Herry Koesyanto
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 63 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Konveksi Ramayanti, Arizka Dyah; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.47828

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia menunjukkan bahwa 40,5% penyakit yang diderita oleh pekerja berhubungan dengan pekerjaan. Penelitian yang dilakukan pada 9.482 pekerja di 12 Kabupaten di Indonesia menunjukkan angka tertinggi diraih oleh MSDs yaitu 16%. Musculoskeletal Disorders yaitu gangguan pada sistem musculoskeletal yang disebabkan oleh pekerjaan seperti postur kerja tidak alamiah, beban, durasi, dan faktor individu pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders pada pekerja konveksi di Kecamatan Boja. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah postur kerja, usia, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan olahraga. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keluhan MSDs. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif yang bersifat observational, dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengujian data menggunakan uji fisher. Jumlah sampel salam penelitian ini berjumlah 30 responden. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa postur kerja (p=0,001), lama kerja (p=0,016), masa kerja (p=0,060), dan kebiasaan olahraga (p=0,000) memiliki hubungan dengan keluhan MSDs. Sedangkan usia (p=0,682) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs. Kesimpulan: Agar tidak menambah keluhan MSDs maka disarankan agar para pekerja konveksi tidak melakukan posisi kerja yang statis dan melakukan istirahat selama 5-10 menit disela waktu kerja.
Hubungan Kebisingan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Area Produksi Di PT. Alis Jaya Ciptatama, Ceper, Klaten Farisky, Ardini Mei; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.47903

Abstract

Kebisingan merupakan suatu gangguan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pekerja khususnya yang dihasilkan dari peralatan produksi. Tingkat kesadaran perusahaan pengelolahan kayu dan furniture dalam melindungi para pekerja masih relatif sangat rendah sehingga hal ini dapat berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan pada pekerja bagian sawmill, sanding dan bagian finishing di PT. Alis Jaya Ciptatama, Ceper, Klaten Penelitian ini berjenis observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian berjumlah 31 orang yang diambil dengan teknik acak sederhana. Pengukuran kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter, untuk pengumpulan data tingkat produktivitas kerja dan karakteristik pekerja menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Kruskal Wallis signifikansi 5%. Intensitas kebisingan pada 3 bagian proses kerja menunjukkan hasil yang berbeda. Sawmill merupakan bagian dengan kebisingan paling tinggi yaitu 89,8 dBA, bagian sanding 83 dBA serta bagian kebisingan paling rendah finishing yaitu 70,8 dBA. Sebagian besar para pekerja tidak menggunakan APD saat bekerja. Dari uji statistik Kruskal Wallis didapatkan hasil ada perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan. Ada perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan pada proses produksi bagian sawmill, sanding dan finishing di PT. Alis Jaya Ciptatama, Ceper, Klaten.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Pemadam Kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Rosela, Florentina Dian; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.47905

Abstract

Background: The Semarang City Fire Department has a vision that reads "Creating a sense of security for the people of Semarang City from the danger of fire", but in reality the number of fire disasters in Semarang City continues to increase every year. Referring to the vision that has been set, this means that the performance of the Fire Department has decreased because it has not been able to implement the vision properly. The purpose of this study was to determine the factors related to the performance of firefighters in the Semarang City Fire Department. Methods: This type of research is quantitative research with cross sectional method. The population in this study were 330 firefighters. The research sample amounted to 77 respondents, the sampling technique was total random sampling using chi-square data analysis. The instruments used are questionnaires and checklist sheets. Results: chi-square test as follows: (1) perception of facilities and infrastructure (p = 0.000), (2) training (p = 0.000), (3) counseling (p = 0.000). Conclusion: The conclusion of this study is that there is a relationship between perceptions of facilities and infrastructure, training, and counseling on performance at the Semarang City Fire Department.
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Tenaga Kesehatan dalam Menangani COVID-19 di Puskesmas Cebongan Kota Salatiga Larasati, Wahyu; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.47929

