Claim Missing Document
Check
Articles

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK SYARIAH Hasan, Hurriah Ali; Mansyur, Saidin; Mustamin, Siti Walida
El Dinar: Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 9, No 1 (2021): El Dinar
Publisher : Faculty of Economics Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ed.v9i1.11431

Abstract

The aim of this study is to analyze the impact of contagious of Covid-19 on the growth of Third Party Funds (DPK) in Islamic banks, to see the economic strength during the Covid-19 Pandemic. The analysis was carried out on the financial statements of two Islamic banks, are BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri (BSM). By using time series data analysis in the aggregate time of the first semester for the period of January - June and the first month in the second semester in July 2020. The data source is taken from the financial publication monthly report from BNI Syariah and BSM. As a comparison, data for 2018 and 2019 are used in the same month period, so that obtained of the growth trend of DPK in Islamic Bank during normal times and during the Covid-19 pandemic. The results of correlation and comparison analysis, this study found that the Covid-19 pandemic has influenced the trend of public funds in Islamic banks. In choosing fund products at banks, the customer avoid investment risks by reducing deposits in the form of investment funds and prefer Wadiah as safe products. This caused DPK in Islamic banks both BNI Syariah and BSM have significant positive growth for Wadiah and decline in investment funds during the Covid-19 pandemic. This shows that Islamic banking faces financial risks in abnormal situations during the Covid-19 pandemic.
SUMBER HUKUM DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM Hurriah Ali Hasan
PILAR Vol 12, No 2 (2021): JURNAL PILAR, DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekonomi Kapitalisme yang menguasai dunia, telah menimbulkan sistem ekonomi sekuler pada masrakakat, di mana sistem ini memisahkan agama dengan kehidupan realitas. Sementara dalam Islam, agama justru menjadi pegangan hidup umatnya dalam kegiatan sehari-hari, termasuk saat bermuamalah. Prinsip-prinsip dari ekonomi Islam terdiri dari prinsip tauhid dan persaudaraan, bekerja dan berproduktif, serta mendistribusikan kekayaan secara adil. Dengan menggunakan metode deskriptif, kajian ini menganalisis sumber-sumber hukum dalam Islam yang mengatur tentang sistem perekonomian yang menjadi pedoman umat Islam dalam bermuamalah. Sumber-sumber hukum Islam, terdiri dari Al Qur’an sebagai sumber hukum yang abadi dan asli. Al-Qur'an sebagai sumber pokok bagi semua hukum Islam telah menjelaskan dasar-dasar hukum, seperti memerintahkan kepada manusia agar memenuhi janji (perikatan) dan menegaskan halalnya jual beli beserta haramnya riba. Sumber hukum kedua adalah As-Sunnah, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun takrirnya. Sumber hukum ketiga adalah Ijma yang merupakan konsensus baik dari masyarakat maupun dari cendekiawan agama. Sedangkan sumber hukum keempat adalah Ijtihad dan Qiyas. Ijtihad berarti meneruskan setiap usaha untuk menentukan sedikit banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat. Pengaruh hukumnya ialah bahwa pendapat yang diberikannya mungkin benar, walaupun mungkin juga keliru. Maka ijtihad mempercayai sebagian pada proses penafsiran dan penafsiran kembali, dan sebagian pada deduksi analogis dengan penalaran.  Tetapi ketika asas-asas hukum telah ditetapkan secara sistematik, hal itu kemudian digantikan oleh qiyas.Qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan sesuatu yang ada nash hukumnya karena adanya persamaan illat hukum. Kata Kunci: Ekonomi Islam; Muamalah, Sumber Hukum
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN: KONSEP, KARAKTERISTIK DAN IMPLIKASI DALAM MEMANDIRIKAN GENERASI MUDA Hurriah Ali Hasan
PILAR Vol 11, No 1 (2020): JURNAL PILAR, JUNI 2020
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini menjelaskan tentang pentingnya pendidikan kewirausahaan diberikan kepada generasi muda melalui pendidikan formal, agar mereka dapat membangun kemandirian dalam meningkatkan kesejahteraan. Banyak pihak yang menilai bahwa untuk membangun kewirausahaan, seseorang harus memiliki bakat dan keterampilan, sehingga tidak semua individu dapat terlibat dalam kegiatan kewirausahaan tersebut. Namun dengan semakin terbatasnya lapangan pekerjaan sementara jumlah penduduk usia kerja yang terus bertambah, tidak dapat lagi diserap oleh lapangan kerja yang terbatas. Penyelesaian yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah lapangan kerja yang sempit dan pengangguran yang tinggi adalah dengan mendorong generasi muda agar terlibat dalam kegiatan kewirausahaan. Karena itu, banyak negara yang telah menerapkan konsep pendidikan kewirausahaan dalam pendidikan formal pada tingkat pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan kewirausahaan tersebut adalah membantu individu yang ‘tidak’ memiliki jiwa kewirausahaan, dapat membangun rasa percaya diri, mengembangkan kreativitas dan inovasi serta berani mengambil risiko. Kajian ini menjelaskan konsep pendidikan kewirausahaan pada tingkat pendidikan formal, di mana keterlibatan pendidik sangat menentukan bagaimana proses mendorong minat generasi muda untuk ikut terlibat dalam kewirausahaan.
