Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Christina Prisillia Parlin; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46650

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan employee enagement pada karyawan bagian produksi. Metode dari penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Subjek yang digunakan sebanyak 40 karyawan bagian produksi dan didapatkan dengan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala persepsi dukungan organisasi dengan skala employee engagement. Untuk analisis data menggunakan uji korelasi product moment dengan SPSS 25.0 for windows. Berdasarkan pada hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan employee engagement pada karyawan bagian produksi, dikarenakan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0.001 > 0.05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.509. Maka, bisa disimpulkan bahwasannya terdapat hubungan signifikansi yang positif antar variabel. Maknanya bahwa apabila tingkat persepsi dukungan organisasi yang dimiliki oleh seorang karyawan tinggi maka semakin tinggi employee engagement pada diri karyawan tersebut, dan sebaliknya bila persepsi dukungan organisasi yang dimiliki oleh seorang karyawan rendah maka semakin rendah employee engagement yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Kata Kunci: persepsi dukungan organisasi, employee engagement, karyawan produksi. Abstract This study aims to determine the relationship between perceived organizational support and employee enagement of production employees. The method of this research is quantitative method. The subjects used were 40 employees of the production division and obtained by saturated sampling technique. This research data collection uses a scale consisting of a perceived organizational support scale with an employee engagement scale. For data analysis using product moment correlation test with SPSS 25.0 for windows. Based on the results of data analysis, it shows that there is a relationship between perceived organizational support and employee engagement in production employees, because the significance value obtained is 0.001 > 0.05 with a correlation coefficient of 0.509. So, it can be concluded that there is a positive significant relationship between variables. This means that if the perceived level of organizational support possessed by an employee is high, the employee engagement will be higher, and conversely if the perceived organizational support for an employee is low, the employee engagement will be lower. Keywords: perceived organizational support, employee engagement, production employee.
HUBUNGAN ANTARA JOB CHARACTERISTICS DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT X Thalita Imania Tiurmaida; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46654

Abstract

AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara job characteristics dengan employee engagement pada karyawan PT X. Metode yang digunakan yakni menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan bagian manajemen. Teknik pengumpulan data menggunakan skala employee engagement dan skala job characteristics. Pada penelitian ini menggunakan analisa data product moment dengan menggunakan program SPSS versi 25.0 for windows. Hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat hubungan antara job characteristics dengan employee engagement pada karyawan PT X. Hal ini dibuktikan dari taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,865. Berdasarkan hasil analisis data tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara job characteristics dengan employee engagement pada karyawan PT X, sehingga semakin tinggi job characteristics maka akan semakin tinggi pula employee engagement, dan berlaku sebaliknya. Jika nilai job characteristics yang didapatkan rendah, maka nilai employee engagement yang akan didapatkan juga rendah.Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, keterikatan karyawan, karyawan, pekerjaan.AbstractThis study aims to determine the relationship between job characteristics and employee engagement at PT X employees. The method used is a quantitative approach. The subjects used in this study were 80 employees of the management department. The data collection technique used an employee engagement scale and a job characteristics scale. In this study using product moment data analysis using SPSS version 25.0 for windows. The results of data analysis showed that there was a relationship between job characteristics and employee engagement in PT X employees. This was evidenced by a significance level of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient of 0.865. Based on the results of the data analysis, it is concluded that there is a significant and positive relationship between job characteristics and employee engagement in PT X employees, so that the higher the job characteristics, the higher the employee engagement, and vice versa. If the value of the job characteristics obtained is low, then the value of employee engagement that will be obtained is also low.Keyword: job characteristics, employee engagement, employees, work.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN MIXING Brilliant Dennisloriza Gray Setyayu Putri; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46656

