Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pemanfaatan Kembali Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi COVID-19 Risnaningtyas, Arinda Kusuma; Maharani, Chatila
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.48941

Abstract

Latar Belakang: Penurunan jumlah kunjungan di Puskesmas Mranggen 1 terjadi ketika awal pandemi COVID-19 pada Bulan April 2020 sekitar 50% perbulan. Sehingga mengakibatkan menurunnya deteksi terhadap suatu penyakit serta meningkatnya angka kesakitan di wilayah kerja Puskesmas Mranggen 1. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebesar 364 responden dengan teknik purposive sampling. Menggunakan instrumen kuesioner dan analisis uji chi square serta uji regresi logistic. Hasil: Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan dalam penelitian ini yaitu sikap, aksesibilitas, persepsi sakit, kemudahan informasi, dampak ekonomi, dan tingkat kecemasan masyarakat. Faktor yang paling mempengaruhi pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan adalah sikap (p = 0,027; Exp (B) = 2,032), aksesibilitas (p = 0,030; Exp (B) = 0,524), kemudahan informasi (p = 0,029; Exp (B) = 1,974), dampak sosial (p = 0,000; Exp (B) = 0,169). Kesimpulan: Sikap, aksesibilitas, kemudahan informasi dan dampak sosial merupakan faktor yang paling mempengaruhi pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan pada masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Mranggen 1.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat Hasanah, Rani; Maharani, Chatila
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 1 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i1.51411

Abstract

Latar Belakang: Salah satu pelayanan kesehatan yang utama di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Baik atau buruknya pelayanan yang diberikan akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Rekap keluhan terkait ketidakpuasan pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2020 sebagian besar pada bidang keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan metode total sampling yaitu sejumlah 70 perawat, instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dengan teknik pengambilan data dengan metode online dan offline. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2021. Hasil: Hasil uji statistik uji Chi-Square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah motivasi (p=0,014), gaya kepemimpinan demokrasi (p=0,013), komitmen organisasi (p=0,002), beban kerja pada masa pandemi Covid-19 (p=0,003) dan kecemasan pada masa pandemi Covid-19 (p=0,030) dengan kinerja perawat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara motivasi, gaya kepemimpinan demokratis, komitmen organisasi, beban kerja pada masa pandemi Covid-19 dan kecemasan pada masa pandemi Covid-19. Saran perlunya dorongan berupa motivasi kenaikan jabatan dan kesempatan kepada anggota perawat untuk menjadi pemimpin.
DEFISIT DAN SURPLUS BPJS KESEHATAN DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Zainafree, Intan; Maharani, Chatila; Syukria, Nadia; Patriajati, Maria Margareta Rosaria; Putri, Deva Amanda; Tsuroyya, Sabrina Luthfi; Wigatie, Ragil Ayu; Putri, Wulan Apriyani Gusti; Bela, Maria Vila
Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/km.v1i5.187

Abstract

Konsep Universal Health Coverage (UHC) diluncurkan World Health Organization (WHO) sejak tahun 1948 pada Konstitusi WHO dan terus diperbaharui dan dipertegas tahun 2005 melalui World Health Assembly Resolution 58.33. UHC di Indonesia terealisasi dalam bentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang masuk pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program JKN telah dimulai pada tahun 2014 dan diharapkan dapat memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Secara spesifik program ini bertujuan untuk memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dibentuk Presiden sebagai institusi khusus penyelenggara program JKN. BPJS Kesehatan bertanggung jawab atas pengelolaan pendaftaran peserta, pengumpulan iuran, pembayaran klaim, dan pengawasan penyedia layanan kesehatan. Paparan ini membahas kondisi keuangan BPJS Kesehatan dari waktu ke waktu dan menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan tersebut.
PERJALANAN ASURANSI KESEHATAN DAN SISTEM PEMBAYARAN KAPITASI DI INDONESIA Maharani, Chatila; Zainafree, Intan; Syukria, Nadia; Tsuroyya, Sabrina Luthfi; Putri, Deva Amanda; Nurkhasanah, Maulia Wahyu; Afriyatin, Via; Setyowati, Florensia Indah; Rahmadhani, Alda Adiestya
Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/km.v1i5.197

