Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

IDENTIFICATION OF MISCONCEPTION OF HIGH SCHOOL STUDENTS ON TEMPERATURE AND CALOR TOPIC USING FOUR-TIER DIAGNOSTIC INSTRUMENT Maison Maison; Ida Cuci Safitri; Rendy Wikrama Wardana
EDUSAINS Vol 11, No 2 (2019): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v11i2.11465

Abstract

IDENTIFIKASI MISCONCEPTION MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PADA TEMPERATUR DAN TOPIK KALOR MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK EMPAT-TIER AbstrakMiskonsepsi merupakan suatu konsepsi seseorang yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah yang dimiliki oleh para ahli. Miskonsepsi harus dihindari dan kalau sudah terjadi perlu diremediasi karena dapat menjadi faktor penghambat dalam proses belajar siswa. Namun, miskonsepsi tidak mudah diidentifikasi, diperlukan instrumen khusus dan langkah-langkah tertentu untuk mengungkapkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali, mengungkap, serta mendeskripsikan miskonsepsi siswa pada materi suhu dan kalor. Responden penelitian berjumlah 127 orang yang merupakan siswa dari SMA favorit di Jambi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah Four-Tier Diagnostic Instrument pada materi suhu dan kalor. Analisis data dilakukan dengan cara mencari persentase jawaban benar pada setiap tingkat (tier) untuk setiap item dan persentase jawaban miskonsepsi untuk setiap kategori. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa 10 jenis miskonsepsi pada materi suhu dan kalor pada siswa telah dapat diidentifikasi dengan menggunakan sembilan buah item instrumen. Rata-rata miskonsepsi adalah sebesar 24.25%, False Positif sebesar 9,01%, False Negatif sebesar 4,72%, dan Lack of Knowledge sebesar 10,32% pada materi suhu dan kalor. persentase miskonsepsi tertinggi terletak pada miskonsepsi keenam (M6) sebesar 58,27%, yaitu “Ketika berada pada ruang yang sama suhu besi lebih rendah daripada suhu benda di sekitarnya”.AbstractThe misconception is a conception of someone who is not in accordance with the scientific conception possessed by experts. Misconceptions must be avoided, and if they occur, they need to be remediated because they can be a limiting factor in student learning. However, misconceptions are not easily identified; special instruments and specific steps are needed to express them. The purpose of this study is to explore, uncover, and describe students' misconceptions in temperature and heat material. The research respondents were 127 students from a favorite high school in Jambi. The instrument used for data collection was the Four-Tier Diagnostic Instrument on temperature and heat material. Data analysis was done by finding the percentage of correct answers at each level (tier) for each item and the percentage of answers to misconceptions for each category. The results showed that ten types of misconceptions in the temperature and heat material in students had been identified using nine instrument items. The average misconception is 24.25%, False Positive is 9.01%, False Negative is 4.72%, and Lack of Knowledge is 10.32% in temperature and heat material. The highest percentage of misconception lies in the sixth misconception (M6) of 58.27%, namely "When in the same room the temperature of the iron is lower than the temperature of the objects around it". 
Identifikasi Kesadaran Metakognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran Fisika Rendy Wikrama Wardana; Anggun Prihatini; M. Hidayat
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 1 (2021): November - February
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.1.1-9

Abstract

Tuntutan kurikulum 2013 dan terbatasnya data mengenai kesadaran metakognitif di sekolah mendorong peneliti unuk menggali dan mengidentifikasi mengidentifikasi kesadaran metakognitif siswa kelas X di salah satu SMA islam di kota Jambi.  Penelitian menggunakan rancangan penelitian mixed methods research design dengan pendekatan sequential eksplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu SMA islam di kota Jambi dengan jumlah 90 siswa. Pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Angket kesadaran metakognitif yang diadaptasi dari angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dengan dua indikator alat ukur yakni pengetahuan tentang kognisi dan regulasi kognisi. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI)  pada pembelajaran fisika dan wawancara terhadap beberapa siswa untuk memperkuat data angket. Analisis hasil penelitian dengan menganalisis hasil angket dan wawancara yang selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian bahwa pengetahuan metakognitif  secara umum terkategori baik yang mencakup pengetahuan deklaratif  dengan presentase 70%, pengetahuan prosedural 53,33%, dan pengetahuan kondisional 60%. Hasil pada data Regulasi kognisi secara umum disimpulkan baik yang terdiri dari perencanaan dengan presentase 60%, management informasi 53,33%, pemantauan terhadap pemahaman 56,66%, strategi tindakan (debugging strategies) dengan presentase 53,33%,  dan evaluasi (evaluating) dengan presentase 73,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat dimaknai bahwa siswa dapat mengetahui tentang diri sebagai pelajar dan mampu menanggulangi kelemahan atau kekuranganya dalam proses belajar. Gambaran tersebut menggambarkan bahwa siswa dapat menyusun strategi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. 
Pemahaman Pendidikan Seks Anak Usia Dini Pada Orang Tua dan Pendidik Di PAUD Delima Bayu Pradikto; Rendy Wikrama Wardana; Sofino Sofino
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.1155-1162.2022

