Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Pembuatan Es Krim Berbasis Talas Beneng sebagai Cemilan Sumber Antioksidan Kepada Mitra UMKM di Kabupaten Pandeglang Rakhmi Setyani Sartika; Ratu Diah Koerniawati; Fachruddin Perdana; Septi Wulan Dini; Silvi Mulyaningsih
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i2.138

Abstract

Talas Beneng adalah sumber pangan lokal alternatif selain beras yang dibudidayakan di Kabupaten Pandeglang. Masyarakat setempat mengolah talas beneng menjadi gaplek, tepung, olahan kue, dan kripik. Pemanfaatan talas beneng menjadi pangan siap konsumsi masih perlu ditingkatkan menjadi makanan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan kandungan gizi dalam olahan talas, terdapat banyak peluang untuk menghasilkan berbagai hasil olahan yang berkualitas dan bergizi dengan umbi talas sebagai bahan bakunya, misalnya produk es krim talas beneng. Es krim dapat menjadi makanan fungsional yang menjanjikan karena komposisinya, sifat emulsinya, dan suhu rendah penyimpanannya. Efek menyegarkan dan tekstur lembut dari es krim disukai oleh banyak orang, terutama penduduk negara tropis seperti Indonesia. Pelatihan pembuatan es krim talas beneng sebagai cemilan sumber antioksidan kepada UMKM Talas Beneng Kabupaten Pandeglang perlu dilakukan untuk menghasilkan produk makanan fungsional inovatif. Terdapat dua mitra dalam kegiatan pengabdian yaitu Rumah Beneng dan Bumi Pangan Lokal. Mitra tersebut memproduksi antara lain tepung beneng, beras beneng, makaroni beneng, mie beneng, kue basah, kue kering serta kripik yang berbahan dasar talas beneng. Diharapkan dengan pelatihan ini, UMKM akan dapat menghasilkan produk es krim talas beneng sebagai cemilan sumber antioksidan sehingga menambah produk inovasi unggulan di Kabupaten Pandeglang, Banten
Hubungan Body Image dan Asupan dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 6 Pandeglang Aliefina Putri Damayanti; Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i2.24922

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang rentan terkena masalah gizi. Masalah gizi yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu faktor langsung maupun tidak langsung. Masalah gizi dapat diketahui salah satunya melalui status gizi seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara body image dan asupan dengan status gizi. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Pandeglang dengan jumlah sampel minimal sebanyak 53 orang, yang dipilih menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner body image (BSQ – 16), dan wawancara langsung menggunakan SQ – FFQ, serta pengukuran tinggi dan berat badan secara langsung. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki body image positive (60%), asupan energi tidak baik (51,6%), sebagian besar asupan protein tercukupi (53,3%), asupan lemak sebagian besar tercukupi (55%), dan sebagian besar asupan karbohidrat kurang (60%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, terdapat hubungan antara body image, asupan energi, asupan lemak, dan asupan karbohidrat dengan status gizi (p<0,05) serta tidak terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi (p>0,05).
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro terhadap Status Gizi Pasien Hemodialisa di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Agnia Nafisa Zulfikar; Ratu Diah Koerniawati; Fachruddin Perdana
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i2.24987

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah gangguan pada organ ginjal yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat tetap (irreversible). Salah satu terapi yang tepat bagi penderita gagal ginjal kronik adalah hemodialisa. Pasien harus menjalankan hemodialisa sepanjang hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan zat gizi makro terhadap status gizi pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa rutin di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Simplified Nutritional Appetite Questionnaire (SNAQ), Dialysis Malnutrition Score (DMS) dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data dianalisis menggunakan Fisher's Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki asupan protein kurang (50%), asupan lemak kurang (58%), dan asupan karbohidrat cukup (64%) dan sebagian besar responden memiliki status gizi malnutrisi ringan (64%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan protein terhadap status gizi pasien hemodialisa rutin di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara (p < 0,05) dan tidak terdapat hubungan antara asupan lemak, dan karbohidrat terhadap status gizi pasien hemodialisa di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara (p > 0,05).
Penyuluhan MARKIMBANG (Mari Biasakan Anak Makan Dengan Gizi Seimbang) Pada Balita di UPTD Puskesmas Curug Kota Serang Alfina Damayanti; Ratu Diah Koerniawati
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i1.251

