Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Effect of Adding Lumut Banana Fruit Juice in Egg Yolk Citrate Diluent on The Quality of Duroc Boar Spermatozoa Baba, Derma Melian Putriani; Setyani, Ni Made Paramita; Telupere, Frangky M.S; Marawali, Aloysius
Journal of Tropical Animal Science and Technology Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Tropical Animal Science and Technology
Publisher : Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jtast.v7i1.8805

Abstract

The aim of this study was to evaluate the use of Ambon green banana extract (SBPAL) in citrate-egg yolk extender (SKT) to preserve Duroc boar semen at a storage temperature of 18-20°C. The study material consisted of healthy Duroc boar semen aged 2 years, accustomed to semen collection. The experiment used a completely randomized design (CRD) with six treatments and five replications: P0 = 100% SKT, P1 = 100% SKT + 10% SBPAL, P2 = 100% SKT + 15% SBPAL, P3 = 100% SKT + 20% SBPAL, P4 = 100% SKT + 25% SBPAL, P5 = 100% SKT + 30% SBPAL. The variables measured included motility, viability, abnormalities, and spermatozoa longevity (LTH). The results showed that the P4 treatment produced the highest spermatozoa quality statistically (P<0.05) compared to the other treatments, with motility: 46.00±2.12%, viability: 53.74±2.42%, abnormality: 4.47±0.84%, and spermatozoa LTH: 55.28±2.40 hours. In conclusion, the addition of 25% SBPAL in the SKT extender effectively maintained the quality of Duroc boar spermatozoa for up to 48 hours of storage.
EFEK PENAMBAHAN KUNING TELUR OMEGA-3 PADA PENGENCER AIR KELAPA MUDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BABI LANDRACE: The Effect of Adding Omega-3 Egg Yolk in Coconut Water Diluent on The Quality of Landrace Boar Spermatozoa Amfotis, Maria Delestrada; Franky M. S. Telupere; Ni Made Paramita Setyani; Aloysius Marawali
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 1 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i1.1692

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kuning telur omega-3 dalam pengencer air kelapa muda terhadap kualitas spermatozoa babi Landrace. Bahan yang digunakan adalah semen segar dari seekor babi Landrace jantan dalam kondisi sehat dan telah dilatih dalam penampungan semen. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan empat ulangan, yaitu: P0: 80% Air Kelapa Muda+20% Kuning Telur Ayam Lokal, P1: 95% Air Kelapa Muda +5% Kuning Telur omega-3, P2: 90% Air Kelapa Muda +10% Kuning Telur omega-3, P3: 85% Air Kelapa Muda +15% Kuning Telur omega-3 dan P4: 80% Air Kelapa Muda +20% Kuning Telur omega-3. Semen yang sudah diencerkan, disimpan dalam cool box dengan suhu 18–20°C dan dievaluasi setiap 8 jam. Variabel penelitian yang diamati adalah: motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai jam pengamatan ke-32 kualitas spermatozoa terbaik adalah pada perlakuan P3 dengan motilitas (46,25±2,50%), viabilitas (54,25±2,43%), abnormalitas (5,18±0,87%), daya tahan hidup (36,43±0,60%) dan perlakuan P4 dengan motilitas (41,25±2,50%), viabilitas (53,04±4,67%), abnormalitas (5,04±0,92%), daya tahan hidup (33,11±2,22%). Dapat disimpulkan bahwa penambahan Kuning Telur Omega-3 sebanyak 15–20% dalam pengencer Air Kelapa Muda mampu menjaga kualitas spermatozoa babi Landrace terutama motilitas dan viabilitas namun tidak dengan abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa. Kata kunci: Air kelapa muda, Babi landrace, Kuning telur omega-3, Spermatozoa.
PENGARUH PENAMBAHAN VIRGIN COCONUT OIL DAN VITAMIN C DALAM PENGENCER SARI BUAH SEMANGKA KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BABI LANDRACE Padalani, Daniel; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus; Uly, Kirenius
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 6 No. 2 (2024): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v6i2.22253

