Claim Missing Document
Check
Articles

Dampak Penerapan Coercive Power dan Pemberian Sanksi di dalam Pembalajaran Akademik Mahasiswa Santri Hatoguan Hutahaean, Erik Saut; Pertiwi, Yuarini Wahyu; Thamrin, Djuni
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 9 No 2 (2023): Psikis : Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/psikis.v9i2.19357

Abstract

The phenomenon of santri students in Indonesia encompasses various aspects that reflect the influence of pesantren education and Islamic values on their experiences and identities in the university environment. Santri students in Indonesia, like students in general, may also encounter various challenges during their university studies. However, there are some issues that are more commonly experienced by santri students, particularly related to their educational backgrounds in pesantren and their religious experiences. A total of 186 santri students were involved in filling out questionnaires measuring academic commitment, the application of coercive power, the imposition of sanctions, and compliance. Based on mediation analysis, the results indicate that the application of coercive power and the imposition of sanctions can serve as appropriate mediators in bridging the influence of academic commitment to compliance. Compliance among santri students is not solely a result of their academic commitment because the level of compliance can be shaped by the university's application of coercive power and the imposition of sanctions for students who violate rules.
Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Perilaku Tawuran Pada Siswa SMK di Kota Bekasi Saputra, Farhan; Maemun, Hafidz Fadzil; Oktian, Nur Alim Reza; Pertiwi, Yuarini Wahyu
Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v1i4.2807

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara perkembangan psikologis pada masa remaja dengan perilaku kenakalan remaja, terutama tawuran.. Peneliti juga mengulas alasan di balik keterlibatan remaja dalam tawuran serta upaya pencegahan yang bisa diterapkan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena pendekatan ini lebih efektif dalam memahami masalah dan fenomena yang ada melalui hasil pengamatan dan analisis langsung. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan pubertas. Pada tahap ini, remaja mengalami perubahan fisik, mental, dan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan individu pada masa remaja berkaitan dengan perilaku tawuran. Krisis identitas yang dialami oleh siswa menjadi salah satu faktor mereka masih mencari jawaban atas masalah yang dihadapinya. Selain itu, kondisi emosional siswa SMK di Kota Bekasi yang belum stabil dan cenderung meledak-ledak juga menjadi faktor penyebab tawuran antar pelajar.
Pengaruh Kepuasan Pernikahan Terhadap Kecenderungan Berselingkuh Pada Pasangan Suami Istri Saputri, Desi Eka; Pertiwi, Yuarini Wahyu
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 4 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v4i2.4558

Abstract

Research This study aims to determine the effect of marriage satisfaction on the tendency to have an affair in married couples. Marriage satisfaction is defined as a sense of satisfaction and pleasure in a marriage that is considered to be the success of one's life. as the success of one's life. This research uses a quantitative quantitative method with regression and correlation studies. The research sample consisted of 125 married couple respondents. The results of Spearman's rho correlation analysis correlation analysis results showed a correlation coefficient of -0.506, indicating a negative relationship between marital satisfaction and the tendency to have an affair. The higher the marital satisfaction, the lower the tendency to have an affair, and vice versa. Dissatisfaction in marriage increases the tendency to have an affair.Marital satisfaction contributes 52% to the tendency Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan pernikahan terhadap kecenderungan berselingkuh pada pasangan suami istri. Kepuasan pernikahan diartikan sebagai rasa puas dan menyenangkan dalam pernikahan yang dianggap sebagai keberhasilan hidup seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi regresi dan korelasi. Sampel penelitian terdiri dari 125 responden pasangan suami istri. Hasil analisis korelasi Spearman’s rho menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0.506, menandakan hubungan negatif antara kepuasan pernikahan dan kecenderungan berselingkuh. Semakin tinggi kepuasan pernikahan, semakin rendah kecenderungan berselingkuh, dan sebaliknya. Ketidakpuasan dalam pernikahan meningkatkan kecenderungan berselingkuh. Kepuasan pernikahan berkontribusi sebesar 52% terhadap kecenderungan berselingkuh.
Perspektif Jenis Kelamin untuk Mememnuhi Kebutuhan Rasa Aman dan Menciptakan Psikologis Aman Hutahaean, Erik Saut Hatoguan; Pertiwi, Yuarini Wahyu; Aulia, Della; Hannafiani, Hannafiani
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v8i1.3234

