Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MODAL SOSIAL PADA USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE DI AERTEMBAGA KOTA BITUNG Louhenapessy, Meify D.; Andaki, Jardie A.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16962

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi modal sosial pada usaha penangkapan ikan dengan Purse seine di Aertembaga Kota Bitung. 2) Menjelaskan aspek modal sosial pada usaha penangkapan ikan dengan Purse seine di Aertembaga Kota Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei.Teknik pengumpulan data terpusat pada teknik wawancara secara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam, akan menggunakan bahasa dan istilah yang berlaku dalam masyarakat dengan pendekatan kekeluargaan, sehingga dapat dipahami konteks dampak modal sosial terhadap keberlanjutan usaha Purse seine. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan : 1) Modal sosial pada responden Purse seine di Aertembaga Kota Bitung yaitu kepercayaan, norma sosial dan interaksi sosial. 2) Modal sosial berperan penting dalam usaha penangkapan ikan dengan purse seine dalam hal akses sumberdaya modal, sumberdaya manusia dan penjualan hasil tangkapan, dalam interaksi sosial mengandalkan kepercayaan yang telah terbangun membentuk norma sosial.Kata kunci : manajemen usaha, pembenihan kerapu tikus, balai benih ikan pantai
EKSISTENSI USAHA PETANI BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DI DESA WARUKAPAS KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Wullur, Farra F.; Longdong, Florence V.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13414

Abstract

Abstract Aquaculture in Indonesia is one of the important components in the fisheries sector, one of the nile tilapia farming. North Sulawesi is generally known as a producer of freshwater farmed fish. The purpose of this study to the location to see the general state of research, the general state of tilapia farming, and to determine the existence of farming nile tilapia fish farmers. This study took place in the village Warukapas North Minahasa regency of North Sulawesi province, starting from September 2012 until January of 2013. Existence is a dynamic process, the cultivation can be said to exist if the activities had been developed in terms of both quality and quantity. The method used has research base descriptive case studies, data collection is the purposive sampling method, the data type used is primary data and secondary data. The method used in this study is a descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive. Size of the pool for maintenance between 1500 m2 to 15,000 m2 Seeds was originally purchased from the Institute of Freshwater Aquaculture Tatelu (BBAT) and Surabaya, now the seeds of its own cultivation. Farmers in the Warukapas village most have their own capital, the initial capital used continuously (sustained) farmers have 1 person workforce. Income earned any tilapia farmers depends how many fish are harvested. Spending just to buy food and basic necessities for daily family life - today. The magnitude of the average profit was 35,604,333. Nile tilapia aquaculture farmers in the Warukapas village which can be said to exist is a farmer who has been farming activities ± 2 years, and still exist in the culture business until now. Keyword: nile tilapia (oreochromis niloticus), existence, farmers, farming Abstrak Perikanan budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting di sektor perikanan, salah satunya budidaya ikan nila. Sulawesi Utara umumnya dikenal sebagai penghasil ikan budidaya air tawar. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk melihat keadaan umum lokasi penelitian, keadaan umum usaha budidaya ikan nila, dan untuk mengetahui eksistensi usaha budidaya ikan nila dari petani ikan. Penelitian ini bertempat di desa Warukapas kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan bulan januari 2013. Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, usaha budidaya dapat dikatakan tetap eksis apabila kegiatan tersebut mengalami perkembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Metode penelitian yang digunakan memiliki dasar penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif, pengambilan data adalah metode purposive sampling, Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Ukuran kolam untuk pemeliharaan antara 1500 m2 sampai 15.000 m2 Benih pada awalnya dibeli dari Balai Budidaya Air Tawar Tatelu (BBAT) dan Surabaya, sekarang benih dari hasil budidaya sendiri. Petani di desa Warukapas sebagian besar memiliki modal sendiri, modal awal digunakan secara continue (berkelanjutan) pembudidaya mempunyai tenaga kerja 1 orang. Pendapatan yang diperoleh setiap petani ikan nila tergantung berapa banyak jumlah ikan yang dipanen,. Pengeluaran hanya untuk membeli pakan dan kebutuhan pokok untuk kehidupan keluarga sehari – hari. Besarnya keuntungan rata–rata adalah 35.604.333. Petani budidaya ikan nila di desa Warukapas yang dapat dikatakan eksis adalah petani yang sudah melakukan kegiatan usaha budidaya ± 2 tahun, dan masih eksis dalam usaha budidaya tersebut sampai sekarang. Kata kunci : Ikan nila (Oreochromis niloticus), Eksistensi, Petani, Budidaya
PENGARUH ASPEK SOSIAL EKONOMI TERHADAPMOTIVASIPROFESI NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA TATELI II KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA) Sasue, Jecky; Manoppo, Victoria E.N.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22626

