Claim Missing Document
Check
Articles

Fenomena Urban Sprawl Jabodetabek Asmi, Anisa Ulul; Juhadi, Juhadi; Indrayati, Ariyani
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to (1) Assess spatial spatial pattern (2) Assess spatial process (3) Assess sptatial structure (4) Assess trends of constructed land (5) Produces books nonteks urban sprawl phenomenon of Jabodetabek. Object of research is the urban sprawl. Analysis of the data used is GIS map analysis and qualitative descriptive. The result of this research is (1) Land use change in Jabodetabek area shows an increase of 6% of constructed land for 16 years, then the spread of urban areas to grow following the existence of a network roads, the study in terms of urban sprawl process Jabodetabek included into the type of ribbon development. The tendency of the development of land is built to the south of the Bogor city. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage of 81.6% with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus nonteks book preserving the urban sprawl phenomenon of Jabodetabek decent used as the enrichment of knowledge and can be used as teaching materials geography. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui pola keruangan (2) Mengetahui proses keruangan (3) Mengetahui struktur keruangan (4) Mengetahui kecendrungan lahan terbangun (5) Tersusunya buku nonteks “fenomena urban sprawl Jabodetabek”. Obyek penelitian ini adalah urban sprawl. Analisis data yang digunakan adalah analisis peta SIG dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah (1) Perubahan penggunaan lahan wilayah Jabodetabek menunjukkan peningkatan lahan terbangun sebesar 6% dalam kurun waktu 16 tahun, kemudian persebaran kawasan perkotaan tumbuh mengikuti keberadaan jaringan jalan, sehingga ditinjau dari prosesnya pola lahan terbangun yang terbentuk termasuk kedalam tipe ribbon development. Kecendrungan perkembangan lahan terbangun yaitu ke arah selatan yaitu Kota Bogor (2) Hasil rata-rata penilaian semua aspek oleh guru menunjukan persentase sebesar 81.6% dengan kriteria layak dan menunjukan predikat baik. Dengan demikian buku nonteks Fenomena Urban Sprawl Jabodetabek layak digunakan sebagai buku pengayaan pengetahuan.
MENGUNGKAP POTENSI KABUPATEN REMBANG SEBAGAI GEOWISATA DAN LABORATORIUM LAPANGAN GEOGRAFI Indrayati, Ariyani; Setyaningsih, Wahyu
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9773

Abstract

Riset yang dilakukan oleh tim dosen dari Jurusan Geografi, telah mengidentifikasi 17 lokasi potensial calon destinasi ekowisata sekaligus sebagai laboratorium lapangan geografi. Keseluruhan lokasi berada di Kabupaten Rembang, yang tersebar pada 10 kecamatan.Penelitian ini diawali dengan serangkaian survei cepat terintegrasi, dengan cara pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan mengenai potensi dan permasalahan di Kabupaten Rembang terkait geowisata (geotourism). Variabel yang datanya dikumpulkan meliputi gejala atau fenomena alam seperti gunung, lahan karst, pantai. Berikutnya adalah hasil budidaya manusia, seperti hutan, waduk, dan artefak. Hasil analisis data diklasifikasikan menjadi tipologi objek pariwisata, berdasar bentuk lahannya. Berikutnya adalah pemetaan sebaran lokasi dengan sistem pemosisi global atau GPS (global positioning systim) dan analisis aksesibilitas objek-objek geowisata dan titik (site) calon lokasi laboratorium lapangan geografi. Berikutnya Focus Group Discution (FGD) dilakukan untuk menyusun arahan kebijakan pengembangan pariwisata yang berupa Rencana Strategis di Bidang Geo wisata dan laboratorium geografi geografian.Sebaran lokasi objek-objek wisata di Kabupaten Rembang merata di seluruh wilayah, baik di daerah kepesisiran maupun di daerah pedalaman, yaitu perbukitan vulkanik maupun perbukitan karst. Aksesibilitas yang baik ditandai dengan ketersediaan  akses jalan dan sarana transportasi hampir ke seluruh lokasi, kecuali di akses ke Pulau Gede yang belum dilengkapi dermaga dan akses ke perbukitan ultra-basalt di pantai Jatisari yang tidak dapat dilalui bis wisata ukuran besar. Kesimpulan akhir adalah potensi objek-objek pariwisata tersebut untuk dikembangkan sebagai destinasi geowisata dan laboratorium geografi sebagian besar telah terpenuhi dan sebagian berpotensi untuk terpenuhi dengan mengembangkan aspek infrastruktur dan peningkatan sumberdaya pengelola.
PENINGKATAN KETAHANAN TERHADAP RISIKO BENCANA MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN BERBASIS MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI DIENG Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 10, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v10i2.8059