Abstract

Masa balita merupakan masa dimana manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga disebut sebagai masa golden age. Pada masa ini, kemampuan berpikir, berbicara, dan kemampuan motorik serta panca indra anak semakin berkembang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Asupan makanan yang bergizi dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan balita secara optimal. Kurangnya pengetahuan ibu terkait makanan dan gizi dapat berdampak pada asupan makan balita. Rata-rata ibu-ibu yang memiliki balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Curug memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan yang rendah akan berpengaruh terhadap pola asuh yang tidak memperhatikan aspek kesehatan dan gizi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan kegiatan penyuluhan gizi kepada ibu balita. Penyuluhan Gizi dilakukan di posyandu kemuning 1 kecamatan Curug Manis Kota Serang yang diawali dengan observasi dan assessment gizi kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan yang terdiri dari pre-test, pemberian materi dan post-test. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui permasalahan gizi yang terjadi pada balita usia 2-5 tahun dan memberikan penyuluhan sebagai bentuk penyuluhan gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi kepada ibu balita yang diberi nama MARKIMBANG (Mari Biasakan Anak Makan dengan Gizi Seimbang) menggunakan media lembar balik. Penyuluhan mendapatkan respon yang baik dan berjalan dengan lancar, pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang masalah gizi balita dan faktor penyebabnya, serta gizi seimbang untuk balita.
Perbandingan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil menggunakan Metode Digital dengan Metode Cyanmethemoglobin Siregar, Mukhlidah Hanun; Koerniawati, Ratu Diah; Sijabat, Agnes Irma Yuliarta; Utami, Hanifa; Nurkhairani, Azzakiyatul
Faletehan Health Journal Vol 10 No 02 (2023): Faletehan Health Journal, July 2023
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v10i02.603

Abstract

Low levels of hemoglobin in erythrocytes have an impact on reducing the ability of erythrocytes to carry oxygen throughout body's tissues; thus, the body becomes deprived of oxygen which may cause anemia. Anemia can be identified by carrying out blood tests to determine blood hemoglobin levels from capillary blood samples and venous blood samples. This study was conducted to analyze differences in hemoglobin levels from two methods, namely the digital method from capillary blood samples and the cyanmethemoglobin method from venous blood samples of third trimester pregnant women in Serang City. This study used a quantitative method with a cross-sectional research design. The locations were in three working area of Serang City Health Center, Banten and the sampling technique was purposive. The data were collected from March to May 2023 on 81 pregnant women. The results showed that the average hemoglobin level using the digital method was higher (13.2 g/dL) compared to the cyanmethemoglobin method (11.5 g/dL). In addition, the cyanmethemoglobin method reported more cases of anemia (34.6%) compared to the digital method (8.6%). Pregnant women were suggested to check hemoglobin using cyanmethemoglobin method which has been recommended by the International Committee for Standardization in Hematology.
Dampak Kekurangan Zat Besi (Anemia) pada Pekerja Wanita Koerniawati, Ratu Diah
Tirtayasa Medical Journal Vol 2, No 1 (2022): November
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v2i1.17879

Abstract

Pekerja wanita ialah kelompok wanita usia subur yang rentan mengalami defisiensi zat besi (anemia). Hal ini dapat terjadi karena rendahnya asupan zat gizi protein dan zat besi. Anemia pada pekerja wanita dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak anemia terhadap produktivitas kerja pada pekerja wanita. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan kajian pustaka terkait dampak anemia terhadap produktivitas kerja. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ialah artikel nasional yang dapat diakses melalui Google Scholar (scholar.google.co.id). Artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit dari tahun 2017 hingga 2022.  Hasil dari tinjauan pustaka didapatkan bahwa pekerja wanita yang mengalami anemia akan menyebabkan produktivitas kerja menjadi rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anemia pada pekerja wanita menyebabkan produktivitas menjadi rendah.
Dampak Kekurangan Zat Besi (Anemia) pada Pekerja Wanita Koerniawati, Ratu Diah
Tirtayasa Medical Journal Vol 2, No 1 (2022): November
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v2i1.17879

Abstract

Pekerja wanita ialah kelompok wanita usia subur yang rentan mengalami defisiensi zat besi (anemia). Hal ini dapat terjadi karena rendahnya asupan zat gizi protein dan zat besi. Anemia pada pekerja wanita dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak anemia terhadap produktivitas kerja pada pekerja wanita. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan kajian pustaka terkait dampak anemia terhadap produktivitas kerja. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ialah artikel nasional yang dapat diakses melalui Google Scholar (scholar.google.co.id). Artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit dari tahun 2017 hingga 2022.  Hasil dari tinjauan pustaka didapatkan bahwa pekerja wanita yang mengalami anemia akan menyebabkan produktivitas kerja menjadi rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anemia pada pekerja wanita menyebabkan produktivitas menjadi rendah.
PELATIHAN EMO-DEMO (EMOTIONAL DEMONSTRATION) BAGI KADER POSYANDU SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Nuradhiani, Annisa; Setyani Sartika, Rakhmi; Diah Koerniawati, Ratu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.219-225