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian mixing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh sehingga, seluruh anggota populasi menjadi subjek penelitian yang berjumlah 50 karyawan bagian mixing dengan berstatus karyawan tetap. Instrumen pada penelitian ini yaitu berupa skala beban kerja dan skala kelelahan kerja. Jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Data yang diperoleh selanjutnya, dianalisis dengan menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan software SPSS 24.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,775 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian mixing. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi beban kerja maka, semakin tinggi pula kelelahan kerja pada karyawan bagian mixing. Sebaliknya jika semakin rendah beban kerja maka, semakin rendah pula kelelahan kerja. Kata Kunci : Beban Kerja, Kelelahan Kerja, Mixing. Abstract The purpose of this research is to determine the relationship between workload and job burnout in mixing employees. This research was conducted using correlational quantitative research methods. The sampling technique used is a saturated sampling technique so that all members of the population become research subjects totaling 50 employees of the mixing section with the status of permanent employees. The instrument in this research is in the form of a workload scale and a job burnout scale. The type of instrument used in this study is a Likert scale. The data obtained were then analyzed using the product moment correlation test with the help of SPSS 24.0 software for windows. The results of the analysis showed that the correlation coefficient r was 0.775 with a significance level of 0.000 (p <0.05). These results indicate that there is a unidirectional relationship between workload and job burnout on employees in the mixing department. This proves that the higher the workload, the higher the job burnout of the employees in the mixing department. On the other hand, the lower the workload, the lower the job burnout.Keywords: Workload, Job Burnout, Mixing.
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN PERILAKU INOVATIF PADA KARYAWAN . Hoirunnisak; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46789

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif pada karyawan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 77 karyawan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala gaya kepemimpinan transformasional dan skala perilaku inovatif. Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 24.0 for windows. Hasil analisa data yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif pada karyawan. Hal ini dibuktikan dari taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.573. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif pada karyawan. Hal ini menunjukkan jika semakin tinggi gaya kepemimpinan transformasional, maka akan semakin tinggi juga perilaku inovatif karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika semakin rendah gaya kepemimpinan transformasional maka semakin rendah juga perilaku inovatif.Kata Kunci: gaya kepemimpinan transformasional, perilaku inovatif, karyawanAbstractThis study aims to determine the relationship between transformational leadership style with innovative behavior in employees. The method in this study uses correlational quantitative research methods. Taking the number of samples in this study using a saturated sample technique. The sample used in this study amounted to 77 employees. The data collection technique in this study used a scale consisting of a transformational leadership style scale and an innovative behavior scale. The research data obtained were analyzed using the product moment correlation test using the help of SPSS 24.0 software for windows. The results of data analysis showed that there was a relationship between transformational leadership style and innovative behavior in employees. This is evidenced by the significance level of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient of 0.573. Based on the results of the analysis, it can be concluded that there is a significant and positive relationship between transformational leadership style and innovative behavior in employees. This shows that the higher the transformational leadership style, the higher the innovative behavior of employees in the company. This also applies vice versa, if the lower the transformational leadership style, the lower the innovative behavior.Keywords: transformational leadership style, innovative behavior, employees
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA PEGAWAI . Nadia; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46795

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan work engagement pada pegawai. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan 38 pegawai. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala gaya kepemimpinan transformasional dan skala work engagement. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan menggunakan bantuan dari program SPSS 26.0 for windows. Hasil analisa data diperoleh bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan work engagement pada pegawai. Hal ini dibuktikan dari taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.989. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan work engagement pada pegawai. Hal ini menunjukkan jika semakin tinggi gaya kepemimpinan transformasional, maka akan semakin tinggi juga work engagement pada instansi tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika semakin rendah gaya kepemimpinan transformasional maka semakin rendah juga work engagement.Kata Kunci: gaya kepemimpinan transformasional, work engagement, pegawaiAbstractThe purpose of this research is to determine the relationship between transformational leadership style with work engagement in employees. The method in this study uses correlational quantitative research methods. The number of samples in this study used a purposive sampling technique using 38 employees. Data collection techniques in this study used a scale consisting of a transformational leadership style scale and a work engagement scale. Then the data obtained were analyzed using the product moment correlation test using the help of SPSS 26.0 software for windows. The results of data analysis showed that there was a relationship between transformational leadership style and work engagement for employees. This was evidenced by the significance level of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient of 0.989. Based on the results of the analysis that has been carried out, it can be concluded that there is a significant and positive relationship between transformational leadership style and work engagement for employees. This also applies vice versa, if the lower transformational leadership style, the lower the work engagement..Keywords: transformational leadership style, work engagement, employees
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN WELDER Gregarius Virgi Pramudhita; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46796

