Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU HAMIL SELAMA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PUSKESMAS II DENPASAR BARAT Ida Ayu Made Widnyani Wulandari; Ika Widi Astuti; Ni Luh Putu Eva Yanti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.546 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i01.p10

Abstract

Stres selama kehamilan merupakan reaksi emosi Ibu selama menjalani kehamilan karena perubahan fisik maupun psikologis. Pandemi COVID-19 dapat menjadi salah satu sumber stres pada Ibu hamil. Perilaku koping terhadap stres akan ditunjukkan oleh Ibu sebagai respon terhadap stres yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres dan strategi koping yang dilakukan Ibu hamil dalam menjalani proses kehamilan di masa pandemi (COVID-19) di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel berjumlah 43 Ibu hamil dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Affective Intensity measure (AIM) dan cope scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres Ibu hamil dalam menjalani proses kehamilan berada pada kategori ringan sebesar 60,5%, kategori sedang 39,5% dan tidak terdapat Ibu hamil yang memiliki stres berat. Hasil analisis startegi koping Ibu hamil berada dalam kategori PFC (Problem Focused Coping) sebesar 76,7% dan kateogi EFC (Emotion Focused Coping) sebesar 23,3%. Data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat stres Ibu hamil berada pada kategori rendah dan strategi koping yang dipilih adalah PFC (Problem Focused Coping). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan praktik keperawatan khususnya pada penerapan perilaku koping yang positif dalam mengatasi stres Ibu hamil.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KELURAHAN SEMPIDI MENGWI BADUNG Ida Ayu Eni Pradnyandari; Ida Arimurti Sanjiwani; Ika Widi Astuti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.168 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i01.p11

Abstract

Self-Breast Examination (BSE) is the cheapest, easiest, and simplest way that every individual can do to detect signs and symptoms of breast cancer. There are several factors that can affect the implementation of BSE examinations. This study aims to determine the factors associated with BSE behavior. This research is a descriptive correlation study with cross sectional design. The research sample was 30 woman of childbearing age in the Sempidi Village, Mengwi Badung, who were obtained through cluster sampling technique. Data analysis using Spearmen Rank with p value=0.05. The results was no significant relationship between characteristic responden (age, marital status education level, and family history of breast cancer) (p=0.935, 0.782, 0.734, 0.702), knowledge (p= 0.121), attitude (p=0.822), information exposure (p=0.354), family support (0.368), peer support (p=0.618), health workers support (0.057) with BSE behavior. Hopefully based on the results of this study, nurses could provide education related to how to take proper BSE actions and could motivate women to do BSE on a monthly routine, atleast once a month.
Pengaruh Pendidikan ASI Eksklusif dengan Booklet pada Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-4 Bulan terhadap Pemberian ASI Eksklusif Ni Made Ari Laksminingsih; Ika Widi Astuti; Ni Gusti Ayu Triyani
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 7 No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.815 KB)

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa minuman atau makanan lain, kecuali obat, suplemen vitamin dan mineral sampai berusia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh persepsi ketidakcukupan ASI, pekerjaan, sikap, pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan peran serta tenaga kesehatan. Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan tentang ASI eksklusif dapat diberikan melalui booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan ASI eksklusif dengan booklet pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-4 bulanterhadap pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental yaitu post test only with control group design. Sampel terdiri dari 24 orang yang dipilih dengan cara purposive sampling, dibagi menjadi dua yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian kuisioner untuk mengetahui pemberian asi eksklusif. Hasil penelitian didapatkan sebanyak (100%) responden pada kelompok perlakuan tetap memberikan ASI eksklusif. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya 33,3% yang memberikan ASI eksklusif dan (66.7%) memberikan ASI non eksklusif. Berdasarkan uji Fisher’s Exactdidapatkan nilai signifikansi p value = 0.001 dapat disimpulkan bahwa adapengaruh pendidikan ASI eksklusif dengan booklet pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-4 bulanterhadap pemberian ASI eksklusif. Kata kunci: ASI eksklusif, booklet, media ABSTRACT Exclusive breastfeeding is breastmilk administration for infant as no other food or drink, except a medicine, vitamin and mineral for 6 months of life. Exclusive breastfeeding influenced by mother’s perception of insufficient breast milk, mother’s profession, mother’s attitude, mother’s education level, knowledge, family support, and participation of health workers. Mother’s knowledge is one of the factors that influence exclusive breastfeeding. Information related to exclusive breastfeeding could be given by booklet. This study aims to determine the effect of exclusive breastfeeding education with a booklet for mother with infant aged 0-4 months. This study used a quasi-experimental design by post test only with control group design. 24 mothers as samples were selected by purposive sampling then divided by intervention group and control group. Data for exclusive breastfeeding behavior were collected by a questionnaire. The result of this study showed that all of respondents in the intervention group (100%) still did exclusive breastfeeding. Meanwhile, only 33% of mothers who’s done exclusive breastfeeding were showed in control group. Based on Fisher’s Exacttest, p value = 0.001, (OR: 3; CI 95%: 1.3-6.67),which mean that exclusive breastfeeding education with a booklet for mother with infant aged 0-4 months is effective for exclusive breastfeeding behavior. Keywords: exclusive breastfeeding, booklets, media
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Saat Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Umur 1-6 Bulan Luh Gede Intan Kencana Putri; Ika Widi Astuti; I Gusti Ngurah Putu
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.517 KB)

