Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 MANADO Tolombot, Krisma Juliana Mazniati; Manampiring, Aaltje E.; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5015

Abstract

Abstract: Obesity is defined as a condition in which an abnormal accumulation of fat in adipose tissue or redundant to some extent which can be harmful to health. One of the risk factors of obesity are environmental factors, a category including behavioral or lifestyle patterns (e.g. what to eat and how many times a person eats and how their activities) are experienced by many young people in the city of Manado. The purpose of this study was to determine the prevalence of obesity in adolescents. This study used cross sectional method with descriptive approach, the sampling technique which used is simple random sampling. The research sample is 100 students who met the inclusion criteria were age 13-18 years, willing to be sampled. Data retrieval is done by measuring waist circumference, weight, and height. Based on the measurement of waist circumference in 100 populations found 13 people students were obesity with a percentage of 13% which consist of 5 boys with the percentage of 5% and 8 girls with a percentage of 8%. Meanwhile, if measured by BMI CDC 2000 found 12 students who are obesity by 12% which consists of 3 boys with a percentage of 3% and 9 girls with a percentage of 9%. Keyword: obesity, adolescents.   Abstrak: Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sampai kadar tertentu sehingga dapat merusak kesehatan. Salah satu faktor resiko obesitas adalah faktor lingkungan, dimana termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali sesesorang makan serta bagaimana aktifitasnya) yang banyak dialami oleh para remaja di Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan dekskriptif. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan cara simple random sampling. Sampel penelitian sebanyak 100 siswa-siswi yang memenuhi kriteria inklusi yang berusia 13-18 tahun, bersedia menjadi sampel. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tinggi badan. Berdasarkanhasil pengukuran lingkar pinggang pada 100 populasi didapatkan 13 orang siswa-siswi mengalami obesitas dengan presentase sebesar 13% yang terdiri dari 5 orang siswa dengan presentase 5% dan 8 orang siswi dengan presentase sebesar 8%. Sedangkan jika diukur berdasarkan IMT CDC 2000 didapati 12 siswa-siswi yang mengalami obesitas dengan presentase sebesar 12% yang terdiri dari 3 orang siswa dengan presentase 3% dan 9 orang siswidenganpresentasesebesar 9%. Kata kunci: obesitas, remaja.
GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA PADA REMAJA OBES DI KABUPATEN MINAHASA Damanik, Novelina Irianti; Manampiring, Aaltje E.; ., Fatimawali
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4595

