Claim Missing Document
Check
Articles

Wisata Religi Makam Tuan Guru Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Penyabar Agama Islam Di Indragiri Hilir Selfi Husvina; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.478 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.112

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui siapa Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, untuk mengetahui proses perkembangan penyebaran Islam di Indragiri Hilir, untuk mengetahui apa saja peranan Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari dalam penyebaran agama Islam di Indragiri Hilir. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan mengenai ajaran yang telah dikembangkan oleh Syeik Abdurrahman Siddiq Al-Banjari di Indragiri Hilir hingga kepelosok desa. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu metode yang tidak menggunakan angka dalam pengumpulan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Hasil dari penelitian ini adalah Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari merupakan seorang ulama besar di Indragiri. Dalam perkembangan Islam di Indragiri, pada masa pemerintahan Sultan Mahmud diangkatlah Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari ini sebagai Mufti Kerajaan Indragiri. Peranan ajaran Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari bagi masyarakat Indragiri Hilir dapat dilihat dari usaha-usaha yang dilakukan beliau baik dalam bidang yang dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat maupun dalam bidang pendidikan dan dakwah, yang telah membawa perubahan yang sangat besar sekali bagi masyarakat Indragiri khususnya di Riau. Pada tahun 1930 tepatnya 10 Maret, Syeikh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari ini meninggal dunia, Makam Tuan Guru Syeikh Abdurrahamn Siddiq Al-Banjari ini pun sering didatangi oleh masyarakat dari berbagai pelosok desa. Kini makamnya menjadi wisata religi bahkan setiap tahun diadakan Haulan Besar
Pangke Gombak, Tradisi Dalam Adat Khitanan Di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Riau Dea Nanda Sartika; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fiqri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.634 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.119

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Adat Istiadat atau kebiasaan yang dilakukan oleh Orang Melayu di Kecamatan Peranap yang biasa di sebut dengan Pangke Gombak (memotong rambut) pada acara khitanan. Proses acara khitanan ini biasanya dimulai dari berarak tabak ke rumah Mak Bako (saudara perempuan dari Ayah) di siang hari oleh pengantin atau anak yang akan di khitan. Kemudian dilanjutkan oleh proses Pangke Gombak oleh Ninik Mamak, Tengganai, dan Sanak Family. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam hari tepatnya sesudah Isya. Pangke Gombak ini dilakukan dengan cara para Ninik Mamak, Tengganai dan Sanak Family dipanggil secara berurutan dengan menggunakan pantun oleh Tokoh Adat yang ada. Kemudian, para Tokoh Adat yang dipanggil memercikan air tepung tawar yang sudah disediakan ke atas kepala anak yang akan di khitan. Setelah itu Tokoh Adat akan memotong rambut anak yang disebut dengan Pangke Gombak.
Penggunaan Media Tebak Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 4 Tambang Siti Khairiyah; Isjoni Isjoni; Yuliantoro Yuliantoro
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.341 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v2i1.215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas VIII G SMP Negeri 4 Tambang dengan memnfaatkan media pembelajaran tebak gambar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunkan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi motivasi belajar siswa. Analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dilakukan dengan cara menghitung persentase aktivitas yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, kemudian dikategorikan kedalam 4 kriteria yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Analisis data hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan cara menghitung persentase aktivitas siswa tiap indikator. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktifitas dan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media tebak gambar. Indikator keberhasilan motivasi belajar siswa yaitu mencapai kriteria tinggi dengan persentase >75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 54,36% dengan kategori baik meningkat pada siklus II menjadi 80,56% dengan kategori sangat baik. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I adalah 57,82% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85,73%. Berasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pemanfaatan media pembelajaran tebak gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penggunaan Media Tebak Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 4 Tambang Siti Khairiyah; Isjoni Isjoni; Yuliantoro Yuliantoro
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.341 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v2i1.224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas VIII G SMP Negeri 4 Tambang dengan memnfaatkan media pembelajaran tebak gambar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunkan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi motivasi belajar siswa. Analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dilakukan dengan cara menghitung persentase aktivitas yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, kemudian dikategorikan kedalam 4 kriteria yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Analisis data hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan cara menghitung persentase aktivitas siswa tiap indikator. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktifitas dan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media tebak gambar. Indikator keberhasilan motivasi belajar siswa yaitu mencapai kriteria tinggi dengan persentase >75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 54,36% dengan kategori baik meningkat pada siklus II menjadi 80,56% dengan kategori sangat baik. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I adalah 57,82% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85,73%. Berasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pemanfaatan media pembelajaran tebak gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci: Media, Tebak Gambar, Motivasi
Nilai dan Makna Sejarah Baju Kurung Labuh Sebagai Baju Adat Khas Riau Ari Prayoga; Bunari Bunari; Yuliantoro Yuliantoro
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.782 KB)

