Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Prevalensi Tuberkulosis Laten Dan Evaluasi Kebijakan Rumah Sakit Berdasarkan Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap Pencegahan Tuberkulosis Angelia, Anggi; Doda, Diana V. D.; Manampiring, Aaltje E.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 3 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.3.2020.31632

Abstract

Abstract: Healthcare workers are vulnerable to Tuberculosis infection due to direct contact with Tuberculosis (TB) patients, therefore it is important to evaluate this problem. Quantitative research aimed to determine the prevalence of latent tuberculosis among healthcare workers, evaluate preventive measures, and compliance to use PPE among healthcare workers. The objective of the qualitative research was to evaluate management policies and barriers to the implementation of TB prevention programs. Mixed methods were used in this research. In Quantitative research, 12 healthcare workers served in isolation rooms who were willing to undertake the Interferon Gamma Release Assays (IGRA) test. In the Qualitative research, ten informants were involved, including the head of the Occupational Health and safety committee, the head of the isolation room, and the healthcare workers. The results of the quantitative research showed that the prevalence of latent TB was 75%. In contrast, they reported having good action of TB preventive control (100%) and good compliance of using PPE (83.3%). In qualitative research, it is revealed that the hospital management's policies and commitment to TB prevention in the hospital are under the 2017 RI ministry guidelines standards, but their implementation may ineffective. It is suggested for hospital management to gave standard treatment to Healthcare workers who were infected by latent TB and improve the implementation of the TB prevention policies.Keywords : TB Latent, Hospital Policy, Health Workers  Abstrak: Petugas kesehatan rentan terhadap kasus TB dikarenakan kontak langsung dengan pasien TB, oleh sebab itu penting untuk mengevaluasi masalah ini. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk mengevaluasi prevalensi TB Laten pada tenaga kesehatan, tindakan pencegahan, dan kepatuhan menggunakan APD pada tenaga kesehatan. Tujuan secara kualitatif yaitu untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mengevaluasi hambatan terhadap program pencegahan TB. Penelitian ini menggunakan mixed methods. Penelitian kuantitatif sebanyak 12 responden yang bertugas di ruangan isolasi dan bersedia dilakukan pemeriksaan Interferon Gamma Release Assays (IGRA) test. Penelitian kualitatif 10 informan bersedia untuk ikut dalam penelitian antara lain, ketua komite K3, kepala ruangan isolasi, dan petugas kesehatan. Hasil penelitian kuantitatif diperoleh prevalensi TB laten sebesar 75%, namun tindakan pencegahan TB menunjukan tindakan baik (100%), dan kepatuhan menggunakan APD menunjukkan sebagian besar patuh (83,3%). Penelitian kualitatif diperoleh bahwa kebijakan dan komitmen manajemen Rumah Sakit terhadap pencegahan TB pada petugas kesehatan sudah sesuai standar pedoman Kementerian RI 2017, namun dalam pelaksanaannya masih belum efektif. Saran bagi manajemen rumah sakit untuk melakukan tindak lanjut kepada petugas yang terinfeksi dan meningkatkan kebijakan pencegahan TB laten.Kata kunci : TB Laten, Kebijakan Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan
HIPERURISEMIA DAN RESPONS IMUN Manampiring, Aaltje E.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 3, No 2 (2011): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.3.2.2011.865

Abstract

Abstract: Hyperuricemia, a highly prevalent condition in adult population, is associated with hemodynamic and metabolic disturbances. Albeit, pathophysiological aspects of hyperuricemia are still not clearly understood. Uric acid plays an essential role in immunity by induction of some cytokines and chemokines, such as TNFα, Il-1β, IL-6, CXCL8 (IL-8), and CXCL1 (growth-related oncogene α). Deposits of monosodium urate crystals in joint cavities and periarticular tissues  are related to an autoinflammatory disturbance, namely gout. Keywords: hyperuricemia, monosodium urate crystal, immune responsse.   Abstrak: Hiperurisemia merupakan suatu keadaan yang umum dijumpai pada populasi dewasa dan berhubungan dengan kelainan metabolik dan hemodinamik. Aspek patofisiologik dari hiperurisemia belum sepenuhnya dipahami dengan jelas. Asam urat berperan penting dalam imunitas dengan menginduksi berbagai sitokin dan kemokin, antara lain TNFα, Il-1β, IL-6, CXCL8 (IL-8) dan CXCL1 (growth-related oncogene α). Deposit kristal monosodium urat di dalam rongga sendi dan jaringan periartikuler berkaitan dengan gangguan autoinflamasi yang dikenal sebagai gout. Kata kunci: hiperurisemia, kristal monosodium urat, respons imun.
Hubungan Kualitas Hidup Kesehatan dengan Aktivitas Fisik dan Status Gizi Remaja di Era Pandemi COVID-19 Porajow, Zwingly C. J. G.; Manampiring, Aaltje E.; Wariki, Windy M. V.; Palandeng, Henry M. F.; Langi, Fredrik F. L. G.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 3 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.v13i3.34417

