Claim Missing Document
Check
Articles

Perencanaan Penempatan Base Station WCDMA di Denpasar I Putu.D Irawan; Arfianto Fahmi; Kris Sujatmoko
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kongesti merupakan fenomena penurunan perfomansi jaringan akibat dari permintaan bandwith user melebihikapasitas yang disediakan oleh jaringan. Transmission Control Protocol (TCP) adalah sebuah transportprotocol yang dapat mendeteksi pembuangan paket dan menginterpretasikan pada sumber sebagai indikasiterjadi kongesti pada jaringan. Active Queue Management (AQM) merupakan suatu mekanisme proaktif darirouter untuk memberikan indikasi terjadinya kongesti pada jaringan. Makalah ini membahas tentangpenghindaran kongesti dengan menggunakan mekanisme AQM, yaitu Random Early Detection (RED)termodifikasi. Langkah pertama yang dilakukan adalah membangun model matematika dari prilaku aliran TCP.Selanjutnya, menganalisis model sehingga masalah AQM dapat dipandang sebagai masalah kontrol umpanbalik. Akhirnya, dengan menggunakan aproksimasi Padé untuk masalah delay, masalah kontrol umpan balikdisimulasikan menggunakan network simulator (ns) dan dianalisis performansi RED termodifikasiberdasarkanparameter Quality of Service (QoS) , antara lain : throughput, panjang antrian, utilization link, index fairness,dan delay serta stabilitas sistem.Kata Kunci: Quality of Service (QoS), TCP, AQM, RED termodifikasi
PERANCANGAN PEMINDAI DOKUMEN CETAK PORTABEL MENGGUNAKAN TESSERACT DAN OPENCV Wahmisari Priharti; Kris Sujatmoko; Arief Syahnakri Abubakar
TEKTRIKA Vol 7 No 1 (2022): TEKTRIKA Vol.7 No.1 2022
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v7i1.4634

Abstract

Dokumen cetak masih menjadi pilihan beberapa industri untuk menyimpan data-data penting dalam bentuk faktur, struk, dan dokumen cetak lainnya. Hal ini menimbulkan masalah ketika diperlukan bentuk data digital dari dokumen cetak tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengkonversi citra dokumen cetak menjadi string agar data tidak perlu dimasukkan ke komputer secara manual. Saat ini, teknologi yang mampu mengidentifikasi huruf pada citra adalah OCR engine yang didalamnya sudah diprogram untuk melakukan segmentasi, ekstraksi ciri, klasifikasi, training, dan recognition. Salah satu OCR engine yang memiliki akurasi yang paling tinggi (96,38%) dengan lama pemrosesan paling cepat (4,60 detik) adalah Tesseract. Namun, keakurasian Tesseract bergantung kepada kualitas citra dan noise sehingga diperlukan pengolahan citra tambahan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang suatu alat pemindai dokumen cetak menggunakan OCR Tesseract dengan tahapan pengolahan citra: grayscaling, unsharp masking, Otsu thresholding, dan dilation dengan library OpenCV. Dari hasil pengujian terhadap jenis font Arial, Calibri, Times New Roman, Dot Matrix, dan Fake Receipt ukuran 16, diperoleh persentase kesalahan sebesar 2,58% untuk mengenali kata, 3,5% untuk mengenali kata dalam suatu kalimat, 10,5% untuk mengenali kata dalam paragraf, dan 9,5% untuk mengenali kata dalam dokumen struk.
