Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA TRAINER PELAPISAN LOGAM BERBASIS ELECTROPLATING DANANG PRIAMBODO, JAROT; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja ST 41 merupakan jenis logam non ferro yang tergolong dalam salah satu jenis carbon rendah yang memiliki kandungan carbon 0.32 % sehingga sesuai digunakan dalam komponen mesin, namun dalam penggunaanya menjadi kurang maksimal jika logam tersebut mengalami korosi. Pelapisan logam merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja, Maka dalam penelitian kali ini untuk mengetahui ketebalan pada permukaan benda kerja terhadap variasi waktu serta kuat arus yang ditentukan. Dalam pelaksanaan metode penelitian dimulai dengan penulisan literatur, perencanaan perangkat keras dan lunak, pembuatan alat dan program hingga analisa data. Pada pelaksanaan dilakukan di lab Pelapisan Logam Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Dalam penelitian yang dilakukan menggunakan variasi waktu 20, 25 dan 30 menit serta pengaruh dari kuat arus 6 dan 10 Ampere yang terjadi dalam pelaksanaan. Serta melakukan analisa pengumpulan data di mulai dengan analisis masalah, perencanaan produk, persiapan pelapisan logam, proses pelapisan logam, pengujian pelapisan logam, analisis data, dan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu berdasarkan waktu serta kuat arus yang dikerjakan semakin lama waktu pencelupan dan semakin besar kuat arus yang mengalir dalam proses pelapisan maka semakin tebal permukaan benda uji. Ketebalan terbesar terjadi pada waktu pencelupan 30 menit dengan kuat arus 10 ampere yaitu 114,33 ?mKata Kunci: Baja ST 41, Pelapisan Logam, Trainer Pelapisan Logam
PENGARUH JENIS PAHAT DAN CAIRAN PENDINGIN SERTA KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Ardiansyah, Daniar Anggit; Mahendra Sakti, Arya
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Mendapatkan hasil pembubutan kekasaran dan kekerasan permukaan yang baik dengan menggunakan mesin bubut konvensional merupakan salah satu tujuan utama. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil dari proses pengerjaan tersebut, seperti perbedaan jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan benda kerja. Dari beberapa faktor yang ada, maka muncul permasalahan bagaimana pengaruh jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan terhadap tingkat kekasaran dan kekerasan permukaan benda kerja pada proses bubut konvensional. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini benda kerja digunakan sebanyak 27 buah yang akan mendapatkan perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan. Kemudian dari ke 27 benda kerja tersebut masing ? masing benda kerja ditentukan 3 titik untuk dilakukan uji kekasaran permukaan dan 3 titik untuk dilakukan uji kekerasan permukaan. Hasil kekasaran permukaan baja terbaik atau terendah adalah 14,81 µm yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan pendingin (Drumus), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm). Sedangkan kekerasan permukaan baja terbaik atau tertinggi adalah 62,90 Kg/mm2 yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan pendingin (Cutting APX), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm).
PENGARUH JARAK ANODA KATODA DAN WAKTU PENCELUPAN PADA PROSES PELAPISAN NIKEL–KROM TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN PERMUKAAN KNALPOT SEPEDA MOTOR INDRA NASUTION, DONNI; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektroplating merupakan pelapisan logam dengan bantuan arus listrik melalui elektrolit dengan tujuan memindahkan partikel logam pelapis ke logam yang dilapisi. Tujuan pada penelitian ini 1) untuk mengetahui pengaruh jarak anoda katoda dan waktu pelapisan nikel-krom terhadap ketebalan lapisan permukaan knalpot sepeda motor. 2) untuk mengetahui pengaruh jarak anoda katoda dan waktu pelapisan nikel-krom terhadap kekerasan lapisan permukaan knalpot sepeda motor. Proses elektroplating mengunakan variasi jarak anoda katoda 20 cm, 25 cm, dan 30 cm, dengan waktu pencelupan 20 menit, 30 menit, dan 40 menit. Pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian ketebalan lapisan dan kekerasan Rockwell. Hasil penelitian ketebalan lapisan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat pada variasi jarak anoda katoda dan waktu pelapisan nikel-krom terhadap ketebalan lapisan permukaan knalpot sepeda motor. Hal ini disebabkan karena semakin dekat jarak anoda katoda maka semakin cepat proses oksidasi reduksinya. Waktu pencelupan juga mempengaruhi ketebalan lapisan, semakin lama waktu yang dipakai maka deposit logam yang menempel pada spesimen semakin banyak. Nilai ketebalan lapisan terendah sebesar 16,2 µm pada jarak anoda katoda 30 cm dengan waktu pencelupan 20 menit. Nilai ketebalan lapisan tertinggi sebesar 20,5 µm pada jarak anoda katoda 20 cm dengan waktu pencelupan 40 menit. Hasil penelitian kekerasan lapisan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sedang dan rendah untuk penggunaan variasi jarak anoda katoda dan waktu pelapisan nikel-krom terhadap kekerasan lapisan permukaan knalpot sepeda motor. Nilai kekerasan permukaan terendah sebesar 82,9 HRB pada jarak anoda katoda 30 cm dengan waktu pencelupan 20 menit. Nilai kekerasan permukaan tertinggi sebesar 87,1 HRB pada jarak anoda katoda 20 cm dengan waktu pencelupan 40 menit. Kata kunci: Elektroplating, Jarak Anoda Katoda, Waktu Pencelupan, Ketebalan Lapisan, Kekerasan Permukaan.