EKONOMI SYARIAH DALAM UPAYA PEMBERANTASAN KEMISKINAN Hurriah Ali Hasan
PILAR Vol 1, No 2 (2010): JURNAL PILAR, DESEMBER 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem ekonomi adalah alat untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik bagi suatu bangsa. Setiap sistem ekonomi bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat agar dapat menikmati kekayaan, keadilan, kemakmuran dan kemerdekaan. Sistem ekonomi disusun untuk menghadapi ketidakpastian hidup yang selalu dihadapi oleh umat manusia. Tetapi sampai sekarang, dengan berbagai konsep ekonomi yang ditawarkan dan diterapkan, belum satupun yang dapat menuntaskan permasalahan ekonomi dan segala aspeknya yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kemiskinan masih membelenggu rakyat dan angka pengangguran yang terus meningkat dan tahun ke tahun. Untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat berdasarkan syariat lslam, sistem ekonomi berbasis syariah adalah peluang yang sangat besar untuk turut serta menciptakan peluang-peluang usaha bagi masyarakat kaIangan bawah. Dan pada akhirnya, peluang usaha yang dilaksanakan oleh masyarakat akan mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan secara mandiri dan terbuka.Kata Kunci: Kemiskinan, Pengangguran, Ekonomi Syariah
DAMPAK NEGATIF KREDIT MIKRO TERHADAP KELUARGA PEREMPUAN MISKIN Hurriah Ali Hasan; Rozeyta Omar
PILAR Vol 9, No 1 (2018): JURNAL PILAR, JUNI 2018
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perempuan adalah kelomppok masyarakat yang sangat rentan terhadap kemiskinan. Perempuan juga yang paling merasakan dampak kemiskinan yang dialami dalam satu keluarga. Pada kondisi lain, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga karena alasan perceraian, kematian suami, dan sebagainya, sementara mereka pada umumnya tidak memiliki penghasilan tetap dan menjadi orangtua tunggal yang harus memenuhi dua perannya sekaligus yaitu sebagai pencari nafkah dan pengasuh keluarga. Dalam menyelesaikan masalah keuangan, banyak perempuan memanfaatkan lembaga keuangan mikro untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melalui peminjaman. Namun akibatnya adalah, timbulnya masalah baru yaitu ketidakmampuan dalam mengembalikan pinjaman, yang menyebabkan perempuan miskin yang terlibat dalam kredit mikro, seringkali menjali lebih miskin. Untuk itu, tulisan ini mengkaji dampak-dampak kemiskinan yang semakin dalam di kalangan perempuan miskin, yang dapat ditimbulkan dalam keterlibatan mereka dengan lembaga keuangan mikro.Kata Kunci: Keuangan mikro, kemiskinan, perempuan miskin
DAMPAK TEKNOLOGI DALAM TRANSAKSI BISNIS UMKM Hurriah Ali Hasan
PILAR Vol 11, No 2 (2020): JURNAL PILAR, DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini mengkaji dampak Teknologi Keuangan dalam aktivitas transaksi pada UMKM di Makassar. Studi dilakukan terhadap 60 UMKM di bidang kuliner, fashion dan ritel yang melayani penjualan online, serta secara khusus pada café dan warung kopi yang menerima pembayaran dengan sistem barcode dompet digital. Data dikumpulkan dengan membagikan angket kepada responden pelaku UMKM, dan dianalisis menggunakan statistik inferensial. Studi tersebut mengungkapkan bahwa Teknologi keuangan memiliki pengaruh yang besar terhadap aktivitas bisnis UMKM karena mempermudah proses transaksi. Ini menunjukkan bahwa penggunaan Fintech turut berperan dana pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional. Meski sebagian besar UMKM menggunakan Fintech karena menjadi syarat dalam kemitraan dalam bertransaksi online yang menggunakan pihak ketiga. Agar tetap berkelanjutan dan menguntungkan dalam bisnis di masa mendatang, otoritas keuangan dan pemerintah disarankan untuk mulai mendorong UMKM untuk menggunakan Fintech dalam aktivitas bisnis mereka. Hal tersebut dimaksudkan agar UMKM dapat mempersiapkan diri dengan perkembangan global di sektor keuangan yang telah mengalami perubahan sistem transaksi yang memanfaatkan kemajuan teknologi di sektor keuangan. Demikian pula di tingkat masyarakat umum sebagai konsumen, penting untuk mendorong pemanfaatan teknologi keuangan dalam transaksi sehari-hari.Kata kunci: Teknologi keuangan; dompet digital; UMKM
Potential Contribution Of Sharia Micro Financing On Poverty Reduction In Slum Communities In Makassar Hurriah Ali Hasan; Saidin Mansyur
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 2 (2019): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (DESEMBER 2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.613 KB) | DOI: 10.26618/j-hes.v3i2.2928

