Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Chimica et Natura Acta

PERUBAHAN SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG SORGUM SETELAH HIDROLISIS PARSIAL DENGAN ENZIM α-AMILASE DARI Bacillus Sp. (TERMAMYL®) Fadhlillah, Muhammad; Ishmayana, Safri; Idar, Idar; Soemitro, Soetijoso; Subroto, Toto
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.479 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n1.10444

Abstract

Salah satu upaya untuk memperbaiki sifat tepung adalah dengan menggunakan perlakuan enzimatik dengan enzim α-amilase. Sifat fisikokima tepung sorgum yang sudah dihidrolisis sebagian dapat mengalami perubahan. Penelitian kelompok kami sebelumnya menunjukkan bahwa α-amilase komersial (Termamyl®) memiliki kemampuan untuk mendegradasi tepung sorgum. Pada penelitian ini sifat tepung sorgum yang telah didegradasi ditentukan yaitu mencakup volume pengembangan, viskositas, dan kristalinitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan volume pengembangan sebesar 60% pada suhu 95°C, penurunan suhu pembentukan pasta dari 80-85°C menjadi 70-75°C, dan pengurangan refleksi kristalit yang menunjukan perubahan kristalinitas dari semikristalin menjadi amorf pada tepung sorgum terhidrolisis bila dibandingkan dengan tepung sorgum sebelum hidrolisis.
FERMENTASI BIAK RENDAM MOLASES DENGAN Aspergillus niger UNTUK PRODUKSI ASAM SITRAT Carolina, Anne; Sidik, Abubakar; Maksum, Iman Permana; Rachman, Saadah Diana; Safari, Agus; Ishmayana, Safri
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.699 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n1.9171

Abstract

Asam sitrat terdapat melimpah di alam dan dihasilkan sebagai salah satu zat antara pada siklus asam sitrat saat karbohidrat dioksidasi menjadi karbondioksida. Asam sitrat merupakan penyebab rasa asam pada berbagai buah seperti jeruk, nanas dan pir. Karena kelarutannya yang tinggi, rasanya yang enak dan toksisitasnya yang rendah maka asam sitrat banyak digunakan dalam industri makanan, minuman dan obat-obatan. Salah satu metode yang digunakan untuk produksi asam sitrat adalah dengan metode fermentasi. Aspergilus niger merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan pada proses produksi asam sitrat. Produksi asam sitrat pada penelitian ini dilakukan dengan tahap pemeliharaan A. niger pada media agar miring, aktivasi kultur A. niger dalam inokulum dan produksi asam sitrat dalam media fermentasi yang mengandung 20, 25, 30 dan 35% konsentrasi molase dengan metode biak rendam. Analisis yang dilakukan mencakup perubahan pH, berat kering sel, konsumsi gula pereduksi, serta konsentrasi asam sitrat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asam sitrat paling banyak diproduksi pada media yang mengandung 30% molase, yaitu diperoleh 85,8 g/L asam sitrat.
PENGARUH KONSUMSI YOGURT YANG DIBUAT DENGAN KULTUR DUA BAKTERI (Sterptococcus thermophillus DAN Lactobacillus bulgaricus) DAN TIGA BAKTERI (Sterptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus DAN Lactobacillus acidophilus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH TIKUS Ishmayana, Safri; Juanda, Asep; Suprijana, O.; Djajasoepena, Sadiah; Idar, Idar; Rachman, Saadah D.
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.154 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9302