Abstract

Indonesia menjamin hak kesehatan penduduknya sesuai dengan amanat UUD 1945, melalui program Jaminan Kesehatan Nasional/JKN. Pembangunan kesehatan dilakukan seoptimal mungkin dengan tujuan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk itu, pelaksanaan program JKN dikawal penuh oleh pemerintah melalui badan hukum yang dibentuk yaitu BPJS Kesehatan, sebagai gatekeeper, FKTP mempunyai peran penting sehingga perlu sistem pembiayaan yang sesuai supaya mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Sistem pembiayaan kapitasi merupakan sistem pembayaran prospektif praupaya pendanaan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP. Akan tetapi, masih terdapat kelebihan dan kelemahan dari penerapan sistem kapitasi tersebut. Untuk itu perlu dilihat bagaimana pelaksanaan sistem kapitasi di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji kronologis penerapan dan evaluasi sistem pembayaran kapitasi (termasuk penerapan kapitasi berbasis komitmen) untuk memperbaiki kesenjangan pelayanan kesehatan serta mengetahui perjalanan sistem pembayaran dari era ASKES hingga JKN. Metode yang digunakan dalam bab ini adalah literature review. Hasil literature review ini adalah kronologis sejarah asuransi kesehatan di Indonesia yang dimulai dari jaman kemerdekaan, adanya Jaminana Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), Jaring Perlindungan Sosial-Bidang Kesehatan (JPS-BK), Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan (PKPS BBM Bidkes), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat miskin (JPK-Gakin), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM)/Askeskin, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bab ini juga membahas mengenai jenis-jenis pembayaran pada fasilitas kesehatan secara prospektif dan restrospektif, serta membahas kelebihan dan kekurangan setiap jenis sistem pembayaran. Lebih khususnya, bab ini juga membahas mengenai kelebihan dan kelemahan dari pelaksanaan sistem kapitasi di Indonesia.
Advocacy for Business Protection: The Role of Business Identification Numbers in Safeguarding Business Actors Fibrianti, Nurul; Maharani, Chatila; Sari, Maylia Pramono; Paramita, Niken Diah; Viana, Anisa Okta; Putra, Tegar Islami
Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Vol 6 No 2 (2024): Navigating Justice: Empowering Communities with Legal Advocacy and Support (Artic
Publisher : Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The provision of a Business Identification Number (NIB) is an important thing for business actors. One of the benefits of the issuance of NIB for business actors is that the government can provide assistance by means of technical guidance, consultation, and training to increase knowledge of the application of Indonesian national standards and halal product guarantee certification, and so on. However, today, there are still many business actors who do not know how the benefits of NIB for business actors, especially the role of NIB in protecting business actors. This article aims to find out how the role of the Business Identification Number in protecting business actors in Indonesia. This study uses normative juridical research method. The results showed that there are several roles of the Business Identification Number in protecting business actors. Business actors get legal protection in carrying out business operations. In addition, NIB also functions as a legal identity for business actors, which allows them to obtain valid business licenses, commercial licenses, and operations. In addition, NIB makes it easier for businesses to apply for business licenses and fulfill legality requirements. NIB can also increase the competitiveness of business actors by fulfilling the requirements to obtain certification. The issuance of NIB for business actors can be a form of contribution to the development of a better business ecosystem.
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN AKREDITASI DI KLINIK PRATAMA SEBAGAI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA: SEBUAH STUDI KASUS Maharani, Chatila; Diatri, Devita
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 8, No 3 (2024): JULI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNIT
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v8i3.26302

Abstract

Fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas terbaik untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 menyatakan bahwa setiap fasilitas kesehatan baik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan maupun tidak, wajib terakreditasi. Pada semester 1 Tahun 2023, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terakreditasi hanya 42.7%. Jumlah Klinik Pratama sebagai salah satu FKTP yang terakreditasi masih sangat rendah dibandingkan Puskesmas. Hal ini karena akreditasi di Klinik adalah hal baru dengan disahkannya standar akreditasi Klinik pada tahun 2022. Kebaruan dalam penelitian ini karena meneliti tentang persiapan dan pelaksanaan akreditasi di klinik pratama sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan yang dilaksanakan Klinik Pratama Swasta yaitu Klinik Insan Medika Semarang dalam mempersiapkan akreditasi sampai dengan survei akreditasi serta hambatan dan tantangannya. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilaksanakan kepada Pemilik Klinik, Penanggungjawab Bab I, II, dan III serta perwakilan audit internal. Selain itu data sekunder berupa dokumen akreditasi juga digunakan dalam penelitian ini. Analisa dilakukan secara thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klinik Insan Medika sudah mempersiapkan sejak tahun 2017 tetapi tertunda karena pandemi COVID-19, dan mulai melanjutkan sejak tahun 2021. Pelaksanaan persiapan akreditasi yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan (tidak kontinyu), penyusunan dokumen dan persiapan fasilitas, pelaksanaan audit internal, penilaian mandiri, permohonan usulan akreditasi, survei akreditasi sampai mendapatkan hasil akreditasi. Kesimpulan bahwa untuk pelaksanaan akreditasi perlu persiapan waktu, fasilitas, dana, dan SDM terutama terkait pelatihan sesuai dengan kondisi SDM.
ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN PATI Malinda, Aina Shinta; Maharani, Chatila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 3 (2023): MEI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v11i3.37793