Abstract

Bayi di bawah usia 6 bulan sangat membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan optimalnya. Banyak ibu di Indonesia yang tidak mengetahui tentang program pemberian ASI eksklusif karena kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi yang baik selama menyusui yang memiliki gizi baik dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberian ASI dengan hasil bahwa gizi bayi juga menjadi baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi ASI dengan status gizi bayi usia 1-6 bulan. Ini adalah penelitian non-eksperimental dengan penelitian cross-sectional yang terdiri dari 50 sampel ibu dan bayi yang dipilih secara teknis dengan consecutive sampling. Sampel ibu akan diberikan kuesioner untuk menilai pengetahuan tentang nutrisi menyusui dan sampel bayi untuk menilai status gizi bayi dengan indeks antropometri dari berat badan untuk usia. Rank Spearman Correlation digunakan untuk menguji korelasi antara variabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini adalah nilai p = 0,000 (p <0,05) dan r = 0,755 positif bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi ASI dengan status gizi bayi usia 1-6 bulan di Puskesmas I Denpasar Barat. Jika pengetahuan ibu lebih baik, maka akan baik juga pengetahuan tentang status gizi bayi. Kata kunci: nutrisi menyusui, status gizi bayi, pengetahuan ABSTRACT Infant under 6 months-aged really need breastfeeding as source of nutritions for their optimal growth. A lot of mothers in Indonesia does not aware about exclusive breastfeeding programm because the less knowledge experienced by mothers about good nutritions during breast-feeding who has good nutrition can improve the quality and quantity of breastfeeding with the result that infant’s nutrition become good too. This research purposes to find the correlation between mother’s knowledge about breast-feed nutrition with 1-6 months-aged infant nutrition status. This is a non-experimental research with a cross-sectional research to go that consists of 50 mothers and infants sample chosen technically by consecutive sampling. Mother’s sample will be given questioner to value knowledge about breast-feeding nutrition and infant’s sample to be considered to value infant nutrition status with anthropometry index of weight-for-age. Rank Spearman Correlation used to examine correlation between variables with 95% rate of trustwothiness. The result of this research is the value of p = 0.000 (p<0.05) and r = 0.755 positive that there are correlation between mother’s knowledge about breast-feed nutrition with 1-6 months-aged infant nutrition status in Puskesmas I Denpasar Barat. If it’s better for mother’s knowledge, better it does for infant nutrition status. Keywords : breast-feeding nutrition, infant nutrition status, knowledge
Hubungan Antara Tingkat Spiritualitas Dengan Tingkat Kualitas Hidup Pada Pasien HIV/AIDS Di Yayasan Spirit Paramacitta Denpasar I Gede Meyantara Eka Superkertia; Ika Widi Astuti; Made Pande Lilik Lestari
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 4 No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.876 KB)