Abstract

Abstract: Obesity is a condition with abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue that can be detrimental to health. Central obesity has a strong correlation with insulin resistance. In a state of insulin resistance hormone sensitive lipase in adipose tissue becomes active so that triglycerides in adipose tissue lipolysis increases. Therefore, insulin resistance occurs abnormalities of serum lipid profiles a typical triglyceride levels increased. The purpose of this study was to describe the levels of triglycerides in obese adolescents in Tondano City. Cross-sectional study has been done in August 2012- January 2013 with population of the student in the SMK Negeri in Tondano city, from grade one to grade three were aged 13-18 years with a simple random sampling as the technique of sampling. Measurements of weight, height, waist circumference and triglyceride levels examinations have been made. Obesity is declared if it meets the following criterias: BMI ≥ 25 kg/m2, waist circumference > 90 cm for men and > 80 cm for women. Triglyceride levels increased when ≥ 150 mg / dl. Found in 54 samples of patients with obesity. 54 obese patients were consist of female (43 samples, 79.63%), men (11 samples, 20.37%). 54 samples were measured, eight samples had elevated levels of triglycerides are women (7 samples, 88%) and men (1 samples, 12%). Conclusion of this study found that obese women have experienced more elevated triglyceride levels than obese men. These results may be useful for prevention and treatment of obesity and elevated triglyceride levels in the early teens. Key words: adolescent, obesity, triglyceride.     Abstrak: Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas sentral mempunyai korelasi yang kuat dengan resistensi insulin. Pada keadaan resistensi insulin hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserida di jaringan adiposa semakin meningkat. Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi kelainan profil lipid serum yang khas yaitu kadar trigliserida meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar trigliserida pada remaja obes di Kota Tondano. Penelitian potong lintang di lakukan Agustus 2012- Januari 2013 dengan populasi siswa SMK Negeri di Kota Tondano dari kelas satu sampai kelas tiga yang berumur 13-18 tahun dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan pemeriksaan kadar trigliserida. Obesitas dinyatakan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: IMT ≥25 kg/m2, lingkar pinggang >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan. Kadar trigliserida meningkat apabila ≥150 mg/dl. Didapatkan 54 sampel penderita obesitas. 54 penderita obesitas adalah perempuan (43 sampel; 79,63%), laki-laki (11 sampel; 20,37%). 54 sampel yang diukur, 8 sampel yang mengalami peningkatan kadar trigliserida yaitu perempuan (7 sampel; 88%) dan laki-laki (1 sampel; 12%). Kesimpulan penelitian ini didapatkan perempuan yang obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar trigliserida di bandingkan laki-laki yang obesitas. Hasil ini dapat berguna untuk tindakan pencegahan dan tatalaksana obesitas serta peningkatan kadar trigliserida pada remaja sejak dini. Kata kunci: remaja, obesitas, trigliserida.
HUBUNGAN KELELAHAN KERJA, KUALITAS TIDUR, PERILAKU PENGEMUDI, DAN STATUS GIZI DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PENGEMUDI OJEK DI KOTA BITUNG Tanriono, Yelvina; Doda, Diana Vanda; Manampiring, Aaltje E.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Kematian dan cedera akibat kecelakaan di jalan raya merupakan masalah serius secara global. Kecelakaan di jalan raya mengalami peningkatan angka kematian pada tahun 2018, menurut laporan WHO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kelelahan kerja, kualitas tidur, perilaku mengemudi dan status gizi dengan kecelakaan kerja pada pengemudi ojek di kota Bitung.  Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah para pengemudi di kota Bitung yang berprofesi sebagai tukang ojek, baik ojek pangkalan maupun ojek online. Penelitian ini menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), Modified Motorcycle Rider Behavior Quesionnaire (MRBQ), dan metode penghitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square yang selanjutnya untuk menilai variabel yang paling dominan menggunakan uji regresi logistik berganda.  Hasil : Hasil dari penelitian ini menunjukan pada analisis bivariat ditemukan kecelakaan kerja berhubungan signifikan dengan kelelahan kerja (P = 0.001), kualitas tidur (P = 0.002), dan perilaku pengemudi (P = 0.005). Status gizi dan kecelakaan kerja ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan (P = 0.861). Analisis multivariat ditemukan kecelakaan kerja berhubungan paling dominan signifikan dengan kelelahan kerja (P = 0.009) dengan nilai OR 4 kali berisiko menyebabkan kecelakaan kerja, diikuti dengan perilaku pengemudi (P = 0.04) dengan nilai OR 2 kali berisiko menyebabkan kecelakaan kerja. Kesimpulan : Faktor yang penting berpengaruh pada kecelakaan kerja pengemudi ojek di kota Bitung adalah kelelahan kerja dan perilaku pengemudi, dan tidak ditemukan hubungan bermakna antara status gizi dengan kecelakaan kerja. Sebab itu disarankan agar instansi terkait seperti kepolisian agar dapat memberikan informasi dan edukasi bagi para pengemudi khususnya pengemudi ojek agar lebih memperhatikan kondisi saat bekerja serta untuk tidak bekerja sampai larut malam. Kata kunci : Pengemudi ojek, kecelakaan kerja ABSTRACTBackground : Road fatalities and injuries due to accidents are serious problems globally. Road Traffic Accidents have increases fatality rate on 2018, according to WHO report. This study aims to determine how much the correlation of work fatigue, sleep quality, driver's behavior and nutritional status with a motorcycle driver's accident in Bitung City.  