Abstract

Laki-laki dan Perempuan saat ini berada dalam suatu kesetaraan. Tetapi karaktertistik yang melekat di dalam stereotipe jenis kelamin sering membuat keduanya berada dalam ruang perbedaan. Wanita dianggap lebih mudah larut dalam suatu keadaan emosional, dan kemudian membuatnya beresiko mengalami ketidakamanan psikologis. Tetapi laki-laki justru sebaliknya, cenderung lebih fokus untuk menyelesaikan ketidaknyamanannnya dan kemudian tidak ingin larut dalam aspek emosionalitas dari ketidakamanan yang dirasakannya. Terlepas apakah ini setereotipe, kenyataannya pandangan ini masih terus bergulir. Setereotipe ini tidak dapat dibenarkan secara subjektif. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang objektif untuk menguji secara empiris tentang psikologis aman berdasarkan perspektif jenis kelamin. Sebanyak 189 responden perempuan dan 47 responden laki-laki yang menekuni bidang keilmuan psikologi dilibatkan untuk mendapatkan data penelitian. Intrumen yang berupa kuesioner diberikan untuk mengetahui tentang kondisi, pihak di luar diri, bidang kehidupan yang berperan menciptakan psikologis aman, dan kebutuhan akan rasa aman. Hasil analisis menemukan bahwa kondisi kehidupan pribadi, keluarga dan bidang kesehatan dipilih menjadi preferensi tentang psikologis aman oleh respon kelompok perempuan dan laki-laki. Di antara laki-laki dan perempuan juga tidak ditemukan perbedaan tingkatan yang signifikan untuk kebutuhan rasa aman. Preferensi akan psikologis aman, dan besarnya kebutuhan akan rasa aman tidak dapat ditentukan oleh disposisi jenis kelamin
Efek Tayangan Demonstrasi Sebagai Stimulus Untuk Pengaruhi Aktivitas Denyut Jantung Sebagai Representasi Reaksi Kemarahan Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Hema Dayita Pohan; Tiara Anggita Perdini; Ryan Bastoro
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.029 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i2.572

Abstract

Abstract Heart rate is an indicator to see mental activity in humans. Anger is a mental activity that has been investigated in many previous studies. There have been uses of impressions as a stimulus, but not yet in 360 format (virtual reality). This study is a preliminary study to determine the impact of demonstration impressions on heart rate activity. Impressions are made in two forms; Riot demonstrations and peaceful demonstrations, which were given to the subjects using the Virtual Reality Box. A total of 40 subjects were involved to reject their heartbeats and were given the intervention of broadcast 1 for riot demonstration and broadcast 2 for peace. Heart rate is measured through the blood flow read by a sensor bracelet, to further differentiate heart rate differences that occur in subjects. The results of the observation analysis found that there was a difference in the subject's heart rate when given 1 and 2 impressions. The results of comparative trials have proven that demonstration impressions can have an impact on different heart rates when compared to peaceful demonstrations. Keywords: Anger, Demonstrations, Heart Rate, Impressions Abstrak Denyut jantung menjadi indikator untuk melihat aktivitas mental pada manusia. Kemarahan merupakan aktivitas mental yang banyak dipelajari pada penelitian yang sebelumnya. Penggunaan tayangan sebagai stimulus sudah pernah ada yang melakukannya, tetapi format tayangannya belum dalam format 360 (virtual realitiy). Studi ini merupakan kajian awal untuk menggali dampak tayangan demontrasi terhadap aktivitas denyut jantung. Tayangan dibuat dalam dua bentuk; demontrasi rusuh dan demontrasi damai, yang diberikan kepada subjek dengan menggunakan Virtual Reality Box. Sebanyak 40 subjek dilibatkan untuk diukur denyut jantungnya dan diberikan intervensi tayangan 1 untuk demontrasi rusuh serta tayangan 2 untuk demonstrasi damai. Denyut jantung diukur melalui aliran darah yang terbaca oleh sensor wristband, untuk selanjutnya diperiksa perbedaan-perbedaan heart rate yang terjadi pada subjek. Hasil analisis pengamatan mendapatkan adanya perbedaan heart rate pada subjek saat diberikan tayangan 1 dan diberikan tayangan 2. Hasil hitung uji perbandingan berhasil membuktikan bahwa tayangan demontrasi rusuh dapat berdampak kepada heart rate secara berbeda ketika dibandingkan dengan demontrasi yang damai. Kata kunci: Kemarahan, Demontrasi, Heart Rate, Tayangan
Gambaran Penyesuaian Diri Narapidana Pelaku Pencurian Saat Berada di Lembaga Permasyarakatan Anisabellita Ashim; Katherine Valenciana; Tarisa Trihandayani; Yuarini Wahyu Pertiwi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 2 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam mengatasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta tuntutan dari dalam dirinya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses dan aspek penyesuaian diri narapidana pelaku pencurian di lembaga pemasyarkatan kelas II A bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian ini melibatkan empat narapidana yang menjalani hukuman lebih dari satu tahun. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mendapatkan hasil informasi lengkap sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti dan observasi non partisipan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa narapidana umumnya mengatasi perasaan negatif dengan kegiatan positif, termasuk kontrol emosi, mekanisme pertahanan diri, sikap realistis, pertimbangan rasional, dan pembelajaran dari pengalaman. Mereka mampu menerima keadaan, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan keterampilan baru selama masa tahanan.
TIPOLOGI WHITE COLLAR CRIME DI INDONESIA: PENDEKATAN PSIKOLOGI Okta Eliza Sinaga; Kusuma Wardani; Rahel Laura Florence; Yuarini Wahyu Pertiwi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