Abstract

Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) is a chronic sexually transmitted infection. HIV in addition to causing physical disorders, also can cause social disruption affects the patient's life. One approach that is often used in assisting patients who have long suffered from HIV/AIDS is through spiritual therapy. Spiritual therapies that do may indirectly increase the significance of spirituality patient about his illness. This study aims to determine the relationship between the level of spirituality with the level of quality of life in patients with HIV/AIDS in Yayasan Spirit Paramacitta Denpasar. This research was a cross sectional study conducted during one week. The sample consisted of 45 people were selected by purposive sampling. Data collected by using a questionnaire of spiritual and quality of life to determine the level of spirituality and level of quality of life of respondents. Based on Spearman Rank test showed p=0,000 means that there were a correlation between the level of spirituality with the level of quality of life of patients with HIV/AIDS. With the r value = 0,829. Based on these, foundation or LSM suggested to be more intensive in providing spiritual care for people with HIV so that their quality of life will be better.  
GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI DESA TUMBAK BAYUH WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II BADUNG Rai Rosita Candra Dewi; Ika Widi Astuti; I Gusti Ayu Pramitaresthi
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.045 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i01.p09

Abstract

Kanker serviks adalah jenis kanker pembunuh wanita kedua setelah kanker payudara. Salah satu penyebab tingginya angka kematian karena kurangnya deteksi dini. Salah satu faktor yang memengaruhi deteksi dini adalah dukungan suami. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan 100 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuisioner secara daring dan dianalisis secara univariat Hasil penelitian ini didapatkan 72% responden sudah pernah melakukan deteksi dini kanker serviks, namun hanya 30% yang rutin setiap 3-5 tahun sekali. Dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks sebagian besar dalam kategori baik yaitu 72%. Dukungan suami terdiri dari empat sub bagian yaitu dukungan informasional mayoritas pada kategori kurang (77%), dukungan penilaian mayoritas kategori baik (65%), dukungan emosional mayoritas kategori baik (81%), dan dukungan instrumental mayoritas kategori baik (83%). Kesimpulan dari penelitian ini sebagian besar responden sudah pernah melakukan deteksi dini kanker serviks, namun mayoritas melakukan secara tidak rutin dengan dukungan suami mayoritas dalam kategori baik. Edukasi mengenai pentingnya deteksi dini untuk mencegah angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks tidak hanya menyasar kaum wanita saja, tetapi juga suami, agar suami dapat memberikan dukungan kepada istri untuk rutin melakukan deteksi dini kanker serviks.
Pemberdayaan Keluarga Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Ni Made Dian Sulistiowati; Ni Ketut Guru Prapti; Ni Komang Ari Sawitri; Putu Ayu Sani Utami; Ika Widi Astuti; Kadek Saputra
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.516 KB) | DOI: 10.26714/jkj.3.2.2015.57-60

Abstract

Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional, psikologis, dan juga social yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang memuaskan antara individu dengan individu lainnya, memiliki koping yang efektif, konsep diri positif dan emosi yang stabil. Kurangnya pemahaman keluarga tentang bagaimana cara merawat akan menjadi salah satu masalah nantinya dalam memberikan support kepada pasien saat berada dirumah. Kesembuhan pasien salah satunya adalah dari support keluarga dimana dengan adanya pemahaman keluarga bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup dengan baik asalkan pasien dapat mengontrol perilaku dan emosinya dengan baik maka pasien dapat menjalani hidup dengan baik dan produktif ketika di masyarakat. Pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dirumah dengan menjelaskan kepada masing-masing keluarga tentang bagaimana cara merawat pasien dirumah serta mengidentifikasi kesulitan keluarga dalam melakukan perawatan pasien dirumah dapat memberikan pengetahuan sehingga kemampuan keluarga dalam merawat menjadi baik. Hasil yang didapatkan kemampuan keluarga mengalami peningkatan sebesar 10.01 pada kognitif dan 8.12 pada psikomotor keluarga setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara merawat keluarga dengan gangguan jiwa dirumah. Diharapkan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat memberikan motivasi dan pengetahuan sehingga keluarga dapat membantu menjaga kondisi pasien dan mensupport pasien agar dapat menggunakan sumber daya dilingkungan sekitar tempat tinggalnya agar tetap stabil dan tidak terjadi kekambuhan.
Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Ibu dalam Penggunaan Kontrasepsi Suntik pada Masa Pandemi COVID-19 I Gusti Ayu Istri Prema Devi; Ika Widi Astuti; Ida Arimurti Sanjiwani; I Gusti Ayu Pramitaresthi
Jurnal Gema Keperawatan Vol 15, No 1 (2022): Jurnal Gema Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jgk.v15i1.1978

