Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG Firdausy, Nuur Annisa; Khairunnisa, Rahmasari; Djakfar, Ludfi; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.093 KB)

Abstract

Transportasi adalah proses perpindahan barang  atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan atau tanpa alat bantu dengan tujuan tertentu. Transportasi yang banyak  diminati untuk melakukan perjalanan jauh  oleh masyarakat adalah pesawat terbang. Di wilayah Tulungagung sedang dibicarakan tentang rencana pembangunan bandar udara di kawasan tersebut. Berdasarkan studi yang dilakukan kepada 400 responden, diketahui bahwa responden dengan tujuan Jakarta didominasi laki-laki dengan tingkat pendidikan sarjana dan pekerjaan sebagai karyawan/swasta dengan penghasilan >10 juta perbulannya. Maksud perjalan didominasi non-pekerjaan atau untuk mengunjungi keluarga dan sebanyak 97,25% mengatakan setuju bila rencana pembangunan bandara tersebut direalisasikan.  Dari analisis stated preference didapatkan model  untuk  kereta api  UPT-UKA = 3,913-0,00000836 (ΔX1) dan travel  UPT-UKA = 4,54-0,0000138 (ΔX1) untuk tujuan Jakarta. Jumlah potensi penumpang akan naik sekitar 80 orang perhari jika selisih  tarif sebesar Rp. 225.000. Kata kunci : Stated preference (SP),  Moda Kereta Api dan Travel, Tulungagung, Potensi Penumpang Pesawat Terbang.
ANALISIS BIAYA PEKERJAAN TANGGA PANELMENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO (STUDI KASUS: PROYEK RUKO THE BOULEVARD JAKARTA GARDEN CITY) ., Mala; Kusumaningrum, Rahayu; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.602 KB)

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi turut mempengaruhi ranah konstruksi. Sehingga pada akhirnya muncul material terbarukan yaitu panel. Namun material panel ini belum diatur dalam SNI, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pemasangan tangga panel, tidak hanya biaya langsung namun juga biaya tidak langsung, yaitu biaya overhead dan kontingensi. Dalam 1 panel tangga terdiri dari lebar 1,075 m, panjang 5,15 m’, dan 15 anak tangga. Panel yang digunakan yaitu dari Mpanel,salah satu produk milik PT Modern Land. Adapun penelitian dilakukan dengan mengamati waktu pengerjaan di lapangan untuk mengetahui produktivitas 1 unit tangga panel menggunakan daily record sheet. Diketahui bahwa efektivitas jam kerja yaitu 40 menit dalam 1 jam. Data-data tersebut dianalisis menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dengan harga satuan yang didapat dari proyek untuk menghasilkan biaya langsung. Sedangkan biaya overhead diambil 15% dari biaya langsung tiap pekerjaan, 15% diambil berdasarkan contoh yang tertera pada Peraturan Menteri PUPR28-2016. Pada biaya kontingensi diambil tingkat resiko sebesar 11% berdasarkan asumsi proyek. Untuk mendapatkan nilai kontingensi menggunakan Monte Carlo maka digunakan software @risk dengan memasukkan data RAB maksimum, most likely, dan minimum dengan harga satuan yang didapat dari wawancara serta nilai iterasi kemudian akan diproses otomatis hingga mendapatkan persentil ke 89%. Setelah biaya langsung, biaya overhead, dan kontingensi diketahui maka didapatkan total biaya yang diperlukan untuk pengerjaan 1 unit tangga panel. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat diketahui biaya langsung untuk upah 1 unit tangga panel yaitu Rp 1.967.866, biaya langsung untuk material 1 unit tangga panel Rp 11.146.913, biaya langsung 1 unit tangga panel Rp 13.114.779, biaya tak langsung yaitu biaya overhead dan kontingensi untuk 1 unit tangga panel Rp 2.939.002, dan harga satuan yaitu total harga langsung dan tak langsung yang diperlukan untuk pekerjaan 1 unit tangga panel adalah Rp 16.053.800,36.
ANALISIS DURASI PEKERJAAN DINDING PANEL BERDASARKAN METODE PERT DAN CCPM (Studi Kasus: Proyek Ruko The Boulevard, Jakarta Garden City) Latuba Farma, Indira Thenisia; Kusumaningrum, Rahayu; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.451 KB)