ANALISA VARIASI JARAK ANODA-KATODA DAN WAKTU PELAPISAN LOGAM NIKEL-KHROM TERHADAP PROSES PENGUJIAN TEKAN MATERIAL RUJI (SPOKE) YOGA ARGE PUTRA, TRI; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruji sepeda motor dalam penggunaannya mendapatkan pembebanan terus menerus dengan besaran yang tidak sama yang mengakibatkan kegagalan-kegagalan mekanis ataupun mengalami kerusakan, ditambah material ruji menggunakan baja karbon rendah yang memiliki keuletan tinggi namun kekerasan rendah dan tidak tahan aus. Maka dari itu perlu dilakukan suatu penanganan maupun pencegahan agar material ruji bertahan lama dalam pemakaiannya. Penelitian yang sudah ada bahwa pelapisan dapat memperbaiki sifat mekanik yaitu kuat tarik dan tekan suatu material. Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian eksperimen kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dengan variasi waktu pelapisan 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan variasi jarak anoda-katoda 15 cm, 25 cm, sedangkan variabel terikatnya adalah pengujian tekan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan standar pengujian tekan ASTM E-9. Hasil penelitian ini diperoleh nilai uji tekan tertinggi adalah dengan variasi jarak anoda-katoda 15 cm, dengan waktu lama pencelupan pelapisan 25 menit sebesar 748,53 Mpa, pada hasil foto mikro di variasi ini logam pelapis nikel-khrom paling tebal melapisi material dengan tebal lapisan sebesar 20.05 mikrometer, dan ion-ion pelapis lebih masuk kedalam pori-pori dan mengisi celah-celah pada permukaan material. Adapun spesimen yang mengalami kenaikan paling sedikit adalah pada variasi jarak anoda-katoda 25 cm dengan waktu lama pencelupan pelapisan 15 menit sebesar 702,91 Mpa dengan hasil ketebalan lapisan yang tipis pada hasil foto mikronya yaitu 1.98 mikrometer. Pada hasil foto mikro di variasi ini ion-ion pelapis kurang masuk kedalam pori-pori permukaan material dan kurang mengisi celah-celah yang ada pada permukaan material. Pada hasil uji tekan dan foto mikro menunjukan bahwa semakin lama proses pencelupan maka semakin banyak ion-ion logam pelapis yang melapisi material yang dapat meningkatkan ketebalan lapisan logam pelapis, dan semakin dekat jarak anoda-katoda maka pergerakan ion-ion semakin cepat dan logam pelapis lebih masuk untuk mengisi celah-celah pada permukaan material, yang mengakibatkan kenaikan kuat tekan pada suatu material Kata kunci :ruji sepedah motor (spoke), baja karbon rendah,waktu pelapisan, jarak anoda-katoda, pengujian tekan, pelapisan logam
PENGARUH VARIASI KUAT ARUS DAN TEGANGAN PADA PROSES ELEKTROPLATING NIKEL TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN MAMPU BENDING KNALPOT SEPEDA MOTOR DERI SUBAYU, RHOMDAN; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektroplating atau proses pelapisan listrik atau penyepuhan merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu elektrolit. Proses pelapisan secara electroplating ini dilakukan dengan cara mencelupkan komponen yang akan dilapisi kedalam larutan yang mengandung ion-ion logam. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kuat arus dan tegangan terhadap ketebalan permukaan dan mampu bending knalpot sepeda motor.Pada penelitian eksperimen ini, akan menggunakan metode analisis data kuantitatif deskriptif, yaitu mendeskripsikan data hasil pengujian secara sistematis dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dengan variasi kuat arus 3 Ampere, 4 Ampere, 5 Ampere dan variasi tegangan 2 Volt dan 3 Volt. Material spesimen uji yang digunakan ialah pelat baja karbon rendah AISI 1010, dimensi spesimen uji pada penelitian ini dibuat sesuai dengan standar ASTM B489 (Standard Practice for Bend Test for Ductility of Electrodeposited and Autocatalytically Deposited Metal Coatings on Metals). Dari hasil penelitian diperoleh nilai ketebalan permukaan tertinggi terjadi pada kuat arus 5 Ampere dengan tegangan 3 Volt sebesar 23,0 µm dan spesimen yang mengalami kenaikan ketebalan permukaan paling sedikit terjadi pada kuat arus 3 Ampere dengan tegangan 2 Volt sebesar 17,5 µm. Serta, pada hasil pengujian mampu bending nilai tertinggi terdapat pada kuat arus 5 Ampere dengan tegangan 3 Volt sebesar 0,22 kN dan spesimen yang mengalami kenaikan mampu bending paling rendah terjadi pada kuat arus 3 Ampere dengan tegangan 2 Volt sebesar 0,11 kN. Kata kunci: Proses Elektroplating, knalpot sepeda motor, pelat baja AISI 1010, ketebalan permukaan, mampu bending