Abstract

The Covid-19 pandemic has caused various problems, one of them is the population sector. The problem of increasing the number of pregnancies, increasing contraceptive dropout rates, and the risk of Baby Booms in Indonesia has made the government recommend that reproductive age couples comply with the use of contraception during the Covid-19 pandemic. The implementation of the Covid-19 prevention protocol has made it difficult for contraceptive acceptors to get services. One form of contraception that requires repeat visits to health workers is injectable contraceptives. Compliance with the use of injectable contraception is realized through the accuracy of the acceptor in re-injecting according to the schedule. Husband's support is one of the factors that can affect adherence to the use of injectable contraceptives. This study aims to determine the relationship between husband's support and adherence to injecting contraceptive use. This research is a correlative analytic study using a cross sectional approach. Research respondents as many as 50 people obtained through non-probability sampling with purposive sampling technique. The instruments used were husband's support questionnaire and re-injection visit card. Data analysis using Chi-square test. The results showed that there was a significant relationship between husband's support and adherence to injecting contraceptive use (p = 0.000; OR = 29.3; 95% CI 6.2 - 138.781). Acceptors who received support from their husbands had 29,3 times more risk of being obedient in using injectable contraception than acceptors who did not receive support from their husbands. This research expects the need for husband involvement in every reproductive health planning of each family member.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA POSTER DAN VIDEO MELALUI WHATSAPP TERHADAP PENGETAHUAN IBU MENGENAI STUNTING Pande Luh Made Diah Kharisma Yanti; Ika Widi Astuti; Ida Arimurti Sanjiwani; Ni Luh Putu Eva Yanti
coba Vol 11 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v11i1.444

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi kegagalan tumbuh yang dialami anak balita disebabkan karena kekurangan gizi kronis, sehingga anak mengalami tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Stunting yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan penurunan intelektual serta peningkatan penyakit degeneratif. Faktor yang dapat membantu dalam mencegah kejadian stunting adalah pengetahuan ibu yang baik terkait stunting. Peningkatan pengetahuan pada ibu melalui edukasi kesehatan dapat membantu dalam pencegahan stunting. WhatsApp merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi kesehatan tentang stunting. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster dan video melalui WhatsApp terhadap pengetahuan ibu mengenai stunting di Tegallalang. Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment dengan rancangan one-group pretest-posttest design. Sampel yang dipilih menggunakan simple random sampling sebanyak 43 orang. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p=0,004 (<0,05), yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan pemberian pendidikan kesehatan dengan media poster dan video melalui WhatsApp terhadap pengetahuan ibu mengenai stunting di Desa Pupuan. Kata Kunci: Ibu, Pengetahuan, Pendidikan Kesehatan, Stunting, Whatsapp.
Prenatal and Postpartum Care Experiences During COVID-19 Pandemic Among Mothers in Denpasar Ika Widi Astuti; I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya
Babali Nursing Research Vol 4 No 1 (2023): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2023.41146

Abstract

Pregnant women generally report hesitation and reluctance in visiting health care providers to acquire prenatal care due to fear of SAR-Cov2 infection. The habit and culture of prenatal care among pregnant women influence the final pregnancy outcome. This study aimed to explore experiences of pregnancy, postpartum, and newborn care among the mothers, and also to provide basics in developing nursing care programs for pregnant women, postpartum care, and newborn care, responding to the new normal era adequately. This was a qualitative study with a phenomenology design. In-depth interview sessions involving 12 participants with a history of pregnancy and childbirth from March 2020 to March 2021 were conducted in Denpasar City. Collaizi model enrolled for the data analysis. Three themes surfaced during the data analysis: mothers’ feelings toward their pregnancy experience during the pandemic, health care services expected from the health professionals, and social supports during the pregnancy and postpartum period. These findings may present contributions to the organization of health information and maternity care service: pregnancy, postpartum, and newborn care, with more convenient access and delivered during the visitation of the health care providers.