Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGEMBANGAN KETRAMPILAN MENULIS BAGI REMAJA-PEMUDA MASJID DI WILAYAH JATINOM KABUPATEN KLATEN Lestari, Prembayun Miji; Kurnia, Ermi Dyah; Fatehah, Nur
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketrampilan menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasadisamping menyimak, berbicara, dan membaca. Ketrampilan menulis tidaklahmudah untuk dilakukan. Ketrampilan menulis bisa diperoleh melalui prosesbelajar dan pembiasaan. Semakin sering berlatih dan membiasakan menulis,maka akan semakin baik dan terampil. Aktivitas menulis jika tidak dibiasakanakan sulit untuk dilakukan. Aktivitas menulis dapat dilakukan untuk mengisiwaktu luang. Dari ketrampilan menulis, orang dapat memperoleh penghasilan jikatulisannya dimuat. Artinya, hasil tulisan dapat jual untuk menambah penghasilan.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan jurnalistik denganmemadukan pemberian teori-teori kepenulisan dan praktik menulis.
REGISTER PENGAMEN: STUDI PEMAKAIAN BAHASA KELOMPOK PROFESI DI SURAKARTA Lestari, Prembayun Miji
Lingua Vol 6, No 1 (2010): January 2010
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui register pengamen kelompok profesi di Surakarta danmemaparkan pola interaksi verbal atau karakteristik pemakaian bahasa yang digunakan para pengamendalam kegiatan mengamen dan berkomunikasi sehari-hari. Landasan teori penelitian ini mengacu padasejumlah teori dalam sosiolinguistik, yaitu seputar bahasa dan masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptifkualitatif. Data yang dikumpulkan merupakan data percakapan sehari-hari. Sumber data adalah informandan peristiwa atau aktivitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah criterion-based selectiondan teknik internal sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi di lapangan danwawancara mendalam. Teknik-teknik yang diterapkan dalam observasi langsung adalah teknik sadap, tekniksimak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Wawancara mendalamdilakukan dengan cara wawancara individual, wawancara dengan informan inti, dan wawancara kelompok.Analisis data ini bersifat kontekstual dengan model analisis interaktif yaitu dengan menggunakan langkahlangkahreduksi data, sajian data dan verifikasi. Kesimpulannya bahwa pengamen memiliki bahasa khas /register yang tidak dimiliki masyarakat lain. Pola interaksi verbal (baik komunikasi yang sifatnya internal,eksternal maupun campuran) dapat berwujud bahasa campuran Jawa – Indonesia ragam nonformal.Kata kunci: register, pola interaksi verba, karakteristik pemakaian bahasa.
Konservasi Bahasa Jawa Melalui Pelatihan Ceramah dan Pembuatan YouTube pada Para Guru Milenial di Kabupaten Klaten Lestari, Prembayun Miji; Irawati, Retno Purnama; Marasti, Pinta
Varia Humanika Vol 2 No 2 (2021): Publish
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/vh.v2i2.51393

