Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PERAWATAN LUKA SEDERHANA KECELAKAAN KERJA DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN NUSUKAN SURAKARTA Siti Fatmawati; Riyani Wulandari
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v3i1.359

Abstract

Latar Belakang: Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak terduga dan diharapkan. Kecelakaan dapat terjadi di Rumah Tangga yang merupakan hal yang tidak diharapkan, karena peristiwa kecelakaan dapat disertai kerugian material apabila tidak mengetahui penanganan yang tepat sebelum dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. Tujuan pelatihan perawatan luka sederhana adalah untuk memberikan informasi tentang penanganan sederhana jika terjadi kecelakaan di rumah tangga. Serta melatih kemampuan ibu-ibu dalam melakukan perawatan luka secara sederhana sebelum dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilakukan dengan cara penyuluhan dan mendemonstrasikan cara perawatan luka sederhana. Hasil dari kegiatan ini peserta aktif dalam mengkuti kegiatan dan mampu mempraktekkan dalam memberikan perawatan luka secara sederhana. Kesimpulan: pelatihan perawatan luka sederhana ini dilakukan dengan cara penyuluhan, demonstrasi dan redemonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan perawatan luka sederhana. 
KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR MASYARAKAT DUSUN KESONGO Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami; Dewi Kartika Sari; Riyani Wulandari; Anjula Roselini Istiqomah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i1.544

Abstract

Latar Belakang: Bencana banjir sering terjadi pada mayarakat yang tinggal di pinggiran sungai, sehingga masyarakat perlu memahami kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi dan merespon jika terjadi bencana banjir. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir meliputi tingginya kemampuan mengenali bencana yang berpotensi terjadi di lingkungan tempat tinggal, kemampuan mengenali tanda-tanda akan terjadinya bencana dan kesadaran untuk mengelola lingkungan tempat tinggal yang ramah bencana. Pemahaman tentang kesiapsiagaan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir. Tujuan: Mengetahui kesiapsiagaan masyarakat pinggiran sungai dalam menghadapi bencana banjir di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian descriptive survey, teknik pengambilan sampel purposive sampling, populasi 210 kepala keluarga, sampel 138 responden, instrumen penelitian kuesioner. Analisa data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas warga berumur > 40 tahun sebanyak 96 responden (69.6%), berpendidikan SD/MI sebanyak 59 responden (42.8%), pekerjaan petani sebanyak 72 responden (52.2%), warga mempunyai pengetahuan baik sebanyak 70 responden (50.7%), mempunyai rencana tanggap darurat siap sebanyak 138 responden (100%), mempunyai sistem peringatan dini yang tepat sebanyak 138 responden (100%) dan mempunyai kesiapsiagaan tinggi sebanyak 89 responden (64.5%). Kesimpulan: Mayoritas warga di Dusun Kesongo mempunyai kesiapsiagaan tinggi yaitu sebanyak 89 responden (64.5%)
STUDI FENOMENOLOGI RUMAH SAKIT TANPA DINDING DI RUMAH SAKIT DR MOEWARDI SURAKARTA Wahyuni Wahyuni; Rina Sri Widayati; Riyani Wulandari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i1.523

Abstract

Program Rumah sakit Tanpa Dinding (RSTD) merupakan perwujudan dari upaya pemerintah  daerah Provinsi Jawa Tengah guna mencapai derajat kesehatan masyarakat Jawa Tengah setinggi tingginya.Program kesehatan yang selama ini sudah sangat dikenal adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang kalau upaya tersebut dilaksanakan secara sinergi, saling mendukung dan optimal, niscaya permasalahan kesehatan bisa diatasi dengan adekuat. Hal ini tentunya berhubungan erat dengan sistem perencanaan yang selayaknya dibuat dengan merujuk pada permasalahan kesehatan berdasarkan data-data yang evidence based atau berbasis bukti dari berbagai elemen seperti hasil kajian/ penelitian dan lain-lain, dengan harapan permasalahan kesehatan terutama yang berkaitan dengan substansi RSTD dapat dilaksanakan secara adekuat. Implikasinya, pemerintah yang dalam hal ini dinas kesehatan dan rumah sakit perlu menyiapkan dengan baik konsep dan kebijakan seperti apa yang akan diimplementasikan dalam menopang berjalannya program Rumah Sakit Tanpa Dinding.
Pengaruh Mc Kenzie Exercise terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Pengrajin Batik di Kecamatan Laweyan Amelia Ayu Kusuma Wardhani; Riyani Wulandari
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Juli: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v4i2.4138

