Claim Missing Document
Check
Articles

Greedy Based Radio Resource Allocation Algorithm with SARSA Power Control Scheme in D2D Underlaying Communication Astri Wulandari; Nachwan Mufti Adriansyah; Vinsensius Sigit Widhi Prabowo
JMECS (Journal of Measurements, Electronics, Communications, and Systems) Vol 7 No 1 (2020): JMECS
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmecs.v7i1.3472

Abstract

Device-to-Device (D2D) underlaying communication system is a solution in reducing the workload of eNodeB and increasing the system data rate. This communication system consists of two users, namely Cellular User Equipment (CUE) and D2D pair, where CUE will share its resources with the D2D pair. This sharing resources also causes interference and should be managed using the resource allocation algorithm. In this work, the resource allocation scheme occurs in a single cell with an uplink communication direction. The resource allocation process uses greedy and joint greedy algorithms. After CUE allocates all of its resources, SARSA algorithm performs the power allocation process. The resource allocation process involves the scheduled CUE and D2D pair. After all the resource and power are allocated, parameter performance of the system is calculated. Based on the work results, joint greedy algorithm with power allocation using SARSA algorithm have performance results 1.375 × 107 bps/Watt in energy efficiency, 43.105 bps/Hz in spectral efficiency, and 0.993 in D2D fairness index.
PENINGKATAN KINERJA FUTURE RAILWAY MOBILE COMMUNICATION SYSTEM UNTUK KERETA CEPAT INDONESIA DENGAN SINGLE INPUT MULTIPLE OUTPUT - DOPPLER SPREAD COMPENSATOR Nisa Noor Amalia; Khoirul Anwar; Nachwan Mufti Adriansyah
TEKTRIKA Vol 6 No 1 (2021): TEKTRIKA Vol.6 No.1 2021
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v6i1.4071

Abstract

Future railway mobile communication system (FRMCS) merupakan sistem pensinyalan kereta cepat berbasis the fifth telecommunication generation new radio (5G NR) third generation partnership project (3GPP) TS 22.289 dan European telecommunication standard institute (ETSI) TR 103 459. Pergerakan kereta yang cepat mengakibatkan kerusakan sinyal akibat adanya pergeseran frekuensi yang dirasakan oleh penerima, sehingga mengganggu sistem komunikasi kereta cepat. Untuk mendukung pensinyalan kereta cepat yang baik dan berkapasitas besar, makalah ini mengusulkan single input multiple output (SIMO) dengan Doppler spread compensator (DSC) untuk memanfaatkan space diversity kanal antara transmitter dan receiver yang terletak di atas gerbong kereta. SIMODSC yang diusulkan memiliki dua antena array paralel yang berjarak 5? = 1.6 m di atas gerbong kereta. Evaluasi SIMO-DSC yang diusulkan dilakukan dengan rangkaian simulasi komputer untuk kinerja bit error rate (BER) terhadap signal to noise power ratio (SNR), frame error rate (FER) terhadap SNR, dan BER terhadap normalized Doppler spread ( fdTs) pada model kanal kereta Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIMO-DSC mampu menghilangkan Eefek Doppler secara signifikan, dan meningkatkan performansi FRMCS meskipun pada kecepatan 1000 km/jam. Kata Kunci: DSC, Efek Doppler, SIMO
ANALISIS KINERJA ALGORITMA PEMILIHAN PENGGUNA DENGAN KOMPLEKSITAS RENDAH BERBASIS KOMBINASI ROUND-ROBIN PADA SISTEM MASSIVE MIMO Rayhan Nauvaldi; Nachwan Mufti Adriansyah; Dhoni Putra Setiawan; Rina Pudji Astuti
TEKTRIKA Vol 6 No 2 (2021): TEKTRIKA Vol.6 No.2 2021
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v6i2.4072

Abstract