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengembangkan nilai-nilai agama dan konservasi bahasa Jawa melalui pelatihan ceramah pada para guru milenial di Kabupaten Klaten. Program pengabdian ini dipilih lantaran para guru di Kabupaten Klaten (khususnya di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bangsa yang menjadi sasaran pengabdian) mengalami kesulitan dalam menyampaikan kajian keagamaan berbahasa Jawa. Padahal kebanyakan para guru ini sebagai pendakwah milenial yang berhadapan dengan audiens masyarakat Jawa yang menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi. Selain itu di jaman yang serba digital ini dibutuhkan keterampilan guna menyampaikan kebaikan melalui platform baik berupa video YouTube atau media sosial berbahasa Jawa lain yang disenangi generasi muda. Keterampilan mengenai hal ini sangat dibutuhkan para guru di sekolah tersebut. Tentu ini menjadi kebutuhan utama dalam pengembangan keterampilan ceramah-dakwah digital dan pelestarian bahasa Jawa ke depan. Berdasarkan analisis situasi dan analisis permasalahan mitra, pelatihan ini sangat penting dilakukan. Konservasi Bahasa Jawa melalui Pelatihan Ceramah dan Pembuatan YouTube pada Para Guru Milenial di Kabupaten Klaten ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan: (1) penyampaian materi dan diskusi terkait ceramah menggugah; pada kegiatan ini sekaligus diberikan contoh bagaimana menyampaikan ceramah berbahasa Jawa yang menarik dan terarah; (2) penyampaian materi dan diskusi terkait dakwah digital fenomenal; pada kegiatan ini disampaikan cara membuat konten YouTube; (3) praktik pelatihan ceramah berbahasa Jawa dan membuat konten Youtube; (4) evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan. Hasil kegiatan tidak hanya dilatih berceramah berbahasa Jawa, namun juga menghasilkan konten YouTube serta kegiatan terpublikasi di media massa.
TRANSFORMASI PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL MASYARAKAT JAWA DI ERA INDUSTRI DAN UPAYA KONSERVASI Prembayun Miji Lestari; Retno Purnama Irawati; Mujimin Mujimin
Widyaparwa Vol 50, No 2 (2022)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.133 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v50i2.1163

Abstract

The purpose of this study is to describe the transformation of Javanese traditional household appliances in the industrial era, and to describe the conservation efforts of the Javanese traditional household appliances lexicon which is threatened with extinction due to technological transformation. The research data consists of a lexicon of traditional Javanese household appliances that have undergone a transformation in Javanese society in the regencies of Klaten, Boyolali, and Semarang obtained from interviews, observations, and literature review. The results of the study show that the transformation of traditional household appliances in modern Javanese society cannot be separated from the times and has experienced a language shift from Javanese to a foreign language, especially English. Some traditional Javanese household appliances that have been transformed into modern household appliances are classified based on whether traditional tools are still used by the community today. Conservation efforts that can be done to preserve traditional household appliances in era 5.0 include: documenting the names of traditional Javanese household appliances and distributing them to the wider community through articles; preservation of the physical visual form of the utensil, through pictures, replicas of traditional utensils, displays of traditional household utensils in strategic public places for individuals, communities, or official institutions. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan transformasi peralatan rumah tangga tradisional masyarakat Jawa di era industri, dan memaparkan upaya konservasi leksikon peralatan rumah tangga tradisional masyarakat Jawa yang terancam punah karena transformasi teknologi. Data penelitian terdiri atas leksikon peralatan rumah tangga tradisional Jawa yang mengalami transformasi pada masyarakat Jawa di Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Semarang. Data pelenilitian diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bentuk transformasi peralatan rumah tangga tradisional masyarakat Jawa modern tidak terlepas dari perkembangan zaman dan mengalami pergeseran bahasa dari bahasa Jawa ke bahasa asing utamanya bahasa Inggris. Beberapa alat rumah tangga tradisional Jawa yang bertransformasi menjadi alat rumah tangga modern diklasifikasikan berdasar masih tidaknya perkakas tradisonal dipergunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Upaya konservasi yang bisa dilakukan untuk melestarikan peralatan rumah tangga tradisional di era 5.0 diantaranya: mendokumentasi nama peralatan rumah tangga tradisional Jawa dan menyebarkannya ke masyarakat luas melalui artikel; pelestarian bentuk visual secara fisik dari perkakas tersebut, melalui gambar, replika peralatan tradisional, displai peralatan rumah tangga tradisional di tempat umum yang strategis secara pribadi, komunitas, atau lembaga resmi. 
TRANSFORMASI ALAT PERTANIAN TRADISIONAL KE ALAT PERTANIAN MODERN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA TENGAH Prembayun Miji Lestari; Retno Purnama Irawati; Mujimin Mujimin
Widyaparwa Vol 47, No 1 (2019)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.455 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v47i1.312

