Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Lexical semantic study of the Bubakan Manten Tradition in Mojodelik Village, Bojonegoro, East Java, Indonesia Lestariningsih, Depi; Lestari, Prembayun Miji
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 20 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v20i2.11119

Abstract

This research aims to analyze the lexicon contained in the bubakan manten traditional procession in Mojodelik village on AM Production's YouTube account and analyze the lexical and cultural meaning contained in the bubakan manten traditional procession in Mojodelik village on AM Production's YouTube account. This research uses a qualitative descriptive method with a lexical semantic approach. The data in this research is in the form of a lexicon contained in the bubakan manten tradition, which contains lexical and cultural meanings.  The primary data source in this research is the video of the bubakan manten tradition in Mojodelik Village, which is available on the AM Production Purwosari YouTube account, entitled Live Streaming Season 2 Langen Tayub Mustiko Laras Mojodelik Gayam, as well as interviews with the resource person who served as the leader in the implementation of bubakan manten, namely Mr. Jimin and Mr. Pandholi. Data collection techniques in this research used note-taking and interview techniques. Data analysis techniques used include sorting data for analysis, classifying lexicon forms, explaining the lexical and cultural meaning of the lexicon, and conclusion. The results of the research are a lexicon of places, equipment, food, and plants. The lexical meaning of the bubakan tradition is to open the way for marriage, while the cultural meaning contained in the bubakan tradition is to ask for safety and to be kept away from bad things.
Peribahasa Jawa Dialek Tegal Rosady, Izma Ainur; Lestari, Prembayun Miji
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v5i2.4463

Abstract

Peribahasa Jawa merupakan sekelompok kata atau kalimat yang mengkiaskan suatu maksud tertentu dalam susunannya. Kegunaan dari peribahasa Jawa mengandung nilai luhur berisi nasihat, prinsip hidup, atau tingkah laku dan juga terdapat petuah-petuah, penggambaran hidup yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Penggunaan peribahasa Jawa khususnya pada masyarakat Tegal biasanya muncul ketika menemukan seseorang yang berperilaku melanggar norma-norma kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, makna peribahasa dialek Tegal dengan kajian semantik yang berlokasi di Kecamatan Lebaksiu. Penelitian yang mengandung peribahasa Jawa ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh bersumber dari tuturan-tuturan masyarakat yang diteliti. Metode untuk memperoleh data melalui observasi lapangan dan melakukan wawancara pada narasumber. Setelah memperoleh data, kemudian analisis data dengan mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, mengolah data, dan mendeskripsikan hasil analisis data. Penelitian ini menghasilkan empat jenis peribahasa Jawa, yaitu paribasan, bebasan, saloka, pepindhan. Dari semua data yang diperoleh pada peribahasa Jawa dialek Tegal makna yang ditemukan yaitu makna kias.
MOTIF BATIK AMBARAWA (KAJIAN SEMIOTIKA): Bentuk dan Makna pada Motif Batik Ambarawa dalam kajian Semiotika Ar-Rasyid, Muhammad Harun Sayyid; Lestari, Prembayun Miji
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 6 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v6i1.5046

Abstract

Batik Ambarawa merupakan wujud budaya di Kabupaten Semarang yang telah dikaji dan diproduksi oleh Komunitas Batik Ambarawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna yang ada pada motif batik Ambarawa menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika pada teori yang dikembangkan oleh Ferdinand De Saussure. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan urutan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif batik Ambarawa diantaranya Tambal Kanoman yang terbentuk dari beberapa motif batik klasik yang memiliki makna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak dalam kehidupan. Motif Ceplok yang terbentuk dari penggambaran bunga teratai yang memiliki makna kepercayaan kepada tuhan dan keseimbangan hidup. Motif Lokcan yang terbentuk dari gambaran burung Hong atau Phoenix yang memiliki makna berpegang teguh dengan prinsip kebaikan. Motif Semen yang tergambar dengan bentuk binatang dan tumbuhan yang memiliki makna keseimbangan hidup. Motif Baru Klinting yang berbentuk ular naga yang memiliki makna menjadi seorang insan yang berani dalam kebenaran, berbudi pekerti baik serta bertanggung jawab. Motif Wayang yang terbentuk dari tokoh Pandhawa yang bermakna kebaikan dalam kehidupan. Penelitian ini sebagai sarana pemahaman semiotika antara bentuk dan makna pada batik serta sebagai sarana pendidikan dan pelestarian budaya.
Pepujian Berbahasa Jawa-Arab : Kajian Sosiolinguistik Jihan, Aqmal; Prembayun Miji Lestari
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v6i2.5785