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman orang tua dan pendidik di PAUD Delima Kota Bengkulu tentang pendidikan seks anak usia dini (AUD). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif jenis survey. Informan penelitian adalah orang tua peserta didik PAUD Delima yang berjumlah 45 orang dan pendidik PAUD yang berjumlah 4 orang. Pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian adalah Pemahaman orang tua tentang pendidikan seks anak usia dini rata-rata berada pada level cukup, yaitu pada indicator pertama, kedua dan ketiga. Namun, untuk indicator keempat berada pada level kurang baik. Hal ini disebabkan orang tua cenderung memahami pentingnya pendidikan seks bagi anak usia dini, namun masih bingung cara melaksanakan dan mengimplementasikan kepada anak sesuai dengan tumbuh kembangnya. Pemahaman pendidik di PAUD Delima tentang pendidikan seks anak usia dini rata-rata berada pada level baik. Pendidik PAUD terlihat lebih siap dalam pemahaman dan implementasi pendidikan seks bagi anak usia dini daripada orang tua peserta didik. Hal ini terjadi karena pendidik PAUD secara keilmuan memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan langsung dengan pendidikan anak usia dini dan manajemen pembelajaran yang lebih siap dengan model, metode, pendekatan yang sesuai dengan tumbuh kembang anak usia dini.
Integrating the Mitigation Education in Science Learning to Construct the Mitigation Awareness at School Level Henny Johan; Afrizal mayub; rendy wikrama wardana
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 1 (2021): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i1.13790

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengintegrasikan pendidikan mitigasi melalui pembelajaran sains sebagai upaya membangun kesadaran mitigasi dari jenjang sekolah. Kegiatan ini melibatkan 50 orang guru IPA dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2020 bertempat di SMP 6 seluma. Instrument yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah angket untuk menjaring data persepsi guru dan penugasan mandiri. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui bahwa guru berpendapat pendidikan mitigasi penting untuk dilakukan dalam rangka membangun kesadaran mitigasi siswa, konsep sains berkaitan erat dengan berbagai fenomena alam termasuk fenomena bencana kebumian. Konsep sains sangat potensial untuk diintegrasikan dengan pendidikan mitigasi Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa integrasi pendidikan mitigasi sangat penting terutama untuk daerah rawan bencana alam seperti provinsi Bengkulu. Integrasi pendidikan mitigasi sangat potensial untuk dilakukan melalui pembelajaran sains mengingat karakter konsep sains yang berkaitan erat dengan berbagai fenomena alam
Desain Pembelajaran Scaffolding Berorientasi Cognitive Perturbation Pada Perkuliahan Statistika Penelitian Pendidikan Sains Rendy Wikrama Wardana; Afrizal Mayub
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The purpose this research was depelove learning design products scaffolding oriented cognitive perturbation and obtaining data on student responses. This research was a development research with ADDIE design (Analysis, Design, Develop, Implementation and Evaluation). Research limited development stage. The research sample was 19 students of Master of Science education at a state university in Bengkulu City. The research instrument was on the form design and material expert validation questionnaire, as well as a student response questionnaire to the developed learning design. Data was collected by giving validation questionnaires to 4 expert lecturers in the field of statistical design and material. Data analysis used quantitative data analysis with descriptive statistics which were then narrated qualitatively. The results showed learning design was categorized as very feasible from the design and material aspects with a percentage of 95.03%. Based on students' responses to the learning design that was developed based on aspects of the learning process and benefits, the average percentage scores were 95.57% and 93%, respectively. These results indicate that the learning design developed can be an alternative solution in the learning process during the COVID-19 pandemic.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED PADA KONSEP PELANGI SISWA SMPN 9 KOTA BENGKULU Noni Noviana; Sutarno Sutarno; Deni Parlindungan; Rendy Wikrama Wardana; Indra Sakti
DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Diksains Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksains.3.1.7-16

