Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Linen Bedah Rekondisi terhadap Shelf-Life Linen Bedah Steril di CSSD Rumah Sakit “X” Surabaya Dipahayu, Damaranie; Butsianto, Marcelinus; Ebtavany, Tamara Gusti
Journal of Pharmacy and Science Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v3i1.71

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui shelf-life linen bedah rekondisi yang disterilkan dengan otoklaf dan disimpan di ruang yang memenuhi syarat penyimpanan di CSSD Rumah Sakit “X” Surabaya.Uji sterilitasdilakukan menggunakan metode inokulasi langsung dengan lidi kapas. Sampel disimpan selama 12 hari pada suhu (18-22)0C dan kelembaban (35-75)%. Sampel ini diambil di hari ke 0, 3, 6, 9, dan 12. Untuk menghindari positif palsu, harus dilakukan uji sterilitas media, uji fertilitas media , uji cairan pembasah, dan uji efektivitas LAFC. Sebagai jaminan proses sterilitas dilakukan kontrol indikator sterilisasi yang meliputiindikator fisika, indikator kimia, dan indikator biologi. Ada dua media kultur yang digunakan, yaituFluid Thyoglycollate Medium dengan Bacillus subtilisuntuk menguji adanya bakteri dan Soybean-CaseinDigest Medium dengan Candida albicans untuk mengetahui adanya pertumbuhan jamur. Hasil dari uji sterilitas media, uji fertilitas media, dan uji efektivitas LAFC juga uji sterilitas cairan pembasah memenuhii persyaratan. Hasil pengujian sampel menunjukkan bahwa selama 12 hari penyimpanan tetap steril.Kata kunci: Linen bedah rekondisi, Shelf-life, dan SterilisasiABSTRACTThis research was conducted to determine shelf-life linen recondition which sterilized with autoclaves and stored at conditional storage room of CSSD “X” Surabaya hospital. Sterility test was using direct inoculation method with cotton swab. Samples were stored for 12 days at a temperature of (18-22)0C and humidity of (35-75)%. These samples were taken at days 0, 3, 6, 9, and 12. To avoid false positive, it had to used media sterility test, media fertility test, wetting liquid test, and effectiveness test LAFC. As the assurance sterility process, sterilization indicator control was using with physic, chemistry,and biologi indicator. There are two culture media used, were Thyoglycollate Medium Fluid with Bacillus subtilis tested bacteria and Soybean-casein DigestMedium with Candida albicans. The research result of media Sterility test, media fertility test, and LAFC effectivity test also sterility test of sterile wetting liquid is meet the requirements. The result samples showed that during 12 days of storage remains sterile.Keywords: Linen surgical recondition, Shelf-life, and Sterilization
Identifikasi Kandungan Merkuri pada Beberapa Krim Pemutih yang Beredar di Pasaran (Studi dilakukan di Pasar DTC Wonokromo Surabaya) Trisnawati, Fatma Ariska; Yulianti, Cicik Herlina; Ebtavanny, Tamara Gusti
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i2.79

