Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pangabdhi

IbM Transplantasi Terumbu Karang Kelompok Masyarakat Desa Kombang dan Masyarakat Dusun Gili Labak Sebagai Media Meningkatkan Potensi Wisata Selam Mahfud Effendy; Firman Farid Muhsoni
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 4, No 1: April 2018
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.081 KB) | DOI: 10.21107/pangabdhi.v4i1.4579

Abstract

Pulau Gili labak memiliki luas terumbu karang mencapai 66 ha, dengan kondisi karang hidup seluas 48,7% dan terumbu karang dalam kondisi mati seluas 51,3%. Tujuan pengabdian memberikan pelatihan dan melakukan transplantasi terumbu karang atau budidaya karang untuk menjaga dan merehabilitasi kondisi terumbu karang, Metode kegiatan survei langsung kondisi karang (skin diving) dan pelatihan serta survei kondisi karang dengan metode foto bawah air. Masalah mitra yaitu tutupan karang keras yang hidup diatasi dengan rehabilitasi terumbu karang dengan transplantasi terumbu karang dan penyuluhan dan papan himbuan agar tidak membuang sampah sembarangan. Tahapan pengabdian: 1) Persiapan (pembuatan rak untuk tranplantasi karang, Pembuatan Poster, banner dan stiker, Pembuatan video yang di upload di media youtube; 2) penyuluhan dan pelatihan (materi Materi tentang manfaat terumbu, Materi tentang potensi wisata Pulau Gili Labak, Materi tentang teknik transplantasi terumbu karang) 3) evaluasi dan pendampingan; 4) pembuatan papan himbauan. Evaluasi Pelatihan sebelum pelatihan 92% peserta pelatihan tidak tahu manfaat pentingnya terumbu karang, dengan pelatihan 92% menjadi tahu manfaat pentingnya terumbu karang, dengan pelatihan 84% peserta menganggap perlu sekali terumbu karang dijaga, dengan pelatihan 88% peserta menjadi tahu sekali jika terumbu karang bisa di tanam/budidayakan, dengan pelatihan 88% berpendapat pelatihan ini bermanfaat sekali untuk memberikan pemahaman terhadap perlunya menjaga terumbu karang, 84% peserta pelatihan berpendapat pelatihan ini bermanfaat sekali untuk memberikan pemahaman cara menanam terumbu karang; 84% peserta pelatihan berpendapat sangat bersedia di kemudian hari menjaga terumbu karang.
Pemecahan Masalah Dalam Budidaya Kepiting dan Pelatihan Produksi Kepiting Karapas Lunak di Desa Kamal Bangkalan Madura Putri, Rizka Rahmana; Triajie, Haryo; Abida, Indah Wahyuni; Zainuri, Muhammad; Hafiludin, Hafiludin; Farid, Akhmad; Muhsoni, Firman Farid; Chandra, Adyos Bobby; Junaedi, Abdus Salam; Sholeh, M.; Laksani, Mertiara Ratih Terry; Pramithasari, Febi Ayu; Afifa, Fitria Hersiana; Wati, Tarisa Sholikha; Nisrina, Nisrina; Rahman, Rahman; Faizin, Muhammad Sahrul
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 10, No 2: Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v10i2.22371

Abstract

Soft-shell crabs are a type of crab harvested after molting or shedding their old shells. Soft-shell crabs are known for their high market value, both in domestic and international markets. Technological advancements in crab farming include the mangrove crab mutilation system to produce soft-shell crabs (soka). However, many communities still lack an understanding of this technology. The mutilation technology is known to provide benefits, so we conducted a community outreach program to impart knowledge about the molting process in crabs and provide training on how to mutilate crabs in Kamal Village. Additionally, in the crab farming process, there are issues related to water quality management and feeding. The outreach program also aims to provide solutions to these problems. The method employed is the Adult Learning Approach, which is carried out through participatory lectures and interactive discussions. Meanwhile, the crab mutilation training is conducted using the Demonstration and Example Method, where participants practice the crab mutilation process after receiving demonstrations from the facilitators. The molting process and the sustainability of the outreach program are continued with ongoing mentoring until desired outcomes are achieved.