Abstract

The ancestors of the Javanese community have knowledge of farming methods on agricultural land and various tra-ditional farming equipment passed down from generation to generation, which is still simple in nature, used by a group of hereditary communities and is part of the technology system they possess according to their cultural con-ception. There are two types of agricultural equipment used, namely traditional and modern farming tools. Traditi-onal farming tools are simple and driven using human labor, while modern agricultural tools are driven by machines. The transformation of traditional agricultural tools to modern agricultural tools needs to be studied more deeply. This article will discuss about the traditional agricultural tools used by the Javanese people, especially Cen-tral Java, along with the transformation of traditional agricultural tools into modern agricultural tools. This article is derived from research that utilizes qualitative descriptive research approach. Data were collected using interview technique, observation, and literature study. Interviews were conducted with informants (rice farmers and owner of agricultural land) who were considered to know and master the problems of traditional farming equipment in Klaten District. The reasons for use of traditional farming tools by farmers are (1) farmers feel that traditional farming tools are more appropriate than modern farming tools, (2) unprocessed areas, (3) able to reach narrow areas, (4) practical and easy to carry as well as used, and (5) low prices and such tools are easy to find. Some traditional farming tools have undergone transformation into modern agricultural tools. These modern agricultural tools are operated by machines, can be grouped into (1) modern soil implements, (2) modern cultivators, and (3) modern harvesters.Nenek moyang masyarakat Jawa memiliki pengetahuan cara bercocok tanam di lahan pertanian dan berbagai macam peralatan pertanian tradisional yang diwariskan secara turun temurun, yang masih sederhana sifatnya, digunakan oleh sekelompok masyarakat secara turun temurun dan merupakan bagian dari sistem teknologi yang mereka miliki menurut konsepsi kebudayaannya. Ada dua jenis alat pertanian yang digunakan, yakni alat pertanian tradisional dan mo-dern. Alat pertanian tradisional bentuknya sederhana dan digerakkan menggunakan tenaga manusia, sedangkan alat pertanian modern digerakkan dengan menggunakan mesin. Transformasi alat pertanian tradisional menuju alat pertanian modern perlu untuk dikaji lebih dalam. Artikel ini akan membahas tentang alat pertanian tradisional yang dimanfaatkan masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, berikut transformasi alat pertanian tradisional menjadi alat pertanian modern. Artikel ini berasal dari penelitian yang memanfaatkan pen-dekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan para informan (para petani padi dan petani ladang) yang dianggap mengetahui dan menguasai masalah alat pertanian tradisional di Kabupaten Klaten. Penggunaan alat pertanian tradisional oleh petani ini dengan alasan (1) petani merasa alat pertanian tra-disional lebih tepat dipergunakan daripada alat pertanian modern, (2) area yang diolah tidak luas, (3) mampu menjangkau area yang sempit, (4) praktis dan mudah dibawa serta digunakan, dan (5) harga murah dan alat tersebut mudah ditemukan. Beberapa alat pertanian tradisional telah mengalami transformasi menjadi alat pertanian modern. Alat pertanian modern ini dioperasikan dengan mesin, da-pat dikelompokkan menjadi (1) alat pengolah tanah modern, (2) alat tanam modern, dan (3) alat pemanen modern. 
BAHASA KHOTBAH JUMAT DI MASIID AGENG KABUPATEN KLATEN: UPAYA KONSERVASI BAHASA JAWA MELALUI PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA Prembayun Miji Lestari
Widyaparwa Vol 42, No 1 (2014)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4058.204 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v42i1.84