Abstract

Poverty is a problem faced by many countries. A country that has a high number of poor people, will always face various cases as a result of poverty, namely low education, high unemployment, health problems, criminal cases and prone to security problems. That is because the poor people not only lack money, but also do not have access to health services, food and education, so they are vulnerable to illness, malnutrition, and unable to get a good education. Considering its impact on people's lives, it is deemed necessary to take actions that can reduce poverty. Governments in many countries and international institutions have also sought to help the poor throughout the world, through microfinance programs. This effort has succeeded in reducing poverty at the global level. On the other hand, poverty is still quite high. The dependence of the poor on poverty alleviation programs from the government often leads to community dependence on the government. They are just waiting for help to stay alive, so they cannot get out of the cycle of poverty. Therefore, in efforts to alleviate poverty, the important thing to do by the government and institutions involved in poverty reduction is to encourage the independence of the poor so that they can get out of the poverty circle by their own efforts. One effort to encourage the independence of the poor is to provide capital so that they can build their own business activities. In some circumstances, microfinance can be a strategy to provide a way out for the poor to escape poverty. This study aims to identify the potential contribution of Islamic microfinance to reduce poverty in slums in Makassar. The method used in this study is qualitative, in which data are collected through in-depth interviews with slum communities who have not been touched by access to financial institutions. Other interviews were conducted with the management of Islamic microfinance institutions. Interviews found that urban communities living in slums wanted to access financial institutions, but did not have the opportunity. While from the LKMS, it was stated that there are many financing programs provided for the poor. This shows that the opportunity to reduce poverty is very good with the large potential contribution of LKMS in encouraging the independence of the poor through business activities.Keywords: Sharia Microfinance Institutions, Poverty, Slum Communities
PENGENTASAN KEMISKINAN DENGAN KEUANGAN MIKRO SYARIAH Hurriah Ali Hasan
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 1, No 1 (2017): JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH (JUNI 2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2898.07 KB) | DOI: 10.26618/j-hes.v1i1.1641