Abstract

Keberhasilan dalam suatu proyek adalah jika proyek yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan standar sebuah proyek yaitu tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.Hal ini yang mendorong munculnya suatu penggabungan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang material bahan bangunan dengan teknologi terbaru untuk mendapatkan hasil pengerjaan yang cepat.Salah satunya adalah material Panel, dengan bahan utama yaitu Expanded Polystyrene System (EPS) dan Wiremesh.Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung pekerjaan di lapangandengan mencatat waktu pada masing-masing kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan Metode CCPM (Critical Chain Project Management) untuk mendapatkan nilai durasi dan nilai produktivitas.Nilai probabilitas pekerjaan didapatkan dengan menggunakan tabel distribusi nilai Z (normal baku).Dari analisis dan perhitungan didapat durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan dinding panel ditinjau dari metode PERT adalah: pemasangan besi stek sampai pemlesteran tahap 1 sebesar 49,513 menit/ panel, persiapan pemlesteran tahap 2 sebesar 18,859 menit/ panel, dan pemlesteran tahap 2 adalah 30,117 menit/ panel. Untuk total durasi dari penjadwalan pekerjaan dinding panel menggunakan metode PERT adalah 6,598 jam/m2 dan total durasi dari penjadwalan pekerjaan dinding panel menggunakan metode CCPM adalah: dengan durasi terealistis (m) sebesar 6,587 jam/m2, dengan durasi terealistis (m) + buffer sebesar 6,634 jam/m2. Hasil nilai produktivitas pekerjaan dinding panel ditinjau dari durasi CCPM adalah 16,508 m2/jam. Probabilitas pekerjaan dinding panel berdasarkan durasi pada metode PERT dan CCPM adalah: dengan durasi terealistis (m) sebesar 75,78%,  dengan durasi terealistis (m) + buffer sebesar 99,98%. Kata Kunci  :Panel, Penjadwalan, Produktivitas, Probabilitas, Metode PERT, Metode CCPM
ANALISIS DURASI PEKERJAAN TANGGA PANEL BERDASARKAN METODE PERT DAN CCPM (Studi Kasus: Proyek Ruko The Boulevard Jakarta Garden City) Oktaviana, Priska Ika; Unas, Saifoe El; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.845 KB)

Abstract

Teknologi dan inovasi di bidang konstruksi saat ini mulai berkembang, salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan utama EPS (Extended PolyStrene) dan rangka kawat baja (wiremesh) sebagai pengganti material untuk tangga konvensional.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total durasi pengerjaan tangga panel dengan menggunakan metode PERT dan CCPM beserta produktivitasnya, dan juga untuk mengetahui probabilitas total durasi dari penjadwalan dengan metode CCPM.Data yang digunakan untuk analisis pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung pekerjaan dilapangan. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan pemasangan tangga dimulai dari awal pekerjaan yaitu pengukuran elevasi sampai akhir pekerjaan yaitu exposed/plester ACI. Hasil perhitungan dan analisis data didapatkan total durasi untuk pekerjaan tangga panel menggunakan metode PERT selama 11,6398 unit/hari, dan dari perhitungan menggunakan metode CCPM untuk durasi buffer selama 11,9645 unit/hari, sedangkan perhitungan menggunakan metode CCPM untuk durasi normal selama 11,7644 unit/hari. Hasil perhitungan produktivitas pekerjaan tangga panel didapatkan: pekerjaan tahap I sebesar 12,2886 unit/hari, pekerjaan tahap II sebesar 36,4288 unit/hari, dan pekerjaan tahap III sebesar 9,0207 unit/hari. Untuk nilai probabilitas total durasi dari penjadwalan CCPM menggunakan durasi buffer sebesar 99,53%, sedangkan nilai probabilitas total durasi dari dari penjadwalan CCPM menggunakan durasi normal sebesar 83,89%. KataKunci: EPS, panel, tangga, CCPM, PERT, durasi, buffer, produktivitas,probabilitas.  
KAJIAN KINERJA TERMINAL HAMID RUSDI DI KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Putra, Bambang Perwira; Wicaksono, Achmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.981 KB)

Abstract

Kinerja Terminal Hamid Rusdi belum berfungsi dengan baik. Hampir seluruh angkutan umum menaikkan/menurunkan penumpang di depan Terminal Gadang lama yang secara kebetulan berdekatan dengan Pasar Induk Gadang yang menjadi pusat kegiatan di daerah tersebut.Terdapat 3 analisis yang digunakan  dalam penelitian ini, yaitu : (a) Analisis Kesesuaian Fasilitas Terminal, (b) Analisis IPA, (c) Analisis SWOT. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pembagian kuisioner dengan jumlah sampel sebanyak 200 responden, sedangkan data sekunder didapat dari jurnal, literatur, dan internet.Dari hasil analisis fasilitas, ada beberapa fasilitas yang belum tersedia seperti menara pengawas dan loket penjualan karcis untuk fasilitas umum serta ruang pengobatan, telepon umum, dan tempat penitipan barang untuk fasilitas penunjang. Pada analisis IPA terdapat 3 atribut yang masuk dalam kuadran I, dimana ketiga atribut tersebut adalah keterpaduan moda transportasi, jarak terminal dengan pusat kegiatan, dan lajur keberangkatan dan kedatangan. Untuk menentukan strategi yang digunakan terkait permasalahan di Terminal Hamid Rusdi dilakukananalisis SWOT.   Kata Kunci :Terminal, Relokasi, Importance Performance Analysis(IPA), Analisis SWOT.
KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF PENYEBERANGAN DI PELABUHAN KETAPANG DAN GILIMANUK M.Arief Munandar, Aulia Rizki Fauzi; Wicaksono, Achmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.852 KB)

