Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam

Analisis Kemiskinan dan Disparitas Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi Melalui Pendekatan Partisipatif Nur Anim Jauhariyah
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 6 No 1 (2014): September 2014
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.537 KB)

Abstract

Gambaran kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, walaupun telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin secara konsisten, namun jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dapat dikatakan masih cukup besar. Analisis kemiskinan di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, dan Licin menggunakan pendekatan partisipatif Participatory Rural Appraisal (PRA) dan disparitas ekonomi menggunakan analisis Indeks Williamson dan Indeks Entropy Theil. Hasil analisis menunjukkan bahwa enyebab kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, dan Licin antara lain Umur, tingkat pendidikan, kondisi rumah tempat tinggal, sebagai beberapa faktor internal penyebab kemiskinan dan kebijakan pemerintah, keterbatasan modal, frekuensi kegiatan penyuluhan sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga dan merupakan indikator penyebab terjadinya kemiskinan di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, dan Licin. Hasil analisis IW menunjukkan bahwa pada Tahun 2012, ketimpangan tertinggi berada di Kecamatan Muncar dengan nilai ketimpangan 0,4645 diikuti Kecamatan Wongsorejo 0,3279 dan Kalipuro 0,2616. Hasil analisis indeks entropi theil menunjukkan bahwa pada Tahun 2012, ketimpangan tertinggi berada di Kecamatan Kecamatan Wongsorejo 0,0264 diikuti Kecamatan Licin 0,0188 dan Kalipuro 0,0153. Kebijakan yang dapat digulirkan sesuai dengan data sekunder dan primer untuk menurunkan angka kemiskinan dan disparitas ekonomi di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, dan Licin yaitu dengan pembentukan strategi pengembangan agribisnis berbasis komunitas petani. Karena mengingat kaum miskin mayoritas adalah bekerja pada sektor pertanian
Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Melalui Kajian Potensi Sektor Basis Di Kabupaten Banyuwangi Nur Anim Jauhariyah
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 7 No 1 (2015): September 2015
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.515 KB)

Abstract

Potensi sektor basis di Kabupaten Banyuwangi hasil analisis Tipologi klassen menunjukkan sektor yang dikategorikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat (sektor prima) adalah Sektor Pertanian dan sektor yang terbelakang adalah sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, dan Jasa-jasa. Hasil analisis Shift-share menunjukkan bahwa sektor yang memiliki nilai keunggulan kompetitif adalah Listrik, Gas, dan Air, sektor pertanian dilanjutkan dengan sektor kontruksi, dan sektor-sektor yang lain memiliki nilai keunggulan kompetitif negative. Hasil analisis LQ sektor unggulan yaitu sektor yang memiliki nilai LQ>1 terdiri dari sektor Pertanian, sektor Pertambangan dan penggalian, dan Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Wongsorejo berada di posisi kesembilan (9) sebesar 11,69%, Kecamatan Kalipuro diposisi kedua puluh tiga (23), sebesar 4,47%, dan Kecamatan Licin diposisi tujuhbelas (17) yaitu sebesar 8.83%. Sedangkan posisi prosentase kemiskinan tertinggi berada di Kecamatan Pesanggaran sebesar 16,00%. Hasil analisis AHP untuk mencari solusi kebijakan dari analisis data sekunder mengindikasikan bahwa sektor yang masih sangat potensial dan optimis dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi khususnya Kecamatan Licin, Kalipuro, dan Wongsorejo sesuai dengan tahun analisis masih optimis pada sektor pertanian. Harapan masyarakat miskin menaruh harapan pada pemerintah tentang bantuan modal sebesar 86,21%, kebutuhan perhatian sebesar 13,79%. Dan harapan peningkatan hasil produksi tentang bantuan modal sebesar 43,48%, pelatihan/penyuluhan sebesar 43,48%, dan kebutuhan perhatian sebesar 13,04%. Adapun pelatihan/penyuluhan yang diinginkan oleh beberapa responden pelatihan dari Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan.
Analisis Pengukuran Kinerja Perhotelan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (BSC) Nur Anim Jauhariyah; Mahmudah Mahmudah; Erna Munadifah
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol. 7 No. 1 (2015): September 2015
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.63 KB) | DOI: 10.30739/darussalam.v7i1.57

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang kinerja keuangan Manyar Garden Hotel Banyuwangi selama 2 (Dua) tahun terakhir; 2) mengetahui kinerja Manyar Garden Hotel Banyuwangi dilihat dari aspek pelangganya (customer); 3) mengetahui kinerja Manyar Garden Hotel Banyuwangi dilihat dari aspek internalnya (internal business process); 4) mengetahui kinerja Manyar Garden Hotel Banyuwangi dilihat dari aspek belajar dan bertumbuh(learning and growth).Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) Aspek belajar dan bertumbuh dilihat dari aspek kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan kemampuan sistem informasi menunjukkan bahwa karyawan Manyar Garden Hotel Banyuwangi memiliki tingkat kepuasan yangtinggi melihat respon dari pengisian kuisioner dan hasil analisis data primer yang telah diolah.; 2) Aspek usaha internal mencakup beberapa bidang usaha Manyar Garden Hotel Banyuwangi sebagai usaha di buidang jasa yaitu selama berdiri mulai Tahun 1974 sampai sekarang telah berkembang unit-unit usaha, maka dapat dilihat dari pembuatan unit-unit baru sebagai pengembangan dari unit yang sudah ada; 3)Aspek pengguna layanan disini adalah pengunjung hotel yang menginap dan memberikan opininya berdasarkan kuisioner yang diisi menyatakan bahwa Pengunjung Manyar Garden Hotel Banyuwangi merasakan kepuasan terhadap layanan yang diberikan oleh Karyawan Manyar Garden Hotel Banyuwangi; 4) Aspek keuangan di Manyar Garden Hotel Banyuwangi mengingat Hotel tersebut adalah Perusahaan jasa yang berorientasikan profit akan tetapi berorentasi utamanya kepelayanan pelanggan/pengunjung memperlihatkan bahwa dalam sirkulasi keuangan di Manyar Garden Hotel Banyuwangi, selain dari penyewaan room-room, juga didapatkan dari hasil cabang usaha dan menyewakan fasilitas Speed Boat