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan kombinasi terbaik penambahan virgin coconut oil (VCO) dan vitamin C dalam pengencer sari buah semangka dan kuning telur untuk mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace. Semen ditampung dua kali seminggu dari satu ekor ternak babi landrace jantan yang berumur dua tahun.  Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan tersebut terdiri atas P0= sari buah semangka (SBS) 80%+ kuning telur (KT ) 20%, P1= SBS 80%+KT 20%+VCO 1,5%, VIT C 0,1 mg/mL, P2= SBS 80%+KT 20%+VCO 3,0%, VIT C 0,2 mg/mL, P3= SBS 80%+KT 20%+VCO 4,5%, VIT C 0,3 mg/mL, P4= SBS 80%+KT 20%+VCO 6,0%, VIT C 0,4 mg/mL. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam coolbox pada suhu 15-20ºC, kemudian diamati setiap 8 jam sampai persentase motilitas spermatozoa 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semen yang diencerkan menggunakan sari buah semangka pada perlakuan P1 (VCO 1,5% dan vitamin C 0,1%) mempunyai kualitas yang berpegaruh nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu motilitas mencapai motilitas (53,75±4,79%), viabilitas (59,75±5,56%), abnormalitas (3,75±0,29%) dan daya tahan hidup (29,50±0,82 jam). Disimpulkan bahwa penambahan VCO 1,5% dan vitamin C  0,1%  ke dalam pengencer sari buah semangka efektif dalam mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace.
Pengaruh Penambahan Virgin Coconut Oil dan Vitamin C dalam Pengencer Sari Buah Semangka Kuning Telur Terhadap Kualitas Spermatozoa Babi Landrace Padalani, Daniel; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus; Uly, Kirenius
Animal Agricultura Vol 3 No 1 (2025): Animal Agricultura
Publisher : Yayasan Sumber Daya Manusia Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59891/animacultura.v3i1.119

Abstract

This study aims to find the best combination. diluent of watermelon juice and egg yolk to maintain the quality of landrace pig spermatozoa. Semen is accommodated twice a week from one two-year-old male landrace pig. This study was experimental using a Complete Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and five repeats. The treatment consists of P0= SBS 80%+KT 20%. P1= SBS 80%+KT 20%+VCO 1.5%. VIT C 0.1 mg/mL. P2= SBS 80%+KT 20%+VCO 3.0%. VIT C 0.2 mg/mL. P3= SBS 80%+KT 20%+VCO 4.5%. VIT C 0.3 mg/mL. P4=   SBS 80%+KT 20%+VCO 6.0%. VIT C 0.4 mg/mL. Diluted semen is stored in  a coolbox at a temperature of 15-20ºC. then observed every 8 hours until the percentage of spermatozoa motility is 40%. The results of this study showed that semen diluted using watermelon juice in P1 treatment (VCO 1.5% and vitamin C 0.1%) had higher quality (P<0.05) compared to other treatments. namely motility reaching motility (53.75±4.79). viability (59.75±5.56). abnormalities (3.75±0.29). and survival (29.50±0.82 hours). It was concluded that the addition of 1.5% VCO and 0.1% vitamin C to watermelon juice diluent was effective in maintaining the quality of landrace pig spermatozoa.
Efek Penambahan Level Kuning Telur Puyuh dalam Pengencer Tris-Modifikasi terhadap Kualitas Semen Babi Duroc Tapatab, Kelvin Alberto Imanuel; Nalley, Wilmientje M.; Marawali, Aloysius; Hine, Thomas M.
Jurnal Sains Peternakan Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Sains Peternakan Vol.13 No.1
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v13i1.12081

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji efek penambahan level kuning telur puyuh (KTP) dalam pengencer Tris-modifikasi (TM) terhadap kualitas semen cair babi duroc. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan. Perlakuan yang dimaksud adalah P1 =90% T-M + KTP 10%; P2=87,5% T-M + KTP 12,5%;P3 : 85% T-M + KTP 15%; P4: 82,5% T-M + KTP 17,5%; P5 : 80% T-M + KTP 20%. Semen yang berkualitas diencerkan dengan pengencer uji, kemudian dipreservasi pada suhu 18-20°C hingga motilitasnya 40%. Variabel yang diteliti meliputi motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa yang di evaluasi setiap 12 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis mengunakan analys of variance (ANOVA) dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil pengamatan menunjukkan pada jam ke 60 preservasi perlakuan P3 menghasilkan motilitas spermatozoa tertinggi dan yang berbeda secara nyata (P<0,05) dengan semua perlakuan dengan nilai motilitas spermatozoa sebesar 43,40%, viabilitas spermatozoa 52,62%, abnormalitas spermatozoa 5,15%, dan daya tahan hidup spermatozoa 68,50 jam. Kesimpulannya penambahan 15% kuning telur puyuh menghasilkan kualitas semen cair yang optimal selama penyimpanan pada suhu 18-20°C.
Kualitas Spermatozoa Beku Babi Landrace dalam Pengencer Sitrat-Kuning Telur dengan Konsentrasi Gliserol yang Berbeda Dede, Magdalena S.; Nalley, Wilmidje M.; Marawali, Aloysius; Setyani, Ni Made Paramita
Jurnal Sains Peternakan Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Sains Peternakan Vol.13 No.1
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v13i1.12169