Methods : This research uses cross-sectional design. The subject of the research were the motorcycle drivers in the city of Bitung both The Motorcycle Driver's base and the Online Motorcycle Drivers. This research uses the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), the Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, Modified Motorcycle Riders Behavior Questionnaire (MRBQ), and the body mass index calculation method (IMT). Analysis bivariate were tested using chi-square and then for multivariate data use logistic regression tests. Result : The result of this research show data bivariate analysis found that work accidents are significant correlation with fatigue (P = 0.001), sleep quality (P = 0.002), and driver behaviour (P = 0.005). However, nutritional status are no significant correlation with work accident (P = 0.861). Multivariate analysis found work accident significant dominant correlation with fatigue (P = 0.009) with Odds Ratio (OR) 4 times at risk causing work accidents, followed driver behaviour (P = 0.04) with OR 2 times at risk causing work accidents. Conclusion : The important factors that influence work accidents to driver in Bitung city are fatigue and driver behaviour, while no significant correlation between nutritional status and work accident. Therefore, relevant agencies such as police department need to give information and educated the drivers especially ojek driver to pay attention with their health when they are work and not to work until late at night. Keywords : Motorcycle Taxi Drivers, Work Accidents
PKM KOMISI PEMUDA DAN KOMISI REMAJA UNTUK PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DI JEMAAT GMIM EL’ELYON MALALAYANG KOTA MANADO ., Fatimawali; Manampiring, Aaltje E.; Engka, Joice Nancy
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat pada komisi pemuda dan komisi remaja GMIM El’Elyon Malalayang adalah merupakan Program Kemitraan Masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dewasa ini makin banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya para remaja yang memberi dampak buruk bagi kehidupan remaja itu sendiri. Permasalahan remaja tersebut berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.(IDAI) Hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut seperti pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit menular seksual termasuk HIV. Perilaku reproduksi yang tidak sehat akan memunculkan permasalahan, salah satunya yaitu penyakit menular seksual (PMS). Ruang lingkup pelayanan kesehatan repoduksi menurut International Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi, pencegahan dan penanganan infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini kanker saluran reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat perempuan dan sebagainya. Cakupan materi penyuluhan kesehatan reproduksi yaitu (1) Memahami definisi kesehatan reproduksi dengan benar, (2) Memahami organ serta fungsi organ reproduksi laki-laki dan perempuan, (3) Memahami tentang menstruasi, pubertas, masa subur, dorongan seksual, kehamilan, dan resiko reproduksi, (4) Memahami macam-macam penyakit menular seksual dan kelainan yang terkait dengan reproduksi, (5) Memahami tentang kebersihan dan kesehatan reproduksi. Ini diharapkan akan menambah pengetahuan kelompok Mitra tentang pentingnya kesehatan reproduksi.____________________________________________________________________Kata kunci: kesehatan reproduksi
PKM PEMUDA DAN REMAJA GMIM EL’ELYON MALALAYANG SATU BARAT UNTUK PENYULUHAN SINDROMA METABOLIK Manampiring, Aaltje E.; Engka, Joice Nancy; ., Fatimawali
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor-faktor risiko yang berperan terhadap peningkatan morbiditas penyakit kardiovaskular dan DM tipe 2. Ada 2 penyebab utama sindrom metabolik yang saling berinteraksi, yaitu obesitas dan gangguan metabolism endogen. Angka kejadian sindrom metabolik meningkat seiring dengan terjadinya peningkatan kasus obesitas (Liberopoulus, 2005). Menurut definisi IDF (2007), seseorang yang didiagnosa mengalami sindrom metabolik, harus  memiliki : Obesitas sentral (nilai lingkar pinggang yang disesuaikan dengan spesifikasi menurut etnis) ditambah 2 dari 4 komponen lainnya.Saat ini obesitas sudah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Penyebab obesitas sebagai komponen sindrom metabolik, sangatlah kompleks dan multifaktorial meliputi faktor genetik dan lingkungan. Obesitas umumnya disebabkan karena masukan energi melebihi penggunaan energi oleh tubuh untuk kepentingan metabolisme basal, aktivitas fisik, pembuangan sisa makanan dan untuk pertumbuhan. Prevalensi obesitas semakin meningkat pada orang dewasa, remaja dan anak-anak baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 26,6%. Sulawesi Utara menempati urutan pertama untuk prevalensi obesitas pada usia dewasa yaitu 37,1% (Riskesdas, 2013). Hasil penelitian di Minahasa menyatakan bahwa prevalensi obesitas pada remaja sebesar 21,3% (Manampiring, 2014). Di Minahasa obesitas pada usia remaja memiliki prevalensi yang cukup tinggi untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang faktor-faktor risiko sindrom metabolik pada pemuda dan remaja. Prioritas masalah yang perlu mendapat perhatian  dan penanganan yang serius menyangkut : (1) peningkatan penderita obesitas yang berpengaruh pada peningkatan sindrom metabolik; (2) kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan terhadap obesitas; (3) kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sindroma metabolik dengan komplikasi kronis yang dapat menyebabkan tingginya angka kematian akibat penyakit degeneratif; (4) kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengenali secara dini tanda-tanda sindrom metabolik. Program ini merupakan Penyuluhan terhadap pemuda dan remaja tentang sindroma metabolik . Target luaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah :para pemuda dan remaja dapat memahami secara jelas tentang sindroma metabolik, para pemuda dan remaja dapat mengetahui gejala dan tanda penyakit sindrom metabolik melalui pengukuran antropometri, artikel untuk publikasi jurnal Nasional._____________________________________________________________________________Kata kunci: sindroma metabolic
Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus Benth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus Sp. dan Pseudomonas Sp. Muljono, Patrick; ., Fatimawali; Manampiring, Aaltje E.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10860