Sistem komunikasi generasi kelima (5G) menuntut kinerja yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Sistem Massive Multiple Input Multiple Output (MIMO) muncul sebagai solusi untuk mengatasi generasi sebelumnya yang tidak dapat memenuhi permintaan data dalam jumlah besar. Penggunaan Massive MIMO ini memungkinkan diciptakannya multiple beam sehingga throughput dapat meningkat lebih besar daripada generasi sebelumnya. Sistem Base Station (BS) dengan banyak antena tidak dapat melayani pengguna dalam jumlah besar secara bersamaan. Maka dari itu sangat penting untuk memilih layanan pengguna yang akan dilayani secara bersamaan dan menentukan jumlah optimal pengguna yang akan dilayani. Penelitian ni mengusulkan algoritma pemilihan layanan pengguna untuk mencapai spektral efisiensi tinggi dan interferensi kecil. Algoritma yang diusulkan adalah Capacity-Based User Selection, Frobenius Norm-Based User Selection, dan Chordal Distance User Selection (CDUS) yang dikombinasikan dengan algoritma Round-Robin (RR). Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, algoritma pemilihan layanan pengguna yang dikombinasikan dengan algoritma RR memberikan kinerja yang baik dalam hal sumrate menggunakan algoritma Capacity-RR dengan nilai 673 bps/Hz, tingkat fairness pada algoritma CDUS-RR memiliki indeks fairness dengan nilai rata-rata 3,29, dan kompleksitas pada algoritma CDUS-RR memiliki rata-rata runtime sebesar 0,62 detik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan penjadwalan pengguna pada Massive MIMO. Kata Kunci: : Massive MIMO, capacity-based user selection, frobenius norm-based user selection, chordal distance user selection, round-robin.
Perencanaan Jaringan Public Protection And Disaster Relief (ppdr) Berbasis Teknologi Long Term Evolution (lte) 700 Mhz Dengan Studi Kasus Di Wilayah Bandung Fahrizal Mohamad Fadli; Ahmad Tri Hanuranto; Nachwan Mufti Adriansyah
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Wilayah Bandung berdasarkan hasil data BNPB merupakan salah satu daerah rawan bencana alam dan sering terjadi permasalahan sosial. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan Public Protection and Disaster Relief untuk menciptakan keadaan yang aman. Layanan Public Protection and Disaster Relief (PPDR) disediakan oleh instansi yang diakui pemerintah untuk memberikan bantuan langsung dalam situasi yang beresiko terhadap kehidupan. Layanan yang diberikan oleh PPDR berbagai macam mulai dari pengiriman pesan sampai layanan video berkualitas tinggi yang membutuhkan bandwidth yang cukup besar, oleh karena itu European Conference of Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) oleh Electronics Communications Committee (ECC) membahas opsi spektrum untuk penerapan layanan PPDR broadband dalam rentang frekuensi 400 dan 700 MHz. Dalam frekuensi ini LTE merupakan kandidat teknologi terbaik yang dapat diaplikasikan dalam frekuensi ini. Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink up to 100 Mbps dan Uplink up to 50 Mbps yang cukup untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan layanan PPDR. Pada Tugas Akhir ini dibahas tentang perencanaan jaringan PPDR berbasis teknologi LTE frekuensi 700 Mhz dengan studi kasus di Wilayah Bandung. Perancangan jaringan menggunakan 12 skenario untuk memilih skenario mana yang paling baik. Perancangan melalui beberapa tahapan yaitu, analisis layanan, perencanaan jaringan berdasarkan daerah cakupan (planning by coverage) dan perencanaan jaringan berdasarkan kebutuhan layanan PPDR, dan terakhir melakukan simulasi hasil perencanaan dengan menggunakan software Atoll yaitu Coverage site, RSRP, SINR & Throughput Kata Kunci : PPDR, APT 700, LTE, Network Planning ABSTRACT Bandung region based on data results BNPB is one of the areas prone to natural disasters and social problems often occur. Therefore it takes the handling of Public Protection and Disaster Relief to create a safe state. The Public Protection and Disaster Relief Service (PPDR) is provided by government-recognized agencies to provide direct assistance in life-risk situations. The services provided by PPDR range from messaging to high-quality video services requiring substantial bandwidth, therefore the European Conference of Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) by the Electronics