Abstract

Javanese-Arabic is closely related to the praise that is often chanted in villages throughout the island of Java. The chanting is inseparable from the very rapid spread of Islam in the archipelago in ancient times. The diversity of society that easily accepts outside society makes Islam and its culture mixed with local culture including language which makes it more varied. This study aims to determine the patterns and characteristics of Javanese-Arabic praise. This study uses a qualitative method with a sociolinguistic approach. The research method used is the listening and speaking method. This research was conducted in Tepus Hamlet, Magelang Regency. The data collection technique used the note and record technique. The data obtained were in the form of notes from documents and recordings of Javanese-Arabic praise. Data analysis used Miles and Huberman data analysis. The results of this study found various patterns in Javanese-Arabic praise, namely the opening and core as well as the structural patterns in the praise. The second result is that the characteristics found in this praise are greeting words such as dhuh Gusti, Tuan, Pangeran, Panjenengan, Dzat and also words that often appear are nyuwun as a context for asking Allah SWT such as dhuh Gusti kula nyuwun sehat manah lan raga. namely Asking for health of soul and body.
Bahasa Jawa dalam Orasi Politik Ganjar Pranowo dalam Kanal Youtube SAHABAT GANJAR Nur Ikhsan; Prembayun Miji Lestari
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 7 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v7i1.6364

Abstract

Language in the political sphere has an important role in building an image and communication with the community, especially the use of regional languages such as Javanese. Studies on language variations used by political figures when giving speeches or campaigning in certain areas are still limited. This research focuses on the use of language variation in terms of speakers and influencing factors in political speeches conducted by Ganjar Pranowo at the grand campaign in Kendal and Yogyakarta. The type of research used is descriptive qualitative by using observation analysis technique, observing and recording data transcripts and analyzed using SBLC (Simak Bebas Libat Cakap) data collection technique. The research data is in the form of phrases, words, and sentences that contain a variety of language variations with data sources in the form of videos uploaded on the YouTube platform under the channel name Sahabat Ganjar. From the results of the analysis that has been done, it can be concluded that there are several types of language variations in terms of speakers in Ganjar Pranowo's communication, among others; in terms of speakers in the form of 18 idiolects, 12 dialects, 3 sociolects and no data found in the classification of chronolect varieties. Factors that influence the use of language variation in terms of speakers include internal factors and external factors with the acquisition of 23 language variations caused by internal factors and 12 external factors.
Bahasa Podcast Pada Akun Youtube Rene Njagong: Kajian Sosiolinguistik Nafilda, Natasya Febby; Lestari, Prembayun Miji
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 9 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v9i1.44607