Abstract

The most important hazard problem at Dieng Plateu Region is land slide that giveintensive risk to the people especially who stay in the low land of the hilly land. Atthe other hand, land degradation happend very intensive and decreasing landfertility. It’s happend because of land erotion and over intensive using ofchemistry product such as chemistry pestiside and fertilizar. That problem ismore seriously because the people do not understand or do not aware about landconservation. Awareness to land conservation have many purpose, in short timecan increasing land degradation, and in long time it’s means investation ineconomic meaning because of the sustainable land. The outcome of conservationawareness is ability to facing risk disaster. This research give the optionalconservation model based on community that have multi purposed, not onlyincreasing land quality but also stronger the community building to facing thedisaster risk.
PERANAN WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL (STUDI KASUS TENTANG POLA RUANG BELANJA WANITA DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG) Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 7, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v7i2.80

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran wanita dalam pemberdayaan ekonomi lokal, dengan tekanan pada studi ruang belanja wanita. Penelitian bersifat deskriptif-eksploratif, dengan menggunakan metode survei. Ruang lingkup kajian terdiri dari empat aspek, yaitu : (1) karakteristik sosial ekonomi wanita, (2) peran wanita dalam mengatur pengeluaran keluarga, (3) pola orientasi ruang belanja wanita, dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi ruang belanja. Penelitian dilakukan terhadap wanita rumah tangga di kompleks perumahan di daerah pinggiran kota Semarang dengan mengambil 3 sampel strata perumahan berdasarkan tingkat ekonomi masyarakatnya, yaitu Perumahan Puri Sartika, Trangkil Sejahtera, dan Palm Hill. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosial ekonomi wanita rumah tangga di pinggiran kota memiliki modal dasar dan potensi besar bagi pemberdayaan ekonomi lokal, ditandai tingkat pendidikan, penghasilan dan pengeluaran yang tinggi. Wanita juga memiliki peran penting dan dominan dibanding pria dalam mengatur pengeluaran keluarga (60%). Selanjutnya dari aspek 10 jenis kebutuhan belanja, wanita memegang peran dominan lebih dari 50%. Potensi ekonomi yang besar dan peran wanita yang dominan tersebut ternyata kurang banyak memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi lokal. Hal ini disebabkan sebagian besar wanita membelanjakan uang atau pengeluarannya di kota Semarang (70%) dan hanya 30,28% yang berputar di wilayah lokal, tempat perumahan berada dan sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan, penghasilan, pengeluaran, lokasi sekolah, lokasi kerja, dan jenis kebutuhan. Selain itu karena harga murah, barang lengkap dan berkualitas, serta kesamaan tempat kerja atau sekolah. Hasil analisis komparasi antar strata perumahan terhadap pola ruang belanja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Semakin tinggi strata perumahan, semakin jauh ruang belanjanya. Dengan kata lain dampak terhadap upaya pemberdayaan ekonomi lokal semakin kecil. Hasil studi merekomendasikan : (1) Pengembangan perumahan kelas menengah ke bawah di pinggiran kota lebih disarankan dibanding dengan perumahan mewah. (2) penjelasan kontinyu dan intensif tentang peran wanita dalam pengembangan ekonomi lokal. (3) pengembangan wilayah pinggiran kota secara terpadu, khususnya dengan kota utama. (4) sarana dan prasarana ekonomi; (5) integrasi sosial dan ekonomi, (6) riset terpadu wilayah pinggiran kota. Kata kunci : Peranan wanita, pemberdayaan lokal, pola ruang
KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1658

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
KARAKTERISTIK AIR TANAH DI SEKITAR RAWA JOMBOR, KLATEN DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI LAPANGAN Indrayati, Ariyani; Setyaningsih, Wahyu
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 13, No 2 (2016): July 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v13i2.7976