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan keterikatan kerja pada karyawan bagian welder. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karyawan bagian welder berjumlah 30 yang berstatus karyawan tetap. Pada penelitian ini ada 30 karyawan sebagai subjek penelitian.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala efikasi diri dan skala keterikatan kerja. Analisis data penelitian menggunakan teknik pearson product moment melalui bantuan program software SPSS 24 for windows. Hasil analisa data diperoleh bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan keterikatan kerja pada karyawan bagian welder. Hal ini dibuktikan dari taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar r=0.624. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara efikasi diri dengan keterikatan kerja pada karyawan bagian welder. Hal ini menunjukkan jika semakin tinggi efikasi diri, maka akan semakin tinggi juga keterikatan kerja karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika semakin rendah efikasi diri maka semakin rendah juga keterikatan kerja.Kata Kunci: Efikasi diri, Keterikatan kerja, KaryawanAbstractThis study aims to determine the relationship between self-efficacy and work engagement in welder employees. The research method uses a quantitative approach. The subjects used in this study were 30 welder employees who were permanent employees. In this study there were 30 employees as research subjects. Data collection techniques in this study used a scale consisting of a self-efficacy scale and a work engagement scale. Analysis of research data using the Pearson product moment technique through the help of the SPSS 24 software program for windows. The results of data analysis showed that there was a relationship between self-efficacy and work engagement on welder employees. This is evidenced by the significance level of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient of r = 0.624. Based on the results of the analysis, it can be concluded that there is a significant and positive relationship between self-efficacy and work engagement on welder employees. This shows that the higher the self-efficacy, the higher the employee's work engagement with the company. This also applies vice versa, if the lower the self-efficacy, the lower the work engagement.Keywords: Self efficacy, Work engagement, Employee
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA GURU SMK Intan Safinaz; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46797

Abstract

AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological well-being dengan work engagement pada guru SMK X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 65 guru tetap SMK X yang didapat dengan teknik sampling jenuh. Adapun teknik pengambilan data menggunakan skala yang terdiri dari skala psychological well-being dan skala work engagement. Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisa menggunakan teknik analisis korelasi Pearson product moment yang perhitungannya menggunakan program software SPSS 26.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai signifikansi pada kedua variabel sebesar 0,000 (p<0,05), dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,761 (r=0,761). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa psychological well-being dan work engagement pada guru SMK memiliki hubungan yang kuat dan searah. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi psychological well-being maka semakin tinggi work engagement guru. Demikian pula sebaliknya jika psychological well-being rendah, maka work engagement guru juga rendah.Kata Kunci: psychological well-being, work engagement, guruAbstractThis study aims to determine the relationship between psychological well-being and work engagement in SMK X teachers. The method used in this study is a quantitative method with a correlational approach. The subjects in this study were 65 permanent teachers of SMK X obtained by saturated sampling technique. The data collection technique uses a scale consisting of a psychological well-being scale and a work engagement scale. The data that has been collected is then analyzed using the Pearson product moment correlation analysis technique whose calculations are assisted by the SPSS 26.0 for Windows software program. Based on the results of data analysis, the significance value for both variables was 0.000 (p<0.05), and the correlation coefficient was 0.761 (r=0.761). This study shows the results that psychological well-being and work engagement in vocational teachers have a strong and unidirectional relationship. This proves that the higher the psychological well-being, the higher the teacher's work engagement. And vice versa if psychological well-being is low, the work engagement of teachers is also low.Keywords: psychological well-being, work engagement, teachers
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHDUPAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN Adelia Hafni Pratiwi; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46798