Abstract

Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk berperan penting di Indonesia sebagai penghubung antar Pulau Jawa dan Pulau Bali. Pelabuhan-pelabuhan ini berada dalam naungan ASDP Indonesia Ferry. Kedua Pelabuhan ini menjadi pilihan wisatawan yang menggunakan jalur darat untuk menyeberangi selat Bali. Dalam kinerjanya kedua pelabuhan ini menyediakan fasilitas bagi para pengguna. Kinerja pelayanan tersebut di lihat berdasarkan kepuasan pengguna.Peneliti melakukan analisis kinerja pelayanan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode Importance Performance Analysis (IPA) guna mengetahui gambaran persepsi penumpang terhadap kinerja pelayanan di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, metode analisis teknis pelabuhan guna mendapatkan gambaran kondisi kelengkapan kedua pelabuhan dengan pengamatan langsung dan dibandingkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 Tahun 2002, serta analisis kesesuaian tarif dengan_metode_Abillity To_Pay (ATP) sertaWillingness_To Pay (WTP) guna mengetahui tarif ideal berdasarkan kemauan dan kemampuan penumpang. Metode survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dan wawancara sebanyak 300 responden ditujukan kepada penumpang dewasa non kendaraan. Pada penelitian ini didapatkan hasil (1) karakteristik responden sebesar 75,67% pria, pekerjaan responden sebagai karyawan sebesar 32%, pendapatan responden sebesar 44,67% berpendapatan Rp. 1.500.000,00 – Rp. 3.000.000,00, pengeluaran responden perbulan terbanyak sebesar 59,67% bepengeluaran Rp. 50.000,00 – Rp. 100.000,00, perjalanan respondrn untuk belanja/ dagang sebesar 54,67%, alasan responden menggunakan kapal laut sebesar 38% memilih kenyamanan, frekuensi perjalanan responden sebanyak 3 – 4 kali perjalanan sebesar 53%. (2) Berdasar pada metode Importance_Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai tingkat kesesuaian  tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 82% untuk pelabuhan Ketapang sangat memuaskan. Sementara itu, pada pelabuhan Gilimanuk didapat tingkat kesesuaian sebesar 79% dengan predikat memuaskan. Hasil analisis teknis pada kondisi fasilitas di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk sudah baik dengan rata-rata skor keseluruhan sebesar 74,37 %.  (3) Strategi peningkatan kinerja pelayanan untuk memenuhi kepuasan pengguna di pelabuhan Ketapang terdapat satu atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan  pada pelabuhan Ketapang yaitu, 1) ketersediaan tempat duduk dan toilet untuk penyandang difable. Sedangkan di pelabuhan Gilimanuk terdapat tiga atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan 1)  ketersediaan tempat duduk dan toilet untuk penyandang difable, 2) ruang tunggu, 3) musholla. (4) Berdasarkan analisis ATP diperoleh nilai ATP sebesar Rp.6.260,00 dan nilai WTP sebesar Rp.6.000,00. Nilai ATP > WTP, artinya kemampuan membayar responden_lebih besar daripada kemauan_membayar, hal ini dipengaruhi oleh faktor penghasilan responden yang relatif tinggi tetapi utilitas terhadap angkutan kapal ferry pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk relatif rendah. Berdasarkan hubungan hasil analisis Ability to Pay dan Willingness to pay diperoleh nilai tarif ideal sebesar Rp.6.150,00. Tarif ideal yang didapat dari grafik hubungan antara ATP dan WTP masih berada dibawah tarif yang saat ini berlaku sebesar Rp.6.500,00.-Kata kunci: Tarif, ATP, WTP, Pelabuhan, Kinerja Pelayanan, Ketapang, Gilimanuk, IPA
KAJIAN KINERJA PELAYANAN SISI DARAT BANDARA BANYUWANGI DENGAN METODE IPA DAN SWOT Juniawan, Diaz Muhammad; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.895 KB)