Abstract

ABSTRAKRadiasi sinar ultraviolet matahari dapat menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit. Untuk mengatasinya perlu adanya perawatan menggunakan kosmetik, salah satunya yaitu krim pemutih wajah (Whitening Cream). Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering direkomendasikan karena ion merkuri dianggap dapat menghambat sintesis melamin pigmen kulit di sel melanosit. Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L (1ppm).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar merkuri pada produk kosmetik krim pemutih yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dan yang memiliki nomor registrasi BPOM yang beredar di pasaran. Serta untuk mengetahui bahwa sediaan kosmetik krim pemutih wajah yang beredar di pasaran telah memenuhi syarat yang ditetapkan BPOM. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 sampel dengan kriteria 9 krim pemutih yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dan 9 krim pemutih yang memiliki nomor registrasi BPOM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif menggunakan metode pereaksi warna dengan Kalium Iodida dan analisa kuantitatif dengan metode spektrofotometri serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan 2 dari 18 sampel mengandung merkuri. Berdasarkan uji kuantitatif menunjukkan kadar merkuri pada produk krim pemutih yangmemiliki nomor registrasi BPOM dengan varian A1 sebesar 224,04 ± 0,35 mg/kg, dan untuk varian A2 adalah 188,20 ± 0,28 mg/kg. Sehingga tidak semua kosmetik krim pemutih wajah yang beredar dipasaran memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BPOM.Kata Kunci: BPOM, Krim Pemutih, MerkuriABSTRACTRadiation of sun's ultraviolet can cause skin problems. To overcome this problem should has cosmetic treatments using one of these is whitening cream. Mercury is the one of active ingredient who has often add inthe whitening cream because mercury’s ion considered to inhibit the synthesis melanin pigment of the skin in the melanocyte cells. According to the Regulation Agency of Drug and Food of the Republic Indonesia with No. HK. 03.01.23.07.11.6662. 2011, requirements metal usage types of mercury (Hg) is not more than 1 mg/kg or 1 mg/L (1 ppm). The purpose of this study was to determine differences mercury levels in whitening creams cosmetic which products didn’t have a registration number and products which have a registration number BPOM among in the market. And to know that all whitening cream cosmetic among the market has fullfield requirements established by BPOM. Sample use in this study was 18 samples which 9 sample didn’t have a registration number from BPOM and 9 among them have a registration number from BPOM. Analysis method used in this study is qualitative analysis using reaction color with Potassium Iodide and quantitative analysis using atomic absorption spectrophotometry. The results showed that 2 of the 18 samples contained mercury more than what it should. Based of the quantitative analysis shows that there are has differences mercury levelsfrom whitening cream product which has the registration number of BPOM with sample A1 variant is 224.04 ± 0.35 mg / kg, and for the A2 variant is 188.20 ± 0.28 mg / kg. Not all whitening cream cosmetic among the market has fullfield requirements established by BPOM.Keywords: BPOM, mercury, whitening cream.
Pengetahuan dan Ketepatan Apoteker dalam Pemusnahan Obat Sisa, Obat Rusak dan Obat Kadaluarsa di Apotek Malang Raya Hananditia Rachma Pramestutie; Ratna Kurnia Illahi; Ayuk Lawuningtyas Hariadini; Tamara Gusti Ebtavanny; Malyda Savira
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 3 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i32021.250-258

Abstract

Pendahuluan: Apoteker mempunyai peranan dalam pemusnahan obat diantaranya adalah melakukan pemusnahan obat dengan tepat di pelayanan kefarmasian dan mengedukasi masyarakat terkait dengan pemusnahan obat yang benar. Pemusnahan obat yang dilakukan dengan metode yang tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta kerugian klinis bagi masyarakat. Apoteker diharapkan memiliki pengetahuan yang baik dan tepat dalam melakukan pemusnahan obat dan mengedukasi masyarakat terkait pemusnahan obat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan apoteker dengan ketepatan pemusnahan obat sisa, obat rusak dan obat kedaluarsa di apotek Malang Raya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah Apoteker di Apotek Malang Raya yang dipilih dengan menggunakan tehnik convenient sampling. Sampel yang digunakan yakni sebanyak 106 responden. Terdapat 2 macam kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan dan ketepatan Apoteker dalam memusnahkan obat sisa, obat rusak dan obat kadularsa yang digunakan dalam penelitian ini. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitioan ini adalah uji Rank Spearman. Hasil: Dari 106 responden, 59% responden memiliki kategori tingkat pengetahuan "baik” dan 10% responden dikatakan "tepat” dalam pemusnahan obat. Dari uji korelasi diketahui bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan ketepatan Apoteker dalam pemusnahan obat (p = 0,522). Kesimpulan: Sebagian besar apoteker yang berpraktik di apotek wilayah Malang Raya memiliki pengetahuan baik mengenai pemusnahan obat sisa, obat rusak dan obat kedaluwarsa. Meskipun demikian, sebagian besar apoteker masih tidak tepat dalam memusnahkan obat sisa, rusak, dan kedaluwarsa, sehingga hasil uji korelasi antara pengetahuan dan ketepatan tersebut tidak berhubungan secara signifikan.
Analisis Kuantitatif Hidrokuinon pada Produk Kosmetik Krim Pemutih yang Beredar di Wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Utara dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis djamilah Arifiyana; Harjanti Harjanti; Yosephine Sri; Ebtavanny Ebtavanny; Tamara Gusti
Akta Kimia Indonesia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.466 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v4i2.5532

