Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Peranan Muhammadiyah Dalam Membangun Jenjang Pendidikan Formal Di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis (1963-2020) Ridho M. Salam; Bunari; Yuliantoro
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.023 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i2.4056

Abstract

Pendidikan dalam ajaran Islam sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, di Kecamatan Mandau Muhammadiyah juga berkembang dengan perannya terutama pada bidang pendidikan. Tujuan penelitian Untuk mengetahui sejarah awal di bangunnya pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Mandau, mengetahui peranan Muhammadiyah dalam membangun pendidikan di Kecamatan Mandau 1963-2020, mengetahui faktor pendorong dan penghambat Muhammadiyah dalam membangun jenjang pendidikan formal di Kecamatan Mandau 1963-2020. Pada penelitian ini membahas peranan Muhammadiyah dalam membangun jenjang pendidikan formal di Kecamatan Mandau. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah awal terbentuknya Persyarikatan Muhammadiyah Kecamatan Mandau dibentuk tahun 1966 oleh perantau dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dari sebuah perkumpulan adanya gagasan, pembahasan dan persiapan untuk dapat membangun amal usaha bidang pendidikan formal sebagai tujuan dan syarat melalui wakaf tanah yaitu, TK Aisyiyah 1. Peranan Muhammadiyah dari tahun 1963 hingga 2020 cukup penting, hal ini dapat dilihat dari keberhasilan Muhamadiyah dalam membangun pendidikan formal di Kecamatan Mandau dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan islam dan menerapkan nilai-nilai Muhammadiyah. Faktor Pendorong Muhammadiyah dalam membangun pendidikan berupa loyalitas pengurus Muhammadiyah, kerja sama yang baik, sumber daya manusia (SDM) yang cukup, pendanaan yang memadai, adanya kegiataan sosial keagamaan, situasi yang kondusif, nilai-nilai keagamaan. Adapun Faktor penghambat yaitu keterbatasan ruang, rendahnya sarana fisik, adanya kebijakan pemerintah pusat, administrasi yang kurang begitu lengkap.
Eksistensi Gereja GPIB Bethel sebagai Situs Cagar Budaya di Kota Tanjung Pinang (1992-2020) Maria Binedian Setiyani; Isjoni Isjoni; Bunari Bunari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.332 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4352

Abstract

Gereja GPIB Bethel termasuk Gereja tertua di Kepulauan Riau. Gereja ini terletak di Jln. Gereja No 1, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Gereja menjadi salah satu Situs Cagar Budaya di Kota Tanjungpinang dan menjadi salah satu bukti peninggalan Bangsa Belanda yang datang ke Tanjungpinang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui sejarah awal pendirian Geraja GPIB Bethel Tanjungpinang, (2) untuk mengetahui eksistensi dan keunikan dari Gereja GPIB Bethel Tanjungpinang sebagai Situs Cagar Budaya Tanjungpinang, dan (3) untuk mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberadaan gereja GPIB Bethel Tanjungpinang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode sejarah atau Historical Research. Metode sejarah merupakan proses rekonstruksi peristiwa masa lampau melalui langkah-langkah yang mengacu pada merode sejarah. Metode ini terdiri dari beberapa tahap antara lain heuristik, verifikasi, interpretasi, dam historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah eksistensi dari Gereja GPIB Bethel ini dari segi sebagai situs cagar budaya dengan dua aspek yaitu adanya perlindungan dan pengembangan, dari segi Tempat Ibadah yang hingga kini masih digunakan sejak didirikan ataupun sejak diresmikan sebagai situs cagar budaya, dan terakhir dari segi pariwisata yang banyak didatangi oleh wisatawan dari mancanegara. Tidak hanya itu, terdapat peran pemerintah dan masyarakat mengenai Gereja ini.
Peran ‘Aisyiyah Pekanbaru dalam Pengembangan Pendidikan di Kota Pekanbaru (1975-2015) Duwi Kartika; Bunari Bunari; Ahmal Ahmal
CHRONOLOGIA Vol 3 No 2 (2021): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.824 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v3i2.7776

