Orciny
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.92079

Abstract

Kubu Raya merupakan salah satu kecamatan yang menyumbang produksi kelapa sawit di Kalimantan Barat. Lokasi penelitian berada pada jenis tanah Entisol. Kekurangan tanah Entisol yaitu penyerapan unsur hara oleh tanaman tidak optimal. Alternatifnya adalah pemberian pupuk NPK. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis status unsur hara N, P, K serta memberikan rekomendasi pemupukan kelapa sawit berumur 7"“11 tahun. Pengamatan karakteristik tanah dilakukan dengan boring. Parameter yang diamati yaitu horizon, warna, tekstur, struktur, dan kedalaman muka air tanah. Pengambilan sampel tanah utuh dilakukan pada 4 titik pengamatan 4 lahan menggunakan ring sampler untuk analisis bobot isi. Pengambilan tanah terganggu pada kedalaman 0 "“ 30 cm dengan metode diagonal diambil di 4 titik pengamatan menggunakan bor tanah kemudian dimasukkan dalam plastik sampel sebanyak ±1 kg untuk analisis pH, C-Organik, nitrogen total, fosfor tersedia, kalium (K-dd), KTK, dan KBHasil penelitian menunjukkan nitrogen total berkriteria tinggi, fosfor sangat tinggi, kalium rendah, dan pH masam. Rekomendasi pemupukan NPK Phonska berdasarkan hasil analisis adalah A1: 2,66 kg/pohon, A2: 2,69 kg/pohon, A3: 2,43 kg/pohon, dan A4: 2,71 kg/pohon, dilakukan dua kali dalam setahun.
PENINGKATAN PRODUKSI JERUK DAN PENDAPATAN PETANI BERBASIS BIOCHAR DAN PEMASARAN DIGITAL DI DESA SEGARAU, TEBAS Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Rini Hazriani; Suryadi, Urai Edi; Wanti Fitrianti; Dwi Raharjo
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.364

Abstract

PKM ini bertujuan untuk transfer teknologi pembuatan pupuk organic berbasis biochar sekam padi dan kompos kotoran ayam untuk meningkatkan kesuburan tanah Spodosol, untuk budidaya tanaman jeruk dan padi sehingga dapat meningkatkan ekonomi petani di Desa Segarau Parit, Tebas.   Kegiatan PKM   ini berlangsung selama 8 bulan dimulai dari kegiatan persiapan, Pelatihan kegiatan inti PKM yaitu pembuatan biochar  sekam padi dan kompos kotoran  ayam, serta pembuatan sirup dan permen jelly dari jeruk. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program- program yang telah dilakukan oleh tim dosen. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan. Diharapkan setelah kegiatan PKM ini selesai, petani Poktan Harapan Baru mampu membuat pupuk organik yaitu biochar  sekam padi diperkaya kotoran ayam yang mempunyai kualitas yang baik sehingga membantu menyuburkan tanah Spodosol. Selain itu Poktan Harapan Baru juga mempunyai produk unggulan yaitu sirup dan permen jelly dari jeruk yang tidak terasa pahit.
Effect of Soil Amendment Application on Productivity of Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.) in Suboptimal Land Hartati, Tri Mulya; Aji, Krishna; Teapon, Amiruddin; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 31 No. 1 (2026): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.31.1.158

Abstract

Inappropriate land management system has emerged as a serious issue in agricultural development. Instead of boosting land productivity, suboptimal land use has become a viable option for regional agricultural development. However, this has not resulted in considerable increases in agricultural productivity. The purpose of this study was to improve soil parameters and increase watermelon (Citrullus vulgaris Schard) production by applying soil amendments to suboptimal land. This study was conducted utilizing a factorial randomized group design with two factors. The first factor was the application of mulch (M) with three treatment levels: M0 = no mulch, M1 = reed mulch, and M2 = coconut leaf mulch; the second factor was the application of bird manure fertilizer (P) with three treatment levels: P0 = no fertilizer, P1 = 10 t/ha fertilizer, and P2 = 20 t/ha. The data was analyzed using ANOVA and Duncan's multiple range test (significant at P < 0.05). The study was conducted at Khairun University's Campus IV in Madihutu Village, Kao Teluk District, North Halmahera Regency. Soil parameters and plant agronomic traits were among the observed variables. The findings revealed that the mulch and bird manure treatments had no significant impact on soil characteristics. In terms of plant agronomic features, the mulch-free treatment had the greatest impact on watermelon plant growth and yield, whereas the 10 t/ha fertilizer treatment outperformed the other treatments. Keywords: bird manure fertilizer, mulch, suboptimal land, watermelon plant
Aplikasi Pembuatan POC Berbasis Limbah Organik Untuk Budidaya Sawi Hijau Di Kecamatan Pontianak Kota Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Hazriani, Rini
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan PKM ini bertujuan untuk pemberdayaan remaja atau anggota KU Dina Herbist dalam upaya pembuatan POC berbasis limbah organic untuk budidaya sawi hijau di pekarangan rumah, sehingga dapat mencukupi kebutuhan sayur keluarga di Pontianak Kota.. Kegiatan PKM ini berlangsung selama 4 bulan dimulai dari kegiatan persiapan, Pelatihan kegiatan inti PKM yaitu pembuatan POC dari limbah organik. Dan pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program- program yang telah dilakukan oleh tim dosen. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan. Diharapkan setelah kegiatan PKM ini selesai, anggota KU Dina Herbist mampu membuat POC dari limbah organik atau bahan organik disekitar rumah, sehingga membantu menyuburkan tanah. Kata kunci : Alluvial, Limbah organik, POC, Sawi hijau