Abstract

Low back pain is one of the diseases that contributes greatly to disability. The World Health Organization (WHO) states that the incidence of low back pain is 619 million people throughout the world and is expected to increase to 843 million cases in 2050. One of the interventions that supports this is Mc Kenzie Exercise therapy to treat lower back pain. The aim of this research was to determine the effect of the Mc Kenzie Exercise on the level of lower back pain in batik craftsmen. This research method is a type of Pre-Experimental research with a One-Group Pre Test-Post Test Design. Using a sampling technique in the form of non-probability sampling, namely the purposive sampling method. Sample of 15 batik craftsmen. Mc Kenzie Exercise is done 8x for 4 weeks. Data analysis used was the Wilcoxon sign rank test. The results of this research, before the intervention was carried out, most batik craftsmen experienced moderate pain with a percentage of 46.7%, after the intervention it decreased to mild pain with a percentage of 53.3%, and the Wilcoxon test results showed a p-value of 0.005 < 0.05, which means There is an effect of Mc Kenzie Exercise on reducing lower back pain. The conclusion of this research is that the Mc Kenzie Exercise has the effect of reducing lower back pain in batik craftsmen.
Penguatan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Berkomunikasi di Sekolah Inklusi Khoirunisa, Salsabila; Muhroji, Muhroji; Wulandari, Riyani; Pratiwi, Anggia Suci
Buletin KKN Pendidikan Vol. 6, No. 1, Juni 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v6i1.23644

Abstract

Rasa percaya diri merupakan timbulnya keyakinan dalam diri individu terhadap kemampuan yang dimilikinya. Dengan percaya diri anak akan mudah memahami dan mengenal dirinya sendiri. Kurangnya rasa percaya diri menyebabkan terhambatnya pengembangan potensi diri pada anak. Anak dengan rasa percaya diri tinggi akan mampu berkomunikasi dengan baik di lingkunganya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya-upaya guru dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam membangun komunikasi di sekolah inklusi. Jenis kualitatif desain deskriptif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik interaktif. Hasil menunjukan: 1. Upaya guru dalam menumbuhan kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus (ABK) dilakukan dengan memberikan motivasi, apresiasi, pujian, menciptakan rasa aman, nyaman, mencari potensi anak, mendorong anak mengikuti lomba, ekstrakulikuler, menerapkan skill berani dan memberi hak yang sama. 2. Dalam membangun komunikasi yang baik guru melatih emosional anak, memberikan pemahaman tentang persatuan, memberikan bimbingan membaca, menulis, menciptakan komunikasi bermakna, menggunakan media gerakan tubuh media tulisan, menjadi juru bicara dan membebaskan anak untuk berinteraksi di lingkungan sekitar. Berbagai upaya tersebut dinilai mampu meningkatkan rasa percaya diri anak dalam berkomunikasi di lingkungan sekolah. Terutama anak-anak berkebutuhan khusus yang merasa dirinya berbeda dengan anak-anak regular.
Pendampingan aader ‘Aisyiyah dalam pembentukan tim pendamping keluarga (TPK) sebagai upaya penurunan stunting Widayati, Rina Sri; Wulandari, Riyani; Sari, Dewi Kartika; Fatmawati, Siti; Khotimah, Nurul; Sukmawati, Rini Dwi; Pratiwi, Winda
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.3186

Abstract

Stunting adalah masalah gizi paling utama di Indonesia yang menjadi prioritas dihadapi untuk diupayakan menurunkan angka kejadiannya. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (2021), mengatakan bahwa angka kejadian stunting di dunia mencapai 22% atau sebanyak 149,2 juta pada tahun 2020 sedangkan angka prevalensi nasional di Indonesia mencapai angka 24,1%. Oleh karena hal tersebut, perlu adanya intervensi sebagai upaya untuk mempercepat penurunan stunting dengan membentuk kelompok Tim Pendamping Keluarga (TPK). Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan dan pendampingan keluarga. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 7 hari. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini sebanyak 12 kader ‘Aisyiyah Ranting Cemani Sukoharjo. Luaran dari kegiatan PKM ini terbentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terlatih dan terampil pertama kali di daerah Cemani Sukoharjo serta tersedia leaflet terkait stunting. Hasil analisis kegiatan PKM ini untuk nilai rerata pretest responden adalah sebesar 59,3 dan post test sebesar 74,3. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader ‘Aisyiyah dalam upaya penurunan stunting.
Daun Kelor (Moringa Oleifera) Membantu Mengatasi dan Mencegah Anemia Pada Remaja Sri Widayati, Rina; Wulandari, Riyani; Fatmawati, Siti; Sari, Dewi Kartika; Khotimah, Nurul
Indonesian Journal on Medical Science Vol 11 No 1 (2024): IJMS 2024
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55181/ijms.v11i1.461