Communications Committee (ECC) discusses the spectrum options for the implementation of the PPDR service broadband in the 400 and 700 MHz frequency bands. In this frequency LTE is the best technology candidate that can be applied in this frequency. LTE technology theoretically offers downlink speeds up to 100 Mbps and up to 50 Mbps of uplink which is sufficient to meet the needs of PPDR services. In this final project discussed about PPDR network planning based on 700 Mhz LTE technology with case study in Bandung Region. The design of the network using 12 scenarios to choose which scenario is the best. The design through several stages namely, service analysis, network planning by coverage and network planning based on service needs of the PPDR, and finally perform the simulation of planning results using Atoll software ie Coverage site, RSRP, SINR & Throughput Keywords: LTE, PPDR, APT700, Software Atoll, Network Planning
Implementasi Sistem Load Balancing Menggunakan Metode Round Robin Dengan Controller Opendaylight Sebagai Komponen Utama Arsitektur Sdn Edgar Giovanni Ariestawan; Nachwan Mufti Adriansyah; Ridha Muldina Negara
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Software Defined Network (SDN) adalah suatu paradigma yang merubah cara merancang, mengatur, dan mengontrol jaringan. SDN membuat suatu jaringan dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan yang ada. Salah satu protokol yang mendukung SDN yaitu OpenFlow. Pada protokol OpenFlow, terdapat perangkat kontrol (control plane) dan perangkat penyalur paket data (data plane). Control Plane berfungsi sebagai pengontrol jaringan yang akan dilewatkan, Data Plane berfungsi untuk mengirimkan paket data ke tujuannya. Dalam tugas akhir ini, akan dirancang sebuah sistem yang memiliki fungsi load balancing dengan menggunakan metode Round Robin dan OPENDAYLIGHT sebagai SDN controller. Dalam pengimplementasiannya akan dilakukan pengujian pada sebuah jaringan komputer dengan jumlah server sebanyak 3 unit dan jumlah client sebanyak 16 unit. Masing-masing client melakukan koneksi secara acak dengan cara mengirimkan paket Internet Control Message Protocol (ICMP) terhadap alamat IP publik dan controller OPENDAYLIGHT melakukkan pemetaan client tersebut terhadap server berdasarkan metode round robin. Kemudian dilakukan uji coba dengan beberapa parameter seperti response time, network convergence, overhead, dan resource utilization yang digunakan dan melakukan perbandingan bagaimana perbedaan antara sebelum menggunakan load balancing dan sesudah menggunakan load balancing. Kata kunci: sofware defined network, openflow, Round Robin, OPENDAYLIGHT, load balancing. ABSTRACT Software Defined Network (SDN) is a paradigm that changes how to design, manage, and control the network. SDN makes a network can be programmed in accordance with existing needs. One of the protocols that supports SDN is OpenFlow. In the OpenFlow protocol, there is a control plane and a data plane. Control Plane serves as a network controller to be missed, Data Plane serves to send data packets to its destination. In this final project, we will design a system that has load balancing function using Round Robin and OPENDAYLIGHT method as SDN controller. In the implementation will be tested on a computer network with the number of servers as much as 3 units and the number of clients as many as 15 units. Each client makes a random connection by sending an Internet Control Message Protocol (ICMP) packet to the public IP address and the OPENDAYLIGHT controller to mapping the client against the server based on the round robin method. Then tested with some parameters such as response time, network convergence, overhead, and resource utilization, then we comparison how difference between before using load balancing and after using load balancing Keywords: software defined network, openflow, Round Robin, OPENDAYLIGHT, load balancing.