APLIKASI QUENCHING-TEMPERING HEAT TREATMENT UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN TARIK MARINE PLAT BKI GRADE A PADA MATERIAL LAMBUNG KAPAL NIAGA DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN PRADIPTA BUANA, HABIB; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marine plat BKI Grade A merupakan material konstruksi lambung kapal niaga, karena lambung berfungsi untuk menopang beban dari muatan kapal dan juga menerima beban berupa gelombang dari laut, dibutuhkan kekuatan Tarik yang tinggi supaya tidak terjadi defleksi dan kebocoran pada lambung kapal. Dalam penelitian ini perlakuan panas Quenching-Tempering diberikan pada marine plat BKI grade A yang didapat dari PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Untuk mendapatkan kekuatan Tarik yang tinggi, material di austenisasi pada temperatur 9000C selama 15 menit lalu diikuti dengan Quenching menggunakan media air. Tempering dilakukan pada temperatur 2000C selama 20 menit degan media pendingin air, oli, dan air garam. Dilakukan pengujian Tarik untuk mengetahui kekuatan Tarik pada material marine plat BKI grade A sebelum dan sesudah diberi perlakuan panas Quenching-Tempering. Dari hasil penelitian didapatkan kekuatan tarik Marine Plat BKI grade A yang diberikan proses quenchin-tempering dengan variasi media pendingin menghasilkan kekuatan tarik berbeda jika dibandingkan dengan raw material. Kekuatan tarik rata-rata tertinggi dihasilkan oleh spesimen dengan media pendingin air yaitu sebesar 568 N/mm². Hasil batas luluh rata-rata tertinggi juga dimiliki oleh spesimen dengan media pendingin air yaitu sebesar 367 N/mm². Sedangkan nilai Elogansi tertinggi dihasilkan oleh spesimen dengan media pendingin oli yaitu sebesar 31%. Hasil kekuatan tarik raw material sendiri adalah 438 N/mm², batas luluh 291 N/mm² dan elogansi sebesar 28%. Kata Kunci: Quenching,Tempering,Uji Tarik, Lambung Kapal
PENERAPAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING-TEMPERING DENGAN VARIASI SUHU PADA MATERIAL MARINE PLAT BKI GRADE A DI LAMBUNG KAPAL NIAGA ADI PRANATA, ANGGA; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marine plat merupakan material konstruksi lambung kapal niaga, karena lambung berfungsi untuk menopang beban dari muatan kapal dan juga menerima beban berupa gelombang dari laut, dibutuhkan ketangguhan yang tinggi supaya tidak terjadi defleksi dan kebocoran pada lambung kapal. Dalam penelitian ini perlakuan panas Quenching-Tempering diberikan pada marine plat BKI grade A yang didapat dari PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Untuk mendapatkan ketangguhan yang tinggi, material di austenisasi pada temperatur 900C selama 15 menit lalu diikuti dengan Quenching menggunakan media air. Tempering di lakukan pada temperatur 150C, 200C dan 250C selama 20 menit degan media pendingin udara. Dilakukan pengujian impact dengan metode Charpy untuk mengetahui ketangguhan pada material marine plat BKI grade A sebelum dan sesudah diberi perlakuan panas Quenching-Tempering. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan energi impact pada kondisi normal sebesar 189.76 J dengan kondisi patah campuran, sementara untuk hasil uji impact tertinggi pada variasi suhu 250c dengan nilai sebesar 255.71 J dengan kondisi patahan fibrous fractur (ulet).