Analysis Dan Simulasi Sistem Spectrum Sensing Menggunakan Higher Order Statistic Analysis Dengan Metode Ekstraksi Ciri Trispectrum Simon Perdananta; Kris Sujatmoko; Afief Pambudi
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan terhadap penggunaan spektrum frekuensi sangat besar sedangkan spektrum frekuensi yang tersedia terbatas. Kondisi ini membuat perkembangan cognitive radio sangat dibutuhkan. Salah satu kemampuan krusial dari cognitive radio adalah spectrum sensing yang berfungsi mendeteksi sinyal primary user dan mampu mendeteksi celah kosong (spectrum holes), yaitu waktu dimana primary user sedang tidak menggunakan spektrum frekuensinya. Dalam Penelitian ini dilakukan simulasi sistem spectrum sensing dengan menggunakan metode Higher-Order Statistical Analysis (HOSA), dengan ekstraksi ciri Trispectrum. Sinyal inputnya adalah sinyal multisine yang dibangkitkan sendiri dan diberi noise dengan kondisi SNR tertentu. Kemudian sinyal input dianalisis dengan metode trispectrum pada HOSA. Simulasi sistem ini mampu mendeteksi spectrum holes dan sinyal primary user dengan masukan informasi sederhana yaitu amplitudo spektrum sinyal yang diamati. Metode HOSA ini mampu mendeteksi non-minimum phase, tahan terhadap AWGN, dan mampu merekonstruksi sinyal yang rusak sehingga sinyal yang akan diproses nantinya memiliki rasio SNR yang relatif tinggi. Akhirnya dimasukkan nilai threshold untuk menentukan apakah sinyal primary user sedang idle atau present. Akurasi deteksi dipengaruhi oleh SNR dan harus memenuhi standar IEEE 802.22 mengenai parameter probability detection yaitu >0,9 dan probability false alarm yaitu <0,1. Dari simulasi yang dilakukan didapatkan hasil bahwa untuk mencapai kondisi ini, sistem spectrum sensing dengan HOSA trispectrum membutuhkan nilai SNR -13 dB. Artinya dengan kondisi diatas -13 dB sistem dipastikan dapat bekerja dengan akurasi tinggi dan tingkat kesalahan yang rendah. Kata kunci : spectrum sensing, cognitive radio, Higher Order Statistical Analysis, HOSA, trispectrum
Analisis Dan Simulasi Spectrum Sensing Menggunakan High Order Statistical Analysis Dengan Metode Ekstraksi Ciri Bicoherence Clay Creezelly Andre Talakua; Kris Sujatmoko; Afief Dias Pambudi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spektrum frekuensi merupakan sumber daya terbatas. Pemborosan spektrum frekuensi merupakan sebuah problema meskipun sudah regulasi telah ditetapkan untuk memaksimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi. Cognitive radio merupakan sistem komunikasi cerdas yang mampu memaksimalkan penggunaan spektrum frekuensi. Spectrum sensing yang ada pada cognitive radio memampukan untuk mendeteksi aktivitas primary user sebagai sumber daya yang dapat dieksploitasi oleh secondary user. Penerapan High Order Statistical Analysis memungkinkan untuk digunakan pada spectrum sensing. Bicoherence akan digunakan sebagai metode ekstraksi ciri untuk mengkalkulasi dan pemetaan spektrum frekuensi. Kelebihan dari High Order Statistics dan bicoherence untuk spectrum sensing adalah kemampuannya untuk menekan Gaussian noise pada lingkungan dengan signal-to-noise ratio rendah. Hasil keluaran sistem mampu menunjukan aktivitas frekuensi primary user. Kemampuan sistem untuk mendeteksi sinyal primary user diwakili oleh Probability Detection. Nilai Probability detection ≥ 0.9 pada sistem diperoleh mulai dari SNR 0 dB hingga pada SNR -12 dB. Nilai tersebut semakin mengecil seiring bertambah rendahnya nilai SNR. Kata kunci : Spectrum sensing, high order statistical analysis, bicoherence
Analisa Dan Perencanaan Implementasi Radio Trunking Digital Pada Uptd Pemadam Kebakaran Untuk Wilayah Dki Jakarta Harry Pratama; Heroe Wijanto; Kris Sujatmoko