Abstract

AbstractThe number of fisherman in North Sulawesi Province is reached 93,845 people in 2012. Tateli II village Minahasa regency, Mandolang sub District the social economic condition of fisherman who lived in coastal communities are a group of people are electivity undeveloped if compare. The other communities group, but infect they are happy as a fisherman. Does the profession as a fisherman have a correlation with social economic.The purpose of this research to study the general situations social economic of fisherman and to concern the information about Social economic aspect in the motivation of fisherman children to work as a fishermanThe method to be used is descriptiveexplorative in case study. The collecting date through two sources primary and secondary date. And date analysis by using descriptive analysis qualitative and quantitative analysis, which measure any effect that fisherman children work as a fisherman are analysis by multiple regression.The result show that social condition in education, dependent famely, transfer knowledge and skill, and health, where the economic conclusion the income expenditure, capital and tools ownership. It's found that 0,180564 > 0,05weaas the motivations of fisherman children not influence by educations 0,408463 > 0,05 not influence by dependent 0,06509 > 0,05 not influence by income 0,543403 > 0,05 not influence by tool ownershipThe conclusion that the motivations of fisherman children to become fisherman are not influence by education, famely dependent income and tools ownershipKeyword: fisherman profession, motivations, Tateli II AbstrakProvinsi Sulawesi Utara, pada tahun 2012 jumlah nelayan mencapai 93.845 orang. Kabupaten Minahasa khususnya di Desa Tateli II Kecamatan Mandolang kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial dan ekonomi dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain.Tujuan penelitian untuk menelaah keadaan umum, sosial dan ekonomi nelayan dan untuk menghitung berapa besar pengaruh aspek sosial ekonomi nelayan menjadi motivasi anak nelayan untuk berprofesi sebagai nelayan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dan bersifat studi kasus. data yang dikumpulkan melalui dua sumber yaitu data primer dan data sekunderdata primer adalah data yang diperoleh melalui observasi, wawacara langsung dan melakukan pengisisan kuisioner yang terstruktur.Hasil menunjukkan bahwa keadaan sosial menyangkut tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, transfer pengetahuan dan keterampilan, dan kesehatan sedangkan ekonomi menyangkut pendapatan, pengeluaran, modal, dan kepemilikan alat. Setelah dianalisis dengan analisis regresi berganda didapatkan hasil bahwa 0.180564 > 0,005 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh pendidikan, 0.408463 > 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh tanggungan keluarga, 0.06539> 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh pendapatan, 0.543403 > 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh kepemilikan alat.Kesimpulan bahwa motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan, dan kepemilikan alat sehingga disarankan agar bisa mengadakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan faktor yang signifikan mempengaruhi motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan.Kata kunci :Profesi nelayan, Motivasi, Analisis Regresi Berganda, Tateli II
PERAN PEREMPUAN PENJUAL IKAN KELILING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Maradou, Polaria; Aling, Djuwita R.R.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.10.2017.18828