Abstract

Abstrack: Pandemi COVID-19 mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada remaja. Penelitian bertujuan untuk menilai hubungan kualitas hidup kesehatan remaja dengan aktivitas fisik dan status gizi remaja Kota Manado. Penelitian dilakukan dengan studi bersifat observasi analitik berbasis sekolah. Pengukuran kualitas hidup kesehatan menggunakan WHOQOL-BREF bahasa Indonesia. Ada 415 remaja peserta penelitian; 54,9% peserta adalah remaja perempuan, dengan rata-rata umur 14,6 (SD=1,48) tahun. Kualitas hidup kesehatan domain psikologis dan hubungan sosial berbeda antara kelompok aktivitas fisik remaja ( ). Aktivitas fisik berkorelasi positif pada remaja perempuan dalam kualitas hidup kesehatan fisik ( ), psikologis ( ), dan sosial ( ), sedangkan remaja laki-laki tidak ada korelasi. Remaja yang berstatus gizi normal ada 69,1%; gizi buruk 1,5% dan obesitas 7,6%. Kualitas hidup kesehatan domain lingkungan remaja bergizi buruk relatif lebih rendah dari remaja normal ( ). Kesimpulan: kualitas hidup kesehatan remaja Kota Manado berhubungan dengan aktivitas fisik, sedangkan status gizi buruk menurunkan aspek lingkungan remaja.Kata kunci: Remaja, kualitas hidup kesehatan, aktivitas fisik, status gizi Abstrak : COVID-19 pandemic has health impacts on adolescents. This study aims to assess the association of health-related quality of life (HRQoL) with physical activities and nutritional status among adolescents of Manado City. This was a school-based observational analytic study. The Indonesian WHOQOL-BREF was the HRQoL instrument. There were 415 adolescents, females were 54.9%, and the participants’ average age was 14.6 (SD=1.48) years old. Psychological and social relationship HRQoL were different among physical activity adolescent groups (p<0.05). Females’ physical activities positively correlated with physical health ( ), psychological ( ), and social relationship ( ) domain. However, there was no correlation with males. The normal nutritional adolescents were 69.1%, severe thinness adolescents 1.5%, and obese adolescents 7.6%. The environmental HRQoL was lower among the severely thinned adolescents than the normal (p=0.01). In conclusion, Manado adolescent HRQoL has an association with physical activities. The severe thinness status decreases the environmental domain.Keywords: adolescents, health-related quality of life, physical activities, nutritional status
Hubungan antara Kebiasan Merokok, Konsumsi Alkohol dan Faktor Sosiodemografis dengan Kualitas Hidup Remaja di Kabupaten Minahasa Utara Pinaria, Anthoneta S.; Manampiring, Aaltje E.; Umboh, Adrian
e-CliniC Vol. 12 No. 1 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i1.45748