Abstract

Bandara Banyuwangi melayani rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP dengan menggunakan pesawat Wings Air dengan jenis ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari, pesawat Garuda Indonesia dengan jenis ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan melayani penerbangasn 2 kali dalam 1 hari, rute penerbangan Banyuwangi-Jakarta PP dengan  menggunakan pesawat NAM Air dengan jenis BOEING-735 yang melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari. Tujuan kajian ini  (1) Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan sisi darat yang diperoleh oleh penumpang pesawat terbang pada Bandara Banyuwangi,  (2) Untuk Menyusun strategi pengembangan Bandara Banyuwangi. Metodeanalisis yang digunakanadalahImportance Performance Analysis (IPA) untukmengetahuitingkatkinerjapelayananpadasisidaratBandaradanMetodeStrenghtWeaknessOpportunities and Threats (SWOT) untukmenentukanstrategipengembanganBandaraBanyuwangi.Data primer diperolehmelaluiwawancaradanpembagiankuesionersedangkan data sekunderdiperolehmelaluiliteratur, jurnal, dan internet.Jumlahresponden yang digunakandalamkajiansebanyak 190 respondenpenumpangpesawatterbang. Untukmembahastujuan (1)  didapatkan hasil analisis Importance Performance Analysis diperoleh 6 atribut yang termasuk dalam Kuadran I (Prioritas Utama) yaituTersedianya layanan kesehatan,Tersedianya fasilitas penyandang cacat,Tersedianya restoran atau kantin, Tersedianya Musholla/ Tempat Ibadah, Tersedianya layar pengumuman,Tersedianya fasilitas informasi melalui pengeras suara.Padapenelitian IPA didapatkannilaitingkatkepentingansebesar 60 %.Untukmembahastujuan (2) didapatkan hasil analisis Strategi pengembangan dengan metode Strength Weakness Opportunities Threats diperoleh 6strategi SO (Strength-Opportunities)yaituMempertahankan fasilitas bandara yang sudah ada, melakukan pengembangan fasilitas bandara secara berkala, melakukan perawatan fasilitas bandara yang sudah ada, Bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi, promosi yang dilakukan pihak bandara dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mengembangkan Bandara Banyuwangi sebagai Bandara Internasional, 5 strategi WO (Weakness-Opportunities)yaitupembenahan dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia,meningkatkan tingkat kenyamanan dan pelayanan di Bandara Banyuwangi, memperbarui dan atau mengganti komponen fasilitas bandara Banyuwangi,perbaikan dan pertambahan akomodasi dari dan menuju bandara , melakukan promosi dan bekerjasama dengan dinas terkait, 7 strategi ST (Strength-Threats)yaituDiberikan papan informasi dibeberapa titik Bandara Banyuwangi, Sosialisasi di media sosial dan atau pengeras suara tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di Bandara Banyuwangi,Meningkatkan minat masyarakat dengan promo dari maskapai pernerbangan, peningkatan kualitas kenyamanan di Bandara Banyuwangi, Membuat transportasi terintegrasi di Bandara Banyuwangi, Penambahan angkutan kota yang melayani rute bandara menuju kota, Membuat sistem transportasi multimoda.dan 2 straregi WT (Weakness-Threats).Dari pembahasan 2 metodediatasdidapatkankesimpulanMetode IPA adalah 6 atributpadaKuadran I, 12 atributpadakuadran II dan 6 atributpadaKuadran III, Nilaitingkatkepentingansebesar 60 % yaitumasukpadakategoricukupmemuaskan/ cukupbaik. Dan PadaMetode SWOT terdapat 6 Strategi SO yaituMempertahankan fasilitas bandara yang sudah ada, melakukan pengembangan fasilitas bandara secara berkala, melakukan perawatan fasilitas bandara yang sudah ada, Bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi, promosi yang dilakukan pihak bandara dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mengembangkan Bandara Banyuwangi sebagai Bandara Internasional, 5 Strategi WO yaitupembenahan dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia,meningkatkan tingkat kenyamanan dan pelayanan di Bandara Banyuwangi, memperbarui dan atau mengganti komponen fasilitas bandara Banyuwangi , perbaikan dan pertambahan akomodasi dari dan menuju bandara , melakukan promosi dan bekerjasama dengan dinas terkaitdan 7 Strategi ST yaituDiberikan papan informasi dibeberapa titik Bandara Banyuwangi, Sosialisasi di media sosial dan atau pengeras suara tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di Bandara Banyuwangi,Meningkatkan minat masyarakat dengan promo dari maskapai pernerbangan, peningkatan kualitas kenyamanan di Bandara Banyuwangi, Membuat transportasi terintegrasi di Bandara Banyuwangi, Penambahan angkutan kota yang melayani rute bandara menuju kota, Membuat sistem transportasi multimoda. Kata Kunci : BandaraBanyuwangi, Tingkat KinerjaPelayanan, Importance Performance Analysis (IPA), Strength Weakness Opportunities Threats(SWOT).
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL, PELAYANAN DAN TARIF KERETA API TAWANGALUN (MALANG – BANYUWANGI) Sandya Adhi Ramadhani, Randy Christopher Garing; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.879 KB)