Abstract

Indonesia memiliki begitu banyak keberagaman, baik itu keberagaman pada suku, bahasa daerah juga kebudayaan dan adat istiadat tempatan, salah satu kebudayaan yang ada adalah budaya dalam berpakaian. Baju kurung labuh adalah baju kurung khas Riau yang dipakai kaum perempuan Melayu, memiliki arti mengurung yang memakainya, baik mengurung dalam Adat juga dalam Syariat, baju kurung ini biasanya dipakai pada upacara adat, acara resmi, juga pakaian harian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui bentuk, warna, dan motif Baju Kurung Labuh Khas Riau, 2) Untuk mengetahui nilai, makna dan filosofi dalam bentuk, warna, dan motif Baju Kurung Labuh, 3) Untuk mengetahui peran pemerintah dalam melestarikan Baju Kurung Melayu khas Riau. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Kualitatif. Baju Kurung Labuh adalah pakaian Melayu yang khususnya dipakai oleh kaum perempuan, baju kurung labuh ini sudah ada pada zaman kerajaan-kerajaan yang ada di Riau, salah satunya adalah kerajaan Siak Sri Indrapura, pada masa kerajaan baju kurung labuh ini dikenakan oleh istri raja serta anggota keluarga kerajaan, bahkan bisa dipakai oleh masyarakat luas akan tetapi penggunaan warna dan aksesoris seperti tanjak dan kain pada pakaian disesuaikan dengan aturan adat yang ada. Baju kurung labuh ini juga terkandung makna dalam bentuk pakaiannya, yakni makna mengurung orang yang memakainya agar terhindar dari aib dan malu, juga dari fitnah dan malapetaka.
MODEL INTERAKSI FANGIRLING TERHADAP PERILAKU SIMULAKRA PESERTADIDIK MAN 2 KOTA SEMARANG Saka Mahardika Otav Nugraha; Yuliantoro; Auralita; Idzni
JURNAL RANDAI Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/randai.3.2.p.40-49

Abstract

Model interaksi yang dilakukan oleh para pesertadidik atau biasa disebut Fangirling memiliki perilaku interaksi melalui media sosial. Perilaku akses media sosial membentuk konsep simulakra bahwa fangirling bisa bebas berimajinasi dengan simulasi lewat media sosial idola yang di idolakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku fangirling terhadap perilaku belajar di sekolah pesertadidik MAN 2 Kota semarang. Simulakra yang dilakukan pesertadidik sejauhmana mereka mengidolakan dengan imajinasi simulasi. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan kajian referensi tentang model interaksi yang dilakukan pesertadidik MAN 2 Kota Semarang sebagai fangirling terhadap perilaku simulakra. Hasil data penulisan menunjukan model komunikasi fangirling terhadap pendidik memberikan stimulus terhadap pendidik yang menyisipkan pembelajaran dengan konten K-pop fangirling.
Enhance Historical Source Analysis with Muara Takus Temple's Local History E-Modules Asyrul Fikri; Bunari Bunari; Yuliantoro Yuliantoro
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 8, No 6: JUNE 2023
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v8i6.24689

Abstract

The purpose of this study is to determine how well high school students' reading comprehension and ability to analyse historical materials are improved by the Muara Takus Temple local history e-module. A quasi-experimental design with a pretest-post-test control group was the study methodology employed. Students from SMA Negeri 1 Bangkinang made up the 56-person sample for the study. The experimental group, which utilized the e-module, and the control group, which did not use the e-module, were the two groups formed from the research sample. Both a pre-test and a post-test were used to gather data. Data analysis using the t-test revealed that, in comparison to the control group, the experimental group significantly improved its capacity for evaluating historical materials (p-value = 0.001 <0.05). Thus, it was determined that the utilization of Candi Muara Takus' local history e-module had a substantial impact on students at SMA Negeri 1 Bangkinang's ability to read and analyse historical texts. The study's conclusion is that the local history e-module has the potential to help students become more proficient readers and analysts of historical materials. This demonstrates the necessity of integrating technology into history instruction to improve students' analytical abilities and get them ready to comprehend history more fully.
DEVELOPMENT OF MULTICULTURALISM ON ETHNIC AND RELEGION IN INDONESIA: PERKEMBANGAN MULTIKULTURALISME PADA ETNIS DAN AGAMA DI INDONESIA Suroyo; Bima Maulana Putra; Yuliantoro; Bedriati Ibrahim
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 7 No 1 (2023): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v7i1.2716