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja terhadap karyawan. Metode pada penelitian berikut memakai metode penelitian kuantitatif korelasional. Pengambilan jumlah sampel pada penelitian berikut memakai teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria karyawan yang telah bekerja minimal selama dua tahun dengan jumlah subjek sebanyak 30 karyawan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala keterikatan kerja serta skala kualitas kehidupan kerja. Data yang diperoleh selanjutnya di analisa memakai uji korelasi product moment memakai software SPSS 26.0 windows. Hasil analisa data diperoleh bahwa terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja terhadap karyawan. Hasil tersebut terbukti dari taraf signifikansi sebanyak 0.000 (p < 0.05) dengan skor koefisien korelasi sebanyak 0.962. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja pada karyawan. Hal ini menunjukkan jika semakin tinggi kualitas kehidupan kerja, maka semakin tinggi juga hubungan kerja karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila semakin rendah kualitas kehidupan kerja maka semakin rendah juga keterikatan kerja.Kata Kunci: kualitas kehidupan kerja, keterikatan kerja, karyawanAbstractThe purpose of this research is to determine the relationship between the quality of work life with work engagement with employees. The method in the following research uses correlational quantitative research methods. Sampling in the following study used a purposive sampling technique using the criteria of employees who have worked for at least two years with a total of 30 employees as subjects. The data collection technique in this study used a scale consisting of a work engagement scale and a work life quality scale. The data obtained were then analyzed using the product moment correlation test using SPSS 26.0 windows software. The results of data analysis show that there is a relationship between the quality of work life and work engagement with employees. These results are evident from the significance level of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient score of 0.962. Based on the results of the analysis that has been done, it can be concluded that there is a significant and positive relationship between the quality of work life and employee engagement. This shows that the higher the quality of work life, the higher the working relationship of employees at the company. This also applies vice versa, if the lower the quality of work life, the lower the work engagement.Keywords: quality of work life, work engagement, employees
HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU SMK Gea Gayatri Ayuningtias Kuswara; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 4 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i4.46987

Abstract

AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dengan subjective well-being pada guru SMK X. Metode penelitian yang diaplikasikan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Pada penelitian ini, penentuan sampel menggunakan teknik sampel jenuh yaitu 65 guru SMK. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala self-esteem dan skala subjective well-being. Kemudian untuk proses analisa data dilakukan dengan menjalankan uji korelasi pearson product moment melalui bantuan aplikasi SPSS 26.0 for windows. Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh skor signifikansi sebesar 0,000 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,721 (r=0.721). Hal ini menujukkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan dan bersifat positif antara self-esteem dengan subjective well-being pada guru SMK X. Hal ini dapat diartikan dengan apabila semakin tinggi self-esteem, maka subjective well-being yang dimiliki oleh guru SMK X akan semakin tinggi pula. Hal tersebut berlaku untuk sebaliknya, dimana jika semakin rendah self-esteem maka semakin rendah juga subjective well-being.Kata Kunci: self-esteem, subjective well-being, guruAbstractThis study aims to determine the relationship between self-esteem and subjective well-being in SMK X teachers. The research method applied in this study is a quantitative method with a correlational approach. In this study, the determination of the sample used the saturated sample technique, namely 65 SMK teachers. The data collection technique in this study used a scale consisting of a self-esteem scale and a subjective well-being scale. Then the data analysis process is carried out by running the Pearson product moment correlation test through the help of the SPSS 26.0 application for windows. Based on the results of data analysis, obtained a significance score of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient value of 0.721 (r = 0.721). This shows that there is a significant and positive relationship between self-esteem and subjective well-being in SMK X teachers. This can be interpreted as the higher the self-esteem, the higher the subjective well-being of SMK X teachers. high too. This applies to the opposite, where the lower the self-esteem, the lower the subjective well-being.Keywords: self-esteem, subjective well-being, teachers
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELLBEING PADA GURU Gery Desrama Briankusuma; Umi Anugerah Izzati
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 6 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi.
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i6.47001

