Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Medicamento

FAKTOR – FAKTOR KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN Antari, Ni Putu Udayana; Meriyani, Herleeyana; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.431

Abstract

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker yang dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian (TTK). Menurut hasil survei terhadap 50 konsumen Apotek, didapatkan hasil bahwa hanya 8 konsumen Apotek yang memilih tenaga kefarmasian untuk membantu memilihkan obat dalam swamedikasi. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TTK sebagai salah satu tenaga kefarmasian. Penelitian dibatasi pada faktor-faktor dari segi komunikasi khususnya di Apotek. Ditemukannya informasi-informasi yang diperlukan untuk pengembangan kompetensi TTK, khususnya dalam bidang komunikasi dengan pasien akan sangat membantu upaya peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional, dengan menggunakan sistem purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner terstruktur kepada 100 konsumen apotek. Kuesioner terdiri dari pertanyaan terkait faktor-faktor komunikasi eksternal (daya tarik fisik apotek, daya tarik fisik TTK, familiarity, empati, dan kedekatan) dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TTK di Apotek. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji korelasi Spearman dan analisis multivariat menggunakan regeresi linear. Ada lima faktor yang diuji, yaitu; daya tarik fisik TTK, daya tarik fisik Apotek, empati, familiarity, dan kedekatan. Menurut hasil analisis bivariat semua faktor berpengaruh pada tingkat kepercayaan pasien kecuali faktor familiarity. Sedangkan jika diuji secara simultan menggunakan regresi linear, hanya faktor empati dan daya tarik fisik apotek yang dianggap cukup berpengaruh terhadap persamaan yang dihasilkan.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (TTK) DI KOTA DENPASAR TERKAIT PENGGUNAAN LOLOH DALAM PELAYANAN KESEHATAN Antari, Ni Putu Udayana; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.833

Abstract

Saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Tujuan pengaturan saintifikasi jamu adalah meningkatkan penyediaan jamu yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu wujud pelaksanaan saintifikasi jamu adalah Klinik Jamu. Hingga saat ini belum ada Klinik Jamu yang didirikan di Bali khususnya di kota Denpasar sehingga wujud pelaksanaan dari Saintifikasi Jamu belum terealisasi. Telah dilakukan survey kepada 50 calon Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di kota Denpasar dan diperoleh hasil bahwa hanya 48% orang percaya bahwa loloh/jamu memiliki khasiat dan bisa membantu menjaga kesehatan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan dan kepercayaan diri TTK di kota Denpasar untuk menggunakan loloh dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan rancangan survei dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling menggunakan kuesioner yang telah diuji uji validitas dan reliabilitasnya, kemudian disebar ke 80 TTK di kota Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan TTK di kota Denpasar tentang penggunaan loloh adalah kurang dengan persentase nilai sebesar 37,50 %. Sedangkan tingkat kepercayaan diri (TTK) di Kota Denpasar untuk menggunakan loloh sebagai salah satu metode preventif dalam pelayanan kesehatan masuk klasifikasi baik, dengan nilai persentase sebesar 72,9%.
UJI MUTU FISIK DAN UJI HEDONIK BODY BUTTER MASERAT BERAS MERAH JATILUWIH Suena, Ni Made Dharma Shantini; Meriyani, Herleeyana; Antari, Ni Putu Udayana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.843

Abstract

Jatiluwih merupakan salah satu tujuan wisata andalan Kabupaten Tabanan Bali. Beras merah hasil pertanian dari Jatiluwih terkenal sebagai beras merah organik bermutu tinggi. Beras merah dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, sehingga komoditi tesebut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sediaan body butter. Dengan dasar pertimbangan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji mutu fisik dan kenyamanan penggunaan melalui uji hedonik body butter maserat beras merah. Formulasi body butter dilakukan dengan membuat empat jenis formula body butter beras merah (F1, F2, F3, F4). Uji mutu fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, pH, daya serap, daya sebar, homogenitas, dan daya lekat. Uji hedonik dilakukan terhadap aroma, penampilan fisik, tekstur, dan kenyamanan saat menggunakan body butter maserat beras merah. Kenyamanan saat penggunaan body butter meliputi: kemampuan melembabkan kulit, kelengketan saat digunakan, tingkat kesulitan saat dibersihkan, dan kemampuan body butter menyerap dengan baik ke dalam kulit. Hasil penelitian menunjukkan setiap Formula (F1, F2, F3, F4) memiliki kestabilan yang baik. Berdasarkan uji hedonik didapatkan bahwa formula F3 adalah formula yang terbaik dengan total nilai 100 (dari nilai tertinggi 120). Berdasarkan uji mutu fisik, formula yang terbaik adalah formula F3 karena memiliki daya serap paling tinggi (5,15 ml), daya sebar yang baik (6,12 cm) dan daya lekat yang baik (1,48 detik) yang tidak berbeda bermakna dengan daya lekat produk pembanding.
PENERIMAAN PASAR TERHADAP BODY BUTTER MASERAT BERAS MERAH (Oryza glaberrima Steud.) Suena, Ni Made Dharma Shantini; Syirvia, Alfiana Naili; Antari, Ni Putu Udayana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i2.854