Abstract

Hidrokuinon merupakan senyawa aktif yang mampu mengendalikan produksi pigmen, yakni berfungsi untuk mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit. Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon sering kali digunakan sebagai pemutih dalam krim. Pada penelitian ini dilakukan analisis kuantitatif hidrokuinon dalam produk kosmetik krim pemutih wajah yang beredar di wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Utara, baik yang memiliki nomor registrasi BPOM maupun yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 sampel yang terdiri dari 6 sampel krim pemutih yang memiliki nomor registrasi BPOM dengan kode A, B, C, D, E, F dan 6 jenis krim pemutih yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dengan kode G, H, I, J, K, L. Analisis dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar tertinggi hidrokuinon diperoleh dari sampel G dengan perolehan kadar hidrokuinon sebesar 0,0331%, dan secara keseluruhan kadar hidrokuinon pada sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak melebihi batas kadar hidrokuinon yang ditetapkan BPOM, yaitu tidak lebih dari 2%.
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam Mengelola Obat Sisa, Obat Rusak dan Obat Kedaluarsa Hananditia Rachma Pramestutie; Ratna Kurnia lllahi; Ayuk Lawuningtyas Hariadini; Tamara Gusti Ebtavanny; Tia Eka Aprilia
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 11, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.58708

Abstract

Problems that often arose as a result of improper management of unused, damaged, and expired drugs in storage and disposal, include drug abused, increased environmental damage, antibiotic resistance, and decrease effectiveness of therapy; due to the lack of public knowledge that can caused by several factors. This study aims to analyse factor associated with level knowledge in the management of unused, damaged, and expired drugs in Malang Raya. This study was an observational analytic study with a cross-sectional design. The subjects were the people of Malang Raya who were selected using a convenience sampling technique in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The subjects were 322 respondents. The instrument used was a questionnaire to measure the level of knowledge of respondents that had been tested for validity and reliability. The results showed that, level of knowledge of respondence at Malang Raya in the management of unused, damage and expired drugs in the good (21%), sufficient (58%), and less (21%). Statistical tests used in this study were Somers'd, Kruskal-wallis, and Lambda tests to analysed factor associated with subjects’ level of knowledge in the management of unused, damaged, and expired drugs. There were a significant relationship in factors included age (p = 0.018) and income level (p = 0.003). It can be concluded that among the factors associated with  the level of knowledge in the management of unused, damaged, and expired drugs, only age and income level were statistically significant. Further study is needed to determine the factors affecting the level of knowledge the most.
Penguatan Kelompok Kader dan Produksi Produk Sabun dan Hand sanitizer Homemade di Dusun Gondang, Singosari Oktavia Eka Puspita; Oktavia Rahayu Adianingsih; Bachtiar Rifai Pratita Ihsan; Valentina Yurina; Tamara Gusti Ebtavanny
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2022.002.01.30

Abstract

Kegiatan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol merupakan bagian dari protokol kesehatan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus penyebab COVID-19. Untuk menanggapi kebutuhan masyarakat mengenai ketersediaan sabun dan hand sanitizer, maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memproduksi sabun dan hand sanitizer secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan selama bulan Juni hingga Oktober 2021 dengan target sasaran yaitu kelompok Karang Taruna Ketup4t dan PKK di Dusun Gondang, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metode pelaksanaan kegiatan adalah participation action research dengan cara pemberian edukasi pembuatan produk dan pendampingan anggota kelompok kader dalam proses pembuatan produk. Hasil utama kegiatan ini adalah kader mampu memproduksi sabun dan hand sanitizer homemade. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Kelompok Kader di Dusun Gondang mampu memproduksi sabun dan hand sanitizer homemade.
EDUKASI PENGGUNAAN SUPLEMEN KESEHATAN YANG RASIONAL PADA TIM PENGGERAK PKK Tamara Gusti Ebtavanny; Sri Winarsih; Ayuk Lawuningtyas Hariadini; Oktavia Rahayu Adianingsih; Arsy Arundina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.15051