Abstract

AbstractWomen's involvement in economic activities should be recognized, although in reality there are differences between men and women in work activities. Working women can help the husband in supporting the family economy, the role of working women is needed especially in terms of helping to increase family income. Factors affecting women's involvement in the labor market are: external factors, internal factors, employment factors and economic needs fulfillment factors that enable women to work in the public sector.The research objectives are: 1) To know the general condition of women selling fish in Tumumpa Dua Village, Tuminting Sub-district, Manado City, and 2) To describe how the role of women selling fish in increasing income. The research method used descriptive method with the base of case study research with data retrieval method using purposive sampling method.The results showed that the role of women in the family fish seller is very important. Although the time spent on selling fish is only 2 hours - 3 hours but it is very influential in increasing family income.Keywords: Roles, women selling fish, income  AbstrakKeterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi harus diakui, walaupun pada kenyataanya ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan kerja. Perempuan yang bekerja dapat membantu suami dalam mendukung perekonomian keluarga, peran perempuan yang bekerja sangat dibutuhkan terutama dalam hal membantu menambah penghasilan keluarga.         Faktor yang mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam pasar tenaga kerja yaitu : faktor ekternal, faktor internal, faktor kesempatan kerja dan faktor pemenuhan kebutuhan ekonomi  yang menghantar perempuan untuk bekerja di sektor publik.Tujuan penelitian : 1) Untuk menegtahui keadaan umum perempuan penjual ikan keliling di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado dan 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk peran perempuan penjual ikan keliling dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus dengan metode pengambilan data menggunakan metode purposive sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa peran perempuan penjual ikan keliling dalam keluarga sangatlah penting. Meskipun waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan penjualan ikan hanya 2 jam – 3 jam tapi sangat berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan keluarga.Kata kunci : Peran, perempuan penjual ikan keliling, pendapatan
ANALISIS EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI DAN RISIKO PELAKU USAHA PADA RANTAI PASOK IKAN CAKALANG ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Takalamingan, Maghelhais; Longdong, Florence V.; Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16996

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok ikan cakalang asap, menganalisis tingkat efisiensi saluran distribusi pada rantai pasok ikan cakalang asap, dan mengidentifikasi risiko yang dihadapi pada setiap pelaku usaha pada rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Sampel sebanyak 12 orang responden diambil dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif sederhana untuk menghitung efisiensi saluran distribusi dan resiko yang dihadapi oleh pelaku usaha.Rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas Kota Bitung terdiri dari 5 (lima) pelaku usaha, yaitu pedagang ikan cakalang segar, pengolah ikan cakalang asap, pedagang besar ikan cakalang asap, pedagang pengecer ikan cakalang asap dan rumah makan sebagai konsumen. Ada dua saluran distribusi yang terbentuk pada rantai pasok ikan cakalang asap. Secara umum kedua saluran distribusi telah masuk kategori efisien karena rasio rata-rata biaya transaksi terhadap rata-rata nilai produk kurang dari 50%. Secara total ada 18 risiko yang terjadi dari 5 (lima) para pelaku rantai pasok. Fluktuasi harga menjadi risiko yang paling banyak terjadi pada seluruh pelaku rantai rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas Kota Bitung.Kata kunci : efisiensi distribusi, ikan cakalang asap
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TRANSPORTASI LAUT DI KELURAHAN PAPUSUNGAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Kahumata, Sheren W.; Manoppo, Victoria E.N.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28135

Abstract

AbstractThe purpose of this study, namely: to find out, and explain how the Development Strategy of Sea Transportation Business in Papusungan Village, South Lembeh District, Bitung City. The method used is the survey method. Primary data collection is done by using a questionnaires, conducting interview and direct observation while for secondary data obtained from the village office and the Departemen of Transportation. The sampling method to get a sample that is the respondent who owns a taxi boat business in Papusungan Village. The analysis used in this study is the SWOT analysis (Strength, Weeakness, Opportunity, Threats) which is then explained through quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. Based on the SWOT there are four alternatives for developing a sea transportation business that can be done for taxi boat entrepreneurs, namely: 1) increasing the quality of human resources in maximizing the skills of the boat taxi business 2) improving the standards of comfort and safetyboat 3) construction and improvement of facilities and infrastructure for sea transportation business 4) Cooperation between the government and taxi boat businesses 5) the need for boad load standards based on capacity must be measured 6) government policies to further improve regulations for the safety of passengers for better transportation businesses.Keywords: development strategy, sea transportation business, SWOT, Papusungan AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu :1) untuk mengetahui, serta menjelaskan bagaimana StrategiPengembangan Usaha Transportasi Laut Di Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung.Metode yang digunakan yaitu metode survei. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner, melakukan wawancara dan observasi langsung sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari kantor desa dan Dinas Perhubungan. Metode pengambilan sampel yaitu menggunakan metode purposive sampling untuk mendapatkan sampel yaitu responden yang memiliki usahaperahu taksi di Kelurahan Papusungan.Analisis yang digunakan pada penelitian yaitu analisis SWOT ( Strength, Weeakness, Opportunity, Threats) yang selanjutnya di jelaskan melalui analisa deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.  Berdasarkan analisis SWOT terdapat 4 alternatif pengembangan usaha transportasi laut yang dapat dilakukan bagi para pelaku usaha perahu taksi, yaitu : 1) Meningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam memaksimalkan keterampilan usaha perahu taksi, 2) Peningkatan standar kenyamanan dan keamanan perahu 3) Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana usaha transportasi laut, 4) Kerjasama antar pemerintah dengan para usaha perahu taksi, 5) Perlu adanya standar muatan perahu berdasarkan kapasitas perahu harus terukur, 6) Kebijakan dari pemerintah untuk lebih meningkatkan peraturan-peraturan demi keselamatan penumpang untuk usaha transportasi yang lebih baik. Kata kunci : strategi pengembangan, usaha transportasi laut, SWOT, Papusungan
ANALISIS NILAI TUKAR NELAYAN PADA ALAT TANGKAP JUBI DI DESA BULUTUI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Mumu, Nadya F.; Andaki, Jardie A.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28145