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pengencer sitrat-kuning telur (S-KT) dengan konsentrasi level gliserol yang berbeda terhadap kualitas spermatozoa beku babi landrace. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan gliserol yaitu: P1 (4%), P2 (6%), P3 (8%) dan P4 (10%) dan empat ulangan. Spermatozoa yang digunakan berupa spermatozoa segar dari 4 ekor pejantan babi landrace berusia 2–3 tahun dikoleksi menggunakan metode glove gland. Evaluasi kualitas spermatozoa dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Spermatozoa diencerkan menggunakan pengencer dasar, lalu dilakukan proses holding time. Spermatozoa kemudian diproses melalui sentrifugasi. Setelah itu, bagian supernatan dibuang, dan pellet yang tersisa diencerkan kembali. Selanjutnya dihomogenkan dan dibagikan pada empat tabung perlakuan. Kemudian spermatozoa dievaluasi untuk mengetahui motilitas, viabilitas, dan abnormalitas. Spermatozoa kemudian dimasukkan ke dalam straw berukuran 0,5 mL dan diekuilibrasi. Kemudian, straw dibekukan, lalu disimpan dan dilakukan pengujian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa motilitas spermatozoa setelah proses thawing tertinggi ditemukan pada perlakuan P3 nilai motilitas P3= 31,50±10,03%, diikuti P2= 25,88±8,85%, P4= 20,94±8,38% dan P1= 19,42±2,83% dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada semua perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengencer sitrat kuning telur (S-KT) dengan konsentrasi gliserol yang berbeda mampu menghasilkan motilitas pasca thawing tertinggi yaitu pada P3 dengan nilai 31,50±10,03% yang layak digunakan untuk inseminasi buatan sesuai standar SNI spermatozoa beku babi.
PENGARUH PENAMBAHAN AIR TEBU KEDALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR AYAM TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI PERSILANGAN LANDRACE DAN DUROC Vernino, Yohanes Nggadik; Riwu, Agustinus Ridlof; Setyani, Ni Made Paramita; Marawali, Aloysius
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.21346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan air tebu ke dalam pengencer tris kuning telur terhadap kualitas spermatozoa pada babi persilangan Landrace dan Duroc. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen segar dari babi persilangan Landrace dan Duroc berusia 1,5 tahun, yang dalam kondisi sehat dan terlatih dalam penampungan semen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu: P0 = Tris kuning telur + 0% air tebu, P1 = Tris kuning telur + 5% air tebu, P2 = Tris kuning telur + 10% air tebu, P3 = Tris kuning telur + 15% air tebu, P4 = Tris kuning telur + 20% air tebu, dan P5 = Tris kuning telur + 25% air tebu. Variabel yang diamati meliputi motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam coolbox pada suhu 18-20?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 dengan penambahan 20% air tebu menghasilkan motilitas sebesar 57,00±2,74%, viabilitas 67,80±4,97%, abnormalitas 5,50±0,79%, dan daya tahan hidup spermatozoa mencapai 68,52 jam. Kesimpulannya, penambahan 20% air tebu dalam pengencer tris kuning telur memberikan pengaruh positif terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa hingga 68,52 jam.
Perbandingan Kualitas Spermatozoa Babi Landrace dalam Pengencer Dasar Natrium Chloride Fisiologis dengan Level Kuning Telur yang Berbeda Ina Mato, Sefania; Nalley, W. Marlene; Mata Hine, Thomas; Marawali, Aloysius
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1292

