Karman Lanani
Dosen FKIP, Universitas Khairun Ternate

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada siswa sekolah menengah pertama Jami, La; Suharna, Hery; Bakar, Marwia Tamrin; Lanani, Karman; Samura, Asri Ode
Journal of Didactic Mathematics Vol 5, No 2 (2024): August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jdm.v5i2.2282

Abstract

This research examines the influence and improvement of students' mathematical communication skills using problem-based learning. The research design used a quasi-experimental quasi-experimental nonequivalent control-group design, a sample of 45 students. The instruments used are test questions in the form of essays. Data was obtained based on written test results, namely pretest and posttest data. The analysis uses parametric t-test statistics. The results show that problem-based learning can influence mathematical communication skills in the low category. The effect of problem-based learning is minimal. Problem-based learning can improve students' mathematical communication skills in the low category.
Menurunkan Kecemasan Dan Prilaku Menolak Bantuan Pada Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Suatu Pendekatan Cooperatif Learning Lanani, Karman
Pasundan Journal of Mathematics Education Vol. 2 No. 2 (2012): Pasundan Journal of Mathematics Education
Publisher : Program Magister Pendidikan Matematika, Pascasarjana, Universitas Pasundan in collaboration with Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) and Indonesian Mathematics Educators' Society (IMES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pjme.v2i2.2475

Abstract

Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan, dicirikan dengan kegelisahan, ketidakenakan, kekwatiran, ketakutan yang tidak mendasar tentang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika menghadapi pembelajaran matematika. Dengan ciri matematika sebagai penalaran deduktif, dimana kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep dalam matematika bersifat konsisten, akibatnya pelajaran matematika masih dianggap sulit bagi banyak siswa. Terdapat empat faktor penyebab kecemasan siswa terhadap matematika, yaitu: (1) sebagai cabang ilmu yang spesifik, obyeknya fakta, konsep, operasi dan prinsip yang berperan dalam membentuk proses berpikir matematis dibutuhkan kompetensi untuk mempelajarinya, (2) persepsi dimasyarakat bahwa matematika itu sulit telah mengkoptasi pikiran sebagian anak, (3). Pembelajaran matematika yang “kering”, monoton dan guru yang cenderung represif, dan (4) tuntutan mendapat nilai baik dari orang tua dan guru. Pembelajaran kooperatif sebagai pendekatan yang dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerjasama selama proses pembelajaran, saling menghargai pendapat, membetulkan kesalahan dan memecahkan solusi secara bersama. Kolaborasi sedemikian akan menambah pengetahuan dan keterampilan siswa memecahkan masalah dalam matematika. Sehingga tulisan ini menguraikan pembelajaran kooperatif sebagai pendekatan alternatif menurunkan kecemasan dan prilaku menghindari bantuan siswa dalam pembelajaran matematika.
Menurunkan Kecemasan Dan Prilaku Menolak Bantuan Pada Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Suatu Pendekatan Cooperatif Learning Lanani, Karman
Pasundan Journal of Mathematics Education Vol. 4 No. 1 (2014): Pasundan Journal of Mathematics Education
Publisher : Program Magister Pendidikan Matematika, Pascasarjana, Universitas Pasundan in collaboration with Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) and Indonesian Mathematics Educators' Society (IMES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pjme.v4i1.2496

Abstract

Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan, dicirikan dengan kegelisahan, ketidakenakan, kekhawatiran, ketakutan yang tidak mendasar tentang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika menghadapi pembelajaran matematika. Terdapat empat faktor penyebab kecemasan siswa terhadap matematika, yaitu: (1) sebagai cabang ilmu yang spesifik, obyeknya fakta, konsep, operasi dan prinsip yang berperan dalam membentuk proses berpikir matematis dibutuhkan kompetensi untuk mempelajarinya, (2) persepsi dimasyarakat bahwa matematika itu sulit telah mengkoptasi pikiran sebagian anak, (3). Pembelajaran matematika yang “kering”, monoton dan guru yang cenderung represif, dan (4) tuntutan mendapat nilai baik dari orang tua dan guru. Pembelajaran kooperatif sebagai pendekatan yang dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerjasama selama proses pembelajaran, saling menghargai pendapat, membetulkan kesalahan dan memecahkan solusi secara bersama. Kolaborasi sedemikian akan menambah pengetahuan dan keterampilan siswa memecahkan masalah dalam matematika.
Proportional Thinking Characteristics of Students In Solving Direct Proportion Problems in Junior High School Lanani, Karman; Nur, Isman Muhammad; Sari, Diah Prawitha
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 9 No 1 (2024): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tadris.v9i1.18386

Abstract

One of the most common obstacles students face when solving proportion problems is their tendency to use the addition concept rather than the multiplication concept. This study aims to analyze and characterize the proportional thinking characteristics of students who solve direct proportion problems. The research employs a qualitative, exploratory-descriptive methodology. The subjects were three eighth-grade students. Data was collected in two stages using supplementary instruments, including direct proportion questions and interviews. In the initial stage, students answered questions orally while researchers observed their activities and took notes, which were confirmed during interviews. In the second stage, task-based interviews were used to investigate the students' proportional thinking processes. Data analysis involved examining the students' work and interview transcripts, which were then coded to identify noteworthy findings. The study identified three characteristics of proportional thinking: (1) additive different thinking; (2) multiplication continuation thinking; and (3) multiplication proximity thinking. The foundation for solving direct proportion problems lies in students' understanding of the relationship between two quantities in a ratio. Teachers should prioritize the explicit disclosure of students' cognitive processes related to the subject matter. Additional studies are recommended to further investigate students' cognitive processes.