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi bahasa dan karakteristik podcast Rene nJagong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Data yang digunakan berupa tuturan-tuturan dalam beberapa video podcast Rene nJagong yang berjudul “Dikira Kelinci Putih, Saat Lompat Berubah Jadi Pocong??!”, “Semarang 24 Jam Aman dari Gangster Alias Kreak!! Info Valid dari Om Hery Jabrik Polrestabes Semarang”, dan “Danang The Sadewa Ospek Sekarang Isinya di Sayang-Sayang??”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik interaktif Miles Huberman meliputi reduksi data, penyediaan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan variasi bahasa dari segi penutur meliputi dialek Semarangan, dialek arek-an, dialek Solo-Yogya, kronolek sejumlah 30 kata, dan sosiolek berupa variasi slang 66 kata dan variasi vulgar 18 kata. Karakteristik bahasa podcast mencakup kata makian sebanyak 8 kata, akronim 40 kata, serta gaya bahasa sebanyak 6 unsur. Abstract Rene nJagong features podcast content that primarily uses the Javanese language. This study aims to describe the language variations and characteristics of the Rene nJagong podcast. This research employs a qualitative descriptive method with a sociolinguistic approach. The data used consists of utterances from several Rene nJagong podcast videos, namely "Dikira Kelinci Putih, Saat Lompat Berubah Jadi Pocong??!", "Semarang 24 Jam Aman dari Gangster Alias Kreak!! Info Valid dari Om Hery Jabrik Polrestabes Semarang", and "Danang The Sadewa Ospek Sekarang Isinya di Sayang-Sayang??". The data collection techniques used are free listening and note-taking techniques. The analysis technique used is Miles Huberman's interactive model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of this study found language variations in terms of speakers, including the Semarang dialect, Arek-an dialect, Solo-Yogyakarta dialect, 30 chronolexical words, and sociolects in the form of 66 slang words and 18 vulgar words. The language characteristics of the podcast include 8 swear words, 40 acronyms, and 6 elements of language style.
ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM DRAMA (亲 爱的,热爱的 qīn ài de, rè ài de) GO GO SQUID CINTAKU, YANG HANGAT PADA CHANNEL YOUTUBE HUACE CRONTON TV INDONESIA EPISODE 25-30 Iryani, Nur Hikmah Putri; Marsuki, Ria Riski; Lestari, Prembayun Miji; Rahmawati, Nailur
Wen Chuang:Journal of Foreign Language Studies, Linguistics, Education, Literatures, Cultures, and Sinology Vol 5, No 1 (2025): Vol 5, No 1 (February 2025), WENCHUANG
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/wenchuang.v5i1.72320

Abstract

Dalam kehidupan bersosial, manusia tidak lepas dari komunikasi dan memberikan informasi baik berupa ide ataupun perasaan yang disampaikan penutur kepada laawan tuturannya yang diikuti dengan tindak tutur. Tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang paling banyak ditemui dalam sebuah komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk serta fungsi tindak tutur ekspresif yang ditemukan dalam drama 亲爱的,热爱的 (qīn ài de, rè ài de) Go Go Squid Cintaku, Yang Hangat pada channel YouTube Huace Cronton Tv Indonesia Episode 25-30. Jenis dari penelitian ini ialah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teori tindak tutur ekspresif milik Searle. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari channel YouTube Huace Cronton Tv Indonesia, kemudian teknik pengumpulan data yang dipergunakan ialah teknik dokumentasi, teknik simak dan catat. Teknik yang dipergunakan untuk menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51 data hasil temuan yang termasuk kedalam bentuk tindak tutur ekspresif, yang terdiri dari 12 data terima kasih, 5 data meminta maaf, 3 data selamat, 1 data selamat datang, 10 data memuji, 2 data mengeluh, 2 data mengkritik, serta 3 data menyalahkan. Sedangkan fungsi tindak tutur ekspresif yang merupakan turunan dari fungsi bahasa ditemukan sebanyak 2 data fungsi referensial, 7 data fungsi emotif, 1 data fungsi fatis, 2 data fungsi puitis, serta 1 data fungsi konatif. Kata Kunci: tindak tutur, tindak tutur ekspresif, drama, Go Go Squid.
Struktur dan Karakteristik Filler Togog Mbilung Programa 4 RRI Semarang: Kajian Sosiolinguistik Michelle Alpha Sabda Korintus; Prembayun Miji Lestari; Nur Fateah
KLITIKA Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2025): Klitika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/klitika.v7i1.6661