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola retorika khotbah Jumat dan karakteristik penggunaan bahasa Jawa yang digunakan dalam khotbah Jumat oleh khatib. Penelitian ini mengambil objek dari wacana lisan khotbah Jumat berbahasa Jawa di Masjid Ageng Jatinom, Kabupaten Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam, yakni dengan teknik simak bebas, libat cakap, dan mencatat. Analisis dilakukan dengan metode padan dan metode distribusional. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola retorika khotbah Jumat dan karakteristik penggunaan bahasa Jawa yang khas, seperti adanya pilihan ragam bahasa, campur kode, strategi komunikasi dalam bentuk persuasi, argumentasi, harapan, dan ajakan atau himbauan. The purpose of this study was to describe patterns of rhetoric Friday sermons and usage characteristics of Java language used in Friday sermon by the preacher. This study took an object of oral discourse Friday sermon at a mosque in Javanese Ageng Jatinom, Klaten. The data collected from the record that employed free listening technique, involving conversation technique, and noting technique. Analysis method used was the equivalent and distributional method. The result showed that there was a pattern of Friday sermon and rhetoric characteristic of Javanese language typical use, such as the presence of language choice variety, mixed code, the communication strategy in persuasion, argumentation, hope, and to persuasion or appeal form.
PELATIHAN DAKWAH DIGITAL BAGI PARA GURU DI KABUPATEN KLATEN Prembayun Miji Lestari; Retno Purnama Irawati; Nur Fateah; Pintha Marasti; Febriana Ika W
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12211

Abstract

Di Indonesia, salah satu yang menjadi perhatian utama adalah meluasnya masalah radikalisme yang dikaitkan dengan seruan atau dakwah agama. Pelatihan dakwah digital di saat sekarang bisa menjadi sarana untuk meminimalisir adanya radikalisme. Melalui pelatihan dakwah digital bagi para guru di Kabupaten Klaten, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih para guru agar mampu menyerukan kebaikan secara digital, utamanya dengan bahasa Jawa. Para guru sasaran pengabdian merasa kesulitan memilih dan menyampaikan materi berbahasa Jawa yang humanis melalui aplikasi digital. Selain itu, para peserta mengharapkan bisa menyampaikan kebaikan lewat platform seperti video YouTube, Instagram, atau platform media sosial lainnya yang populer di kalangan generasi muda di era digital ini. Analisis situasi dan masalah yang dihadapi mitra pengabdian, menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk dilakukan. Pelaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pemberian materi: (1) cara               memilih materi dakwah digital yang menarik; pada kegiatan ini diberikan contoh dakwah digital berbahasa Jawa yang bersumber dari media sosial seperti Youtube; (2) penyampaian materi dakwah digital yang humanis; pada kegiatan ini disampaikan cara membuat konten dakwah digital, (3) praktik pembuatan konten dakwah digital berbahasa Jawa, dan (4) evaluasi kegiatan pengabdian. Pada kegiatan tersebut tidak hanya dilatih untuk menyerukan kebaikan yang anti radikal, namun juga praktik dakwah digital yang humanis melalui media sosial. Kegiatan dilakukan dua kali melalui pertemuan secara langsung. Luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini: 1) artikel dalam jurnal, 2) publikasi di media massa Republika Online, dan 3) hasil kegiatan pengabdian berupa video, flyer atau meme yang dipublikasikan di media sosial Youtube, Instagram, dan WA.
PENGEMBANGAN KETRAMPILAN MENULIS BAGI REMAJA-PEMUDA MASJID DI WILAYAH JATINOM KABUPATEN KLATEN Prembayun Miji Lestari; Ermi Dyah Kurnia; Nur Fatehah
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v15i1.2873

