Claim Missing Document
Check
Articles

KRITERIA YANG DICARI PERUSAHAAN: ANALISIS KONTEN IKLAN KETENAGAKERJAAN HUBUNGAN MASYARAKAT PADA SITUS INDEED Kimberly Batsheva Lasut; Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : STIE Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v12i1.417

Abstract

Pada penelitian ini mengeksplorasi bagaimana suatu perusahaan baik itu internasional maupun nasional memberikan tawaran lowongan pekerjaan melalui sistem e-recruitment yakni situs Indeed. Penelitian ini ingin melihat dan memahami bagaimana kriteria yang dicari pada deskripsi iklan ketenagakerjaan khususnya hubungan masyarakat yang dimana dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, keterampilan dan kemampuan seorang pelamar kerja di Indonesia. Analisis konten terhadap 35 iklan ketenagakerjaan ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yakni menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji statistik Chi-square untuk melihat adanya perbedaan yang signifikan pada setiap kategori serta melihat kriteria apa yang paling banyak dibutuhkan dalam iklan ketenagakerjaan hubungan masyarakat oleh suatu perusahaan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan gelar sarjana, keterampilan menulis dan tak tik komunikasi menjadi indikator yang paling banyak dicari dari setiap kategori oleh suatu perusahaan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kategori gelar antara perusahaan nasional maupun internasional dengan nilai signifikansi 0.027 0.05. Sedangkan, pada kategori keterampilan teknis memiliki nilai signifikansi 1.000 0.05 dan keterampilan lunak 0.700 0.05. Artinya, tidak terdapat perbedaan antara kedua jenis perusahaan pada kategori keterampilan teknis dan keterampilan lunak. Maka dari itu, spesifikasi dari deskripsi lowongan pekerjaan hubungan masyarakat yang ditawarkan oleh perusahaan harus jelas dan mencantumkan apa yang menjadi prioritas utama agar pelamar dapat menyesuaikan diri.This research explores how a company, both international and national, offers job vacancies through the e-recruitment system, namely the Indeed site. This research wants to see and understand how the criteria sought in the description of employment advertisements, especially public relations, are seen based on the level of education, skills and abilities of a job applicant in Indonesia. The content analysis of these 35 employment advertisements uses a quantitative descriptive analysis method using frequency distribution and Chi-square statistic test to see significant differences in each category and to see what criteria are most needed in public relations employment advertisements by a company. The findings of this research indicate that a bachelor's degree, writing skills and communication tactics are the most sought-after indicators of each category by a company. Besides that, the result of the research also shows that there was a difference on degree category between national and international company with significant score 0.027 0.05. Meanwhile, on hard skills category got a significant score 1.000 0.05 and soft skills 0.700 0.05. It means that there was no difference between both of the companies on hard skill and soft skill categories. Therefore, the specifications of the description of public relations job vacancies offered by the company must be clear and what are the main priorities so that applicants can adjust.
PENGARUH WORK-FAMILY CULTURE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT PEGAWAI YANG BEKERJA DARI RUMAH Ratih Anbarini; Henny Sri Mulyani Rohayati; Kunto Adi Wibowo
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : STIE Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v12i1.490

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan, salah satunya bekerja dari rumah (work from home/WFH). WFH bagi pekerja di Indonesia masih menjadi sesuatu yang asing, sehingga sulit menempatkan urusan pekerjaan dan keluarga sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh bekerja dari rumah dengan work-family conflict dan akan melihat pula bagaimana work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict dengan menggunakan metode kuantitatif melalui survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerja dari rumah menyebabkan work-family conflict, serta work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict. Karena adanya pengaruh inilah, maka organisasi disarankan menerapkan work-family culture yang mendukung pekerjaan pegawainya, sehingga tingkat work-family conflict tidak menjadi lebih tinggi.    The Covid-19 pandemic in Indonesia has forced the government to implement many policies, one of which is working from home (WFH). Working from home is still an uncommon concept in Indonesia, so it is difficult for workers to place between work and family matters. This study discusses the effect of working from home with work-family conflict and will also see how work-family culture affects work-family conflict using quantitative methods through surveys. The results show that working from home causes work-family conflict, and work-family culture affects work-family conflict. Because of this influence, it is recommended that organizations implement a work-family culture that supports their employees’ work so that work-family conflicts do not become higher.
Pengaruh Literasi Media Digital Terhadap Identifikasi Informasi Palsu Tentang Vaksin Covid-19 Galuh Aulia Ramadhanti; Henny Sri Mulyani; Kunto Adi Wibowo; Dadang Rahmat Hidayat; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/interaksi.v6i2.8690