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan psychological well-beingpada guru. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Pengambilan jumlahsampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh dengan menggunakan 44 guru. Teknik pengumpulan datadalam penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala kualitas kehidupan kerja dan skala psychological wellbeing.Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan menggunakansoftware SPSS 25.0 for windows. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan antara kualitaskehidupan kerja dengan psychological well-being pada guru. Hasil ini dibuktikan dari taraf signifikansi sebesar 0.000(p<0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,813. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapathubungan yang signifikan dan positif antara kualitas kehidupan kerja dengan psychological well-being pada guru. Hal inimenunjukkan jika semakin tinggi kualitas kehidupan kerja, maka akan semakin tinggi juga psychological well-being padasekolah tersebut. Begitupun sebaliknya, jika semakin rendah kualitas kehidupan kerja makan semakin rendah jugapsychological well-being.Kata Kunci: kualitas kehidupan kerja, psychological well-being, guruAbstractThis study aims to determine the relationship between the quality of work life with psychological well-being of teachers.The method in this study uses correlational quantitative research methods. Taking the number of samples in this studyusing a saturated sample technique using 44 teachers. The data collection technique in this study used a scale consistingof a quality of work life scale and a scale of psychological well-being. The research data obtained were analyzed using theproduct moment correlation test using SPSS 25.0 software for windows. The results of the analysis of the data obtainedshow that there is a relationship between the quality of work life and the psychological well-being of teachers. This resultis evidenced by the significance level of 0.000 (p <0.05) with a correlation coefficient of 0.813. Based on these results, itcan be concluded that there is a significant and positive relationship between the quality of work life and the psychologicalwell-being of teachers. This shows that the higher the quality of work life, the higher the psychological well-being at theschool. On the other hand, the lower the quality of work life, the lower the psychological well-being.Keyword: quality of work life, psychological well-being, teachers
Co-Authors . Hoirunnisak . Nadia Achmad Ali Asfahan Adelia Hafni Pratiwi Ahmad Aldy Hisbullah Alifia Fitranti Alma Abidah Sakaluri Amirafatin Salsabila Amrozi Khamidi Ardabita Irkanasetia Aulia Mufida Azalia Putri Salsabilah Bachtiar S Bachri Bachtiar Sjaiful Bachri Bachtiar Syaiful Bachri Brilliant Dennisloriza Gray Setyayu Putri Christina Prisillia Parlin Christopher Robert Muljo Cyntia Salma Hamida Damajanti Kusuma Dewi Debby Aulia Herliana Dema Amalia Fitria Siswanto Desi Nurwidawati Dewi Ningtias Munjasari Diana Rahmasari Dinar Ester Marturia Oktaviana Simanjuntak Dinda Cahya Novianti Eko Darminto Fausal Pratama Faziadatun Nikmah Fernanda Alvianita Astika Putri Gea Gayatri Ayuningtias Kuswara Gery Desrama Briankusuma Gregarius Virgi Pramudhita HIMAWAN WISMANADI Husnul Hotimah Iis Hidayati Intan Safinaz Ismet Basuki Itaul Hasanah Ivan Ahmad Jelita Citrawati Jihan Khalidan Rahama Laura Novinta Prasojo Laura Novita Prasojo Lilik Iswatun Khasanah Masayuki Nugroho Maura Magnalia Madyaratri Mayang Salsabila Meita Santi Budiani Meita Santi Budiani Miftakhul Jannah Mudy Endahwati Ni Wayan Sukmawati Puspita Dewi Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi Nita Puspitasari Nunuk Hariyati Nurchayati Nurchayati Nurul Khoiriyah Olievia Prabandini M Olievia Prabandini Mulyana OLIEVIA PRABANDINI MULYANA Ratih Ayu Dwi Arindawanti Restu Amalia Rohmawati Risti Dwi Pramesti Shara Agrevina Gomes Silviatus Sholikha Sri Setyowati Thalita Imania Tiurmaida WAHYU SUKARTININGSIH Yunia Dwie Nurchayanie Yuri Lolita Yusrina Dwi Hariyanti ‪Bachtiar Sjaiful Bachri