Abstract

Pati, in. In Regency, 3,925 children will be affected by stunting in 2021, up from 3,997 in 2020. It has gone down, but not by much. A Pati Official Guideline was issued by the Pati local government to accelerate the reduction of obstructions in order to reduce obstruction rates until the objective is reached in 2023. This study aims to find out how Pati Regency's Regent Regulation number 11 of 2020, which aims to reduce stunting more quickly, will be implemented. The research employs a qualitative methodology. Participants in this study included nutrition officers at the. Sukolilo. I.and. data are gathered through in-depth interviews, observation, and documentation by the Head of the Human Development Division at Bapeeda, the Head of the Public Health Division at the Health Service, mothers of stunted toddlers in the two puskesmas areas, and Pati II health centers. This study demonstrates that the rule the district head issued to speed up the reduction of stunting in Pati Regency is working. There are satisfactory categories for communication, resources, attitude, and the structure of the bureaucracy. There is still a lack of community support for the environment.
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF THE SUPPLEMENTARY FOOD PROGRAM AS AN EFFORT TO IMPROVE THE NUTRITION OF STUNTING TODDLERS IN THE WORK AREA OF THE PUSKESMAS KARANGDORO 'Ulya, Niswah Attazkiatul; Maharani, Chatila
MEDIKORA Vol 23, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v23i2.79393

Abstract

The Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) in 2021 the prevalence of stunting was 24.4% and in 2022 the prevalence decreased by 2.8% to 21.6%.  The prevalence of stunting in Central Java has decreased from 20.9% in 2021 to 20.8% in 2022. Karangdoro Health Center in 2023 has a prevalence of stunting with a total of 614 toddlers. One of the efforts in handling stunting cases is through a supplementary feeding program to achieve optimal nutritional status and prevent stunting. This study aims to determine the inputs, processes, outputs, and outcomes in the implementation of the supplementary feeding program for stunting toddlers in the Karangdoro Puskesmas working area, East Semarang District in 2024. Using a qualitative approach with a case study design, 17 informants were selected by purposive sampling. Data collection using in-depth interviews, observation, and documentation was conducted in September 2024. The results of the input, process, output, and outcome research show that the implementation of the PMT program is good, but there are several things that have not run optimally such as the lack of educational media facilities and infrastructure, refusal to provide additional food from families of toddlers, lack of supervision and monitoring from nutrition implementers, as well as program achievements that have not been maximized and the decline in stunting rates that are still fluctuating. The supplementary feeding program in the Karangdoro Puskesmas working area requires improvement and monitoring or supervision from the puskesmas.
Analysis of Service Quality JKN Mobile Application Toward Participants Satisfaction of the Health Social Security Implementing Agency (BPJS) Tegal Regency Putri, Deva Amanda; Maharani, Chatila
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 3 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i3.887

Abstract

Background: JKN Mobile is an innovation by BPJS Kesehatan to provide service access easier for their participants. JKN Mobile application can be accessed everytime and everywhere while continuing to provide optimal service quality for user satisfaction.Objective: This study aims to analyze the correlation between service quality (tangile, reliability, responsiveness, assurance, and empathy) with satisfaction of JKN Mobile’s users at Tegal Regency.Methods: Type of quantitative research using cross sectional research design. Sampling method using accidental sampling technique. Total sample 100 respondents using Lameshow sample size formula. The research instrument used questionnaire.Results: Based on the fisher exact statistical test on the service quality with satisfaction the result is tangible (p=0,001), reliability (p=0,000), responsiveness (p=0,000), assurance (p=0,000), dan empathy (p=0,000). Conclusion: There was a significant relationship between service quality with satisfaction.
Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Wangon I Kabupaten Banyumas Amalia, Ifada; Maharani, Chatila
Syifa'Medika Vol 15, No 2 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i2.9174

Abstract

Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2020-2024 menyebutkan bahwa target Indeks Kasus pada tahun 2022 adalah 90% namun Jawa Tengah masih belum mencapai target yakni 62%. Jumlah seluruh kasus tuberkulosis di Kabupaten Banyumas pada tahun 2021-2023 meningkat dari 3404 kasus menjadi 4853 kasus. Angka keberhasilan pengobatan juga mengalami peningkatan dari 80% menjadi 90,3%. Meskipun angka keberhasilan pengobatan naik namun angka kematian tuberkulosis juga mengalami peningkatan pada tahun 2023 yakni 4,9% menjadi 5,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis dari aspek input, process, dan output di wilayah kerja Puskesmas Wangon I Kabupaten Banyumas pada Tahun 2024 jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif yang dilakukan pada bulan September 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi Kesehatan belum dilakukan dengan terjadwal, penggunaan sarana prasarana di Puskesmas Wangon I belum maksimal serta upaya penemuan kasus yang belum dilakukan menyeluruh. Output yang dihasilkan yakni capaian sudah sesuai target puskesmas namun masih belum mencapai dari target nasional. Simpulan penelitian ini adalah kegiatan penanggulangan tuberkulosis, sumber daya, kebijakan, sistem informasi, pengorganisasian dan peran serta masyarakat sudah sesuai dengan pedoman tetapi pada poin pelaksanaan terdapat surveilans kasus dan pengendalian faktor risiko lingkungan yang belum sesuai dengan pedoman.