Abstract

Abstract: The painted nettle (Coleus atropurpureus benth) is a plant that is known to have medicinal properties, especially the leaf. The active compounds that are contained in the leafs are thought to work as an antibacterial. This study aims to measure the inhibitory strength of painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) extract against the growth of Streptococcus sp. and Pseudomonas sp. This was an experimental laboratory study. The polar extract of painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) was tested by well method with concentrations of 100%, 80%, 60%, 40% and 20%. The polar extract of painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) is the result of extraction of painted nettle that has been dried and then macerated using ethanol as the polar solvent. Tests were conducted to observe whether there is a zone of inhibition of polar extract of the painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) against Streptococcus sp. and Pseudomonas sp. after 24 hours of incubation. Results show that the polar extract of painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) with concentrations of 100%, 80%, 60%, 40% and 20% are able to inhibit the growth of Streptococcus sp. with an average of each concentration 12.8mm, 11.17mm, 8.67mm, 3.17mm and 2mm respectively while against Pseudomonas sp. with a mean diameter of each inhibition zone is 12.17mm, 10.67mm, 9.5mm, 7.17 and 5.17mm respectively. Conclusion: The polar extract of painted nettle leaf (Coleus atropurpureus benth) has an inhibitory effect against the growth of Streptococcus sp. and Pseudomonas sp.Keywords: coleus atropurpureus benth, inhibition, streptococcus sp,pseudomonas sp.Abstrak: Tumbuhan mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) merupakan salah satu tanaman yang dikenal berkhasiat sebagai obat terutama bagian daunnya, senyawa aktif yang terkandung dalam daun mayana jantan mampu bekerja sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui ada tidaknya daya hambat ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sp. dan Pseudomonas sp. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik. Kadar ekstrak polar mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) yang diujikan dengan metode sumuran adalah 100%, 80%, 60%, 40% dan 20%. Ekstrak polar daun mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) merupakan hasil ekstraksi daun mayana jantan yang telah dikeringkan lalu dimaserasi menggunakan pelarut polar etanol. Uji dilakukan untuk mengamati ada tidaknya zona hambat dari ekstrak polar daun mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) terhadap bakteri Streptococcus sp. dan Pseudomonas sp. setelah 24 jam inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak polar daun mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) dengan konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sp. dengan rerata masing-masing yaitu 12,8mm, 11,17mm, 8,67mm, 3,17mm dan 2mm sedangkan Pseudomonas sp dengan masing-masing rerata diameter zona hambat yaitu 12,17mm, 10,67mm, 9,5mm, 7,17 dan 5,17mm. Simpulan: Ekstrak polar daun mayana jantan (Coleus atropurpureus benth) mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sp. dan Pseudomonas sp.Kata kunci: coleus atropurpureus benth, daya hambat, streptococcus sp,pseudomonas sp.
Hubungan kadar asam urat dengan status gizi pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Budiono, Alvin; Manampiring, Aaltje E.; Bodhi, Widhi
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14605