Abstract

AbstractResearch Objectives are determine the characteristics of fishing businesses with jubi fishing gear in Bulutui Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. 2. Determine Exchange Rate of fishermen's business with jubi fishing gear in Bulutui Village, West Likupang District, North Minahasa RegencyThe research method used was a survey. The data collected is primary data and secondary data. Primary data is taken from traditional fishing respondents. Primary data is carried out with several data collection techniques commonly used, namely observation, questionnaire, interview and documentation. (Added data analysis is done descriptively with primary data) using the formulation of Fisherman Exchange Rate (NTN) according to Sugiarto (2009) and the Fisherman Exchange Rate Index ( INTN) according to Basuki, et al., (2001). The use of lifting equipment by hurting fish is a fishing technique that has been used for a very long time before the development of more modern equipment. Arrow or jubi in terms of many areas in North Sulawesi is a fishing technique that still survives until now. Bulutui Village, West Likupang Subdistrict, North Minahasa Regency is a fishing village where there are quite a lot of fishermen with arrows or jubi fishing and play an important role in capture fisheries production.In the sense of fishing activities with arrow or jubi fishing gear can cover the basic needs of fishermen. One measure of welfare for fishermen can be measured Fisherman Exchange Rate (NTN). This value can illustrate the ability of fishermen to meet basic needs in their lives, both from fishing activities, as well as businesses outside fishingKeywords: traditional fishermen, spear gun, subsistence, income, NTN AbstrakTujuan Penelitian yaitu menentukan karakteristik usaha nelayan dengan alat tangkap jubi yang ada di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. 2. Menentukan Nilai Tukar Usaha nelayan dengan alat tangkap jubi yang ada di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa UtaraMetode penelitan yang digunakan adalah survei. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari responden nelayan tradisional. Data primer dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan yaitu observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi.(tambah Analisis data dilakukan secara deksriptif dengan  data primer) menggunakan rumusan Nilai Tukar Nelayan (NTN) menurut Sugiarto (2009) dan Indeks Nilai Tukar Nelayan (INTN) menurut Basuki, dkk., (2001). Penggunaan alat tangkat dengan cara melukai ikan, merupakan teknik penangkapan ikan yang sudah sangat lama dilakukan sebelum berkembangnya alat tangkat yang lebih modern. Panah atau jubi dalam istilah pada banyak daerah di Sulawesi Utara merupakan teknik penangkapan ikan yang masih bertahan sampai saat ini. Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara merupakan desa nelayan dengan keberadaan nelayan beralat tangkap panah atau jubi yang cukup banyak dan berperan penting dalam produksi perikanan tangkap.Dalam artian kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap panah atau jubi dapat menutupi kebutuhan dasar dari nelayan. Salah satu ukuran kesejahteraan untuk nelayan dapat di ukur  Nilai Tukar Nelayan (NTN). Nilai ini dapat menggambarkan kemampuan nelayan memenuhi kebutuhan dasar dalam kehidupannya, baik dari kegiatan penangkapan ikan, maupun usaha di luar penangkapan ikan.Kata kunci: nelayan tradisional, jubi, subsisten, pendapatan, NTN
SISTEM AGROBISNIS PERIKANAN TANGKAP PANAH (JUBI) DI DESA BULUTUI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Ujung, Kristiandi; Rantung, Steelma V.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28970