Abstract

Beras berwarna mengandung lebih banyak antosianin dan antioksidan daripada beras tanpa warna (Sutharut, 2012). Beras merah sebagai salah satu jenis beras berwarna berpotensi dikembangkan menjadi produk yang mampu memberikan nilai tambah bagi produsen beras merah, maupun masyarakat pengguna produk tersebut. Untuk itu telah dilakukan formulasi body butter dari maserat beras merah. Untuk mengetahui potensi pasar produk yang dihasilkan, diperlukan penelitian untuk mengetahui penerimaan pasar terhadap body butter beras merah. Penelitian dilaksanakan dengan metode analisis deskriptif menggunakan kuesioner. Responden adalah masyarakat di Kota Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Responden diminta untuk menilai kualitas body butter yang meliputi warna, aroma, kekentalan, kemudahan saat digunakan, kenyamanan saat digunakan, kemampuan melembabkan kulit, dan kemampuan meresap ke dalam kulit. Setelah dilakukan analisis data secara deskriptif diperoleh bahwa persentase penerimaan body butter maserat beras merah adalah 82.31% sehingga termasuk dalam kategori sangat diterima di pasaran.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN TANAMAN OBAT DALAM USADA TARU PRAMANA PADA PENDUDUK BANJAR SAKAH DESA PEMOGAN DAN BANJAR KERTA DESA PETANG Antari, Ni Putu Udayana; Suwantara, I Putu Tangkas; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.885

Abstract

Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat jaman dulu. Sistem pengobatan tradisional masyarakat Bali banyak dituliskan di lontar, salah satunya Lontar Usada Taru Pramana. Usada Taru Pramana merupakan lontar yang membahas tanaman obat. Perkembangan tekhnologi khususnya dalam sistem pengobatan telah memperkenalkan sistem pengobatan konvensional yang lebih praktis. Perkembangan tekhnologi tentunya memberi dampak yang berbeda bagi kehidupan masyarakat kota dan masyarakat desa. Perbandingan penggunaan tanaman obat menurut Usada Taru Pramana oleh masyarakat desa dan kota bermanfaat sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk mengetahui pola penggunaan obat tradisional oleh masyarakat. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey di Banjar Sakah Desa Pemogan yang mewakili daerah perkotaan dan Banjar Kerta Desa Petang yang mewakili daerah pedesaan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 147 tanaman obat yang disebutkan dalam Lontar Usada Taru Pramana. Sebanyak 45 tanaman (30,61%) yang disebutkan dalam Usada Taru Pramana masih digunakan oleh masyarakat Banjar Kerta, Petang. Sebanyak 11 tanaman (7,48%) yang disebutkan dalam Usada Taru Pramana masih digunakan oleh masyarakat Banjar Sakah, Desa Pemogan.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG TAHUN 2016 Megawati, Fitria; Antari, Ni Putu Udayana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.1035

Abstract

Pelayanan kefarmasian mempunyai peranan strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan yang kurang optimal dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien. Pasien akan merasa puas apabila ada persamaan antara harapan dan kenyataan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pelanggan, oleh karena itu penulis ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD Klungkung.Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung. Penelitian dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang dibuat oleh I Gede Agus Handi Krisnawan dengan reliabilitas 0,947 yang berisi lima indikator yaitu reliability (kehandalan), assurance (keyakinan), tangible (berwujud), empathy (empati), responsiveness (cepat tanggap). Dari hasil perhitungan dan analisa data, pada masing-masing indikator diperoleh prosentase sebagai berikut : tangible 53,33% dengan klisifikasi cukup puas, responsiveness 28,80% dengan klasifikasi tidak puas, assurance dengan prosentase 65,88% dengan klasifikasi cukup puas, empathy 56,23% dengan klasifikasi cukup puas, dan reliability 45,33% dengan klasifikasi kurang puas. Disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah klungkung adalah kurang puas.
KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN HARAPAN SERTA PERSEPSI PASIEN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X” DI DAERAH SEMINYAK Antari, Ni Putu Udayana; Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1043

Abstract

Apotek selaku penyedia jasa dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik. Apotek dituntut untuk dapat memenuhi harapan pasien sehingga pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien, Pengetahuan seseorang mempengaruhi sudut pandangnya dalam menilai suatu pelayanan kefarmasian yang diperoleh. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan pasien dan harapan serta persepsi antara pasien terhadap pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek “X’’ di daerah Seminyak. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang memuat harapan dan persepsi kepada pasien yang berkunjung ke Apotek “X” di daerah Seminyak. Kuesioner memuat pernyataan yang terbagi dalam 5 dimensi yaitu: reliability, responsiveness, assurance, tangibles, dan empathy. Kuesioner yang diisi responden diberi skor menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara tingkat pendidikan dan harapan terhadap pelayanan kefarmasian dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah. Korelasi antara tingkat pendidikan terhadap pelayanan kefarmasian dan persepsi menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah korelasi positif dan tingkat korelasi lemah.
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN OBAT DALAM SWAMEDIKASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBIASAAN MENGGUNAKAN OBAT PADA RESPONDEN DI APOTEK GUNUNG SARI Antari, Ni Putu Udayana; Putra, I Made Agus Sunadi
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1097