Abstract

Latar Belakang Pada bulan Februari 2020 dunia mengalami wabah baru yaitu virus COVID-19, yang mana virus tersebut mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020. Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan,pencegahan dan perawatan pasien selama pandemi COVID-19 tersebut. Selama melakukan penanganan tersebut tenaga kesehatan mengalami kecemasan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dilakukan di Puskesmas Cebongan Kota Salatiga pada bulan April-Mei 2021. Teknik pengambilan sample menggunakan total sampling dengan 56 responden. Uji pearson chi-square dilakukan untuk menilai hubungan antara usia, jenis kelamin, status pernikahan, beban kerja, dukungan sosial dan ketersediaan APD terhadap tingkat kecemasan tenaga kesehatan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bawa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p (0,004)); Beban kerja (p (0,023)); dan Dukungan sosial (p (0,000)) tehadap tingkat kecemasan tenaga kesehatan dalam menangani COVID-19. Kesimpulan: bawa terdapat hubungan yang signifikan antara usia,beban kerja dan dukungan sosial terhadap tingkat kecemasan tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di Puskesmas Cebongan Kota Salatiga Kata kunci: COVID-19, Kecemasan,Tenaga Kesehatan
Protokol Kesehatan Dan Penggunaan Apd Dalam Pencegahan Covid-19 Pada Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sefia, Alfi Intan; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.49022

Abstract

Latar Belakang: Paparan infeksi COVID-19 pada nakes dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja. Sehingga perlunya penerapan Prokes dan APD pada nakes untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara penerapan prokes 3M (Mencuci tangan, Menggunakan masker, Menjaga Jarak) dan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dengan riwayat infeksi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi penelitian cross sectional, dan metode penelitian deskriptif analitik. Sampel yaitu nakes di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Variabel berupa penerapan prokes 3M dan penggunaan APD terhadap riwayat infeksi COVID-19. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji fisher exact test dan uji regresi logistik berganda dengan nilai α=0.05 dan CI 95%. Hasil: Hubungan protokol kesehatan dan penggunaan APD dengan riwayat infeksi COVID-19, yaitu mencuci tangan (ρ=0,024), menggunakan masker (ρ=0,048), menjaga jarak (ρ=0,009), dan penggunaan APD (ρ=0,027). Pengaruh secara simultan dengan nilai signifikasi 0,003. Kesimpulan: Terdapat hubungan dan pengaruh secara simultan antara variabel penerapan prokes 3M dan penggunaan APD dengan riwayat infeksi COVID-19.
Implementasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Berdasarkan KMK No. HK.01.07/MENKES/328/2020 Rafdi, Fajar Abi; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 1 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i1.50045

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Pemalang hingga Agustus 2021 tercatat sebanyak 12.647 kasus terkonfirmasi positif. Hingga Agustus 2021 Kejaksaan Negeri Pemalang menempati peringkat kedua tertinggi di klaster perkantoran dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 29 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja berdasarkan KMK No. HK.01.07/MENKES/328/2020 yang ada di Kejaksaan Negeri Pemalang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Kejaksaan Negeri Pemalang berdasarkan KMK No. HK.01.07/MENKES/328/2020 adalah sebanyak 29 indikator terpenuhi dari 50 indikator dan 21 indikator belum terpenuhi, sehingga didapatkan presentase sebesar 58% dan masuk dalam kategori kurang siap dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masih kurang siapnya instansi dalam melaksanakan program pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja. Saran penelitian ini adalah untuk dapat meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 pada seluruh pegawai dan pimpinan.
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Kejadian Bencana Banjir Bandang Das Beringin Mandala, Ihza Satria; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.51321

Abstract

Latar Belakang: Indonesia mempunyai juluki sebagai negara “supermarket bencana” karena banyak terjadi bencana. Banjir bandang merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Tahun 2010, banjir bandang menerjang DAS Beringin. Pada tahun 2012 dibentuk KSB dan sistem peringatan dini banjir bandang untuk meminimalisir dampak. Tahun 2020 banjir bandang memiliki intensitas tinggi disebabkan adanya perubahan tata guna lahan di bagian hulu sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana banjir bandang. Metode: Jenis dan desain penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan purposive sampling Hasil: Terjadi perubahan kesiapsiagaan dalam memahami bencana seperti pada aspek paradigma aksi mitigasi. Terkait mobilisasi sumber daya, terdapat beberapa perubahan, salah satunya pada aspek ketersediaan tim bencana. Pada sistem peringatan dini banjir bandang, perubahan terjadi pada aspek alat dan mekanisme peringatan dini. Dan pada perencanaan kesiapsiagaan. perubahan terjadi pada aspek kondisi penyelamatan. Kesimpulan: Ada perubahan kesiapsiagaan bencana dalam upaya memahami bencana, memobilisasi sumber daya, sistem peringatan dini dan perencanaan kesiapsiagaan.
Penerapan Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Berdasarakan PERMEN PU Nomor 20/PRT/2009 Meliza, Avisa; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56796