Abstract

Besarnya kebutuhan dan kegiatan perekonomian masyarakat dari Kota Malang menuju Kota Banyuwangi  membutuhkan moda transportasi yang murah, aman dan nyaman. PT. Kereta Api Indonesia meyediakan rangkaian kereta api Tawangalun yang melayani rute Malang-Banyuwangi dan sebaliknya dibawah pengawasan DAOP XI Jember. Tujuan dari kajian ini adalah untuk (1)Mengetahui kesesuaian kinerja operasional kereta api Tawangalun secara aktual dan terjadwal (2)Mengetahui besarnya daya angkut lintas pada rel Malang – Banyuwangi dalam waktu satu tahun (3)Mengetahui karakteristik penumpang kereta api Tawangalun (4)Mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan kereta api Tawangalun dengan kepuasan penumpang (5)Mengetahui tingkat kesesuain tarif kereta api Tawangalun yang berlaku dengan tingkat kemampuan membayar penumpang.  Oleh kerena itu diperlukan kajian terhadap kereta Api Tawangalun dalam penyelenggarannya demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna setianya. Pada kajian kinerja operasional yang meninjau analisis waktu (waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun, waktu tempuh total perjalanan, waktu tunda kedatangan dan keberangkatan)  mengunakan metode statistik dengan uji 1 tail T-test dan berupa analisis deskriptif. Kajian kinerja operasional terkait daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi menggunakan perhitungan rumus matematis. Data untuk kinerja operasional (waktu dan daya angkut lintas) didapatkan dari pengamatan secara langsung di lapangan maupun dari instansi terkait penelitian ini. Untuk analisis kinerja pelayanan dan analisis kesesuaian tarif dari kereta api Tawangalun dilakukan terhadap 400 responden dewasa yang semuanya merupakan penumpang kereta api Tawangalun. Data diperoleh dengan teknik survei  dan wawancara secara langsung terhadap responden. Metode yang digunakan untuk kinerja pelayanan adalah Importance Performance Analysis sedangkan kajian tingkat kesesuaian tarif menggunakan metode Abillity To Pay (ATP) untuk tingkat kemampuan membayar dari responden  dan Willingness To Pay (WTP) untuk tingkat kemauan membayar responden. Penelitian yang dilakukan dari bulan Oktober – Desember 2017 didapatkan hasil yang menjawab tujuan dari adanya penelitian ini. (1)Hasil analisis kinerja operasional yang meninjau waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun dan waktu tempuh total perjalanan menggunakan uji  hipotesis 1 tail T-test dengan hipotesis awal (Ho) yang menyatakan “Waktu aktual perjalanan kereta api Tawangalun lebih kecil atau sama dengan waktu perjalanan terjadwal” dan didapatkan hasil Ho diterima karena nilai thitung < ttabel. Untuk analisis waktu tunda kedatangan dan keberangkatan hanya menjelaskan selisih waktu tunda kedatangan dan keberangkatan dari masing-masing stasiun dengan analisis deskriptif. (2)Hasil daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi didapatkan beban yang diterima tiap rel <2,5 juta ton/tahun. Berdasarkan PD 10 Perencanaan Konstruksi Jalan Rel tahun 1986 dapat dilihat bahwa rel dari stasiun Malang-Banyuwangi memiliki kelas jalan rel tipe 5 dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada peraturan terkait. (3)Berdasarkan hasil survei karateristik responden terhadap 400 responden didapatkan data bahwa jumlah penumpang kereta api Tawangalun rata-rata berusia 21-25 tahun dengan presentase terbesar 43%. Penumpang kereta api Tawangalun didominasi pria dengan presentase sebesar 52.75% sedangkan penumpang wanita dengan presentase sebesar 47.25%. Jenis pekerjaan terbanyak penumpang kereta api Tawangalun adalah pelajar/mahasiswa dengan presentase sebesar 50.25%. Range penghasilan keluarga perbulan dari para responden menunjukan angka Rp.3.500.000 – Rp.4.000.000 paling mendominasi dengan presentase 33.25%. Hasil survei karateristik responden berdasarkan perjalanan didapatkan hasil bahwa penumpang menggunakan kereta api Tawangalun untuk tujuan keperluan kantor/dinas/sekolah/bisnis dengan presentase sebesar 62.75%. Presentase terbesar penumpang dalam mengeluarkan biaya keperluan transportasi rata-rata Rp.100.000 – Rp.200.000 dengan presentase sebesar 49%. Dalam waktu satu tahun penumpang kereta api Tawangalun menggunakan kereta api dengan jumlah frekuensi yang bervariasi dan didapatkan hasil terbanyak dalam waktu satu tahun adalah 4 kali perjalanan dengan presentase 42%. Tingkat kenyamanan sebesar 50% menjadi faktor utama dari para responden untuk memilih kereta api Tawangalun dalam melakukan kegiatan transportasinya. (4)Dari hasil analisis kinerja pelayanan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 77% dan didapatkan 4 atribut yang masuk dalam kuadran I yang menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perbaikan dan peningkatan. Keempat atribut yang masuk kuadran I yaitu ketersediaan pintu darurat, CCTV di setiap gerbong, perbaikan pada toilet, dan ketersediaan musholla. (5)Hasil analisis kesesuaian tarif dengan menggunakan metode Ability to Pay (ATP)dan Willingness to Pay (WTP) didapatkan rata-rata ATP sebesar Rp.42.732,09 dan rata-rata WTP didapatkan Rp.50.285,78 sedangkan tarif yang berlaku adalah Rp.62.000,00. Dari evaluasi tarif didapatkan persamaan regresi berdasarkan penghasilan keluarga dan rata-rata ATP yaitu Y=0.0082X + 9491,8 dengan nilai R2 = 0,6525. Jika variabel X dimasukkan dengan nilai rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp.3.841.875,00, maka didapat nilai ATP sebesar Rp.40.995,18. Selanjutnya dilakukan analisis tarif ideal berdasarkan ATP dan WTP pada kelas ekonomi dan didapatkan hasil sebesar Rp.51.209,56. Kata kunci : kinerja operasional, kinerja pelayanan, tarif, IPA, ATP, WTP, kereta api Tawangalun
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE BANYUWANGI-MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Intifada, Roizan; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.466 KB)