Abstract

Abstract: Quality of life (QoL) is a measure for the health status of an individual comprehensively, assessed based on the physical, psychological, social and environmental domains. Several factors influence the development of adolescents, including social media, urbanization, and unhealthy eating pattern. This study aimed to analyze the relationship between smoking habit, alcohol consumption, and sociodemographic factors with quality of life of adolescents in North Minahasa. This was a quantitative study with a cross-sectional design. Respondents were 402 teenagers who were junior and senior high school students in North Minahasa. Research variables were age, gender, smoking habit, and alcohol consumption. Data were analyzed univariately, bivariately, and multivariately using the chi square test. The results showed that there was no significant relationship between age, gender, alcohol consumption habits and smoking habits with QoL of adolescents (p>0.05). There was a significant relationship between smoking habits and QoL of adolescents (p=0.049). Adolescent smoking habit significantly affected QoL of adolescents, where adolescents who smoked had a probability of 2.374 of having a lower QoL compared to those who did not smoke. In conclusion, there is no significant relationship between age, gender, and alcohol consumption habit with the QoL of adolescents, however, there is a significant relationship between smoking habits and the QoL of adolescents in North Minahasa. Keywords: age; gender; smoking; alcohol consumption; quality of life; adolescents   Abstrak: Kualitas hidup merupakan suatu ukuran terhadap status kesehatan individu secara komprehensif yang dinilai berdasarkan domain fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan remaja, antara lain media sosial, urbanisasi, pola makan yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosiodemografi dengan kualitas hidup remaja di Minahasa Utara. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah 402 remaja yang merupakan siswa SMP dan SMA di Minahasa Utara. Variabel penelitian yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsuksi alkohol dan kualitas hidup remaja. Data penelitian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivatriat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian memunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, kebiasaan konsumsi alcohol, dan kebiasaan merokok dengan kualitas hidup remaja (p>0,05). Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan kualitas hidup remaja (p=0,049). Remaja merokok memiliki kemungkinan sebesar 2,374 dengan kualitas hidup rendah dibandingkan remaja tidak merokok. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, kebiasaan konsumsi alkohol dengan kualitas hidup remaja namun terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan kualitas hidup remaja di Kabupaten Minahasa Utara. Kata kunci: usia; jenis kelamin; merokok; konsumsi alkohol; kualitas hidup; remaja
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano Tangel, Pricillia T.; Manampiring, Aaltje E.; Kapantow, Nova H.
e-CliniC Vol. 12 No. 2 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i2.52755

Abstract

Abstract: Hospital management information system (HMIS) is an integrated information system prepared to handle the entire process of hospital management and services. This study aimed to analyze the implementation of hospital management information systems at RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. This was a qualitative case study with in-depth interviews and observation methods. Samples were four informants. Data analysis is a content analysis through the data reduction stage, data presentation in a matrix, and the validity of the research results using source and method triangulation to draw conclusions. The results showed that based on infrastructure indicators, there was a lack of available computers in each section, the internet network quality was inadequate, due to a lack of budget allocation for HMIS. Based on human resource indicators, there was a lack of qualified and competent IT personnel as well as indiscipline on duty, absence of a strict reward and punishment system, that actually disrupted the flow of services in the hospital.  Based on indicators of the operational procedure system, it is in accordance with the existing standards of the hospital to carry out the duties and functions according to their respective duties. In conclusion, the application of HMIS at RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano related to the quality of infrastructure and human resource indicators is still lacking, on the other hand the standard operating procedure indicators are good which are regulated directly by the hospital leadership. Keywords: hospital management information system; infrastructure; human resources; standard operating procedures    Abstrak: Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan sistem informasi terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen dan pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. Metode penelitian ialah studi kualitatif kasus melalui wawancara mendalam dan observasi dengan empat informan. Analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data dalam matriks, validitas hasil penelitian menggunakan triangulasi sumber dan metode hingga penarikan simpulan. Hasil penelitian mendapatkan pada indikator infrastruktur ialah kurangnya keter-sediaan komputer di setiap bagian dan kualitas jaringan internet yang belum memadai, disebabkan karena kurangnya anggaran alokasi untuk SIMRS. Pada indikator sumber daya manusia (SDM) didapatkan kurangnya tenaga IT yang sesuai kualifikasi dan kompetensi serta adanya ketidakdisiplinan waktu saat bertugas, dan tidak adanya sistem reward dan punishment yang tegas; hal ini justru mengganggu alur pelayanan di rumah sakit. Indikator sistem operasional prosedur sudah sesuai standar rumah sakit untuk menjalankan tugas tupoksi sesuai tugas masing-masing. Simpulan penelitian ini ialah penerapan SIMRS di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano dari indikator infrastruktur dan SDM kualitasnya masih kurang, di sisi lain indikator standar operasional prosedur sudah baik yang diatur langsung oleh pimpinan rumah sakit. Kata kunci: sistem informasi manajemen rumah sakit; infrastruktur; sumber daya manusia; standar operasional prosedur
From Nature to Laboratory: The Impact of Leilem Leaves’ Ethanol Extract on Pancreatic Lipase Enzyme Activity Siringo-Ringo, Aurian Fricilia; Fatimawali, Fatimawali; Bodhi, Widdhi; Manampiring, Aaltje E.; Kepel, Billy J.; Budiarso, Fone D.H.
Grimsa Journal of Science Engineering and Technology Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Graha Primera Saintifika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61975/gjset.v2i1.23