Abstract

Abstract: Hyperuricemia is one state that is now likely to be obtained at adolescent. The state of hyperuricemia can be influenced by many factor, for example is the nutritional status. This study aims to determine the correlation between uric acid levels and nutritional status in adolescents in the District of West Bolangitang. This study is cross-sectional analytic. The subjects were adolescents from middle and high school in the District of West Bolangitang. Respondents were entering the study were 60 children, 16 boys and 44 girls. From the results obtained hyperuricaemia 16 children, and 12 (75%) were obese, 1 underweight, normal 2 and 1 overweight. Conclusion: There is a correlation between uric acid levels and nutritional status in adolescents in the District of West BolangitangKeywords: hyperurisemia, uric acid, nutritional status Abstrak: Hiperurisemia merupakan salah satu keadaan yang sekarang cenderung didapatkan pada usia yang lebih muda. Keadaan hiperurisemia ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satu contohnya adalah status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan status gizi pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat. Penelitian ini bersifat cross-sectional analitik. Subjek penelitian ini adalah remaja dari SMP dan SMA di Kecamatan Bolangitang Barat. Responden yang mengikuti penelitian berjumlah 60 anak, 16 laki-laki dan 44 perempuan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan 16 anak hiperurisemia, dan 12 (75%) diantaranya obesitas, 1 underweight, 2 normal dan 1 overweight. Simpulan: Terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan status gizi pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kata kunci: hiperurisemia, kadar asam urat, status gizi
Proporsi Obesitas Siswa SMP Negeri 1 Manado Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Pinggang Kaunang, Matthias D.; Manampiring, Aaltje E.; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 8, No 1 (2020): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v8i1.27141

Abstract

Abstract: Obesity is an abnormal accumulation of excessive fat that increases body weight. Moreover, obesity is the risk factor of a variety of diseases. There are many risk factors related to obesity inter alia genetic, lack of physical activity, parenting, and the frequency of eating that led by availability and accessibility of food especially among middle school students. This study was aimed to determine the proportion of obesity cases at SMP Negeri 1 Manado students based on body mass index (BMI) and waist circumference. This was a descriptive study using a cross sectional design. Respondents were 416 students of SMP Negeri 1 Manado. The results showed that based on BMI, there were 18 students with obesity meanwhile based on waist circumference there were 62 students with obesity. In conclusion, the proportion of obesity among students of SMP Negeri 1 Manado was 4,6% based on BMI and 15% based on waist circumference.Keywords: obesity, waist circumference, body mass index Abstrak: Obesitas merupakan keadaan tidak seimbangnya tinggi dan berat badan akibat timbunan jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal. Selain itu, obesitas merupakan faktor risiko dari berbagai jenis penyakit. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya obesitas seperti genetik, kurangnya aktivitas fisik, pola asuh dari orang tua, dan juga pola makan yang didukung oleh semakin mudahnya akses terhadap makanan terutama pada anak-anak usia SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi obesitas siswa SMP Negeri 1 Manado menurut pengukuran IMT dan lingkar pinggang. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan menggunakan desain potong lintang. Responden penelitian ialah 416 siswa di SMP Negeri 1 Manado. Berdasarkan IMT didapatkan 18 orang siswa mengalami obesitas dan menurut lingkar pinggang didapatkan 62 orang siswa mengalami obesitas. Simpulan penelitian ini ialah proporsi obesitas pada siswa SMP Negeri 1 Manado menurut IMT ialah 4,6% dan menurut lingkar pinggang ialah 15%.Kata kunci: obesitas, lingkar pinggang, indeks massa tubuh
Uji anti mycobacterium ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) sebagai tumbuhan obat anti tuberkulosis Rendeng, Eirene F.; Kepel, Billy J.; Manampiring, Aaltje E.
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27006