White Collar Crime atau Kejahatan Kerah Putih adalah kejadian yang terus menerus berulang di berbagai negara, khususnya di Indonesia. White Collar di Indonesia mengarah pada serangkaian suatu perilaku kriminal yang dilakukan oleh seorang atau anggota dengan latar belakang seorang yang profesional terhadap suatu hal atau ekonomi tinggi, seperti pejabat, pengusaha, atau eksekutif perusahaan. Latar belakang dari adanya kejahatan ini seringkali melibatkan penyalahgunaan kepercayaan, manipulasi informasi, korupsi, pencucian uang, dan pelanggaran hukum lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Di Indonesia, fenomena White Collar Crime memerlukan perhatian serius dan upaya bersama dari pemerintah, lembaga penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencegah dan menegakkan keadilan. White Collar Crime mempunyai hubungan erat dengan tipologi terorisme karena kejahatan tersebut dilakukan dengan melakukan korupsi, kecurangan, dan penipuan yang merugikan masyarakat maupun negara. Adapun suatu artikel ini dibuat dengan maksud dan tujuannya ialah untuk menganalisa lebih mendalam mengenai tipologi kejahatan serta menjelaskan profil psikologis dari pelaku Kejahatan Kerah Putih. Suatu pendekatan yang digunakan dalam artikel yang dibuat ini adalah dengan metode literature review dengan metode pengumpulan tinjauan pustaka, membaca dan mencatat hasil penelitian terlebih dahulu, serta memperoleh data penelitian secara objektif, sistematis, analitis, dan kritis tentang tipologi kejahatan dan solusi untuk memberantas White Collar Crime. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai tipologi kejahatan serta implementasi solusi yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari White Collar Crime dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berintegritas.
DAMPAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK Taufik Hidayat; Jihan Adira Pramesty; Pande Ketut Gitta Kusuma; Achmad Fadhillah; Yuarini Wahyu Pertiwi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2004

Abstract

Kekerasan sendiri merupakan suatu perbuatan ataupun tindakan fisik secara sengaja yang merugikan orang lain baik secara fisik maupun psikologis. Kekerasan dalam rumah tangga seringkali melibatkan anak yang ikut terseret sehingga menjadi korban kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam apa saja dampak yang terjadi kepada anak yang mengalami kekerasan didalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur kuallitatif dengan sumber data yang berasal dari kajian – kajian terdahulu. Didapatkan 10 jurnal utama yang berasal dari platform Google Scholar, Sciencedirect, dan Pubmed yang membahas dampak psikologis anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Stres, cemas, maupun trauma menjadi beberapa dampak yang dominan terjadi kepada anak – anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Pengaruh Regulasi Emosi terhadap Kekerasan dalam Pacaran pada Mahasiswa Permadi, Fridya Rizkyaputri; Pertiwi, Yuarini Wahyu
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i4.7361

Abstract

Pada masa dewasa awal Mahasiswa akan mampu membangun hubungan romantis, akan tetapi dengan memiliki kesulitan regulasi emosi akan memicu kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap kekerasan dalam pacaran pada Mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 163 subjek Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi dengan rentang usia 20-26 tahun. Uji hipotesis menggunakan analisis kolerasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan antara regulasi emosi dengan kekerasan dalam pacaran dengan pada Mahasiswa dengan nilai signifikan (p) sebesar < .001 dan nilai R² sebesar 0.887 diartikan semakin tinggi kesulitan regulasi emosi semakin tinggi juga kekerasan dalam pacaran pada Mahasiswa dan sebaliknya. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena jarangnya penelitian pelaku kekerasan dalam pacaran serupa di Indonesia. Peneliti berikutnya diharapkan dapat memperluas sumber penelitian terkait kekerasan dalam pacaran.
Optimalisasi Kesehatan Mental Lansia Melalui Kegiatan Hobi Mengelola lingkungan Pertiwi, Yuarini Wahyu; Gina, Fathana; Muzzamil, Ferdy
Jurnal Psikologi Atribusi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Kesejahteraan mental untuk semua kalangan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/7pth2w58

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui keterlibatan dalam berbagai hobi yang bermakna dan produktif. Kegiatan yang dilakukan meliputi brain gym, kerajinan tangan dari bahan daur ulang, dan bermain alat musik angklung. Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana lansia dapat mengeksplorasi minat mereka, berinteraksi dengan sesama, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesehatan fisik, mental, dan emosional peserta. Lansia yang terlibat dalam kegiatan hobi menunjukkan peningkatan mobilitas dan kekuatan otot, serta penurunan risiko penyakit degeneratif. Interaksi sosial yang tercipta melalui kegiatan ini membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan rasa komunitas dan kebersamaan di antara peserta. esimpulannya, keterlibatan dalam hobi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental, fisik, dan sosial lansia, dan promosi hobi merupakan strategi yang efektif untuk mendukung penuaan yang sukses dan meningkatkan kualitas hidup lansia