Abstract

Banyaknya Bandara di Provinsi Jawa Timur baik perintis maupun international, mendorong keinginan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan sebuah konsep pelayanan transportasi udara antar Kota (City Link). Salah satu Bandara perintis di provinsi Jawa Timur yang masih baru adalah  Bandara Banyuwangi, Atas dasar tersebut maka perlu dilakukan kajian tentang rute penerbangan baru yaitu Banyuwangi-Malang. Tujuan kajian (1) Untuk mengetahui karakteristik penumpang Travel rute Banyuwangi-Malang, (2) Untuk mengetahui karakteristik penumpang Kereta Api (KA) rute Banyuwangi-Malang, (3) Untuk memperoleh model pemilihan moda pesawat terbang dari Banyuwangi menuju Malang berdasarkan persepsi penumpang Travel dan KA untuk rute Banyuwangi–Malang, (4) Untuk mengetahui potensi penumpang Pesawat Terbang rute Banyuwangi–Malang. Metode analisis pada penelitian kali ini yang digunakan adalah Stated Preference untuk mendapatkan potensi penumpang pesawat Banyuwangi-Malang. Melalui wawancara dan pembagian kuesioner diperoleh Data primer sedangkan melalui literatur, jurnal, dan internet diperoleh data sekunder. Jumlah responden dalam kajian sebanyak 400 responden KA dan 150 responden Travel. Dari hasil karakteristik responden pada penumpang angkutan KA tujuan Banyuwangi-Malang didominasi laki-laki (59,75%) berusia 25-40 tahun (44,5%), pendidikan terakhir S1/D3/D4 (56,25%), pendapatan perbulan Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000 (41,5%) , status sosial belum menikah (56,25%), mayoritas berasal dari Kabupaten Banyuwangi (48,75%), tujuan perjalanan adalah non bisnis (51%), alasan menggunakan Kereta Api adalah paling nyaman dan aman (24,5%), menggunakan biaya mandiri (94,5%), frekuensi perjalanan dalam satu tahun 1-2 kali (40,25%), penumpang angkutan KA setuju (93%) dan berminat (75,5%) bila rute penerbangan Banyuwangi-Malang dibuka. Pada penumpang Travel didominasi laki-laki (58,67%) berusia 17-24 tahun (49,33%), pendidikan terakhir SMA/SMK (49,33%),  pendapatan perbulan Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000 (37,33%), status sosial belum menikah (74,67%), mayoritas berasal dari Kabupaten Banyuwangi (45,33%), tujuan perjalanan adalah non bisnis (48%), Alasan menggunakan Travel adalah biasa dilakukan (40%), menggunakan biaya mandiri (92%), frekuensi perjalanan dalam satu tahun 1-2 kali (45,33%), setuju (84,67%) dan berminat (65,33%) bila rute penerbangan Banyuwangi-Malang dibuka. Analisis Stated Preference dengan menggunakan tiga atribut variasi, diperolehlah model utilitas serta potensi penumpang. Atribut selisih biaya perjalanan (ΔX1) pada KA UPT-UKA = 4,251 - 0,00001008(ΔX1), pada Travel UPT-UAT = 4,4464 - 0,00000981(ΔX1). Atribut selisih lama waktu perjalanan (ΔX2) pada KA UPT-UKA= -12,176 + 0,03328366(ΔX2), pada Travel UPT-UAT = -3,494 + 0,01132919(ΔX2). Atribut selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3) untuk KA UPT-UKA = -1,112 + 0,48773724(ΔX3) dan travel UPT-UAT = 1,066 + 0,16059291(ΔX3). Probabilitas menggunakan pesawat terbang memiliki nilai di atas 50% apabila selisih biaya perjalanan (∆X1) di bawah harga Rp 421.708,00 untuk angkutan KA dan Rp 