Abstract

This study aims to analyze the role of Aisyiyah in the development of education in Pekanbaru City in 1975-2015, so as to find out the background of the establishment of Aisyiyah Pekanbaru. Aisyiyah as a special Autonomy organization for Muhammadiyah can foster women to be educated to become leaders, and be prepared to become administrators in Muhammadiyah women's organizations. Aisyiyah's presence in developing her educational role in Riau Province, especially in Pekanbaru City has produced strong cadres in organizing. Aisyiyah's presence in Pekanbaru is inseparable from the arrival of Muhammadiyah's understanding and thoughts. Aisyiyah is engaged in social, educational, health and religious fields. This research uses historical methods consisting of heuristics, verification, interpretation, historiography. Aisyiyah has activities with several programs, one of which is in the field of education, especially in Kindergarten (TK) Bustanul Athfal Aisyiyah, a program on worship that is guided by the Central Leadership (PP) in Jakarta on Kemuhammadiyahan and Keaisyiyahan. Based on the results of the study, it can be concluded: The presence of 'Aisyiyah in Pekanbaru is inseparable from the arrival of Muhammadiyah's understanding and thoughts. The entry of the notion of renewal (Muhammadiyah) to Pekanbaru is the establishment of da'wah and trade interactions with the surrounding area. Aisyiyah in education is concerned with Islamic children's education, providing formal and non-formal education with noble character.
PEMANFAATAN BANGUNAN BALAI KERAPATAN TINGGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAHLOKAL TINGKAT SLTA DI KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK Dewi Ratih Ruliani; Bunari Bunari; Asril Asril
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1670-1676

Abstract

Sebagai salah satu bentuk dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar maka guru sejarah di Kecamatan Siak menjadikan Balai Kerapatan Tinggi sebagai media pembelajaran sejarah lokal. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pola pemanfaatan bangunan Balai Kerapatan Tinggi sebagai media pembelajaran sejarah lokal tingkat SLTA di Kecamatan Siak, (2) mengetahui  kendala guru dan peserta didik dalam pemanfaatan Balai Kerapatan Tinggi sebagai media pembelajaran sejarah lokal tingkat SLTA di Kecamatan Siak, (3) mengetahui dampak dari pemanfaatan Balai Kerapatan Tinggi sebagai media pembelajaran sejarah lokal bagi hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi dan pustaka. Analisis data menggunakan reduksi, penyajian data dan verifikasi data. Pola pemanfaatan Balai Kerapatan Tinggi sebagai media pembelajaran sejarah lokal tingkat SLTA di Kecamatan Siak dilakukan dengan media gambar dan karyawisata, puzzle sejarah dan video. Terdapat kendala yang dihadapi guru sejarah dan peserta didik dalam pemanfaatan Balai Kerapatan Tinggi. Berdampak besar pada hasil belajar peserta didik.
Perkembangan Muhammadiyah Dalam Memajukan Pendidikan Di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi (2000-2020)” Hayatun Rida; Isjoni Isjoni; Bunari Bunari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.4 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4765

Abstract

Skripsi ini berjudul “Perkembangan Muhammadiyah Dalam Memajukan Pendidikan Di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi (2000-2020)”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) mengetahui sejarah berdirinya Muhammadiyah di Kecamata Gunung Toar. (2) mengetahui perkembangan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan di Kecamatan Gunung Toar (3) mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan di Kecamatan Gunung Toar. Penelitian ini menggunaan pendekatan historis, metode pengumpulan data dengan kajian lapangan berupa dokumentasi dan wawancara serta studi arsip dan pustaka. Penelitian ini dilaksanakan di rumah ketua Cabang Muhammadiyah Gunung Toar, Madrasah Tsanawiyah (MTs) IV Koto Gunung, dan Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Authfal. Setelah data di kumpulkan, pengujian data dilakukan dengan kritik sumber yaitu dengan menguji keaslian sumber dan membandingkan antara data yang satu dengan yang lain, seperti membandingkan hasil wawancara dengan bukti tertulis. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Muhammadiyah Cabang Gunung Toar pada awalnya merupakan Ranting dari Muhamamdiyah Cabang Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik yang kemudian beridi setelah mekarnya Kecamatan Gunung Toar. Tahun 2008 didirkan TK ) Aisyiyah Bustanul Authfal guna mempersiapkan generasi yang berakhlak baik. Muhammadiyah Cabang Gunung Toar juga memiliki sekolah MTs IV Koto Gunung yang teah ada semenjang masih menjadi Ranting Gunung Toar. Faktor pendorong pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Gunung Toar yaitu dengan bentuk yayasan Muhammadiyah yang selalu ada dan andil dalam pembangunan dan perkembangan setiap pendidikannya. Faktor penghambat pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Gunung Toar yaitu keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana yang membuat minat peserta didik baru berkurang.
Penerapan Model Pembelajaran Tipe (Make A Match) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Di SMAN 2 Kubu Babussalam Ayu Julia Putri; Bunari Bunari; Suroyo Suroyo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.254 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4864