Perancangan Dan Analisis Kinerja Antena Mikrostrip Dengan Patch Segiempat Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi Nano Satelit Dengan Teknik Miniaturisasi Antena Febri Zenti Ramadhani; Bambang Setia Nugroho; Nachwan Mufti Adriansyah
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi komunikasi global sedang berkembang pesat seiring dengan banyaknya layanan telekomunikasi yang diselenggarakan, khususnya teknologi antariksa pada komunikasi satelit. Hal tersebut dituangkan dalam sebuah riset nano satelit untuk pengolahan citra digital (DIP). Dibutuhkan sebuah antena sebagai komponen transmisi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jenis yang akan digunakan yakni antena mikrostrip. Dengan frekuensi kerja 2,325 GHz s.d. 2,375 GHz, antena yang bekerja pada frekuensi tersebut relatif memiliki ukuran yang besar, oleh sebab itu diperlukan suatu teknik optimasi untuk hal tersebut, yaitu miniaturisasi antena. Teknik miniaturisasi antena yang digunakan berupa penambahan celah pada bagian patch, serta menggunakan substrat berbahan FR-04 Epoxy Fiberglass. Dalam penelitian ini, penguatan antena 11,23 dB, dengan VSWR 1,383, return loss -15,875 dB, mempunyai pola radiasi unidireksional dan polarisasi eliptikal dengan penerapan untuk nano satelit. Hasil penelitian tersebut digunakan untuk melakukan pengolahan citra digital pada satelit dengan fungsi menerima data hasil transmisi berupa gambar ruang angkasa dan bumi dari satelit yang membutuhkan lebar kanal lebih dari 50 MHz.Kata Kunci: Antena Mikrostrip, Miniaturisasi Antena, Nano Satelit
Analisis Pengaruh Alokasi Daya Pada Power Domain Non-orthogonal Multiple Access Untuk Arah Downlink Aprian Firlanda Imani; Arfianto Fahmi; Nachwan Mufti Adriansyah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu target sistem komunikasi selular fifth generation (5G) adalah peningkatan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA) adalah salah satu skema multiple access yang menjanjikan peningkatan spectral efficiency yang lebih besar dibandingkan dengan skema Orthogonal Multiple Access (OMA). Ada dua kategori NOMA, yaitu PowerDomain (PD) dan Code-Domain (CD). Fokus pembahasan pada skema NOMA dengan jenis Power-Domain yang diaplikasikan pada arah downlink. Superposition Coding (SC) digunakan pada sisi pengirim untuk menggabungkan sinyal multi-user dengan alokasi daya yang berbeda, alokasi daya bergantung pada kondisi kanal dari user tersebut. Succesesive Interference Cancellation (SIC) digunakan pada sisi penerima untuk menghilangkan interferensi antar multi-user. Jumlah user yang menggunakan resource block yang sama adalah dua dengan kondisi user 1 tidak menerapkan SIC dan user 2 menerapkan SIC. Hasil simulasi menunjukan nilai BER dibawah 10-6 ketika alokasi daya user 1 memiliki nilai 0,65 sampai 0,9 dan alokasi daya user 2 memiliki nilai 0,1 sampai 0,45. Rentang kebutuhan SNR antar user agar BER dibawah 10-6 cukup jauh kecuali ketika alokasi daya 0,8:0,2. Nilai SNR dan kapasitas kanal pada user 1 lebih rendah dibandingkan SNR user 2 karena pada user 1 sinyal dari user 2 dianggap sebagai noise. Kapasitas kanal total PD-NOMA lebih besar dibandingkan dengan OFDMA pada saat alokasi daya user berbeda signifikan. Kata Kunci: Non Orthogonal Multiple Access, Power Domain, Fix Power Allocation, Succesesive Interference Cancellation. Abstract One of the requirement for mobile communications systems fifth generation (5G) is enhancement capacity from previous generations. Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA) is one of multiple access schemes that promises greater spectral efficiency improvement compared to the Orthogonal Multiple Access (OMA) scheme. There are two categories of NOMA that is Power-Domain (PD) and Code-Domain (CD). The focus of the study is on the NOMA scheme with Power-Domain type applied to the downlink. At the sender, this scheme uses Superposition Coding (SC) to combine multi-user signals with different power allocations, it’s depending on the channel conditions of the user. The receiver used Succesesive Interference Cancellation (SIC) to eliminate inter-multi-user interference. The number of users using the same resource block is two. With the condition that user 1 does not implement SIC and user 2 applies SIC. Simulation results show BER values below 10-6 when user 1 power allocation has a value of 0.65 to 0.9 and user 2 power allocation has a value of 0.45 to 0.1. The range of SNR requirements between users so that the BER is below 10-6 is quite far except when the power allocation is 0.8: 0.2. the value of SNR and channel capacity in user 1 are lower than user SNR 2 because in user 1 the signal from user 2 is considered as noise. The total PD-NOMA channel capacity is greater than OFDMA when the user power allocation is significantly different. Keywords: Non Orthogonal Multiple Access, Power Domain, Fix Power Allocation, Succesesive Interference Cancellation.