Abstract

Tingginya kadar kolestrol serum darah berhubungan dengan meningkatnya resiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Produk susu terfermentasi seperti yogurt dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah sehingga dapat meningkatkan resiko kedua penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsumsi yogurt yang dibuat dengan dua dan tiga bakteri terhadap kadar kolesterol serum darah tikus putih. Pada percobaan ini 15 tikus putih jenis Wistar dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok tiga atau empat ekor. Kelompok pertama diberi pakan dan air, kelompok kedua diberi pakan dan susu murni, kelompok ketiga diberi pakan dan yogurt 2 bakteri sedangkan kelompok keempat diberi pakan dan yogurt 3 bakteri. Perlakuan diet diberikan selama 56 hari, setiap dua minggu contoh darah tikus diambil dan ditentukan kadar kolesterol serumnya dengan metode Lieberman-Burchard. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya efek hipokolesterolemik, dan efek paling baik teramati pada periode ketiga untuk grup 4, dimana tikus diberi pakan dan yogurt yang dibuat dengan kultur 3 bakteri dimana kadar kolesterolnya sebesar 16,57% lebih rendah dibandingkan kontrol.
KUALITAS YOGHURT YANG DIBUAT DENGAN KULTUR DUA (Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus) DAN TIGA BAKTERI (Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus DAN Lactobacillus acidophilus) Rachman, Saadah D.; Djajasoepena, Sadiah; Kamara, Dian S.; Idar, Idar; Sutrisna, Roni; Safari, Agus; Suprijana, O.; Ishmayana, Safri
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.243 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n2.9192

Abstract

Yoghurt merupakan produk susu terfermentasi yang dibuat dengan menambahkan kultur bakteri asam laktat (BAL) ke dalam susu. Kultur BAL yang ditambahkan dapat berupa kultur bakteri tunggal ataupun campuran. Pada umumnya, kultur campuran yang biasa digunakan untuk membuat yoghurt adalah campuran antara Lactobacilus bulgaricus (Lb) dan Streptococcus thermophilus (St). Namun berdasarkan beberapa penelitian kedua bakteri ini tidak bertahan lama pada saluran pencernaan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan penambahan Lactobacillus acidophilus (La) untuk memperbaiki sifat probiotik dari produk yoghurt. Pada pembuatan kultur starter, kultur tunggal bakteri ditumbuhkan pada media susu skim 10%. Kemudian susu sapi hasil pasteurisasi diinokulasi dengan kultur starter dengan perbandingan kultur yang berbeda-beda yaitu 1:1, 1:4 dan 4:1 (Lb:St) untuk kultur dua bakteri serta 1:1:1, 1:4:1 dan 4:1:1 (Lb:St:La) untuk kultur tiga bakteri. Susu yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi pada suhu 40°C selama 12 jam. Analisis terhadap produk yoghurt meliputi pengukuran pH, kadar laktosa, kadar asam laktat dan kadar protein. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan L. acidophilus cenderung memberikan efek penghambatan pembentukan asam laktat, seperti ditunjukkan oleh pH yang lebih tinggi, kadar asam laktat yang lebih rendah serta kadar laktosa sisa yang lebih tinggi pada yoghurt yang menggunakan kultur tiga bakteri.
New Custom Primers for the Detection of SARS-CoV-2 using the Singleplex rRT‒PCR SYBR Green-Based Method with the NSP10 and N genes as Targets Gaffar, Shabarni; Shabrinna, Hanif; Putri, Rafika; Wiraswati, Hesti Lina; Hartati, Yeni Wahyuni; Ishmayana, Safri; Faridah, Lia; Ekawardhani, Savira
Chimica et Natura Acta Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v13.n1.53493

Abstract

Although COVID-19 is no longer a global health emergency, rapid, sensitive, and specific detection tests are still needed. In this study, we developed a cost-effective test, the SYBR Green-based rRT‒PCR kit, using new custom primers targeting the N and NSP10 genes of the SARS-CoV-2 virus. The specificity of the designed primers was determined through agarose gel electrophoresis. A standard curve generated from a ten-fold dilution of SARS-CoV-2 RNA was used to determine the efficiency and sensitivity of the kit. Validation of this protocol was carried out on ten clinical specimens. As expected, the results showed that the N and NSP10 gene primers produced 134 and 161 bp products, respectively. The limits of detection and limit of quantification with N gene primers were 7.74 and 23.46 copies/μL, respectively, and those with the NSP10 gene primers were 4.69 and 14.21 copies/μL, with a PCR efficiency of 102.5% and 110.6%, respectively. The validation results with clinical specimens revealed that seven samples were true-positive for COVID-19 (Ct range 15.09–21.33), and three were confirmed to be true-negative. Costs associated with COVID-19 patient testing can be anticipated to decrease with the use of custom primers for the detection of SARS-CoV-2 via the use of the singleplex rRT‒PCR mix SYBR Green.