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi keuangan mikro syariah sebagai alat dalam pengentasan kemiskinan. Bagaimanapun, kemiskinan adalah masalah umum yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Namun upaya yang telah dilaksanakarli belum mencapai tujuan yang diharapkan; di mana angka kemiskinan masih sangat tinggi. Hal ini memerlukan perhatian lebih dari berbagai pihak, baik pemerintah dan organisasi yang berorientasi pada pembangunan untuk pengurangan kemiskinan melalui pendekatan yang efektif dan menyeluruh. Dalam perspektif Islam, kemiskinan tidak hanya dilihat dari aspek material tapi juga moral dan spiritual. Oleh karena itu, strategi pengentasan kemiskinan harus merefleksikan kedua aspek tersebut. Dapat dikatakan bahwa pendekatan syariah teîah menerapkan pendekatan moral dan spiritual terhadap masalah kemiskinan, melalui keuangan mikro syariah. Sistem keuangan mikro syariah memiliki keunggulan dibandingkan dengan keuangan mikro konvensional yang menawarkan solusi potensial untuk mengurangi kemiskinan. Prinsip dasar keuangan mikro syariah adalah penerapan nilai-nilai Islam untuk dengan pendekatan keadilan sosial bagi semua orang untuk mencapai pembangunan ekonomi melalui pembangunan kemampuan manusia pada sisi moral dan spiritual. Kedua aspek ini menekankan sisi tanggung jawab masyarakat secara komprehensif dalam pengentasan kemiskinan.Kata kunci: Islam, keuangan mikro syarilah, pengentasan kemiskinan
Digital Inclusion for the Faculty Members: A Case Study Himayah Himayah; Hurriah Ali Hasan
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 10 No 1 (2022): June
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/v10i1a10

Abstract

The field of information is undergoing a very rapid transformation with the use of information technology in every community activity. The use of information technology that is increasingly friendly in the community has facilitated work management to be more effective and efficient so as to accelerate performance. However, the diverse geographical conditions of society have led to a digital divide in technology accessibility in Indonesian society, while the rapid development of technology demands equal distribution of capabilities and mastery of technology throughout the wider community. As an institution that is an information center, the role of libraries is very important in encouraging people to use information technology through digital inclusion. Libraries can carry out the role of digital inclusion through the provision of technology tools, freedom of access by the community. This study examines the role of libraries in digital inclusion with students as part of a community group. The research was carried out with a quantitative approach through the distribution of questionnaires, to determine student responses regarding the availability of information technology devices provided by the library, their accessibility and ability to utilize these facilities. The results of this study found that the information technology facilities provided by the library and the ease of access have helped students to get information sources easily and quickly. The provision of adequate information technology facilities and easy access to libraries has played a role in helping students to become more familiar with digital devices, so that they can adapt quickly to any existing technological developments.
PARIWISATA HALAL: TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA NEW NORMAL Hurriah Ali Hasan
PILAR Vol 13, No 1 (2022): JURNAL PILAR, JUNI 2022
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Islam telah mempengaruhi permintaan masyarakat akan produk-produk halal yang sesuai dengan hukum Islam. Hal ini tercermin dengan berkembangnya sektor pariwisata jenis baru, yang disebut sebagai pariwisata halal atau wisata Islami. Kajian ini memberikan penjelasan yang komprehensif tentang pariwisata Islam dan prospeknya di masa depan, serta perkembangan pasar pariwisata halal saat ini di tingkat internasional. Terutama setelah masa pandemi Covid-19, kebutuhan kegiatan pariwisata oleh masyarakat dunia semakin tinggi, dan permintaan di industri pariwisata Islami juga sangat tinggi. Wisata syariah tidak hanya mencakup keberadaan tempat wisata ziarah dan religi tetapi juga mencakup ketersediaan fasilitas pendukung, seperti restoran dan hotel yang menyediakan makanan halal dan tempat ibadah yang memadai. Selain syarat pemberlakukan aturan Islam, stabilitas keamanan, politik dan ekonomi merupakan salah satu komponen paling mendasar dari proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yang ikut menentukan perkembangan daerah tujuan wisata halal.Kata Kunci: pariwisata islami; syariat Islam; wisata halal