Abstract

Literasi media digital merupakan kemampuan individu dalam menganalisis informasi yang berada di media digital. Kemampuan literasi media ini sangat penting bagi manusia khususnya mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi informasi palsu yang mengecohkan, khususnya informasi tentang dunia kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui pengaruh literasi media digital terhadap identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut, serta dimensi apa yang sangat berpengaruh kuat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh literasi media digital terhadap identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19 pada mahasiswa magister Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Besar pengaruh literasi media digital terhdapa identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19 sebesar 16,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa literasi digital masih cukup kurang. Pengaruh besar literasi media digital didapat dari dimensi critical consuming dengan hasil rata-rata 3,92 yang dalam kategori sangat tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi media digital yang berpengaruh sangat besar adalah kemampuan dari dimensi critical consuming dengan menganalisis dan mengkritisi informasi yang didapat dari media digital.Kata Kunci: Media, literasi media digital, identifikasi informasi palsu.
PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PEGAWAI DINAS SEJARAH ANGKATAN DARAT Maharani Dewanti Setiaputri; Engkus Kuswarno; Kunto Adi Wibowo; Henny Sri Mulyani
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2022.15.2.1402

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah iklim komunikasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, dan juga pengaruh terhadap produktivitas pegawai secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan online survey berupa Google Form, yang disebarkan kepada pegawai yang bekerja dibawah Dinas Sejarah Angkatan Darat. Data yang didapatkan akan dianalisa dengan menggunakan salah satu software yaitu SMART PLS 3. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (HI) Iklim Komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (H2) Iklim Komunikasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas (H3) Budaya Organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, H (4) Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas, (H5) Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap Partisipasi Online Budaya Pengenyahan (Cancel Culture) Di Indonesia Jasmin Jannatania; S. Kunto Adi Wibowo; Henny Sri Mulyani Rohayati; Dadang Rahmat Hidayat; Sri Seti Indriani
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jm.v5i2.7690

Abstract

Budaya pengenyahan (cancel culture) merupakan istilah baru di media sosial terutama Twitter, yang memiliki definisi mengenyahkan atau memojokkan individu tertentu di media sosial, yang dilakukan secara bersama-sama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap tingkat partisipasi online dalam budaya pengenyahahan pada penggunanya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik nonprobabilitas kuota sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner online berjumlah 36 pertanyaan dan didapatkan responden sebanyak 221 orang. Penelitian ini menggunakan dua variabel eksogen; orientasi budaya pengenyahan dan penggunaan media sosial untuk menentukan pengaruh pada variabel endogen; partisipasi online budaya pengenyahan di media sosial Twitter. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa orientasi budaya pengenyahan bagi pengguna berpengaruh terhadap partisipasi online budaya pengenyahan di media sosial Twitter, juga penggunaan media sosial Twitter yang berpengaruh terhadap partisipasi online pengguna dalam budaya pengenyahan di media sosial Twitter.Kata kunci :  media sosial, twitter, partisipasi online, budaya pengenyahan 
ANALISIS KONTEN VISUAL: STIGMA OBESITAS DALAM PORTAL BERITA ONLINE LOKAL INDONESIA Najma Najma; S. Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mc.v7i2.13602

Abstract

Negative stigmatization of obese people is often found in everyday life. This is reinforced by the role of the media, especially news, which internalizes and builds public perception. This study was conducted to determine how obese people are depicted in the visual content of 5 local online news portals in Indonesia, how to compare the depiction of obese and non-obese people, and to examine whether there is still an element of obesity stigmatization in the visual content of local online news in Indonesia. The study was conducted by collecting photo samples from 5 local online news portals in Indonesia for 6 months, starting from October 2021 to March 2022 that met the criteria (n = 180) and determining the number of samples using the monkey survey website (n = 123). Furthermore, the photos will be encoded by the coders which are then analyzed using descriptive and inferential tests with non-parametric statistical calculations chi-square Independence Test using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) software. The results show that 37.5% of Indonesian local online news visual content is still stigmatized. Obese people were 53.65% more likely to be described as male and 94.4% more likely to be described as young. When compared with non-obese depictions, obese people tended to be disproportionately more likely to be depicted (80%), undressed or bare stomach (79%), and sedentary behaviors (65%), such as watching TV, sleeping, eating, and others activities with minimal mobilization.Keywords:  Obesity Stigma, Online News Portal, Visual Content.
TWITTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMERINTAH INDONESIA SAAT KRISIS (Studi Gelombang Covid-19 Varian Delta dan Omicron) Rifki Nur Priyansyah; Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 26 No 1 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/jskm.2022.4788