STUDI EKSPERIMEN KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN BAJA KARBON PEGAS DAUN AISI 1095 PADA MOBIL KIJANG KAPSUL 7K-EFI TAHUN 2000 DENGAN PERLAKUAN PANAS TEMPERING ADITAMA, RESKY; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STUDI EKSPERIMEN KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN BAJA KARBON PEGAS DAUN AISI 1095 PADA MOBIL KIJANG KAPSUL 7K-EFI TAHUN 2000 DENGAN PERLAKUAN PANAS TEMPERINGResky AditamaS1 Teknik Mesin Manufaktur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri SurabayaE-mail : reskyaditama@mhs.unesa.ac.idArya Mahendra SaktiJurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri SurabayaE-mail: aryamahendra@unesa.ac.idAbstrakSistem suspensi berfungsi untuk meredam getaran, dan meredam guncangan yang diterima kendaraan saat di jalan. Pada pengaplikasian baja pegas pada mobil kijang kapsul 7K-EFI tahun 2000 sering dijumpai beberapa masalah, misalnya patah pada salah satu lapisan baja pegas akibat sering menerima beban karena jalan yang bergelombang atau berlubang, elastisitas pegas dapat menurun setelah digunakan karena pegas terus menurus menerima gaya tarik saat menerima beban dan kembali ke bentuk semula, pegas akan menjadi panas mengakibatkan struktur pegas akan berubah dan pegas akan mengalami deformasi, pegas akan menjadi lebih keras dan elastisitas pegas akan menurun, lama kelamaan pegas akan mencapai titik lelah akibat umur lelah pegas yang sudah terlampaui, dan pegas akan mengalami putus. Perlakuan panas tempering bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan dan keuletan baja. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan suhu tempering 420°C, 540°C, dan 660°C. Benda kerja yang digunakan pada proses tempering adalah baja pegas baru mobil kijang kapsul AISI 1095. Sesudah proses pemanasan dilakukan tahap selajutnya, benda kerja akan dilakukan pengujian kekuatan tarik, dan kekerasan. Hasil pengujian kekuatan tarik dan kekerasan semakin tinggi proses pemanasan tempering maka kekuatan tarik dan kekerasan semakin menurun namun keuletan baja akan meningkat. Penurunan kekuatan tarik optimal terjadi pada temperatur 660?C sebesar 657,08 Mpa, keuletan baja meningkat optimal pada temperatur 660?C sebesar 8,94%. Kekerasan mengalami penurunan paling tinggi terjadi pada temperature 660?C sebesar 34,95 HRC, menurun sebesar 31,6% dari kekerasan raw material sebesar 51,17 HRC.Kata kunci: Tempering, AISI 1095, Pegas Daun, Kekuatan Tarik, KekerasanAbstractThe suspension system serves to reduce vibration, and reduce the shock that the vehicle receives when on the road. In the application of spring steel to the 7K-EFI capsule kijang car in 2000 there were several problems, such as breaking on one spring steel layer due to frequent loads due to bumpy or perforated roads, spring elasticity can decrease after use because the spring continues to receive the pull force when receiving the load and returning to its original form, the spring will become hot causing the spring structure to change and the spring will deform, the spring will become harder and the elasticity of the spring will decrease, over time the spring will reach fatigue due to the tiredness of the spring that has been exceeded, and the spring will break. Tempering heat treatment aims to improve the toughness and tenacity of steel. This research was carried out by varying the tempering temperature of 420 ° C, 540 ° C, and 660 ° C. The workpiece used in the