Abstract

Multiculturalism is a phrase that refers to people's viewpoints on the world's diversity, as well as cultural policies that promote acceptance of difference. Diversity in life is an unavoidable condition, as proven by the facts mentioned above Indonesia. Hostilities had arisen across almost the whole territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia at this time, signifying a range of differences. To attain true peace, a modern-day paradigm of ethnic and religious diversity, with a focus on religious pluralism in Indonesia, must be constructed. Using a descriptive qualitative approach and library research methodology with data collection technique, this study will collect information about books important to core intercultural education principles. Indonesian society has existed from the dawn of time. During this multicultural nation's life, our nation is engaged in a large and long-term undertaking to reestablish the spirit of oneness in diversity. Bhinneka Tunggal Ika isn't just an abstract principle here; it's also a shared respect of togetherness and pluralism. Nationality is more than a combination of bloodshed and residence. The goal of this document format, which is a documentation research technique, is to collect numerous references in the form of books, articles, documents, and other materials related to the fundamental principles of ethnic and religious multiculturalism in Indonesia. Gaining cultural understanding and ethnic literacy does not always imply that attitudes of racism, prejudice, and discrimination are abolished, and this approach undervalues the huge significance of racism. Individuality and group diversity will be stressed in educational practices, which will be vulnerable and culturally sensitive, and will consider all points of view and values to be equal. The popular belief is that the saying "Bhinneka Tunggal Ika" is only a slogan, but variety is a reality.
The Role of Bahana Mahasiswa Press in the Field of Education and Malay Culture in Riau (1983-1998) Meila Dita Sukmana; Ahmal Ahmal; Yuliantoro Yuliantoro
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2024): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v12i2.7989

Abstract

The objectives of this research are: (1) To determine the early formation of Bahana Mahasiswa student press, (2) To understand the role of Bahana Mahasiswa student press in the field of education in Riau from 1983 to 1998, (3) To comprehend the role of Bahana Mahasiswa student press in the field of Malay culture in Riau from 1983 to 1998. This research utilized a historical approach, with data collection methods including literature review, interviews, and documentation. The study was conducted at the Bahana Mahasiswa Secretariat. After gathering the data, data validation was performed through source criticism by assessing the authenticity of the obtained sources through comparing data from different sources, such as comparing interview results with written evidence. Based on the research findings, it can be concluded that: (1) Bahana Mahasiswa was established in 1982 and its development was marked by its inaugural publication in July 1983, (2) The role of Bahana Mahasiswa in the field of education is inseparable from its identity as a campus press, with published news always addressing educational issues in Riau, particularly at the University of Riau, (3) The role of Bahana Mahasiswa in the field of Malay culture is manifested through the Gumam and Kilas Balik rubrics, which contain topics related to Malay culture.
Destinasi Wisata Air Terjun Pongkar Terhadap Eksistensi Pariwisata Tanjung Balai Karimun Susan Fakhirah; Yuliantoro Yuliantoro; Asyrul Fikri
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v2i1.285

Abstract

Latar belakang: Tanjung Balai Karimun merupakan suatu pulau kecil yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Tanjung Balai Karimun memiliki berbagai macam kebudayaan dan juga destinasi wisata yang sangat menarik perhatian wisatawan. Salah satu destinasi wisata tersebut adalah Air Terjun Pongkar. Tentu saja di setiap destinasi wisata memiliki sejarahnya tersendiri. Pada jurnal kali ini penulis akan menjelaskan mengenai Sejarah Destinasi Wisata Air Terjun Pongkar Tanjung Balai Karimun Terhadap Eksistensi Pariwisata. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca mengenai sejarah dari salah satu destinasi wisata Tanjung Balai Karimun yaitu Air Terjun Pongkar dan eksistensi dari destinasi wisata tersebut, mengupas sejarah dari Air Terjun Pongkar dan menganalisis eksistensi dari destinasi wisata Air Terjun Pongkar. Metode penelitian: Adapun metode atau pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian: Air Terjun Pongkar merupakan satu-satunya Air Terjun yang ada di Kabupaten Karimun. Air Terjun Pongkar sudah ada sebelum tahun 1960. Air Terjun Pongkar ini pertama kali digunakan oleh orang-orang Belanda yang singgah ke pulau Karimun saat itu untuk tempat pemandian mereka. Konon katanya bangunan-bangunan yang berada di Air Terjun Pongkar merupakan buatan orang-orang Belanda. Oleh karena itu, bangunan-bangunan tersebut sangat kokoh. Bangunan-bangunan tersebut merupakan tempat para Datuk yang dipuja oleh beberapa masyarakat Tanjung Balai Karimun dan para wisatwan dari Singapura dan Malaysia. Kesimpulan: Air terjun ini sudah banyak kali dilakukan pemugaran untuk memperindahnya menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian wisatawan yang berdatangan. Aliran air terjun ini berasal dari Gunung Jantan. Air Terjun Pongkar ini berbeda dengan air terjun pada umumnya. Biasanya air terjun memiliki debit air yang besar mengalir dari tebing yang cukup tinggi. Berbeda dengan air terjun pongkar yang memiliki debit air yang kecil dan mengalir dari tebing yang tidak terlalu tinggi. Namun para wisatawan tetap dapat merasakan keasrian serta keindahan dari air terjun ini karena letaknya di dalam hutan yang masih asri.