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian kebakaran di Kota Semarang semakin meningkat setiap tahunnya. Api adalah menghancurkan segala sesuatu yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan hancur dalam sekejap, bencana yang cukup ditakuti oleh masyarakat, bisa terjadi kapan saja dimana saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Bahkan kejadian kebakaran semakin hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui tentang penerapan manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber dari Informan dalam penelitian ini adalah bidang pencegahan, bidang sarana dan prasarana dan bidang operasi dan penyelamatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian observasional dan wawancara mendalam. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan air sesuai dengan peraturan tetapi akses masih kurang, air pemadam kebakaran selain air sudah sesuai dengan peraturan, tidak ada penerapan penggunaan hidran, posko pemadam kebakaran sudah merata di setiap kecamatan Kota Semarang, sudah melakukan bekerjasama dengan instansi kepolisian, rumah sakit dan PLN, jumlah kebutuhan air ditentukan oleh naluri sehingga tidak sesuai dengan peraturan. SATLAKAR dan pendidikan belum terlaksana secara merata. Kesimpulan: Terlaksananya manajemen pencegahan dan pengendalian berdasarkan Peraturan Pemerintah Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang telahsudah dilaksanakan dan ada yang belum dilaksanakan sehingga perlu lebih ditingkatkan lagi dalam bidang pencegahan, bidang sarana dan prasarana , dan di bidang operasi dan penyelamatan Penanggulangan Penyelamatan, Pencegahan, Sarana dan Prasarana
Hubungan antara Gerakan Repetitif dan Lama Kerja dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Sektor Informal Pengelola Hasil Laut Rosiyana, Rosiyana; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 2 (2023): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i2.58151

Abstract

Background: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is occupational diseases caused by repetitive movements that are carried out monotonously and continuously for a long time. Repetitive movements that are carried out for a long time can cause the median nerve at the wrist to be pinched or compressed. The purpose of this study was to determine the relationship between repetitive movements and duration of action with symptoms of carpal tunnel syndrome.Methodes: This type of research is quantitative research using cross sectional method and using total sampling in which the entire population is used as a research sample with a total of 62 samples. The instruments used are data questionnaires, Data analysis was carried out using Chi Square test with SPSS version 22.0.Results: The data from this study indicate that there is a relationship between repetitive movements and symptoms of CTS (p = 0.000). This study also showed that there was a relationship between length of work and symptoms of CTS (p = 0.001).Conclusion: The conclusion is that there is a relationship between repetitive movements and length of work with symptoms of carpal tunnel syndrome in informal sector workers managing marine products (fish, crab and shellfish) in the Citemu Trade Business.
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Tenaga Kesehatan Mulyawati, Sita Dewi; Koesyanto, Herry
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 2 (2023): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i2.59159

Abstract

Background: Tuberculosis is a health problem in the world and is one of the priority health problems in Sragen Regency that must be handled seriously and in 2019 there were 952 cases of tuberculosis and in 2020 the number of tuberculosis cases decreased to 599 cases. The purpose of this study was to determine the factors related to compliance with the use of Personal Protective Equipment (PPE) for health workers at the Mondokan Public Health Center, Sragen Regency. Methods: This type of research uses analytical observational methods and uses a cross sectional approach with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. Sampling technique using total sampling. The instruments used are questionnaire sheets and observation sheets. The research size is 43 samples. Results: This study shows that among 43 samples it is known that there is a relationship between knowledge (p value= 0.000), attitude (p value= 0.001), education (p value= 0.014), gender (p value= 0.023), years of service (p value= 0.000) with compliance with the use of PPE. Conclusion: Factors related to compliance with the use of personal protective equipment (PPE) in health workers are knowledge, attitudes, education, gender, and years of service.