Abstract

Abstract: Besides as decorative flower and its benefit in hair growing, hibiscus flower (Hibiscus rosa sinensis L.) is also known for its antibacterial role. This study was aimed to obtain the inhibitory and killing potencies of hibiscus flower extract against Mycobacterium tuberculosis bacteria. This was a laboratory experimental study. Extract of hibiscus flower was obtained by using maceration technique with ethanol and then was prepared in several concentrations, as follows: 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100%. The extract was tested against M. tuberculosis by using spectrophotometer to obtain its maximum inhibitory and killing potencies. The results showed that concentrations of 50%, 75%, 100% of the hibiscus extract could inhibit the growth of M. Tuberculosis. Meanwhile, only concentration of 100% of the extract could kill the bacteria. In conclusion, the extract of hibiscus flower (Hibiscus rosa sinensis L.) could inhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis and kill the bacteria.Keywords: Hibiscus rosa sinensis, inhibitory potency, killing potency, Mycobacterium tuberculosis Abstrak: Selain sebagai tanaman hias dan penyubur rambut, kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) juga dikenal berefek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas daya hambat dan daya bunuh ekstrak ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorium. Ekstrak bunga kembang sepatu diperoleh melalui cara maserasi dengan etanol. Konsentrasi ekstrak 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100% diujikan terhadap bakteri M. tuberculosis dengan menggunakan alat spektrofotometer untuk mengetahui daya hambat dan daya bunuh ekstrak terhadap M. tuberculosis. Hasil penelitian mendapatkan ekstrak bunga kembang sepatu pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100% dapat menghambat pertumbuhan M. tuberculosis dan juga dapat membunuh M. tuberculosis pada konsentrasi 100%. Simpulan penelitian ini ialah ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri Mycobacterium tuberculosis.Kata kunci: Hibiscus rosa sinensis, daya hambat, daya bunuh, Mycobacterium tuberculosis.
Hubungan antara aktivitas olahraga dengan ritme sirkadian dan stres Poluakan, Ricko Johanes; Manampiring, Aaltje E.; Fatimawali, .
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 2 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.2.2020.29441

Abstract

Abstract: The aims of this study to know the description and the relationship between sports activity, circadian rhythm, and stress. The method used is quantitative research. Sample were determine by the total sampling amounted to 60 in the interests of Occupational Health and Safety in the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University class of 2017. Analysis of test data using spearman correlation coefficient. The results of the research is the activity of the sports category was 48.3%, low 20.7%, the category of circadian rhythm less 56.9%, and the category of bad 20.7%. Category of stress was 56.9%, lower 19.1%. Test spearman correlation coefficient found a significant relationship between sports activity with stress, is known to significant (2 tailed) i.e. 0.01 with the level of the strength of the relationship moderates as well as the direction of the relationship positive. Test spearman correlation coefficient between the circadian rhythm of stress found a significant relationship, it is known the value of significant (2 tailed) is 0.000 with the level of the strength of the relationship moderates as well as the direction of the relationship positive. Conclusion in this study is that there is a relationship between sports activity and circadian rhythm with the stress on the students evidenced significant.Keywords: sports activities, circadian rhythm, stress  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara aktivitas olahraga, ritme sirkadian dan stres. Metode yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Sampel ditentukan secara total sampling berjumlah 60 pada peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2017. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi spearman. Hasil penelitian ialah aktivitas olahraga kategori sedang 48.3%, rendah 20.7%, kategori ritme sirkadian kurang 56.9%, dan kategori buruk 20.7%. Kategori stres sedang 56.9%, rendah 19.1%. Uji koefisien korelasi spearman ditemukan adanya hubungan signifikan antara aktivitas olahraga dengan stres, diketahui nilai signifikan (2 tailed) yaitu 0.01 dengan tingkat kekuatan hubungan moderat serta arah hubungan positif. Uji koefisien korelasi spearman antara ritme sirkadian dengan stres ditemukan adanya hubungan yang signifikan, diketahui nilai signifikan (2 tailed) yaitu 0.000 dengan tingkat kekuatan hubungan moderat serta arah hubungan positif. Simpulan dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara aktivitas olahraga dan ritme sirkadian dengan stres pada mahasiswa dibuktikan signifikan.  Kata kunci: aktivitas olahraga, ritme sirkadian, stres