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio Trunking Digital adalah salah satu teknologi telekomunikasi wireless digital yang distandarkan oleh badan standardisasi eropa yaitu European Telecommunication Standard Institute ( ETSI ). Radio trunking digital diciptakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan telekomunikasi wireless khusus. Di Negara eropa, teknologi ini ditujukan untuk keperluan militer, kepolisian, bandara, perusahaan pertambangan dan perusahaan transportasi. Tetra dapat melayani layanan voice dan data. Salah satu hasil pengerjaan tugas akhir ini adalah jumlah base station yang diperlukan untuk mengcover dan menampung permintaan trafik yang dibuthkan oleh Unit Pelaksana Teknis ( UPTD ) Pemadam Kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Untuk mendapatkan jumlah sel yang paling optimum, digunakan dua buah metode yaitu Planning Base on Capacity dan metode Planning Base on Coverage. Metode planning Base on capacity adalah metode planning yang menitikberatkan pada kemampuan suatu site untuk melayani penggunaan kanal trafik. Sedangkan planning base on coverage adalah suatu metode planning yang menitikberatkan kemampuaan site untuk mengcover suatu lokasi yang diukur berdasarkan parameter-parameter radio. Setelah dilakukan perencanaan dengan kedua metode tersebut kemudian hasilnya dibandingkan dan selanjutnya ditentukan berapa jumlah site yang paling optimum untuk mengcover dan menampung penggunaan saluran di daerah tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, parameter yang harus diperhatikan adalah, sensitifitas penerima, Free Space Loss, MAPL, traffic tiap pelanggan, jumlah pelanggan, luas wilayah dan EIRP. Hasil pengerjaan tugas akhir ini adalah jumlah base station yang diperlukan untuk mencover area Wilayah DKI Jakarta serta dapat menampung permintaan trafik dari pengguna. Pada skenario 1, dibutuhkan 6 site dengan lokasi plotting pada Sudin dan pos pemadam agar memudahkan monitoring dan controling. Pada skenario ini dihasilkan sinyal terima paling rendah sebesar -95 dBm, number of server pada overlaping zone sebesar 4 server dan Bit of Error Rate sebesar 0<= BER< 0,09. Pada sisi backhaul, dari 6 link yang direncanakan terdapat 1 link yg mengalami pelemahan sinyal terima sebesar 0,4. Pada skenario 2, dibutuhkan 5 site dengan lokasi plotting pada Sudin, pos pemadam serta lokasi lain yang strategis.Skenario menghasilkan sinyal terima paling rendah sebesar -95 dBm, number of server pada ov erlaping zone sebesar 4 server serta Bit of Error Rate sebesar 0<= BER< 0,09. Pada sisi backhaul, semua link yang direncanakan memenuhi batas clearence dan tidak mengalami pelemahan sinyal terima. 
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (ftth) Menggunakan Teknologi 10-gigabit-capable Passive Optical Network (xgpon) Untuk Perumahan Benda Baru Viceroy Siregar; Kris Sujatmoko; M. Irfan Maulana
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perumahan Benda Baru yang terletak di Jalan Cendana II, Tangerang Selatan merupakan konsep hunian yang membutuhkan layanan akses triple play yang cepat untuk mendukung kegiatan dan fasilitas yang disediakan.. PT Innovate Mas Indonesia berencana menggelar Fiber To The Home (FTTH) menggunakan teknologi 10-GigabitCapable Passive Optical Networks (XGPON) agar dapat memenuhi target tersebut. Pada Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan untuk parameter-parameter kelayakan dan performansi sistem perancangan FTTH yang ingin diimplementasikan di Perumahan Benda Baru. Parameter-parameter tersebut adalah Link Power Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakan sistem. Nilai parameter yang dihitung secara manual tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan Opti System. Selain itu, ada parameter lainnya yaitu Bit Error Rate (BER) untuk performansi sistem. BER ini dapat dilihat dengan membuat simulasi perancangan jaringan FTTH pada Opti System. Hasil perhitungan manual untuk link power budget, yaitu total redaman untuk jarak terjauh adalah sebesar 25,135 dB untuk link downstream dan 26,236 dB untuk link upstream. Hasil perhitungan tersebut masih memenuhi standar yang ditentukan oleh ITU-T G.987 yaitu sebesar -28 dBm. Berdasarkan nilai total redaman pada jarak terjauh didapatkan nilai daya terima sebesar -21,135 dBm untuk link downstream dan -23,236 dBm untuk link upstream. Sedangkan untuk nilai rise time budget didapatkan nilai waktu batasan adalah sebesar 0,07 ns untuk pengkodean NRZ dan 0,035 ns untuk pengkodean RZ. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai 𝑡𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 adalah sebesar 0,0156 ns untuk link downstream maupun link upstream. Hasil perhitungan rise time budget yang didapatkan bernilai baik karena 𝑡𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 berada lebih kecil dari batasan waktu untuk tiap pengkodean. Untuk parameter performansi sistem yaitu BER yang dihasilkan dari simulasi Opti System adalah sebesar 1,86632 x 10-21 untuk link downstream dan sebesar 0 untuk link upstream. Kedua nilai tersebut memenuhi nilai minumum BER yang ditentukan untuk optik yaitu 10−9 . Kata kunci : FTTH, XGPON, Link Power Budget, Rise Time Budget, BER Abstract Benda Baru Residence is located on the Cendana II , South Tangerang is the concept dwelling that need access triple play to support the activities of and facilities provided. PT. Innovate Mas Indonesia plans to hold Fiber To The Home ( FTTH ) using technology 10-Gigabit-Capable Passive Optical Networks (XGPON) in order to meet the target. In this final assignment, the parameters of the feasibility and performance of the system design of FTTH which will be implemented in Benda Baru Residence has been calculated. Those parameters are Link Power Budget and Rise Time Budget for the feasibility of the system. The parameters values were manually calculated and have been compared to the results of using the Opti System software. Besides, the other parameter is Bit Error Rate (BER) for the performance of the system. BER can be seen by making a simulation of a network design FTTH in Opti System. The results of the manual calculation for link power budget parameters the total attenuation for the farthest distance is 25,135 dB for downstream link and 26,236 dB for upstream link. The results of those calculations are still meet the standard which determined by ITU-T G.987 which is -28 dBm. Based on the total attenuation value for the farthest distance, the result of power receiver is -21,135 dBm for downstream link and -23,236 dBm for upstream link. For rise time budget parameters, the result of limitation time is 0,07 ns for NRZ coding and 0,035 for RZ coding. Based on the calculation, the results of 𝑡𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 is 0,0156 ns for both downstream and upstream link. The results of rise time budget considered to be good because the tsystem smaller than the limitiation time for each coding. For the parameter of the performance of the system, BER, which is simulated in Opti System, the result for the downstream link is 1,86632 x 10-21 and for the upstream link is zero (0). Both values are meet the minimum value of BER that is determined for optic which is 10−9 . Keywords : FTTH, XGPON, Link Power Budget, Rise Time Budget, BER
Perancangan Dan Realisasi Harmonic Suppression Circular Patch Antenna Untuk Aplikasi Wireless Energy Harvesting Asky Arief Nidardika; Kris Sujatmoko; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sebagian wilayah Indonesia merupakan lautan dan kerap terjadi tindak kejahatan di wilayah perairan Indonesia. Perlu adanya sistem keamanan yang dapat mengantisipasi tindakan tersebut dengan mengimplementasikan sistem RADAR (Radio Detection and Ranging) untuk mendeteksi kapal-kapal yang melewati wilayah perairan Indonesia. Untuk menunjang dari fungsi teknologi ini diperlukan sebuah perangkat, yaitu antena. Untuk mendapatkan antena dengan hasil yang sesuai, yaitu dengan cara memodifikasi dimensi antena yang dirancang menggunakan teknik antena susun atau array dengan menggunakan teknik pencatuan mikrostrip line dengan bentuk patch rectangular. Pada tugas akhir ini membahas perancangan, pembuatan, dan realisasi antena mikrostip rectangular array 4 patch untuk aplikasi radar yang bekerja pada frekuensi 1.3 Ghz (L-Band) dengan nilai VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 60 Mhz polaradiasinya unidireksional, dan polarisasinya linier. Antena mikrostrip yang bekerja pada frekuensi rendah dengan tujuan untuk memperoleh beamwidth yang lebar dan perancangan yang diusulkan pada penelitian ini memenuhi jaminan fairness dengan kompleksitas waktu terjaga. Untuk mempermudah proses perancangan digunakan software simulasi. Tugas akhir ini dimulai dengan menghitung dimensi