Abstract

Abstrak: Suplemen kesehatan adalah produk yang dapat melengkapi, meningkatkan dan memelihara kebutuhan zat gizi, serta dapat memperbaiki fungsi kesehatan karena memiliki nilai gizi dan atau efek fisiologis. Banyaknya beredar suplemen yang diklaim mampu mencegah dan mengobati penyakit di kalangan masyaratakat membuat penggunaan suplemen yang tidak rasional dan memiliki potensi resiko yang tinggi. Sasaran kegiatan ini adalah tim penggerak PKK kelurahan di Kota Malang. Pada kegiatan ini setiap kelurahan akan diundang 3 (tiga) orang perwakilan TP PKK dari 5 kecamatan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi penggunaan suplemen kesehatan pada tim penggerak PKK Kelurahan Kota Malang yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan suplemen kesehatan yang rasional. Rangkaian kegiatan diadakan pada bulan Agustus - September 2022. Kegiatan meliputi : Penyuluhan mengenai imunitas dan sistem daya tahan tubuh; penyuluhan mengenai penggunaan suplemen kesehatan yang Rasional; penyuluhan mengenai bentuk sediaan khusus dari suplemen kesehatan yang beredar di masyarakat; permainan bagi peserta, yaitu Hoax Buster Games; Pretest dan posttest, kegiatan Konsultasi setelah edukasi serta evaluasi kepuasan peserta. Hasil kegiatan adalah : dari 180 peserta yang ditargetkan, 146 peserta atau 81,11% peserta hadir di acara penyuluhan; Rata-rata nilai pretest adalah 60 dan nilai rata-rata posttest sebesar 75, dapat terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata peserta berturut-turut sebesar 25%. Peserta dengan tingkat pengetahuan “Baik” naik secara signifikan dari 10,95% menjadi 50%. Selain itu, peserta dengan tingkat pengetahuan “Cukup” juga turun secara signifikan dari 89,04% menjadi 50%. Hasil rata-rata kepuasan masyarakat adalah 4,68 atau 93,52 atau dapat disimpulkan peserta merasa keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat telah berjalan dengan sangat baik. Dari kegiatan ini diketahui telah terjadi peningkatan pengetahuan tim penggerak PKK Kelurahan Kota Malang mengenai penggunaan suplemen kesehatan. Diharapkan pada kader akan dapat mengedukasi masyarakat.Abstract: Health supplement is a product to supplement nutritional needs, increase, maintain, have nutritional value and/or physiological effects to improve health function. The large number of supplements circulating which are claimed to be able to prevent and treat disease among the public makes the use of supplements irrational, which had high potential risk. The target of this activity is Team for Empowerment and Family Welfare (TP-PKK) in Malang City. In this activity, 3 (three) TP PKK representatives from 5 sub-districts will be invited to each sub-district. The purpose of community service activities in the form of education on the use of health supplements in the PKK Team of Malang City Village is to increase public knowledge about the rational use of health supplements. The series of activities will be held in August - September 2022. Activities include: Counseling on immunity and the immune system; counseling regarding the rational use of health supplements; counseling regarding special dosage forms of health supplements circulating in the community; games for participants, namely Hoax Buster Games; Pretest and posttest, Consultation activities after education and evaluation of participant satisfaction. The results of the activity were: of the 180 targeted participants, 146 participants or 81.11% of the participants attended the counseling event; The average pretest score was 60 and the posttest average score was 75. It can be seen that there was an increase in the average participant score by 25% respectively. Participants with a "Good" level of knowledge rose significantly from 10.95% to 50%. In addition, participants with an "Enough" level of knowledge also fell significantly from 89.04% to 50%. The average result of community satisfaction was 4.68 or 93.52 or it could be concluded that the participants felt that the overall community service activities had gone very well. From this activity it is known that there has been an increase in the knowledge of the Malang City Urban Village PKK driving team regarding the use of health supplements. It is hoped that the cadres will educate the community.
Narrative Review: Pengaruh Jahe (Zingiber Officianale) Terhadap Penurunan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil Tamara Gusti E; Hariadini, Ayuk Lawuningtyas; Mukti, Asri Wido; Rahayu, Asti; Sari, Dewi Perwito
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5396

Abstract

Nausea and vomiting of pregnancy (NVP) adalah kecenderungan untuk memuntahkan sesuatu, atau sensasi yang muncul di kerongkongan atau epigastrium, dengan atau tanpa muntah. Hal ini dapat terjadi pada empat minggu pertama hingga pada minggu kedua belas kehamilan. Penatalaksanaan mual muntah selama kehamilan dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non farmakologis, namun 34 persen wanita tidak mengkonsumsi obat dan 26 persen diantaranya mengurangi dosis karena kekhawatiran efek samping obat yang digunakan pada kehamilan. Jahe dapat digunakan sebagai salah satu terapi non farmakologis karena kandungan gingerol dan shogaol dapat meringankan mual dan muntah dengan meningkatkan tonus lambung dan motilitas karena adanya efek antikolinergik dan antiserotonergik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode Narrative Review dan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 - Februari 2022. Pencarian artikel dilakukan secara hand searching pada dua database yaitu Google Scholar dan PubMed dengan menggunakan kata kunci “Jahe” OR “Zingiber officianale” AND Mual OR Nausea AND Pregnancy. 10 artikel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini 90 persen dari Indonesia dan 10 persen berasal dari Iran. Pemberian jahe pada ibu hamil telah diberikan dalam berbagai bentuk berupa minuman jahe hangat, kapsul ekstrak jahe 500 mg, dan aromaterapi. Pemberian intervensi dilakukan 1-3 kali sehari dan selama 4-30 hari. Rata-rata penurunan frekuensi mual dan muntah adalah 11 – 135 persen, dan penurunan tingkat keparahan dari tingkat sedang (moderate) menjadi tingkat ringan (mild). Jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah dan dapat mengurangi derajat keparahan mual dan muntah pada ibu hamil
Systematic Literature Review: Efektivitas Ekstrak Kopi sebagai Antioksidan dalam Mengatasi Photoaging Ratri, Oktavia Lestyaning; Ebtavanny, Tamara Gusti; Puspita, Oktavia Eka
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2021.007.01.9