tempering process is the new spring steel capsule kijang AISI 1095. After the heating process is carried out the next step, the workpiece will be tested for tensile strength, and hardness. The test results of tensile strength and hardness the higher the tempering heating process, the tensile strength and hardness decreases but the steel tenacity will increase. The optimal reduction in tensile strength occurred at 660?C at 657.08 Mpa, the steel tenacity increased optimally at 660?C at 8.94%. Hardness experienced the highest decline occurred at 660?C of 34.95 HRC, a decrease of 31.6% from raw material hardness of 51.17 HRC.Keywords: Tempering, AISI 1095, Leaf Spring, Tensile Strength, Hardness
ANALISIS KERUSAKAN UJI BENDING PADA PROSES PELAPISAN NIKEL DENGAN VARIASI DENSITAS ARUS DAN LAMA PENCELUPAN BAJA ST 41 DIDIN NURDIANSYAH, AHMAD; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis kerusakan uji bending pada proses pelapisan nikel dengan variasi densitas arus dan lama pencelupan material baja ST41. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh densitas arus, waktu pelapisan terhadap kerusakan uji bending material baja ST 41 setelah dilakukan proses pelapisan nikel. Pengujiannya menggunakan standar pengujian bending JIS 2248. Proses pelapisan nikel menggunakan variasi densitas arus 0,3 mA/cm2, 0,6 mA/cm2, 0,9 mA/cm2 dan variasi lama pencelupan proses pelapisan 15 menit, 30 menit, 45 menit. Pada material yang dilapisi menggunakan densitas arus 0,3 mA/cm2 dan waktu 45 menit memperoleh hasil rata-rata kekuatan bending maksimal tertinggi yaitu 4937,5033 N , sedangkan pada raw material rata-rata kekuatan bending maksimalnya sebesar 3976,56 N. Hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa proses pelapisan nikel berpengaruh terhadap kekuatan bending material, ini didukung dengan hasil pengujian statistik menggunakan univariate two way anova yang menunjukkan adanya pengaruh variasi densitas arus pada proses pelapisan nikel terhadap kekuatan bending yang dihasilkan dengan besarnya pengaruh sebesar 54,9% , sedangkan lama pecelupan proses pelapisan tidak berpengaruh secara signifikan karena semakin tebal lapisan nikel yang menempel pada material, maka semakin mudah rusak pula lapisan tersebut ketika dikenai beban bending. Hasil pengujian metallography (stuktur mikro) pada rata-rata kekuatan bending maksimal tertinggi menunjukkan kandungan perlit yang sedikit dan ferrit yang banyak sehingga memiliki kandungan karbon rendah dan memiliki sifat kekerasan yang rendahdan keuletan yang tinggi. Kata kunci : baja st41, elektroplating nikel, pengujian bending, variasi densitas arus, lama pencelupan, dan pengujian metallograpy.
PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN KUAT ARUS TERHADAP KERAPATAN LAPISAN NIKEL PADA PROSES PELAPISAN BAJA PUNTIR ST41 URFIE, FERDANSYAH; MAHENDRA SAKTI, ARYA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelapisan logam merupakan proses pelapisan yang menggunakan prinsip pengendapan logam dengan cara elektrokimia. Pemilihan jenis material yang digunakan pada penelitian ini adalah baja ST41 yang merupakan baja karbon rendah. Aplikasi baja ST41 ini digunakan untuk peralatan otomotif. Bahan yang digunakan untuk melapisi baja ST41 pada penelitian ini menggunakan nikel yang merupakan logam keras, ulet, bisa ditempa, dan berwarna putih keperakan. Nikel merupakan konduktor panas dan listrik yang cukup baik. Pelapisan logam dilakukan menggunakan