Analisis Performansi Relay Aided Berdasarkan Algoritma Iterative Pada Komunikasi D2d Underlaying Andi Kahfi Basofi; Nachwan Mufti Adriansyah; Vinsensius Sigit Widhi Prabowo
eProceedings of Engineering Vol 9, No 2 (2022): April 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pesatnya perkembangan teknologi membuat beban trafik menjadi kurang optimal pada BS. Hal itu, komunikasi Device to Device (D2D) dapat mengatasi pesatnya jumlah CU. D2D mampu melakukan komunikasi antar device tanpa melalui BS, tetapi dalam komunikasi D2D masih membutuhkan daya yang optimal untuk melakukan komunikasi antar device Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan penggunaan relay pada komunikasi D2D dengan alokasi sumber daya berdasarkan algoritma iterative. Kemudian akan di analisis berdasarkan parameter sumrate, spectral efficiency, dan power efficiency. Hasil dari parameter performansi tersebut dibandingkan dengan skema komunikasi half duplex dan full duplex. Pada skema komunikasi D2D menggunakan relay mendapatkan nilai sumrate sebesar 1,486 x 107 bps, spectral efficiency sebesar 14,860 bps/Hz, dan power efficiency sebesar 2,255 x 104. Berdasarkan hasil yang di dapatkan bahwa penggunaan relay menggunakan alokasi sumber daya dengan algoritma iterative dapat mengoptimalkan komunikasi D2D dan jika dibandingkan dengan skema komunikasi half duplex dan full duplex, skema komunikasi relay aided lebih unggul berdasarkan nilai sumrate dan spectral efficiency. Kata Kunci : Device to Device, Relay Aided, Half Duplex, Full Duplex Abstract The rapid development of technology makes the traffic load less than optimal on the BS. Therefore, Device to Device (D2D) communication can overcome the rapid number of CUs. D2D is able to communicate between devices without going through the BS, but in D2D communication still requires optimal power to communicate between devices . Therefore, this study proposes the use of relays in D2D communication with resource allocation based on an iterative. Then will be analyzed based on the parameters sumrate, spectral efficiency, and power efficiency. The results of these performance parameters are compared with half duplex and full duplex. In the D2D communication scheme using relay value sumrate 1,486 x 107 bps, spectral efficiency is 14,860 bps/Hz, and power efficiency 2,255 x 104. Based on the results obtained that the use of relays using resource allocation with an iterative can optimize D2D communication and when compared with half duplex and full duplexcommunication schemes, relay aided are superior based on sumrate and spectral efficiency. Keywords: Device to Device, Relay Aided, Half Duplex, Full Duplex
Analisis Performansi Non Orthogonal Multiple Access Pada Komunikasi Cahaya Tampak Dengan Perubahan Sudut Orientasi Penerima Robby Awaludin; Nachwan Mufti Adriansyah; Kris Sujatmoko
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dibalik berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Visible Light Communication (VLC) terdapat beberapa kelemahan yang harus diatasi, salah satu kelemahan VLC adalah bandwidth modulasi yang terbatas. Hal ini dapat diatasi Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA). NOMA menggunakan Superposition Coding pada sisi penerima, dan Successive Interference Cancellation pada sisi pengirim, sehingga dapat memaksimalkan bandwidth yang tersedia dan meningkatkan datarate yang dicapai. Riset ini meneliti pengaruh sudut orientasi penerima acak dengan metode user groupingpada NOMA-VLC, dengan daya kirim sebesar 7 watt dan dimensi ruangan 5x5x3 meter3 . Hasil simulasi menunjukkan NOMA mampu meningkatkan performansi VLC dengan meningkatkan nilai SNR dan datarate pada tiap user. SNR mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5.6442 dB, dan datarate mengalami peningkatan rata-rata sebesar 18.0045 Mbps. Perubahan nilai orientasi sudut dari 0° sampai 35° mempengaruhi nilai SNR dan Datarate pada NOMA-VLC, Semakin besar nilai sudut orientasi penerima maka semakin kecil nilai SNR dan Datarate yang dicapai pada sisi penerima.Kata kunci: VLC, NOMA, LOS, NLOS, User Grouping, Random Orientation.