antena. Dimensi hasil perhitungan digunakan pada proses simulasi. Modifikasi dimensi antena digunakan sebagai cara untuk mendapatkan hasil yang optimum dalam simulasi. Hasil pengukuran parameter antena menunjukkan bahwa frekuensi 1.3 Ghz, memiliki return loss - 12.261 dB dan VSWR sebesar 1.644, impedansi 31.170 Ω, gain 5.34 dB, dan bandwidth 30 Mhz pada perpotongan VSWR = 2. Kata Kunci: antena, mikrostrip rectangular, L-Band Abstract Indonesia region is surrounded an ocean and often occur crime in the territorial waters of Indonesia. there needs to be a security system that can anticipate such actions by implementing RADAR (Radio Detection and Ranging) system to detect ships passing through Indonesian waters. To support the function of this technology required a device that is antenna. To get the antenna with the appropriate result is by modifying the antenna dimension designed using the antenna array technique by using microstrip line tracing technique with rectangular patch antenna. This final project discuss the design, manufacture, and realization of rectangular patch microstrip antennas for radar applications that work on frequencies 1.3 Ghz (l-Band) and a value VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 60 Mhz, unidictional radiation pattern, and linier polaritation. Microstrip antennas working at low frequencies in order to obtain wide beamwidth and design proposed the fairness guarantees with the complexity of waking time. To simplify the design process used simulation software. This final project begins by calculating the dimensions of the antenna. The dimension of the calculation result used in the simulation process. Modified antenna dimensions are used as a way to obtain optimum results in the simulation. Result of antenna measurement parameters indicate that at frequency of 1.3 Ghz, has a -12.261 dB return loss and VSWR 1.644, impedance is 31.170 Ω, gain 5.34 dB and bandwidth 30 Mhz at the intersection of VSWR =2. Keywords: Antenna, Rectangular, Microstrip, L-Band
Perancangan Aplikasi Android Dan Website Pada Sistem Pemantauan Jalur Transportasi Bus Yabes Handi Nugroho; Kris Sujatmoko; Nyoman Bogi Aditya Karna
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan teknologi di kalangan masyarakat semakin banyak setiap tahunnya, terutama kota Bandung yang memiliki visi dan misi sebagai Smart City. Salah satu permasalahan yang dihadapi yaitu transportasi bus kota, dimana masyarakat masih kesulitan dalam memantau posisi dari bus tersebut. Lalu bagaimana desain dan implementasi aplikasi dan website untuk pemantauan bus kota di Bandung. Pada tugas akhir ini akan dibuat aplikasi dan website dapat mendeteksi keberadaan bus kota yang ada di Bandung, titik-titik halte, waktu kedatangan bus ke halte yang dipilih, jumlah penumpang bus, hingga waktu yang di butuhkan untuk sampai ke tempat tujuan yang akan di tampilkan ke dalam website dan aplikasi. Website dibuat menggunakan bootstrap agar mendapatkan tampilan yang responsive, dengan MySQL sebagai database penyimpanannya dan menggunakan Bahasa pemrograman PHP, dan aplikasi yang terbuat merupakan hasil convert dari website yang telah selesai untuk mempermudah maintenace. Aplikasi dan website yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan sudah dilakukan beberapa pengujian. Pengujian delay didapatkan nilai rata-rata yaitu 11,6 ms pada sampel pertama, 8 ms pada sampel kedua, dan 9,2 ms pada sampel ketiga. Ketiga nilai ratarata delay pada percobaan menunjukkan nilai delay <150 ms yang artinya menurut ITU-T G.114 delay tersebut merupakah hasil yang sangat baik. Dengan begitu pengiriman data dari aplikasi dan website ke MySQL mampu bekerja dengan baik. Pengujian packet loss didapatkan nilai rata-rata 0,2% pada sampel pertama, 0,181% pada sampel kedua, dan 0% pada sampel ketiga. Pada sampel pertama dan sampel kedua menunjukkan nilai rata-rata packet loss <3% yang artinya bagus, dan pada sampel ketiga menunjukkan nilai rata-rata packet loss 0% yang artinya sangat baik. Pengujian throughput didapatkan nilai rata-rata 1576,6 bps pada sampel pertama, 1960,6 bps pada sampel kedua, dan 1792,9 bps pada sampel ketiga cukup baik. Kata Kunci : Website, Aplikasi, Database, MySQL, PHP Abstract The need for technology among the public is increasing every year, especially the city of Bandung which has the vision and mission as a Smart City. One of the problems faced is city bus transportation, where people are still having difficulty monitoring the position of the bus. Then how is the design and implementation of applications and websites for monitoring city buses in Bandung. In this final project an application will be made and the website can detect the presence of city buses in Bandung, bus stops, the time of arrival of the bus to the selected bus stop, the number of bus passengers, to the time needed to get to the destination that will be displayed to the website and application. The website is created using bootstrap to get a responsive display, with MySQL as a database of storage and using the PHP programming ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 4424 language, and applications made are the result of converts from finished websites to facilitate maintenance. Applications and websites that are designed can run well and have done some testing. Testing delay obtained an average value of 11.6 ms in the first sample, 8 ms in the second sample, and 9.2 ms in the third sample. The three delay values in the experiment show a delay value of <150 ms which means that according to the ITU-T G.114 the delay is a very good result. That way sending data from applications and websites to MySQL can work well. Packet loss testing obtained an average value of 0.2% in the first sample, 0.181% in the second sample, and 0% in the third sample. In the first sample and the second sample shows the average value of packet loss <3% which means good, and in the third sample shows an average value of 0% packet loss, which means very good. Throughput testing obtained an average value of 1576.6 bps in the first sample, 1960.6 bps in the second sample, and 1792.9 bps in the third sample was quite good. Keywords : Internet Of Things, Application, APRS, Database, MySQL, PHP
Analisis Perencanaan Jaringan Lte Femtocell Di Gedung Tamansari Parama Office Park Pt Wika Realty Ahsanul Gibran; Kris Sujatmoko; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ketersediaan layanan berkualitas di setiap tempat merupakan hal penting bagi pelanggan. Salah satunya di dalam Gedung Tamansari Parama, kebutuhan akses layanan data berkecepatan tinggi dibutuhkan melihat gedung tersebut merupakan gedung perkantoran. Femtocell menjadi solusi yang dapat digunakan untuk coverage area dan memberikan akses layanan kepada pelanggan di dalam Gedung Tamansari Parama. Perancangan jaringan LTE ini di simulasikan menggunakan software RPS untuk simulasi coverage dan SIR. Digunakan juga metode Distributed Antenna System (DAS) untuk mengetahui detail peletakan dari antenna. Dari hasil perancangan, dibutuhkan yaitu 34 FAP yang perlu dipasang pada Gedung Tamansari. Kemudian dari simulasi untuk lantai Basement sampai lantai 16 memiliki rata-rata hasil RSL pada persentase terendah yaitu 95.09% dan tertinggi yaitu 99.18% sehingga telah sesuai standar KPI yaitu diatas 90% untuk masing-masing lantainya. Begitupun dengan SIR, masing-masing lantai telah memenuhi standar KPI diatas 90%, dimana memiliki ratarata SIR terendah yaitu dengan 96.76% dan tertinggi yaitu 98.24%. Abstract The availability of quality services in every place is important for customers. Such as in Tamansari Parama Building, access to high-speed data services is needed because the building as an office building. Femtocell is a solution that can be used for coverage areas and provides access to services customers in Parama Tamansari Building. The design of this LTE network is simulated using RPS software for coverage simulation and SIR. Also used is the Distributed Antenna System (DAS) method to find out the details of the placement of the antenna. From the results of the design it is needed that is 49 FAP which needs to be installed in the Tamansari Building. Then from the simulation for the Basement floor to the 16th floor, the average RSL results at the lowest percentage is 95.09% and the highest is 99.18% so that it meets the KPI standard which is above 90% for each floor. Likewise with SIR, each floor that has met the KPI standard above 90%, which has an average SIR which is the lowest with 96.76% and the highest is 98.24%.. Keywords: Femtocell, SIR, RSL, RPS, DAS
