Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MAHASISWA BERCADAR DAN GERAKAN SOSIAL (KAJIAN TENTANG PERSPEKTIF DAN PARTISIPASI MAHASISWA BERCADAR TERHADAP GERAKAN SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR) Arisnawawi Arisnawawi; Ashari Ismail
PREDESTINATION: Journal of Society and Culture Vol 1, No 2 (2021): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/prd.v1i2.17950

Abstract

Veiled students are a representation of the teachings of Islam. This religion has several commands or recommendations. Among them help people who are oppressed or wronged. This religious suggestion has a substantial correlation with the aims of the social movement of the UNM student demonstrations. Namely to help people who are oppressed or oppressed. Seeing the harmony between religious advice and the goals of the social demonstration movement, in reality it is rare or even never seen that UNM-veiled students are present in a series of UNM demonstration social movements. This study aims to find out how the perspective of UNM veiled students towards the social movement of UNM student demonstrations and how the participation of UNM veiled students in social movements in general. This research uses a qualitative approach. Location and research informants are at Makassar State University, which are spread over various faculties. Determination of informants is done by purposive sampling involving 20 individuals as informants. The data collection technique was done by observing, interviewing and documenting. Based on the research results, it can be concluded that the perspective of UNM-veiled students towards the social movement of demonstrations at UNM consists of a positive perspective and a negative perspective. The form of participation of UNM veiled students in carrying out social movements is divided into two forms. Namely participation in physical or tangible form and participation in physical or intangible form.
HAFIDZ CILIK: POLA ASUH DAN MODEL PENDIDIKAN DINI HAFIDZ CILIK DI KELURAHAN KARAMPUANG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR Andi Pawellangi; Ashari Ismail
PREDESTINATION: Journal of Society and Culture Vol 1, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/prd.v1i1.14947

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola Asuh Hafidz Cilik, 2) Model Pendidikan Dini Hafidz Cilik yang dapat menumbuhkan Hard Skill dan Soft Skill bagi Hafidz Cilik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Pola Asuh Hafidz Cilik: 1) interaksi antar anggota keluarga, 2) pengenalan nilai positif dan negatif, 3) bentuk berpikir (mind set), 4) internalisasi nilai-nilai, 5) tingkah laku, 6) kaidah-kaidah (kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum). b) Model Pendidikan Dini Hafidz Cilik yang dapat menumbuhkan hard skill dan soft skill bagi hafidz cilik ialah Metode Keteladanan (Uswah), hard skill berupa kemampuan membaca dan menghafalkan Al Quran. Soft skill berupa  kemampuan berkomunkasi, berperilaku baik,  disiplin dan mempunyai daya ingat yang kuat. Kata Kunci : Pola asuh, Hafidz cilik, Model pendidikan dini.
Pola Kerja Perempuan dalam Ketimpangan Pembangunan Ashari Ismail
PREDESTINATION: Journal of Society and Culture Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 No.2 Maret 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/prd.v6i2.63380

Abstract

Perempuan  dalam masyarakat memiliki  multi peran, dengan pola kerja yang beragam. Pola kerja perempuan demikian “banyak” menimbulkan julukan bahwa perempuan  berperan ganda  dometik -publik, namun seiring dengan perubahan, peran perempuan sering mengalami  pergeseran. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur atau studi pustaka.  Metode ini dilakukan dengan melakukan kajian komparatif  dari berbagai pustaka  tentang problematik pola kerja perempuan. Hasil penelitian menunjukan: Pola kerja perempuan dalam masyarakat,   seiring dengan perubahan,  mengalami pergeseran okuvasi,  yaitu pergeseran daya kerja, dari peran-peran produktif  ke peran-peran yang tidak/kurang produktif, yang  berdampak pada “ketidakseteraan gender” dalam pembangunan  dan  berujung pada ketidakadilan gender. Dalam hal ini, peran – peran perempuan dimaksud pada akhirnya menimbulkan ketimpangan dalam pembangunan sumberdaya manusia. Diantara   peran yang dilakoni perempuan  dan berdampak pada  ketimpangan pembangunan  yakni : 1). Pergeseran kerja dalam bidang pertanian; 2). Prostitusi di pedesaan; 3). Upah buruh yang rendah; dan  4). Eksplotasi  kapitalisme 
Pola Pembinaan Keberdayaan Masjid “Ikhtiar Membangun Keberdayaan, Guna Mewujudkan Kemandirian Masjid Al Anshar” Ashari Ismail; Mario SM; Saifuddin; Muhammad Aksha Wahda; Bahrul Amsal
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 02 Nomor 02 (Oktober 2024)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v2i2.5103

Abstract

Masjid adalah instrumen penting dalam beribadah dan dakwah. Dalam banyak problematik ummat, masjid belum mampu memberikan kontribusi signifikan, guna mengatasi masalah , bahkan nyaris ada anggapan Masjid, malah menjaudi “beban” ummat, di tengah ummat berjuang memenuhi kebutuhan hidup. Memahami hal demikian, salah satu upaya guna memberdayakan masjid, agar dapat “bertumpuh”, pada “kemampuan sendiri”, dan dapat membantu ummat adalah memberikan pembinaaan pada jamaaah Masjid, di Majid Al Ansar Tandara, guna meningkatkan kemampauan Masjid, agar dapat memiliki sumber pendapatan sendiri. Melalui pola pembinaan jamaah. dengan multi metode, maka pengurus masjid diarahkan : (1) Masjid harus mendapatkan “penghasilan sendiri”, melalui usaha-usaha yang dikelolah atas nama masjid; (2) Mengarahkan Pengurus Masjid agar dapat memberikan bantuan kepada para pakir miskin atau orang yang membutuhkan; (3). Mendorong, Pengurus Masjid melakukan pembangunan fisik, sebagai “tempat singgah“ sementara bagi orang-orang pendatang dari luar daerah.