Abstract

The groundwater characteristic at Rawa Jombor and surrounding area are very unique. There are aquiferstratified that produce three kinds of water: fresh, marsh, and salty. It’s very interesting to conduct researchfurthermore, about distribution, how is the occurrence, and how potential as geography learning resource in thefield. The research method are quantitative, data gets by measure the physical and chemical properties ofgroundwater. Next step are data analisys: by mapping to understand the distribution, occurance analize to knowthe genesis, and the last step is cross-classification to measure the potential as a learning resource, in suitabilityand relevance to the competence of geography graduates. Based on the physical (salinity) and chemical(electrical conductivity) properties of groundwater measurement, we sure that there are three kinds of water:fresh, marsh, and salty. Most of he aquifer that produce fresh water occurance in the northern swamp (RawaJombor). The genesis is because of this area formed from Merapi vulcan material. Most of he aquifer thatproduce salty water occurance in the southern swamp (Rawa Jombor). The genesis is because of this area formedfrom sea sedimentation that upraised. The marsh water is found at the border of both area. Based on crossclassificationbetween the research object and the standard variabel is known that Rawa Jombor and surroundingarea are suitable and relevance use as learning resource, to support geography competence graduate.
KESIAPAN SMP NEGERI 41 SEMARANG UNTUK BERKOMITMEN DAN SISTEMATIK MENGINTERNALISASIKAN NILAI LINGKUNGAN DAN SIKAP KESIAPSIAGAAN BENCANA (SWALIBA) Setyaningsih, Wahyu; Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 12, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v12i2.8006

Abstract

Swaliba is a kind of school that have commitment and use systematic method to internalize environmentalvalue and attitude of preparedness to the disaster in every school activity. There are three stages in swalib:pilot project, development, and devotion. Every stages show the school condition and readiness to implementSwaliba Program. The Semarang 41 State Yunior High School in this time preparing becoming Swalibaschool. In this stage, school need to prepare about phyisic and non physic aspect. Besed on that needed, wehaved to do research about physical aspect assesement at Semarang 41 State Yunior High School toimplement Swaliba and than rewrite that report as an article below.The research method is survey, thanobservation the condition and compared to the physical standart measurement as disaster-resistantstructure. The result of the studi is show that Semarang 41 State Yunior High School is ready to internalizethe environtment value. At the other side, physically, the buiding at Semarang 41 State Yunior High School issafe from thunder-strom or hurricane and also earthquake but do not yet ready to facing a fire hazard. At theother side, Semarang 41 State Yunior High School in non-physic aspect consider to be quite ready toimplement Swaliba Program gradually.
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN MCK KOMUNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1656