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) berperan penting untuk membantu mencapai derajat kesehatan masyarakat. Ujung tombak posyandu adalah kader, sehingga penting untuk seorang kader memiliki pengetahuan baik terkait kesehatan. Salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia adalah stunting. Stunting dapat dicegah pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Berdasarkan data E-PPGM (Elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Puskesmas Taktakan tahun 2022, jumlah stunting pada baduta adalah 48 orang. Salah satu metode pemberian edukasi yang interaktif dan dapat membantu mencegah stunting adalah Emo-Demo (Emotional-Demonstration). Emo-Demo merupakan salah satu metode pendekatan untuk mengubah perilaku masyarakat yang berisi kegiatan partisipatif serta  bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cara menyenangkan atau menyentuh emosi, sehingga membuat lebih mudah diingat dan berdampak positif dibandingkan dengan metode perubahan perilaku lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan Emo-Demo ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para kader dalam membantu menurunkan angka stunting di Puskesmas Taktakan. Metode yang digunakan adalah pengerjaan pre-test, penyuluhan dengan ceramah, pelaksanaan 3 modul Emo-Demo (ASI Saja Cukup, ATIKA Sumber Zat Besi, serta Porsi Makan Bayi dan Anak), dan pengerjaan post-test. Setelah mengikuti pelatihan, para kader lebih memahami tentang stunting dan diharapkan dapat melakukan Emo-Demo pada kegiatan posyandu. Hal ini dapat terlihat dari hasil post-test bahwa 33,3% pengetahuan para peserta pelatihan mengalami peningkatan dan hasil post-test bahwa 25% sikap para peserta pelatihan mengalami peningkatan menjadi sangat positif.
Hubungan Antara Asupan Zat Gizi dengan Tekanan Darah pada Orang Dewasa di Puskesmas Singandaru Uci Amelinda Akta Wiani; Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 5, No 1 (2024): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v5i1.25285

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal yaitu ketika mengalami keadaan tekanan darah sistolik sama dengan atau diatas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik sama dengan atau diatas 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dengan tekanan darah  pada orang dewasa di Puskesmas Singandaru, Kota Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 102 orang dewasa. Asupan zat gizi diukur menggunakan SQ-FFQ 1 tahun, dan tekanan darah diukur menggunakan Sphygmomanometer digital. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi (P-value 0,022), protein (P-value 0,049), lemak (P-value 0,011), karbohidrat (P-value 0.041), natrium (P-value 0,023), dan serat (P-value 0,048)  dengan tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium, dan serat) dengan tekanan darah.
Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Kelelahan Kerja Karyawan PT X Nida Dina Kamila; Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.29173

Abstract

Kelelahan didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi berbagai kondisi fisik dan mental, termasuk penurunan daya kerja dan penurunan ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan menjadi faktor yang signifikan dalam kecelakaan kerja, dengan menyumbang sebanyak 50% dari keseluruhan kasus. Faktor kelelahan kerja bersifat multifaktorial, seperti status gizi dan aktivitas fisik. Tanda atau gejala umum dari kelelahan di antaranya menggosok mata, menguap, gelisah, mudah marah, mengantuk, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan tingkat kelelahan kerja di kalangan pekerja warehouse. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel sebanyak 41 yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) serta pengukuran status gizi. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square untuk mengevaluasi hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29,3% karyawan memiliki status gizi lebih, 68,3% karyawan mempunyai aktivitas fisik tingkat tinggi, 39%, dan 70,7% karyawan mengalami kelelahan tingkat sedang. Hasil uji hubungan menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara status gizi (p=0,032) dan aktivitas fisik (p=0,038) dengan kelelahan kerja. Kesimpulannya, status gizi dan aktivitas fisik memiliki berpengaruh signifikan dengan kelelahan kerja. Temuan ini menunjukkan pentingnya program kesehatan kerja yang memantau status gizi dan tingkat aktivitas fisik pekerja untuk mengurangi kelelahan kerja. Pelaksanaan penilaian gizi secara rutin serta promosi aktivitas fisik yang seimbang dapat membantu menjaga produktivitasnya dan kesejahteraan pekerja