Abstract

Ketrampilan menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasadisamping menyimak, berbicara, dan membaca. Ketrampilan menulis tidaklahmudah untuk dilakukan. Ketrampilan menulis bisa diperoleh melalui prosesbelajar dan pembiasaan. Semakin sering berlatih dan membiasakan menulis,maka akan semakin baik dan terampil. Aktivitas menulis jika tidak dibiasakanakan sulit untuk dilakukan. Aktivitas menulis dapat dilakukan untuk mengisiwaktu luang. Dari ketrampilan menulis, orang dapat memperoleh penghasilan jikatulisannya dimuat. Artinya, hasil tulisan dapat jual untuk menambah penghasilan.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan jurnalistik denganmemadukan pemberian teori-teori kepenulisan dan praktik menulis.
Pengembangan Literasi Digital dan Konservasi Budaya Melalui Pembuatan Video Edukasi "Bocah Dolanan" Lestari, Prembayun Miji; Irawati, Retno Purnama; Mujimin, Mujimin; Tristyesha, Lekas
Varia Humanika Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gencarnya teknologi dan pemakaian gawai atau alat canggih pada anak-anaksekarang, menjadi perhatian luar biasa. Banyak generasi saat ini yang kurang tahu, atau tidakmengenal permainantradisional, karena merebaknya teknologi digital. Termasukanak-anak pada masyarakat Jawa utamanya pada sasaranpengabdian. Model bermain anak mengalami perubahan, dari bentuk tradisional ke flatform digital. Berangkat dari kondisi tersebut, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengembangkan literasi digital dan mengkonservasi budaya lokal melalui pembuatan video edukasi “bocah dolanan”. Program pengabdian ini dipilih lantaran anak-anak sekolah di Kabupaten Klaten yang dijadikan sasaran pengabdian jarang memainkan dan banyak yang tidak tahu adanya dolanan tradisional Jawa.Tentu hal ini menjadi masalah yang perlu dicarikan solusi agar anak-anak mengenal dolanan tradisional Jawa dengan video edukasi. Melalui video edukasi dolanan ini setidaknya menjadi salah satu upaya agar dolanan tradisional diminati generasi masa kini. Program pengembangan literasi digital melalui pembuatan video ini bisa membantu anak-anak utamanya di sekolah dasar terkait untuk lebih mengenal budayanya. Kegiatan tersebut bisa juga menjadi sarana dalam melestarikan budaya Jawa. Pengembangan Literasi Digital dan Konservasi Budaya Melalui Pembuatan Video Edukasi "Bocah Dolanan" ini berfokus di Sekolah Dasar IslamTerpadu (SDIT) Permata Bangsadi Kabupaten Klaten, di dalamnya terdapat kegiatan: (1) penyampaian materi mengenai berbagai macam dolanan tradisional Jawa; (2) praktik pengembangan literasi digital melalui pembuatan video edukasi “bocah dolanan” bersama para guru, tendik, dansiswa. Pada kegiatan tersebut guru dan murid diedukasi kemudian mempraktikkan dengan memainkan berbagai dolanan tradisional Jawa secara bersama. Proses praktik tersebut dibuat video edukasi yang kemudian disebarluaskan melalui media sosial Youtube dan TikTok agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Analisis Wacana Kritis Lagu “Wong Sepele” Ndarboy Genk: Dinamika Sosial Masyarakat Jawa Sari, Maul Ratna; Lestari, Prembayun Miji
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1592

Abstract

Lagu “Wong Sepele” merupakan salah satu karya musik pop Jawa yang dipopulerkan oleh Ndarboy Genk menggambarkan tema pengabaian sosial dan bagaimana seseorang yang dipandang rendah. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Bertujuan: pertama, menganalisis struktur makro, mikro, dan superstruktur; kedua, menganalisis kognisi sosial serta konteks sosial yang terdapat pada lagu. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, terdapat unsur-unsur struktur wacana saling berkaitan dalam membongkar unsur kekuasaan pada lirik lagu. Ditemukan struktur makro mengangkat tema pengabaian sosial, superstruktur terdapat elemen-elemen dalam membentuk pemahaman lagu. Struktur mikro terdapat aspek-aspek linguistik yang memberikan wawasan bahasa dalam menyampaikan kritik sosial dan membangun makna lagu. Kognisi sosial ditemukan bahwa lagu ini merupakan kisah perjalanan pengarang mengandung ketidakadilan dan skema sosial, dengan pengulangan frasa “Wong Sepele” menekankan tema tersebut. Konteks sosial terdapat elemen kekuasaan  yang menggambarkan marginalisasi dan ketidaksetaraan setiap individu, menjadikan daya tarik bagi pendengar lagu terutama penikmat lagu Jawa yang menjadikan lagu relevan pada kisah perjalananya.