Abstract

AbstractThe purpose of this study are, 1. Describe the Agribusiness system of Arrows Fishing (Jubi), ranging from preparation, capture to marketing, 2. Describe the benefits of the Arrows fishing business (Jubi). The method used in this research is survey. Data is collected by sampling which is taking a portion of the existing population. Sampling is done by purposive sampling. The data collected consists of primary and secondary data. The data obtained in this study were analyzed descriptively qualitatively and descriptively quantitative, and to calculate the profit (π) of this business used cost analysis (TC) and income analysis (TR). The arrangement of the Arrow Arbitrage Agribusiness system (Jubi) in Bulutui Village, namely: (1). Facilities and infrastructure subsystems include boats and fishing gear and procurement of inputs, namely gasoline, oil, batteries and cigarettes; (2). Production subsystem includes, fishing is done for one day, searching areas to conduct fishing operations, 1-3 fishermen divers and guard fishermen 1-2 people, 2-3 hours long diving, 30-40 minutes rest time and in one week there made four arrests; (3). Marketing subsystem, the results of capture directly sold to collectors in the village; (4). Supporting subsystems include capital institutions (banks). The results showed that the net income of the boat owner for a single share of the results is Rp. 13,716,000 and net income from the Panah (Jubi) capture fishery business in Bulutui Village averaged around Rp. 487,388,000 / year with the main catches are yellow tail fish, Bobara fish, Kuli surgeon fish, Cockatoo Fish, Black Goropa fish, Snapper fish, Lobster, Squid and Octopus.Keywords: Capture Fisheries Agribusiness System, Arrow (Jubi), Bulutui                                                                                                                                          AbstrakTujuan dari penelitian ini yaitu, 1. Menggambarkan sistem Agrobisnis Perikanan Tangkap Panah (Jubi), mulai dari persiapan, penangkapan sampai pada pemasaran, 2. Menggambarkan keuntungan dari usaha perikanan tangkap Panah (Jubi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Pengambilan data dilakukan secara sampling yaitu mengambil sebagian dari populasi yang ada. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, dan untuk menghitung keuntungan (π) dari usaha ini digunakan analisis biaya (TC) dan analisis pendapatan (TR). Susunan sistem agrobisnis perikanan tangkap Panah (Jubi) yang ada di Desa Bulutui, yaitu: (1). Subsistem sarana dan prasarana meliputi perahu dan alat tangkap serta pengadaan input yaitu bensin, oli, baterai dan rokok; (2). Subsistem produksi meliputi, penangkapan ikan dilakukan selama satu hari, pencarian daerah untuk melakukan operasi penangkapan, nelayan penyelam 1-3 orang dan nelayan penjaga 1-2 orang, lama penyelaman 2-3 jam, waktu istirahat 30-40 menit dan dalam satu minggu ada empat kali melakukan penangkapan; (3). Subsistem pemasaran, hasil penangkapan langsung dijual kepengumpul yang ada di desa; (4). Subsistem pendukung meliputi lembaga permodalan (Bank). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan bersih dari pemilik perahu untuk sekali pembagian hasil yaitu Rp. 13.716.000 dan pendapatan bersih dari usaha perikanan tangkap Panah (Jubi) di Desa Bulutui rata-rata berkisar Rp. 487.388.000/tahun dengan hasil tangkapan utama berupa ikan Lolosi, ikan Bobara, ikan Kuli Pasir, Ikan Kakatua, ikan Goropa Hitam, ikan Kakap, Lobster, Suntung dan Gurita.              Kata Kunci : Sistem Agrobisnis Perikanan Tangkap, Panah (Jubi), Bulutui
ANALISIS NILAI TAMBAH PADA PRODUK PENGALENGAN IKAN TUNA DI PT. SAMUDRA MANDIRI SENTOSA, KOTA BITUNG, PROVINSI SULAWESI UTARA Talumesang, Anastasia S.; Longdong, Florence V.; Jusuf, Nurdin
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28972