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui level optimal kuning telur (KT) dalam pengencer natrium chloride fisiologis (NaClF) untuk preservasi spermatozoa babi landrace. Materi penelitian adalah semen yang berkualitas baik (motilitas spermatozoa ?70%, abnormalitas spermatozoa <20%) yang ditampung dari dua ekor babi jantan landrace, yang berumur ± dua tahun. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari enam perlakuan, yakni: P0: NaClF, P1: NaClF+5% KT, P2: NaClF+10% KT, P3: NaClF+15% KT, P4: NaClF+20% KT, P5: NaClF25% KT. Setiap perlakuan mendapat ulangan lima kali. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hingga jam ke-24 preservasi, penambahan KT 5-25% ke dalam pengencer NaClF menghasilkan motilitas dan daya tahan hidup spermatozoa yang lebih tinggi daripada kontrol (P<0,05), namun untuk variabel viabilitas dan abnormalitas spermatozoa menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan (P>0,05). Disimpulkan bahwa level optimal KT dalam pengencer NaClF untuk preservasi spermatozoa babi landrace adalah 20%
Tampilan Estrus Hasil Sinkronisasi Estrus Menggunakan Hormon Prostaglandin F2? pada Induk Sapi Bali dengan Bobot Badan Berbeda Agung E. P. Cibolin, Albertus; Belli, H. L. L.; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 12 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i12.1302

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perbandingan tampilan Estrus induk sapi bali yang di sinkronisasi menggunakan Prostaglandin F2? dengan pengelompokan bobot badan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 21 induk yang diseleksi dari 47 induk sapi bali. Kriteria induk yang digunakan adalah kisaran umur 3 – 12 tahun dengan skor kondisi tubuh 2 – 4,5 dengan paritas 0 – 7 kali. Perhitungan bobot badan induk sapi bali menggunakan rumus schoorl ((lingkar dada+22)2/100) sehingga terdapat 3 pengelompokan induk sapi bali dengan P1(240 kg – 289 kg), P2(290 kg – 339 kg), P3(340 kg – 389 kg). Induk sapi disinkron menggunakan PGF2? dengan dosis 5 mg/ml per ekor secara intramuscular. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dibagi dalam 3 perlakuan dengan masing – masing ulangan P1(7 ulangan), P2(9 ulangan), P3(3 ulangan). Data yang diperoleh akan ditabulasi dan kemudian dianalisi menggunakan uji Anova dengan nilai rata – rata dari masing masing perlakuan terhadap variable adalah, kecpatan timbulnya estrus P1 (92.21 ± 31.47), P2 (54.75 ± 26.54), P3 (82.38 ± 63.81), durasi estrus P1 (9.93 ± 0.89), P2 (10.00 ± 4.31), P3 (7.75 ± 5.36), intensitas estrus P1(1.71 ± 0.95), P2(2.20 ± 1.03), P3 (1.25 ± 0.96), dengan presentas iestrus 90,48%. Data diperoleh menggunakan analisis Anova yang menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata( P> 0,05 )
PENGARUH LEVEL ZINK DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR SAPI ANGUS (The effect of zinc level in the tris egg yolk extender on the quality of angus liquid semen) Siena, Sofia M.S.; Hine, Thomas Mata; Nalley, W. Marlene; Marawali, Aloysius
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 11 No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v11i1.8346

Abstract

Efforts to improve cattle productivity can be done by using artificial insemination (AI) technology. Many factors determine the success of AI, one of which is the diluent used in semen preservation. The purpose of this study was to determine.the effect.of zinc level in.tris-egg yolk.diluent (T-EY) on the.quality of liquid semen of Angus bull. Semen is collected once a week using.an artificial.vaginal method from a three-year-old Angus bull in an undisturbed or healthy body and reproductive organs. Semen was diluted with T-EY diluent which had been added with zinc at several levels, 0 mg control treatment (T0), 10.mg (T1), 20.mg (T2), 30.mg (T3), 40 mg (T4). The diluted semen was.stored at a temperature of 3-5oC, then observed every 24 hours for.motility, viability,.abnormalities and survival of.spermatozoa to a minimum motility of 40%. The.results showed.that the addition of 20 mg of zinc in the T-EY.diluent (T2) resulted in a higher.quality of liquid semen of Angus bull (P˂0.05) than other.treatments. The quality of the liquid semen (motility, viability, abnormalities and survival of spermatozoa) were motility 44±5.75%, viability 48.39±13.59%, abnormality 6.91±1.85% and durability.live 5.60±0.89 days. It was.concluded that the.addition.of 20 mg zinc in the.tris-egg yolk diluent produced liquid semen of Angus bull with higher quality than other treatments.