453.177,00 untuk angkutan travel, dengan potensi penumpang dalam sehari sebanyak 273 orang untuk KA dan 16 orang untuk Travel. Probabilitas pengguna pesawat terbang mempunyai nilai di atas 50% bila selisih lama waktu perjalanan (∆X2) di atas 366 menit untuk KA dan selama 375 menit untuk Travel, dengan potensi penumpang dalam sehari sebesar 273 orang untuk KA dan 22 orang untuk Travel. Probabilitas penumpang pengguna moda transportasi pesawat terbang akan meningkat apabila selisih frekuensi keberangkatan di atas 2,3 kali untuk KA dan  3 kali untuk Travel, dengan potensi penumpang per hari sebesar 274 orang untuk KA dan 27 orang untuk Travel. Kata Kunci: Potensi Penumpang Pesawat Terbang, Stated Preference (SP), Angkutan Kereta Api dan Angkutan Travel, Rute Banyuwangi-Malang, Bandara Banyuwangi.
PENENTUAN TARIF JALAN TOL SARADAN-KERTOSONO BERDASARKAN ANALISIS ATP DAN WTP Fatkhul Ardy Arista, Ongki Pranata ,; Djakfar, Ludfi; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.079 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian di daerah Jawa Timur cukup tinggi, sehingga aktivitas dan pergerakan warga semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi maka berdampak pada peningkatan pergerakan dan angka lalulintas harian, bahkan kemacetan tidak bisa dihindari di Jawa Timur khususnya di ruas Saradan-Kertosono yang merupakan penghubung daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Solusi untuk memperlancar dan meningkatkan mobilitas saat berkendara adalah pengalihan dari jalan eksisting ke jalan tol. Jalan Tol Saradan-Kertosono merupakan jalan tol baru, sehingga perlu dilakukan analisis tarif untuk menentukan tarif tol yang ideal dan efisien. Kondisi penentuan tarif jalan tol di Indonesia untuk sektor transportasi masih banyak diwarnai oleh keputusan politis. Penetapan tarif jalan tol umumnya berorentasi kepada analisis finansial baik dari investor maupun pengguna jalan sehingga keberadaan tarif terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan masyarakat sebagai calon pengguna dari jalan tol tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan suatu studi mengenai penentuan tarif jalan tol Saradan-Kertosono dan potensi pengguna jalan tol tersebut. Objek yang diteliti adalah semua pengguna atau pengendara kendaraan golongan I, II, III, IV dan V yang melewati ruas jalan Saradan-Kertosono. Dengan menggunakan metode Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) penentuan jumlah responden secara random sampling atau acak sebanyak 420 responden yang di dapat dari perhitungan rumus slovin, kemudian dengan mengisikan kuisioner berisikan beberapa atribut diantaranya: pendapatan perbulan, jenis pekerjaan, status kepemilikan kendaraan, pengeluaran perbulan, pengeluaran untuk ransportasi perhari, frekuensi penggunaan jalan tol, frekuensi penggunaan rute, alasan menggunakan jalan tol, kebermanfaatan tol Saradan-Kertosono, dan kemauan membayar tarif tol. Sedangkan untuk metode Stated Preference responden hanya mengisi kuisioner yang berisikan atribut tarif tol pada beberapa kondisi jalan eksisting yaitu saat kondisi lancar, kondisi padat lancar, kondisi padat, kondisi padat merayap, kondisi