Abstract

AbstractAdded value is value added that occurs because a commodity experiences a process of processing, transporting, and storing in a production process (use / giving functional input). This study aims to identify and analyze the added value of tuna canning products at PT. Samudra Mandiri Sentosa, Bitung City, North Sulawesi Province. The method used in this research is survey. The data taken in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data is data obtained from interviews using a questionnaire and direct observation to the field. Primary data collection in this study was conducted by sampling method, while sampling using purposive sampling method with respondents, namely managers in the production company PT. Samudra Mandiri Sentosa, Bitung City, North Sulawesi Province which is the informant for the research topic. Secondary data is supporting data on primary data obtained from various written sources both from related institutions, companies and libraries related to value added analysis. Analysis of the data used in this research is descriptive qualitative analysis and quantitative descriptive analysis. Qualitative descriptive analysis that is used to provide an overview and information about tuna canning products by using the author's sentence in a systematic and easy to understand manner in accordance with the data obtained. The data depicted in a qualitative descriptive analysis in the form of the general state of the Bitung city fishing industry, the general state and organizational structure of the company PT. Samudra Mandiri Sentosa, workers and company products and processing activities. Quantitative descriptive analysis was conducted to analyze the added value of tuna canning products. Data analysis was assisted by using Microsoft Excel software. Systematically the value added function (NT) using the method of Hayami, et al (1987) in Nurhayati (2004) can be formulated as follows: NT = f (T, H, U, h)Keywords: PT. Samudra Mandiri Sentosa, Fish Canning, Value Added AbstrakNilai tambah merupakan pertambahan nilai yang terjadi karena suatu komoditi mengalami proses pengolahan, pengangkutan, dan penyimpanan dalam suatu proses produksi (penggunaan/pemberian input fungsional). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai tambah pada produk pengalengan ikan tuna di PT. Samudra Mandiri Sentosa, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung ke lapangan. Pengambilan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sampling, adapun pengambilan sampling menggunakan metode purposive sampling dengan responden yaitu manajer dibidang produksi perusahaan PT. Samudra Mandiri Sentosa, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan informan untuk topik penelitian. Data sekunder merupakan data pendukung pada data primer yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis baik dari instansi terkait, perusahaan maupun pustaka yang berhubungan dengan analisis nilai tambah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk memberi gambaran serta keterangan mengenai produk pengalengan ikan tuna dengan menggunakan kalimat penulis secara sistematis dan mudah dimengerti sesuai dengan data yang diperoleh. Data yang digambarkan dalam analisis deskriptif kualitatif berupa keadaan umum industri perikanan kota Bitung, keadaan umum dan struktur organisasi perusahaan PT. Samudra Mandiri Sentosa, pekerja dan produk perusahaan serta kegiatan pengolahan. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan guna menganalisis nilai tambah produk pengalengan ikan tuna. Analisis data dibantu dengan menggunakan software microsoft excel. Secara sistematis fungsi nilai tambah (NT) menggunakan metode Hayami, dkk (1987) dalam Nurhayati (2004) dapat di rumuskan sebagai berikut : NT = f (T, H, U, h)Kata Kunci : PT. Samudra Mandiri Sentosa, Pengalengan Ikan, Nilai Tambah
ANALISIS NILAI TUKAR NELAYAN PADA USAHA NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN TANDURUSA KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Rumopa, Sheren Dessy Natalia; Andaki, Jardie A.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28334

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to determine the Exchange Rate of Traditional Fishermen with a hand line in Tandurusa Village, Aertembaga District.This research was carried out in Tandurusa Village, Aertembaga District, Bitung City, in August - December 2019.The method used in this research is survey. Data collected in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data were obtained directly from traditional fisherman respondents by hand line and secondary data were obtained directly from the Tandurusa Kelurahan office. The analysis in this study used 2 (two) data analysis technique models. For clarity, the two models will be explained in the following sections. In this study, the intended income is gross income or can be called a fisherman's household income. Fishermen Exchange Rate (NTN) according to Sugiarto (2009).Based on the results and discussion of this study, it can be concluded: 1) the total income of traditional fishermen using hand line fishing gear cannot cover the subsistence needs (basic needs) of fishing families, with NTN of 0.90, while the income of fishermen can cover the costs of traditional capture fisheries business with NTN of 3.15; and 2) observations and calculations in September and October 2019 did not increase and decrease in NTN, with an NTN index (iNTN) of 100.Suggestions that can be submitted based on research, namely: 1) the need for NTN calculations for one year of observation because observations in one have complete data on the tides of fishing businesses that often experience good seasons and famine; and 2) traditional fishermen need to diversify their businesses (fishing work with nets, stalls, boat rental for tourism), which can help traditional fishermen cover subsistence needs.Keywords: traditional fishermen, subsistence, income, NTN