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran terpadu dapat dikaitkan dengan tema yang menrik dan kontekstual. Proses pembelajaran terpadu dapat menghasilkan motivasi belajar. Bedasarkan hasil observasi dan wawancara guru IPA di SMPN 9 Kota Bengkulu yaitu pembelajaran IPA belum diajarkan secara terpadu. Oleh karena itu perlu suatu implementasi model pembelajaran yang mampu mengaitkan konsep IPA melalui tema-tema yang menarik yaitu model pembelajaran IPA terpadu tipe webbed. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan penguasaan konsep siswa SMPN 9 Kota Bengkulu dalam pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada konsep pelangi. Metode dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara motivasi belajar dan penguasaan konsep yaitu 0,001 dan koefisien kerelasi yaitu 0,62 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan derajat hubungannya yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan penguasaan konsep siswa SMPN 9 Kota Bengkulu dalam pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada konsep pelangi dengan kategori tinggi. Kata kunci : Motivasi Belajar, Penguasaan Konsep, Webbed ABSTRACT Integrated learning can be linked to interesting and contextual themes. The integrated learning process can produce learning motivation. Based on the results of observations and interviews with science teachers in Junior High School 9 Bengkulu, science learning has not been taught in an integrated manner. Therefore, it is necessary to implement a learning model that is able to link science concepts through interesting themes, namely the webbed type integrated science learning model. This study aims to determine the relationship between learning motivation and students’ mastery of concepts in Junior High School 9 Bengkulu in webbed type integrated science learning on the rainbow concept. The method in this research is pre-experimental research design with one group pretest posttest design. The results of data analysis show that the significance value between learning motivation and mastery of concepts is 0, 001 and the correlation coefficient is 0.62, which means that there is a significant relationship between the two variables with a high degree of relationship. Based on the results of data analysis, it was concluded that there was a significant relationship between learning motivation and students’ mastery of concepts in Junior High School 9 Bengkulu in webbed type integrated science learning on the rainbow concept with a high category. Keywords : Learning Motivation, Mastery of Concept, Webbed
PENGGUNAAN ETNOSAINS DALAM PEMBUATAN TAPAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOTEKNOLOGI BIDANG PANGAN KELAS IX SMP NEGERI 2 KOTA BENGKULU Alvera Rosa; Nirwana Nirwana; Iwan Setiawan; Rendy Wikrama Wardana; Indra Sakti
DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Diksains Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksains.3.1.23-29

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran menggunakan etnosains. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design dengan sampel penelitian berjumlah 37 orang siswa kelas IX di salah satu SMP Negeri Kota Bengkulu tahun ajaran 2021/2022 yang dipilih menggunakan teknik probality sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes yang terdiri dari 10 butir soal dalam bentuk essay. Data dianalisis dengan menghitung data skor rata-rata gain (N-gain) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan microsoft excel. Data hasil penelitian kemudian dianalisis secara statistik dengan melakukan pengujian terhadap nilai pretest dan posttest siswa dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t berpasangan (paired sample t-test) dengan menggunakan progam IBM SPSS statistic versi 25. Hasil rata-rata N-gain yang diperoleh adalah 0,33 dan berada pada kategori peningkatan sedang. Hasil uji hipotesis pada uji-t diketahui taraf signifikannya sebesar 0,001, lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti bahwa H0 ditolak. Hasil uji ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA menggunakan etnosains dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA menggunakan etnosains dalam pembuatan tapai dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bioteknologi bidang pangan. Kata kunci : Pembelajaran Etnosains, Hasil Belajar Siswa, Bioteknologi ABSTRACT This research is a pre-experimental quasi research that aims to describe the improvement of learning outcomes through ethnoscience-based science learning. The research design used was a one group pretest-posttest design with a research sample of 37 grade IX students at one of the Bengkulu City State Junior High Schools for the 2021/2022 academic year which were selected using a probability sampling technique. The data collection technique was carried out using a test consisting of 10 questions in the form of an essay. The data were analyzed by calculating the average gain score (N-gain) to determine the increase in student learning outcomes as measured by using Microsoft Excel. The research data were then analyzed statistically by testing the students' pretest and posttest scores by performing a normality test, homogeneity test, and paired sample t-test using the IBM SPSS statistic version 25 program. The average results were N The gain obtained is 0.33 and is in the moderate increase category. The results of hypothesis testing on the t-test are known to have a significance level of 0.01, smaller than a significance level of 0.05, which means that H0 is rejected. The results of this test indicate that ethnoscience-based science learning can improve student learning outcomes with a significant difference between before and after learning. The results of this study indicate that ethnoscience-based science learning in the manufacture of tapai can improve student learning outcomes in biotechnology materials in the food sector. Keywords: Ethnoscience Learning, Student Learning Outcomes, Biotechnology
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN HANDOUT MATERI AJAR SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN BERBASIS PEMBELAJARAN KOKO (KONTEKSTUAL DAN KOOPERATIF) Herlina Apriska; Rendy Wikrama Wardana; Sutarno Sutarno; Euis Nursaadah; Nirwana Nirwana
DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Diksains Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksains.3.1.57-61