Abstract

Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai utama, yaitu Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Lahan di bantaransungai, khususnya yang terletak di tengah kota menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bermukim.Semakin lama, kawasan ini semakin padat penduduknya, sehingga memunculkan gejala kemiskinan dan diikuti dengankekumuhan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berpendapatan rendah dan belum mampumenempati rumah dengan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga keberadaan MCK komunal menjadi hal yang sangatpenting. Tulisan ini berusaha mengulas mengenai pola distribusi keruangan MCK Komunal yang sudah ada di KotaYogyakarta, dan menghubungkannya dengan distribusi keruangan Kawasan kumuh yang ada di kota tersebut. Metodepenelitian, menggunakan metode kuantitatif, di mana pola distribusi spasial dihitung menggunakan teknik statistikberbasis area kelurahan, sedangkan distribusi kawasan kumuh dilakukan dengan analisis spasial dengan unit analisistitik. Analisis spasial kawasan kumuh divisualisasikan dengan peta citra yang memanfaatkan Citra Quick-Bird dansurvei GPS untuk menentukan referensi geografis titik-titik (lokasi) yang diteliti. Penjelasan lebih lanjut mengenaigejala keruangan yang ditemukan adalah menggunakan analisis diskriptif. Distribusi keruangan MCK Komunal yangada di Kota Yogyakarta menunjukkan pola yang spesifik yaitu mengelompok di sepanjang bantaran sungai. Gejala iniberasosiasi dengan gejala tersebarnya kawasan kumuh di Kota Yogyakarta yang sebagian besar juga berpolamengelompok di sepanjang bantaran sungai. Dengan demikian secara keruangan dapat dikatakan bahwa distribusiMCK Komunal di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, yaitu berada di tempat-tempat dimana sebagian besar keluarga-keluarga miskin yang tidak mampu untuk membangun MCK secara mandiri berada.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) di Universitas Negeri Semarang Tahun 2017/2018 Subiyantoro, Gladiasmoro Jati; Indrayati, Ariyani; Santoso, Apik Budi
Edu Geography Vol 6 No 3 (2018): Vol 6 (3) 2018
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is To determine seberapakah knowledge, attitudes, and behavior ofstudents about sexually transmitted diseases at the State University of Semarang. Methods of surveyand interviews with randomly selected respondents to students were applied to identify students'knowledge, attitudes, and behavior on sexually transmitted diseases. The number of respondents asmany as 100 people is determined proportionally and spread in eight faculties in Semarang StateUniversity Knowledge, attitude and behavior regarding sexually transmitted diseases based on theresults of research instruments to students of Semarang State University have high level of capacity.Attitudes about sexually transmitted diseases have high levels of capacity. Behavior on sexuallytransmitted diseases has a moderate level of capacity. It has different results with knowledge andattitude instruments. The behavior of the respondent depends on the environment in which therespondent lives. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui seberapakah pengetahuan, sikap, danperilaku mahasiswa mengenai penyakit menular seksual di Universitas Negeri Semarang.Metode survei dan wawancara dengan pemilihan responden yang dilakukan secara acakkepada mahasiswa diaplikasikan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilakumahasiswa terhadap penyakit menular seksual. Jumlah responden sebanyak 100 orangditentukan secara proporsional dan tersebar di delapan fakultas yang ada di UniversitasNegeri Semarang Pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai penyakit menukar seksualberdasarkan pada hasil instrumen penelitian kepada responden mahasiswa UniversitasNegeri Semarang memiliki tingkat kapasitas tinggi. Sikap mengenai penyakit menukarseksual memiliki tingkat kapasitas tinggi. Perilaku mengenai penyakit menukar seksualmemiliki tingkat kapasitas sedang. Hal tersebut memiliki hasil yang berbeda denganinstrumen pengetahuan dan sikap. Perilaku dari responden bergantung dari lingkunganyang ditinggali oleh responden.
Peran Posyandu Lansia dalam Meningkatkan Kesejahteraan Lansia di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Prasetyo, Kiki Yudhi; Arifien, Moch; Indrayati, Ariyani
Edu Geography Vol 6 No 3 (2018): Vol 6 (3) 2018
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the results of the projection of the population based on age, one of which is the populationwith age, Central Java Province ranks the second largest number of elderly in Indonesia, amountingto 11.4%. Sekaran village is one sub-district located in Semarang City, precisely GunungpatiSubdistrict has a total of 206 people. The background above the researcher wants to s tudy further ina study entitled " Peran Posyandu Lansia Dalam Meningkatkan Kesejahteraan ansia DiKelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati ". The results obtained from this study were as manyas 21 of 30 respondents (70%) did not agreed, while 9 respondents (30%) stated that they agree withthe function of posyandu for the elderly. As many as 26 respondents (87%) did not agreed and 4respondents (13%) agreed that posyandu for the elderly to have a role in improving the welfare of theelderly. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk berdasarkan usia salah satunya yaitu pendudukdengan usia, Provinsi Jawa Tengah menempati urutan kedua jumlah lansia terbesar diIndonesia yaitu sebesar 11,4%. Kelurahan Sekaran adalah satu Kelurahan yang beradadi Kota Semarang tepatnya Kecamatan Gunungpati memiliki jumlah lansia sebanyak206 jiwa. Latar belakang di atas peneliti ingin mengkaji lebih lanjut dalam sebuahpenelitian yang berjudul “Peran Posyandu Lansia Dalam Meningkatkan Kesejahteraanansia Di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati”. Hasil yang didapatkan daripenelitian ini adalah sebanyak 21 dari 30 responden (70%) menyatakan kurang setuju,sedangkan 9 responden (30%) menyatakan setuju terkait fungsi posyandu lansia.Sebanyak 26 responden (87%) kurang setuju dan 4 responden (13%) setuju ttentang peranposyandu lansia dalam meningkatkan kesejahteraan lansia.