Abstract

Aging of the skin due to exposure of UV rays is referred as photoaging.  Photoaging causes dry skin, wrinkles, darker skin pigmentation, and reduced skin firmness. The effect of photoaging can be treated by compounds that have antioxidant activity. Coffee contains polyphenols (caffeic acid and chlorogenic acid) which can inhibit the formation of ROS free radicals. This makes coffee an antioxidant potential in photoaging treatment. This study aims to determine the effectiveness of coffee extract as an antioxidant in photoaging treatment. The method used in this study is Systematic Literature Review. A comprehensive literature search was conducted using the Harzing's Publish or Perish application on several databases, such as Google Scholar, PubMed, Scopus, and Crossref using the keywords "coffee AND antioxidant AND ultraviolet AND photoaging". The article selection flow used the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) protocol. The total search results were 1202 articles, and there were 6 research articles that matched the inclusion and exclusion criteria that had been set. The results of this study concluded that coffee extract can be used as an antioxidant in photoaging treatment. The effectiveness of coffee extract as an antioxidant in photoaging treatment was demonstrated by reducing the expression of MMPs, increasing the expression of type 1 procollage, reducing the area of wrinkles, and reducing TEWL. Coffee leaf extract decreased the expression of MMPs (MMP-1 ¯ 50%, MMP-3 ¯ 10% to 60%, MMP-9 ¯ 30% to 50%) and increased type 1 procollagen 60%. Coffee bean extract decreased the expression of MMPs (MMP-1 ¯ 5% to 60%, MMP-2 ¯ 20% to 60%, MMP-3 ¯  30%, MMP-9 ¯ 20% to 70%, MMP-13 ¯ 30% to 45%), increased type 1 procollagen 10% to 60%, reduced wrinkle area 20% to 88%, and decreased TEWL 10% to 20%.
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Ketepatan Apoteker Dalam Mengelola Obat Sisa, Obat Rusak, dan Obat Kedaluwarsa di Apotek Malang Raya Ebtavanny, Tamara Gusti; Firdauzia, Dhiana; Rachma Pramestuti, Hananditia; Lawuningtyas, Ayuk; Kurnia Illahi, Ratna
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.8

Abstract

Obat adalah komponen kefarmasian penting dalam bidang pelayanan kesehatan yang harus dijaga mutu dan kualitasnya agar tetap dalam kondisi baik sampai di tangan pasien. Dalam hal ini apoteker memiliki andil dalam menjaga mutu obat melalui pengelolaan obat yang baik dan benar. Apoteker harus memiliki pengetahuan dan ketepatan dalam pengelolaan obat sisa, obat rusak dan obat kedaluwarsa untuk mencegah penumpukannya di lingkup apotek dan masyarakat. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan apoteker dengan ketepatannya dalam mengelola obat sisa, obat rusak dan obat kedaluwarsa di Apotek Wilayah Malang Raya. Metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilaksanakan kepada 106 Apoteker yang bekerja di apotek Wilayah Malang Raya. Kuesioner yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas, digunakan sebagai alat ukur tingkat pengetahuan dan ketepatan dari apoteker. Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakuktas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan nomor sertifikat 114/EC/KEPK/06/2020. Penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan responden apoteker berada pada kategori “baik” dengan nilai 81,6%, namun pada kuesioner ketepatan dengan indikator tepat cara penyimpanan obat dan tepat cara pemusnahan obat, menunjukkan bahwa tidak terdapat responden yang masuk dalam kategori “tepat”. Analisis korelasi antara tingkat pengetahuan dan ketepatan apoteker menunjukkan nilai signifikansi (p) >0,05, yaitu sebesar 0,425. Disimpulkan dari penelitian ini, bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan apoteker dengan ketepatan pengelolaan obat sisa, obat rusak dan obat kedaluwarsa di Apotek wilayah Malang Raya. Kata Kunci : Apoteker, Tingkat Pengetahuan, Ketepatan, Obat Sisa, Obat Rusak, Obat Kedaluwarsa