Analisis Kinerja Algoritma Hypergraph Coloring Untuk Alokasi Sumber Daya Pada Sistem Komuniasi D2D Muhammad Fawwaz Nesta Radha; Nachwan Mufti Adriansyah; Vinsensius Sigit Widhi Prabowo
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya aktivitas masyarakat harus terhubung dengan internet, membuat pekerjaan lebih mudah. Banyaknya penggunaan internet memiliki dampak pada komunikasi seluler. Dengan kata lain dapat menyebabkan jumlah pengguna seluler bertambah. Seiring dengan meningkatnya pengguna seluler dapat menyebabkan peningkatan beban trafik jaringan data yang pesat. Dalam meningkatnya pengguna seluler, diberikan solusi yaitu komunikasi Device-To-Device (D2D). Namun, komunikasi D2D memiliki permasalahan dasar yaitu interferensi antar seluler saat tidak dialokasikan dengan benar. Jika interferensi antar seluler tidak diatasi dengan baik, maka komunikasi D2D dapat merusak kualitas komunikasi pengguna lainnya. Oleh karena itu diusulkan penelitian ini untuk mengatasi masalah tersebut dengan sistem komunikasi D2D underlay. Pada penelitian ini menggunakan dua algoritma sebagai pengalokasian resources yaitu algoritma graph coloring dan algoritma greedy. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan diperoleh hasil terbaik yaitu pada sumrate sebesar 90.0248 Mbps, dan fairness total 0.8395. Kata Kunci — device-to-device, radius cell, greedy, graph coloring
Co-Authors Adhiatma, Fachri Nugraha Aditya , Reza Agus Dwi Prasetyo Ahmad Tri Hanuranto Aisy, Naura Safina Rahadatul Akbar Rozak Akhmad Hambali Andi Fadil Mappareppa Andi Kahfi Basofi Aprian Firlanda Imani Arafah, M. Ilmil Madya Noor Arfianto Fahmi Ariati Diah Wardhany Arum Rachmapramita Arum Rachmapramita, Arum Astri Wulandari Averrous Cendikia Islami Bagio Budiardjo Bambang Setia Nugroho Bayu Ardiansyah Rahmadhani Brian Pamukti Brian Pramukti Budi Syihabuddin Desi Nurqamarina Ramadhani DHONI PUTRA SETIAWAN Doan Perdana Edgar Giovanni Ariestawan EDWAR EDWAR Erna Sri Sugesti Fachri Nugraha Adhiatma Fahrizal Mohamad Fadli Fairuzh Shalma Nabila Farhan, Mhd Althalif Febri Zenti Ramadhani Feralia Fitri Fitri Imansyah Hafidudin . Hanifah, Dyatisa Hantoro, Gunadi Dwi Harfan Hian Ryanu Helmi Putra Hibatullah Herlina, Lisye Hikmah, Indah Nurul Jangkung Raharjo KHOIRUL ANWAR Kris Sujatmoko Kusumawardhani, Eka Lista Anggayani Martinus Erico Noktafianus Hindarto Miftakhul Meiliana Rahmawati Muhamad Asvial Muhammad Dzaky Ivansyah Muhammad Fawwaz Nesta Radha Muhammad Irfan Maulana NILADBRATA, REYVALDO FAHREZY Ningrum, Nadhifah Puspita Nisa Noor Amalia Nur Andini Nur Izza Rahma Nurain Silalahi PRATAMA, BIMA SURYA Pratama, Faris Candra Yoga Putra, Leonardus Sandy Ade putri angelia Putri, Aquila Anandya Putu Riyana Paramita Raga Filydevilia Putra Raharjo, Risqi Herlambang Rana Ayunda Salsabila Rayhan Nauvaldi Rendy Munadi Rezha Aulia Riyanda Ridha Muldina Negara Rina Pudji Astuti Risqi Herlambang Raharjo Robby Aris Cahyadi Robby Awaludin Salsabila, Siti Marwa Sambono, Oranda Aracelly Sari, Nunung Puspa Shilvy Fatma Fitria Rachmawati Silviana, Rena Situmorang, Holan Mikhael S. B. Sutari, Wiyono Syifa Hana Afifah Uke Kurniawan Usman Vika Oktavia Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Yusri, Alvin