Abstract

Rendahnya hasil belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 2 Kubu Babussalam disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, guru tidak pernah memvariasikan model belajar seperti mengadakan permainan dalam belajar, didalam belajar guru jarang menyuruh siswa bersosialisasi untuk mengembangkan kemampuannya didalam menyerap pelajaran, didalam mengajar guru tidak banyak mengunakan buku sumber sehinga materi yang disampaikan terbatas.Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match di kelas X SMAN 2 Kubu Babussalam pada mata pelajaran Sejarah. (2) untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match di kelas X SMAN 2 Kubu Babussalam pada mata pelajaran Sejarah. (3) untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dengan penggunaan model pembelajaran tipe Make a Match di kelas X SMAN 2 Kubu Babussalam. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Kubu Babussalam yang berjumlah 27 orang siswa. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil nilai rata-rata pengamatan guru siklus I sebesar 58,3% (Cukup) mengalami peningkatan pada siklus II 83,3% (Sangat Baik). Hasil pengamatan siswa pada siklus I 65,6% (Baik) mengalami peningkatan pada siklus II 84% (Sangat Baik). Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus I siswa yang tuntas 15 dengan nilai presentase 55,5% (Cukup) sedangkan pada siklus ke II hasil belajar siswa mengalami peningkatan, siswa yang tuntas 25 dengan nilai presentase 92,6% (Baik). Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru, meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajar siswa pada materi asal usul nenek moyang Indonesia di kelas X SMAN 2 Kubu Babussalam.
Implementasi Kebudayaan Melayu dalam Pelajaran Sejarah Suroyo Suroyo; Bima Putra; Bedriati Ibrahim; Yanuar Yanuar; Asyrul Fikri; Bunari Bunari
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.692 KB) | DOI: 10.55480/saluscultura.v1i2.29