Perancangan Navigasi Indoor Positioning Menggunakan Komunikasi Cahaya Tampak Ryan Topani; Kris Sujatmoko; Akhmad Hambali
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dewasa ini pesatnya perkembangan teknologi menjadikan kebutuhan manusia terhadap teknologi yang lebih efisien sangat memungkinkan. Salah satunya adalah teknologi kabel yang digunakan dengan pentransmisian cahaya. Pada saat ini teknologi tanpa kabel masih didominasi oleh penggunaan frekuensi radio sebagai media pengiriman informasi. Melihat beberapa penelitian dunia kesehatan terhadap dampak radiasi gelombang elektromagnetik terhadap tubuh manusia sangatlah membahayakan atau ahli kesehatan menyebutnya silent killer. Saat ini sedang ramai dikembangkan komunikasi tanpa kabel menggunakan cahaya tampak atau yang disebut VLC (Visible Light Communication) yang memanfaatkan spektrum cahaya sebagai media pengiriman informasi, bebas dari radiasi gelombang elektromagnetik dan diprediksi akan menggantikan penggunaan frekuensi radio ditempat tertentu yang harus terbebas dari frekuensi radio. Pada tugas akhir ini, telah dilakukan perancangan sistem komunikasi cahaya tampak dengan mengirimkan sinyal digital yang dibantu oleh mikrokontroler berupa Arduino UNO agar data digital tersebut dapat ditransmisikan dan diterima. Perancangan blok diagram dibagian pengirim menggunakan lampu LED 10 Watt, sedangkan dibagian penerima menggunakan sensor cahaya yaitu photodetector. Pengujian dilakukan dengan jarak 5cm, 15cm, 25cm, 30cm, 90cm. Didapatkan hasil dari pengujian, sistem komunikasi cahaya tampak mampu mengirimkan sinyal digital dan dapat diterima oleh receiver dengan terbacanya data yang dikirimkan oleh transmitter, terlihat pada layar LCD mengeluarkan karakter sebagai mana mestinya dengan jarak maksimal 90cm selebihnya sulit diterima. Jarak antar transmitter dan receiver berpengaruh terhadap nilai arus yang terjadi selama pengiriman data, semakin jauh jarak maka semakin kecil nilai arusnya walaupun tidak terlalu siginifikan. Kata Kunci: Komunikasi cahaya tampak, LED, Arduino UNO, Photodetector ABSTRACT Today’s the rapid development of technology makes human needs for more efficient technology very possible. One of them is cable technology that is used with light transmission. At present wireless technology is still dominated by the use of radio frequency as a medium for sending information. Seeing some of the world's health studies on the effects of electromagnetic wave radiation on the human body is very dangerous or health experts call it the silent killer. Currently being developed wireless communication using visible light or called VLC (Visible Light Communication) that utilizes the light spectrum as a medium for sending information, free from electromagnetic wave radiation and is predicted to replace radio frequency use in certain places that must be free of radio frequency. In this final project, the design of visible light communication systems has been carried out by sending digital signals assisted by an Arduino UNO microcontroller so that the digital data can be transmitted and received. The design of the block diagram in the sender section uses a 10 Watt LED light, while the receiver uses a light sensor, the photodetector. Tests are carried out at a distance of 5cm, 15cm, 25cm, 30cm, 90cm. Obtained from the results of testing, the light communication system appears capable of sending digital signals and can be received by the receiver with readings of data sent by the transmitter, visible on the LCD screen issuing the character as it should be with a maximum distance of 90cm more than that cannot be read. The distance between the transmitter and receiver has an effect on the current value that occurs during data transmission, the farther the distance the smaller the current value even though it is not too significant. Keywords : Visible Light Communication, LED, Arduino UNO, Photodetector