Abstract

Juli 2021, gelombang Delta  menerpa Indonesia  menjadikan negara dengan kasus harian COVID-19 terbanyak di dunia. Angka tersebut  terlampaui pada Februari 2022 dengan kasus harian 55.000 orang. Cuitan Twitter presiden dan  gubernur (Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) selama dua gelombang COVID-19  dikaji dengan menerapkan metode analisis isi untuk melihat perbedaan sifat cuitan antar satu akun dan antara gelombang Delta dengan Omicron. Cuitan diklasifikasikan berdasarkan gaya (request, first-person & second-person), strategi (information, bonding, & action), suasana (optimis, pesimis, netral, & nihil), dan tema (COVID-19, ekologi, ekonomi, politik pemerintahan, sosial budaya, sains). Dari 760 cuitan, 27 di antaranya dianalisis karena tidak memenuhi standar kalimat yang layak. Uji Chi-Square menunjukkan,  Jokowi didominasi oleh pesan first-person, Ganjar didominasi  pesan second-person, Anies didominasi  pesan bonding, dan Khofifah didominasi pesan COVID-19 dibandingkan bukan COVID-19. Dari sisi jenis gelombang, membuktikan bahwa pesan request, first-person, aksi, dan COVID-19 berkurang secara signifikan saat gelombang Omicron dibandingkan gelombang Delta. Penggunaan cuitan optimis cenderung konsisten, baik di antara akun maupun gelombang. Potensi Twitter dalam penggunaan pesan bonding dan aksi sudah digunakan oleh kelima pemimpin. Perbedaan konsentrasi pesan COVID-19 dan aksi tetap perlu dilakukan dengan pertimbangan ahli terkait, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan fisik dan mental masyarakat.
Content Analysis: Relationships and Sexual Behavior in Euphoria Series Season One Pudyaning Putri Noor Qolbi; S. Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 9 No. 2 (2022): Communicare: Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101009220224

Abstract

Teenage life is not far from romance and identity formation. Programs on television have an essential role in shaping the lives of these teenagers. Teenagers use media such as television to form perceptions and images of how relationships are. Not only relationships, but the programs on television also show a lot of sexual content, which is a source of sexual information for said teenagers. Because of these television programs, teenagers expect their lives to be like what is shown on television, as explained in cultivation theory. This study analyzes how Euphoria season one creates expectations through its depiction of relationships and sexual behaviors. All Euphoria season one episodes were gathered to analyze the frequency of relationships and sexual behaviors portrayed to an adolescent audience. This research explores the types of relationships, ages, genders, and sexual behaviors shown and implied using a frequency distribution table and cross-tabulation. The results show all episodes consisted of sexual behavior, suggesting that a television program significantly impacts on a teenager’s sexual socialization.
REALITAS POLITIK INDONESIA DALAM "KACAMATA" PENGGUNA TWITTER Kunto Adi Wibowo; Ira Mirawati
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.648 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6027

Abstract

Twitter sebagai media baru mulai menunjukkan keperkasaannya di bidang politik. Bukti nyata peran besar twitter dalam dunia politik adalah gejolak politik dan sosial di kawasan Timur Tengah yang melanda seluruh negara Arab. Rakyat terpanggil dan tersatukan haluan serta geraknya melalui jejaring sosial digital untuk menentukan jalannya masa depan negara mereka. Penting untuk diketahui pengaruh pandangan tentang politik padapengguna twitter di Indonesia, sebagai Negara dengan pengguna twitter terbanyak. Dengan metode survei yang berpedoman pada teori kultivasi, penelitian ini mencari tahu bagaimana pandangan politik di Indonesia pada pengguna berat dan pengguna ringan.Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada pengguna berat dan pengguna ringan dalam memandang politik di Indonesia. Metode survey online dilakukan terhadap tiga puluh enam responden. Mereka ragu akan masa depan Indonesia yang lebih baik, dan tidak percaya bahwa kasus korupsi akan dapat diselesaikan, bahkan pengguna ringan ternyata lebih negatif dalam memandang realitas politik Indonesia. Kondisi ini tidak terlepas dari fakta bahwa twitter bukan sumber utama berita politik mereka. Sumber informasi utama mereka tetap media konvensional, terutama televisi.
Mobilizing the Digital Opinion Movement #OraSudiSumbangIKN on Twitter Ratih Anbarini; S. Kunto Adi Wibowo; Nuryah Asri Sjarifah; Aceng Abdullah
Jurnal Komunikasi Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v15i1.19187

Abstract

This study examines the role of #OraSudiSumbangIKN in shaping digital opinion support mobilization movements, measuring the effectiveness of digital networks, actors, and opinions on social media. The hashtag #OraSudiSumbangIKN emerged after the government's plan to form a crowdfunding scheme from the community to construct the National Capital City (Ibu Kota Negara/IKN) Nusantara. Using social media network (SMNA) analysis and Digital Opinion Movement theory, this study examines how these hashtags mobilize the digital opinion support of social media users. The study included 10,000 tweets on Twitter that were taken and analyzed using the Netlytic and Gephi web. The study found that conversations on #OraSudiSumbangIKN hashtags were not dominated by dominant actors. This finding confirms that the hashtag meets the Digital Movement of Opinion (DMO) characteristics, which are spontaneous and not organized by social media users. This hashtag also has other DMO characteristics, which are short-lived, and comments are homogeneous. In addition, the high number of tweets on hashtags can also be explained because they have a strong narrative and emotional side. This research has implications for the selection of interesting narratives and hashtags that need to be considered by social media activists or individuals to be able to create opinion mobilization on social media. In addition, the findings can be an illustration for the government and academics or experts in the field of public policy in determining the next policy so as not to provoke negative public opinion.