dua variasi, yaitu variasi tegangan diantaranya 1 volt, 2 volt, dan 3 volt. Variasi yang kedua adalah variasi kuat arus diantaranya 30 ampere, 40 ampere dan 50 ampere. Pelapisan logam yang dilakukan melalui variasi-variasi tersebut akan menghasilkan tingkat kerapatan yang berbeda pada setiap material, sehingga peneliti melakukan analisa kerapatan pada setiap material setelah mendapatkan perlakuan pelapisan logam. Pada penelitian ini, baja ST41 melalui proses uji Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilakukan setelah proses pelapisan nikel serta menganalisa efek perbedaan kuat arus dan tegangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pada variasi terendah 30 Ampere mendapatkan nilai kerapatan terendah yaitu rata ? rata 92,20 %. Pada variasi 40Ampere mendapatkan nilai kerapatan rata ? rata 96,20 %. Yang terakhir pada variasi 50Ampere mendapatkan nilai rata ? rata 97,75 %. Pengaruh perubahan variasi ampere dan volatse sangat berbeda dengan nilai tertinggi dibanding dengan nilai terendahnya. Dengan ini, nilai kerapatan antar lapisan yang menempel pada baja ST41 dengan nilai tertinggi diperoleh pada variasi 50Ampere dengan kerapatan mencapai 98%. Kata kunci : Variasi tegangan,Variasi kuat arus ,Kerapatan lapisan nikel
Co-Authors ADI PRANATA, ANGGA ADITAMA, RESKY Afdhol, Muhammad Zikri Afghan, Fayyadh Buddy Al Afifah, Hidayanti Nuzulatul Aji Nugroho Al Falaq, Mochammad Rama Alam, Ilham Rofiqul Alfadilla, Muhammad Fajar Alfarizi, Edgar Hafizh Alwi, Zyanata Hasna Aprilianto, Mochammad Ismail Bagus Ardiansyah, Daniar Anggit ARMAN HIDAYAT, DENDI Arruafy, Mohammad Ghithrof Asmara, Anggurit Aji Bayu Asyhar, Achmad Hanif AZIZ MASHURI, ABDUL BAGUS PERMANA, AFIF Cahyo Nugroho, Cahyo Casillas, Muhammad Kanz DANANG PRIAMBODO, JAROT Danar Pratama, Sindhi Darmawan, Indra DERI SUBAYU, RHOMDAN Dewi Puspitasari Diah Wulandari DIDIN NURDIANSYAH, AHMAD DWI SUHARSONO, NASWAN Dyah Riandadari FAHMY SATRIADI WASKITO, YOGA Fajar, Rafianto Takbiral FANDI ZAMRUDDIN, MOCHAMMAD Farizi, Aziizun Faiq Al Fatahillah, Idham Rizki Yusma Ferly Isnomo Abdi Fikri, Zainur Rijalul Firman Yasa Utama Firmansyah, Rian FIRSTA MARSYAH, ANGGI Fitri Ganda, Andita Nataria Ganda, Andita Ganda, Andita Nataria Fitri HAIKAL AMIN, FIKRI Hermawan, Dedy Andy Hidayat, Achmad Fachrus Hidayaturrahman, Hidayaturrahman Ibisono, Gigih Chandra Ilham, Muhammad Nur Ilhamsyah, Tegar Bayu INDRA NASUTION, DONNI ISWANTO, SYAHIDI Jalakusuma, Kevin Firdaus KHABIBULLAH, MUHAMMAD khuluq ma'addin, khusnul Kurnia Sandy, Muhammad Khoir Kurniawan, Prasetyo Tri Laksono, Alif Rahman Laksono, Teguh Setiawan Aldi Lanka, Linggar Anggita Cucu Manggalasari, Lena Citra Marwinsyah, Rizky Marzad, Deftana Aqsya Ma’addin, Khusnul Khuluq Mujakki, Muhammad Akbar Murod, Moh Iqbal Nosuvian, Joko Laksono NOVEMIA HANY, FIRSTY Nur Rohman, Muhammad PRADIPTA BUANA, HABIB Priyambada, Sashatta Daniela Rachmattan, Ryan Ramadhan, Aldhi Fahrezy Ramadhan, Maulana Trisnanda Ramadhan, Yanuar Makhsinardi Ridho, Mukhlis Yazid Rizky Ramadhani, Muhammad Rizqullah, Ahmad Fakih Muhaimin ROHMAN FAIZOL, ABDUL SAKIN NUR HAZNA, GALUH Saputra, Prihatama Wahyu SETYA PRAYOGO, ARNES Solichudin, Fiqih Nur Sugiarto, Fikri Ariyadhana Sulistyorini, Elisa Trimariyono, Dimas Tsamroh, Dewi ‘Izzatus URFIE, FERDANSYAH WAHYU NUGROHO, MUHAMMAD WARJU Widoretno, Yustin Setiya Wildan, Muhammad Wildan Satrio Bimo Wulandari, Cyndhi Kartika YOGA ARGE PUTRA, TRI Yolarinda, Dhiko Yulianto, Angki Narda