macet, dan kondisi macet total. Penelitian juga meninjau terhadap tarif ideal masa mendatang yang dipengaruhi pertumbuhan inflasi 3 tahun terakhir serta pengaruh perkembangan wilayah dengan perbandingan nilai PDRB Jawa Timur dan Jawa Tengah. Berdasarkan grafik hubungan antara ATP & WTP dan grafik hubungan antara potensi dan total pendapatan didapatkan tarif ideal tol Saradan-Kertosono sebagai berikut : tarif golongan I sebesar Rp 36.000, tarif golongan II sebesar Rp 54.000, tarif golongan III Rp 72.000, tarif golongan IV Rp 90.000, dan tarif golongan V Rp 108.000. Berdasarkan tarif ideal tersebut dan dengan kondisi VCR aktual Saradan-Kertosono sebesar 0,375 dan VCR aktual Kertosono-Saradan sebesar 0,380 maka potensi pengguna yang akan berpindah menggunakan jalan tol Saradan-Kertosono pada semua jenis golongan kendaraan adalah sebanyak 15235, sehingga didapatkan nilai keuntungan sebesar Rp 619.118.498,- perhari. Kata Kunci: ATP, WTP, Stated Preference, Tarif, Tol, Total Pendapatan, Potensi.
Co-Authors ., Mala Achmad Wicaksono Adi Ratriyanto Adif WIldan Waladilmawa Agung, Annisa Tri Kurnia Anugerah Cahya Syahputra Arief Rachmansyah Aushilna Rahma Rabbani Bambang Harianto Benito Viorian Egidius Deswert Dhena Arthamevia Dilla Ananda Octaviani Dio Adelian Putra Eny Setyaningsih, Eny Erick Luckita Saputra Fahrial, Rival Farida Khusnawati Fatkhul Ardy Arista, Ongki Pranata , Febrianto, lham Bimo Felicia Larasati Firdausy, Nuur Annisa Fitri Rachmawati Grenaldi, Angeli Gladis Harnen Sulistio Hary Putra, Achmad Prayoga Hendi Bowoputro Hermawan, Yoga Hidayat, Samsul Arif Intifada, Roizan Irfan Zain Al Anwar, Muhammad firman Bilhaq Jossie Mutiara Putri Juniawan, Diaz Muhammad Khairunnisa, Rahmasari Kusumadewi, Intan Rosma Lanjar Sumarno Lasmini Ambarwati Latuba Farma, Indira Thenisia Liliy A.C.S. Demotokay, Dinda Fitri Agustin , Ludfi Djakfar M. Ruslin Anwar M. Zainul Arifin M.Arief Munandar, Aulia Rizki Fauzi Machsusiyah, Firanda Nuriszatul Marhaeni, Bunga Mega Martin Paidotua Pangaribuan Maulana, Hafiz Ilham Mikael Sihite Muhamad Panji Danisworo Muhammad Fajri Almunawar Muhammad Hanif Muhammad Insanul Qolby Muhammad Wahyu Hidayat Muhammad, Nabil Mukhammad Yusuf Mashuri Mustaqiem, Muhammad Nafiis Wirdiyan Natrisye Wahyuning Septiana Novyana, Teofani Rizkhy Nugraha Djoeddawi, Andi Hadid Septi Nugraha, Aviantara Wahyu Oktaviana, Priska Ika Pambuko, Galih Pradista, Luthfi Adya Pramono, Pradipta Bayuaji Pratama, Kukuh Putra, Bambang Perwira Putra, Septeryan Dwi Purnomo Putro, Bayu Bimantoro Ratih Artanti Rini Armin Rizky Mubarak Robby Fredyanto, MuhammadIqbal Zuhdi Romadhon, Firdausy Ilham Sahara, Ahmad Saifoe El Unas Salsabila Putri, Nadya Salsha Syarofiah Ariyanto Sandya Adhi Ramadhani, Randy Christopher Garing Satrio, Bagas Wisesa Shofiya, Umi Sigit PRASTOWO Silmy Adani, Sakila Herfiana Sumantri, Rifky Wijaya Suprapti, Duhita Driyah Syahrir, Hardiyansah Tanjung Hidayat S.H, M. Rizal alfadin Teges Prameswari Puspa Amara Verlandes, Yuliasnita Wahyu Cahyo Budiarto Wibowo, Rizki Arif Wicaksono, Ahmad Wicaksono, Ahmad Widyas, Nuzul Winardy, Chanza Islamy Yashinta Petrina Sari, Fredda Setya H. A. A. , Yuda Ainur Rofiq