Abstract

ABSTRAK Metode Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar Handout berbasis model pembelajaran kontekstual dan kooperatif (KOKO) pada materi sistem organisasi kehidupan. Model analisis kebutuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan membagikan lembar instrumen angket kebutuhan kepada siswa kelas VII dan kepada guru IPA SMPN 1 Kota Bengkulu. Selanjutnya menganalisis kebutuhan pengembangaan terhadap bahan ajar Handout materi Sistem Organisasi Kehidupan dan mempublikasikan artikel ilmiah pada jurnal nasional. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan Handout materi ajar sistem Organisasi Kehidupan berbasis pembelajaran KOKO (Kontekstual dan Kooperatif) diperoleh hasil rata-rata tanggapan 20 siswa dari kebutuhan siswa sebesar 78%. Kemudian berdasarkan analisis kebutuhan guru terhadap kebutuhan akan pengembangan bahan ajar Handout yaitu diperoleh hasil rata-rata sebesar 90%. Kata kunci : Analisis Kebutuhan, Handout, Pembelajaran KOKO ABSTRACT This analysis aims to determine the needs of students and teachers for the Handout teaching materials based on the contextual and cooperative learning model (KOKO) on the material organization of life systems. The needs analysis model used in this study was to distribute needs questionnaires to seventh grade students and to science teachers at SMPN 1 Bengkulu City. Furthermore, analyzing the need for development of teaching materials Handout material on the Organization of Life System and publishing scientific articles in national journals. Based on the results of the needs analysis of the development of handouts for teaching materials for the Life Organization system based on KOKO (Contextual and Cooperative) learning, it was found that the average response of 20 students from student needs was 78%. Then based on the analysis of teacher needs on the need for the development of Handout teaching materials, the average result is 90%. Keywords : Handout, KOKO Learning, Needs Analysis
Analisis Potensi Daya Listrik dari Cahaya Matahari Menggunakan Panel Surya Jenis Polycristaline di Kawasan Pesisir dan Dataran Tinggi Provinsi Bengkulu Niko Utomo; Henny Johan; Rendy Wikrama Wardana
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Kumparan Fisika Edisi Desember 2022
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.5.3.181-186

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan daya listrik yang dihasilkan panel surya antara rangkaian seri dan paralel di kawasan dataran tinggi dan pesisir Provinsi Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni, dengan melakukan pengambilan data secara langsung menggunakan dua buah panel surya jenis polycristaline yang dirangkaikan secara seri dan paralel dan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu kawasan pesisir Kota Bengkulu dan dataran tinggi Argamakmur. Penelitian dilakukan selama 20 hari mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB setiap 30 menit sekali kemudian dicatat di tabel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya listrik yang dihasilkan di Kota Bengkulu memiliki nilai yang lebih besar daripada Argamakmur sebesar 64% diambil dari rata-rata arus yang dihasilkan yang mana perbedaan ini dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian yaitu penyerapan intensitas cahaya matahari dengan hasil uji perbedaan intensitas cahaya matahari dengan sig. = 0,003.   Kata  kunci: Daya, Listrik, Panel, Surya   ABSTRACT   This study aims to explain the difference in electrical power generated by solar panels between series and parallel circuits in the highland and coastal areas of Bengkulu province. The research method used is a purely experimental method, by taking data directly using two polycristaline type solar panels that are assembled in series and parallel and carried out in two different places, namely the coastal area of Bengkulu City and the Argamakmur plateau. The study was conducted for 20 days from 09.00 – 16.00 WIB every 30 minutes and then recorded in the observation table. The results showed that the electrical power generated in Bengkulu City has a greater value than Argamakmur by 64% which is influenced by the difference in height, namely the absorption of sunlight intensity with the test results of the difference in the intensity of sunlight with sig. = 0.003.   Keywords: Power, Electricity, Panels, Solar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Konteks Sel Surya Materi Teknologi Ramah Lingkungan Yestilia Anggraini; Rendy Wikrama Wardana; M. Lutfi Firdaus
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.271 KB)

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk menentukan bahan ajar apa yang dibutuhkan pada materi teknologi ramah lingkungan di SMPN 24 Kota Bengkulu Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022. Sampel penelitian berjumlah 32 siswa yang duduk dikelas IX. Instrumen penelitian berupa wawancara dan angket respons siswa yang terdiri dari 16 item pertanyaan mengenai kebutuhan LKPD terintegrasi desain mesin pakan berbasis sel surya sistem iot arduino yang terdapat 4 aspek yaitu aspek ketertarikan, aspek kesulitan, aspek analisis kebutuhan bahan ajar, aspek kemudahan, serta karakteristik metode pembelajaran yang dilaksanakan di SMPN 24 Kota Bengkulu. Dari data yang diperoleh sebagian peserta didik setuju diperlukan adanya pengembangan LKPD.