Abstract

For many years, there have been theories on the possibility of preventing or delaying type 2 Diabetes Mellitus by altering some of its risk factors. Drugs that combat obesity have recently been researched concerning the prevention of type 2 Diabetes Mellitus. Inhibition of the digestive enzyme pancreatic lipase is a potential therapeutic strategy in treating and managing chronic diseases such as diabetes and obesity. Plants containing bioactive compounds are identified as potential sources of pancreatic lipase enzyme inhibitors. The use of natural compounds in inhibiting pancreatic lipase enzyme activity is considered to have more potential due to low toxicity and side effects. This study aims to determine the potential and activity effect of ethanol extract of leilem leaves on inhibiting pancreatic lipase enzyme. This study is a laboratory experimental study, the method of measuring lipase inhibition potential was performed using porcine lipase and PNPB with several modifications and using Orlistat as a positive control. Readings were taken using an ELISA reader at a wavelength of 405 nm. The data were then processed to obtain the IC50 value and relative potency. The results of in vitro studies have shown the potential of leilem leaf extract to inhibit pancreatic lipase enzyme activity. Qualitatively, the results showed that leilem leaf extract contains secondary metabolite compounds such as Alkaloids, Flavonoids, Tannins, Saponins, Steroids, and Terpenoids. Quantitatively, the results showed that the ethanol extract of leilem leaves had an absorbance value at the lowest concentration of 1.346 ± 0.53 and 0.709 ± 0.29 for the highest concentration. The IC50 result obtained was 137.89 μg/mL while the IC50 value of the positive control Orlistat was 77.022 μg/mL. Ethanol extract of leilem leaves (Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn) has a potential value of 0.558.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP KARIES GIGI PADA ANAK TK AL-ISLAH DESA TILEY KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT Wahyuningsih, Wahyuningsih; Manampiring, Aaltje E.; Mandey, Silvya L.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.5807