Abstract

History subject, as one of the topics with the capacity to mold the nation's character, should stress mentality or emotional intelligence as well as knowledge or academic intelligence. This study employs the Library Research approach, which entails gathering information and data from existing book sources such as Malay history and culture books, past journals, and historical knowledge books. This is part of the Malay culture's character, and character building in the Malay community may be used in any learning topic, particularly history subject. The goal of this study is to demonstrate how Riau Malay culture is being included into history classes. The problem in the area is that the Malay character is not accommodated in school learning; it is doubtful that this generation in Riau Province would conduct in accordance with the Malay personality. Otherwise, Malay culture is implemented or used in every subject, particularly history instruction. However, implementation Malay culture of Riau into history education may be an input and source of information where instructors can apply character development to pupils while also developing historical education understanding.
DEVELOPMENT OF MUSEUM WEBSITES TO ENHANCE HISTORICAL THINKING SKILLS IN HISTORY LEARNING Bunari Bunari; Asyrul Fikri
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 6 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Keterampilan berpikir historis menjadi keterampilan penting yang harus dikembangkan dalam pembelajaran sejarah. Melalui keterampilan berpikir historis, siswa didorong untuk melakukan penyelidikan historis melalui kegiatan mencari, menemukan, menganalisis, merekonstruksi, dan menggeneralisasi suatu peristiwa masa lalu. Ketersediaan sumber-sumber sejarah yang dapat digunakan sebagai infromasi dalam rekonstruksi masa lalu, sangat terkait dengan kegiatan investigasi sejarah. Namun, salah satu masalah utama yang dihadapi siswa ketika belajar sejarah adalah kelangkaan bahan sejarah. Untuk meningkatkan kegiatan penelitian sejarah dan menumbuhkan pengembangan kemampuan berpikir sejarah, kita harus mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan sumber sejarah salah satunya melalui pengembangan website museum . Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan website museum sejarah sebagai salah satu pusat sumber sejarah yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa guna meningkatkan keterampilan berpikir historis siswa. Metode penelitian pengembangan (R&D) digunakan untuk dalam penelitian ini. Sampel penelitian adalah 180 Siswa Sekolah Menengah Atas yang diambil dari 564 siswa SMA di Kota Pekanbaru melalui teknik purposive sampling. Tahap-tahap penelitian dibagi menjadi tahap analisis permasalahan dan pengembangan website, tahap penyusunan desaian website, dan tahap uji validaasi ahli, uji coba produk, uji validtas, dan reliabilitas, tahap uji efektivitas produk dalam meningkatkan keterampilan berpikir historis. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi ahli, lembar uji coba produk, dan tes keterampilan berpikir historis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, penyebaran angket validasi ahli dan angket uji coba produk, serta tes keterampilan berpikir historis. Data hasil penelitian dianalisis dengan pendekatan kuantitatif melalui uji statistic uji t untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh website museum terhadap keterampilan berpikir historis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Website Museum yang dikembangkan valid dan reliabel digunakan utuk meningkatkan keterampilan berpikir historis siswa dalam pembelajaran sejarah. Hasil uji t menunjukkan bahwa Website Museum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir historis siswa yang dikonfirmasi oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05). Kata Kunci: Website, Museum Sejarah, Keterampilan Berfikir Historis, Pembelajran Sejarah
THE USE OF THE ANDROID-BASED SANG NILA UTAMA DIGITAL MUSEUM APPLICATION TO IMPROVE SKILLS USE PRIMARY SOURCE EVIDENCE Bunari Bunari; Asyrul Fikri
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 1 (2022): Juni
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The low skills of students in reading and analyzing historical sources are caused by social restrictions due to the covid-19 pandemic. So that activities outside of school such as historical field trips are abolished. Responding to this issue, this study aims to determine whether there is an effect of using the Android-based Sang Nila Utama digital museum application on the skills of using primary source evidence for high school students in Pekanbaru City. Experimental research method with randomized pretest-posttest control group design is used as an approach in this study. The research subjects involved 96 students of SMA Negeri 1 Pekanbaru City who were selected through proportional sampling technique. The research data were collected through the use of primary source evidence skill test sheets which were arranged based on the research objectives. The data analysis of the research results was carried out with a quantitative descriptive approach through the t-test statistical test to see the effect of giving treatment to the variable. The research findings show that there is a significant effect of using the Android-based Sang Nila Utama digital museum application on the skills of using primary source evidence of high school students in Pekanbaru City which is confirmed by the t-test significance value of 0.000 or less than 0.05. The average posttest score between the control group and the experimental group showed a difference. So it was concluded that the use of the Android-based Sang Nila Utama digital museum application had a significant effect on students' primary source evidence use skills. Keywords: Android application, Sang Nila museum, use primary source evidence
Kehidupan Suku Laut di Desa Sungai Buluh Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Kepulauan Riau (1980-2020) Ovi Dayanti; Bunari Bunari; Asyrul Fikri
CHRONOLOGIA Vol 4 No 1 (2022): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jhe.v4i1.9364

Abstract

This Sea Tribe in general has been known for a long time as a tribe whose life wanders on the high seas as a place for them to live and in meeting their daily needs they depend on nature. The government considers this kind of life as one of the obstacles in the government's development plan. Therefore, during the New Order government a policy was issued to settle the Sea Tribes, including the Sea Tribes in Sungai Buluh Village, which made them have to adapt to an environment that was foreign to them. Departing from these problems, this study aims to determine (1) the origin of the Sea Tribes who were settled in Sungai Buluh Village, (2) the process of relocating the Sea Tribes in Sungai Buluh Village, (3) the life of the Sea Tribes after being resettled to Sungai Buluh Village. The method used is the historical research method which includes the following steps: (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, and (4) historiography. The results of this research: The Sea Tribe who settled in Sungai Buluh Village came from Pilang Island. They have long lived on the coast of Pilang Island and are known as the Baroque People. The relocation process was carried out by moving them to houses that had been built in Sungai Buluh Village as many as 52 houses, besides that they were also fostered in the social, religious, educational and economic fields. Now, the Sea Tribe have mingled and their settlement looks like a typical Malay village with their main livelihood being fishing.