Abstract

Filler Togog Mbilung adalah pengisi acara berbentuk dialog antara tokoh wayang Jawa, Togog dan Mbilung, yang disiarkan dalam bahasa Jawa di Programa 4 RRI Semarang setiap hari pada siaran berbahasa Jawa. Filler ini bertujuan menyampaikan pesan moral secara persuasif kepada pendengar dan masyarakat melalui komunikasi antar tokohnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan menganalisis struktur filler Togog Mbilung, serta (2) menganalisis karakteristiknya. Pendekatan yang digunakan adalah teori sosiolinguistik dengan metode kualitatif analisis wacana berbasis simak dan catat. Data diperoleh dari audio filler siaran Programa 4 RRI Semarang yang ditranskrip, dicatat, dan dianalisis berdasarkan episode, dengan tambahan referensi dari buku, artikel, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur filler terdiri atas pembuka, isi, dan penutup, dengan bentuk kalimat tidak teratur dan tidak saling berkaitan antar episode. Karakteristik utama yang ditemukan adalah dominasi kalimat sapaan, kalimat persuasif, dan kalimat masalah yang membentuk alur cerita. Filler ini berfungsi untuk membangun kesadaran sosial dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian Sosiolinguistik: Bahasa Jawa dalam Film Pendek “Nyawiji Migunani” karya Paniradya Kaistimewan Kurniawati, Bella Putri; Prembayun Miji Lestari; Nur Fateah
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6051

Abstract

Masyarakat menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Media yang menggunakan bahasa dalam bentuk drama untuk menyampaikan pesan salah satunya adalah film. Film merupakan media masa berbentuk audio visual yang dijadikan sebagai media hiburan. Salah satunya pada film pendek Nyawiji Migunani yang diproduksi oleh akun YouTube Paniradya Kaistimewan. Paniradya Kaistimewan merupakan akun YouTube berisi film berbahasa Jawa. Pada film tersebut bahasa Jawa yang digunakan mengutamakan unggah-ungguh dan juga terdapat variasi bahasa yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa Jawa dan variasi bahasa yang terdapat dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Pendekatan sosiolinguistik digunakan dalam penelitian ini berfokus pada penggunaan bahasa Jawa dan variasi bahasa yang terdapat dalam film Nyawiji Migunani. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa transkrip dialog lisan yang terdapat dalam film. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah akun YouTube bernama Paniradya Kaistimewan dengan film berjudul Nyawiji Migunani. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah simak dan catat dengan melakukan observasi pada film. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles Huberman yang meliputi reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan bahasa Jawa berupa tunggal bahasa yaitu ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu dan krama alus. Serta ditemukan variasi bahasa dalam bentuk sosiolek dan dialek. Pada variasi bahasa bentuk sosiolek terbagi menjadi empat bagian yaitu bentuk akrolek, basilek, vulgar dan slang. Sedangkan pada variasi bahasa dialek ditemukan adanya dialek Yogyakarta dan dialek Mataram.
Bentuk dan Makna dalam Film Pendek “Kabar Anget” karya Paniradya Kaistimewan: Kajian Semantik Aziz, Aniqotul Difla Amalia; Lestari, Prembayun Miji; Widagdo, Sungging
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 6 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i6.4439

Abstract

Nowadays, short films have a more modern story concept, so that the analysis of a film becomes more varied. However, many people are still not familiar with it because most short films are broadcast on Youtube channels, while not all groups always access Youtube social media. In this study, the researcher wants to introduce more widely about Javanese language short films on Youtube. Because films can be used as a medium to convey messages, this study aims to describe the form and meaning of the short film "Kabar Anget" by Paniradya Kaistimewan using semantic studies. This type of research uses qualitative methods in analyzing data and descriptive methods in presenting data and uses a semantic approach in its theory. The source of research data is the transcription of the script for the film "Kabar Anget" by Paniradya Kaistimewan. The data collection technique in this study went through four stages, namely: (1) free listening technique; (2) recording technique; (3) transcription technique; (4) note-taking technique. The data analysis technique used the semiotic method in the transcription of the script. The results of the study show (1) the form of lexical meaning in the dialogue of the film "Kabar Anget" contains 3 antonyms, 2 synonyms, 4 metaphors, and 6 syllogisms, (2) the meaning in the dialogue of the film text "Kabar Anget" is quite varied. Emotive meaning amounts to 4 speech data. Ideational meaning amounts to 3 speech data. Referential meaning amounts to 1 speech data.