Abstract

Background : Adolescents need a lot of nutrients because of their rapid growth period. They are prone to anemia, especially iron deficiency anemia. It can increase hemoglobin levels by boiling Moringa leaves, which have nutritional levels of iron 5 times higher than spinach. Objective : To determine the effect of hemoglobin levels in female adolescents before and given Moringa leaf extract. Methods : The design of this study was quantitative with a one-group pre-test and post-test design. The purposive sampling method was used in the sampling process. As many as 29 respondents were young women who experienced anemia. To carry out the intervention, the boiled water of Moringa leaves was drunk consecutively for 2 weeks (14 days) with a dose of 2 times a day, which was taken every morning and every evening. Results : From the Wilcoxon test showed that there was a significant effect between before and after administration of Moringa leaf extract because the p value <0.05. Conclusion : This study found that the intervention of Moringa leaf extract had an effect on increasing hemoglobin levels in female adolescents.
Penerapan Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Desa Gentan, Bendosari Septina Wati; Riyani Wulandari
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2023): September : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v2i3.2032

Abstract

Background; The increasing life expectancy of the population causes the number of elderly (elderly) to continue to increase globally, according to the World Health Organization (2019), amounting to 22% of the total world population. Hypertension itself in the elderly, if not treated, causes heart and blood vessel disorders, functional changes, and physical function disorders that will affect Daily Living Activities (ADL). For this reason, there need to be appropriate efforts to overcome hypertension. Elderly fitness gymnastics is a series of forms of physical exercise to increase the strength of the heart muscle. The objectives of the research; were to know the results of the implementation of the application of elderly fitness gymnastics on blood pressure in elderly with hypertension. Methods; This application uses the case study method to determine the decrease in blood pressure values with an Omron digital tensimeter. Result; Blood pressure before doin elderly fitness exercises for respondents in the category of degree 2 hypertension and blood pressure after doing elderly fitness exercises for respondents in the high nornal category. There was decrease blood pressure in respondents after the elderly fitness exercise intervention. Summary; Elderly fitness exercises can reduce the blood pressure of the elderly with hypertension.
Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Septiana Dwi Eka Wahyuningsih; Riyani Wulandari
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i4.539

Abstract

Background; Hypertension is a "sillent killer" disease that is mostly experienced by the elderly. According to data from the World Health Organization (WHO) in 2021, the prevalence is 1.28 billion people with hypertension aged 30-79 years. The prevalence of the elderly in the world and Indonesia continues to increase because the elderly experience a decline in physical conditions, including the cardiovascular system, which increases the risk of degenerative diseases such as hypertension. Therefore, progressive muscle relaxation can be used as an alternative therapy for the elderly with hypertension. The Objectives of the research; Knowing the results of the implementation of progressive muscle relaxation on blood pressure in the elderly with hypertension. Method; This application uses a case study method by observing blood pressure in two elderly respondents. The instruments used are observation sheets, sphygmomanometer, and stopwatch. Results; After application for 20 minutes with a frequency of four times a week for two consecutive weeks showed a decrease in blood pressure in both respondents to prehypertension. Summary; Progressive muscle relaxation therapy can potentially reduce blood pressure in the elderly with hypertension.
Penerapan Senam Ergonomik pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Kapurancak Kabupaten Boyolali Ajeng Prameswari; Riyani Wulandari
Medical Laboratory Journal Vol. 2 No. 3 (2024): September : Medical Laboratory Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/caloryjournal.v2i3.357

Abstract

Background: The number of hypertension cases in Boyol ali Regency in 2019 was 26,685 people. Hypertension not only reduces the quality of life, but can also be life-threatening. A lifestyle that is less considered will be one of the factors for hypertension in the elderly. There are two treatments that can be given to people with hypertension, namely pharmacological and non-pharmacological treatments. Non-pharmacological therapy that can be done is physical activity such as exercise, one of which is ergonomic gymnastics. Objective: To describe the results of the implementation of ergonomic gymnastics in elderly people with hypertension in Kapurancak Village, Boyolali Regency. Method: this application with a case study that uses descriptive data collection methods and makes observations on 2 elderly respondents with a history of grade 2 hypertension. The instruments used are observation sheets, and sphygmomanometer. Results: After ergonomic exercise therapy for 20-30 minutes with a frequency of four times in two weeks showed a decrease in blood pressure in both respondents from grade 2 hypertension to grade 1 hypertension. Conclusion: Ergonomic exercise therapy can reduce blood pressure in the elderly.