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pengendalian corona virus disease 2019 (Covid-19). Salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya cakupan vaksinasi yaitu aksesibilitas. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran aksesibilitas pelayanan vaksinasi Covid-19 di kota Manado. Penelitian merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Manado pada Juni-Juli 2022. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 masyarakat yang berusia >12 tahun. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Instrumen penelitian yaitu kuesioner. Data diperoleh melalui wawancara dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paling banyak beragama Kristen Protestan (63%), berjenis kelamin perempuan (63%), berpendidikan SMA (63%) dan pekerjan sebagai pelajar/ mahasiswa (50%). Aksesibilitas pelayanan kesehatan vaksinasi Covid-19 jarak tempuh paling banyak menjawab 1-5 km (47%) dan merasa bahwa lokasi layanan kesehatan dekat (58%). Berdasarkan waktu tempuh menunjukkan paling banyak < 15 menit dan cepat (54%). Berdasarkan kemudahan transportasi ditemukan bahwa paling banyak menuju dengan kendaraan bermotor (82%), kondisi jalan baik (64%) dan sangat mudah dicapai (61%). Kesimpulan penelitian ini yaitu mudah dan cepat aksesibilitas layanan kesehatan vaksinasi Covid-19 di kota Manado.
ANALISIS PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MANADO DALAM PENGEMBANGAN HEALTH TOURISM DI SULAWESI UTARA Sumual, Brian Julius; Manampiring, Aaltje E.; Ratag, Gustaaf A.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health tourism perjalanan wisata dengan motivasi kesehatan yang hakekatnya dilakukan sehubungan dengan kesehatan. Health tourism sudah termasuk di dalam UU nomor 10 tahun 2009. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan mengidentifikasi Sulawesi Utara sebagai destinasi super prioritas tahun 2019. Manado memiliki potensi pariwisata untuk mendukung program pemerintah di sektor pariwisata termasuk kesehatan pariwisata. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melihat studi kasus tentang potensi kesehatan pariwisata dengan menggunakan instrumen wawancara mendalam kepada 8 informan dengan teknik non random purposive sampling. Hasil penelitian yaitu health tourism adalah seseorang yang melakukan perjalanan untuk berwisata dan memanfaatkan fasilitas kesehatan disuatu daerah atau negara. Peran KKP Kelas II Manado terhadap pengembangan health tourism sangat penting, karena merupakan pintu masuk suatu wilayah. KKP telah melaksanakan pengawasan, pencegahan dan respon serta berkoordinasi dengan pihak terkait. Hambatan, masih kurang koordinasi untuk menghasilkan regulasi atau kebijakan terkait health tourism, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas kesehatan, masih kurang SDM, serta sebagian besar rumah sakit belum terstandarisasi akreditasi internasional. Strategi dalam pengembangan health tourism melakukan tugas dan fungsi sesuai topoksi, peningkatan SDM, menyusun regulasi dan kebijakan antar lintas sektor, bekerjasama dengan stekeholder, pengembangan media promosi. Solusi pengembangan health tourism: membuat regulasi sehingga terjadi kolaborasi, peningkatan infrastruktur, menjalin koordinasi, peningkatan kompetensi keterampilan, meningkatkan promosi health tourism dan merangkul keterlibatan stakeholder dan menciptakan daerah ramah lingkungan.  Kesimpulan, pengetahuan tenaga kesehatan tentang health tourism baik. Faktor-faktor menghambat dalam pengembangan health tourism, kerjasama dan koordinasi lintas sektoral masih terkotak-kotak, protokol health tourism, regulasi, ketersediaan fasilitas kesehatan, promosi, ketersedian tenaga kesehatan masih belum memadai dalam mendukung health tourism. Upaya dan strategi yang dilakukan dalam pengembangan health tourism bekerja pada fungsi dan tupoksi masing-masing sesuai dengan SOP, regulasi yang berfokus pada health tourism, pelatihan terkait guna menambah wawasan dan keterampilan, serta sarana dan prasarana yang mendukung baik dari kesehatan maupun pariwisata lebih ditingkatkan, ditunjang dengan menciptakan lingkungan pariwisata yang aman, sehat dan bersahabat bagi para wisatawan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Terhadap Kepuasan Pegawai T. Palandeng, William; Ralph Kairupan, B.H.; J. Kepel, Billy; Manampiring, Aaltje E.; Kaunang, E. David
Journals of Ners Community Vol 14 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2797

Abstract

The teaching hospital has medical personnel participating in the Specialist Doctor Education Program 1 (PPDS-1) known as resident doctors. The management of the Specialist Doctor Education Program 1 is closely related to health services in teaching hospitals. Every PPDS-1 doctor must have good health care quality dimensions including reliability, responsiveness, assurance, attention, and appearance. Evaluation of fellow health professionals will provide a more objective assessment, especially in evaluating the process of services provided by PPDS-1 doctors in hospitals. This study aims to explain the influence of factors related to the quality of PPDS-1 doctor services including; reliability, responsiveness, assurance, attention, and appearance to the satisfaction of RSUP employees Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This research design is an analytical survey research with a cross sectional approach. The population in this study was employees of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado who were in the patient care room amounting to 1,704 people. The sampling technique is probability sampling and the sample is taken by stratified sampling technique, with a sample size according to Slovin 324 health workers. The research instrument used questionnaires. Data were analyzed using SPSS program univariately, bivariate using Chi Square test, and multivariate analysis using logistic regression test. Based on the results of the study, it can be concluded that factors related to the quality of PPDS-1 doctor services include; Reliability, responsiveness, assurance, attention, and appearance affect the satisfaction of RSUP employees Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, where the responsiveness factor has the greatest influence on the satisfaction of RSUP employees Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.