Abstract

The International Pharmaceutical Federation (FIP) mendefinisikan swamedikasi atau self-medication sebagai penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seorang individu atas inisiatifnya sendiri (FIP, 1999). Swamedikasi hendaknya dilaksanakan berdasarkan tingkat pengetahuan yang cukup untuk menghindari penyalahgunaan atau penggunasalahan obat, serta kegagalan terapi akibat penanganan obat yang tidak sesuai. Menurut WHO (2012) pengetahuan yang cukup akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku atau melakukan sesuatu. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang penanganan obat dalam swamedikasi, kebiasaan responden dalam menggunakan obat, dan pengaruh tingkat pengetahuan tentang penanganan obat dalam swamedikasi terhadap kebiasaan menggunakan obat di Apotek Gunung Sari. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang terdiri dari kuesioner untuk menilai kebiasaan responden dalam menggunakan obat dan kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan responden tentang penanganan obat dalam swamedikasi kepada 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden di Apotek Gunung Sari tentang penanganan obat dalam swamedikasi termasuk dalam kategori cukup dengan persentase rata-rata 74,12%, kebiasaan responden dalam menggunakan obat termasuk dalam kategori positif dengan persentase rata-rata 75,17% dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang penanganan obat dalam swamedikasi terhadap kebiasan responden dalam menggunakan obat.
Korelasi antara Pemahaman COVID-19 dan Penggunaan Suplemen, Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar Antari, Ni Putu Udayana; Dewi, Ni Putu Leona Yorita; Saputra, I Wayan Mahardika; Prascitasari, Nyoman Ayu; Arkhania, Ni Putu Ayu Dhea; Aswindari, Ni Nyoman Zelina; Juliari, Ni Putu Hera; Andarista, Ni Kadek Novi; Kosalawa, Anak Agung Ngurah Dwi; Jayanti, Ni Ketut Aprilia; Lestari, Made Dwik; Sangging, I Gede Bagaskara
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1029

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit jenis baru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan penyakit jenis baru ini menimbulkan pandemi yang telah menyebabkan ribuan kematian di seluruh dunia. COVID-19 dapat dicegah dengan memperbaiki daya tahan tubuh terhadap infeksi saluran napas. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman mahasiswa Fakulas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar mengenai pandemi COVID-19 dan perilaku konsumsi suplemen pemelihara daya tahan tubuh yang meliputi suplemen makanan, vitamin dan imunomodulator. Mahasiswa yang dijadikan sebagai responden sebanyak 96 mahasiswa dari 684 mahasiswa Fakultas Farmasi di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri atas 34 pertanyaan. Dari hasil Uji Korelasi Spearman diperoleh data yang menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara pemahaman mahasiswa fakultas farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar dan penggunaan suplemen daya tahan tubuh (p = 0,088 ) > 0,05.
FAKTOR – FAKTOR KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN Ni Putu Udayana Antari; Herleeyana Meriyani; Ni Made Dharma Shantini Suena
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.431

Abstract

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker yang dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian (TTK). Menurut hasil survei terhadap 50 konsumen Apotek, didapatkan hasil bahwa hanya 8 konsumen Apotek yang memilih tenaga kefarmasian untuk membantu memilihkan obat dalam swamedikasi. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TTK sebagai salah satu tenaga kefarmasian. Penelitian dibatasi pada faktor-faktor dari segi komunikasi khususnya di Apotek. Ditemukannya informasi-informasi yang diperlukan untuk pengembangan kompetensi TTK, khususnya dalam bidang komunikasi dengan pasien akan sangat membantu upaya peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional, dengan menggunakan sistem purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner terstruktur kepada 100 konsumen apotek. Kuesioner terdiri dari pertanyaan terkait faktor-faktor komunikasi eksternal (daya tarik fisik apotek, daya tarik fisik TTK, familiarity, empati, dan kedekatan) dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TTK di Apotek. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji korelasi Spearman dan analisis multivariat menggunakan regeresi linear. Ada lima faktor yang diuji, yaitu; daya tarik fisik TTK, daya tarik fisik Apotek, empati, familiarity, dan kedekatan. Menurut hasil analisis bivariat semua faktor berpengaruh pada tingkat kepercayaan pasien kecuali faktor familiarity. Sedangkan jika diuji secara simultan menggunakan regresi linear, hanya faktor empati dan daya tarik fisik apotek yang dianggap cukup berpengaruh terhadap persamaan yang dihasilkan.
Co-Authors Achmad Purnomo Achmad Purnomo Agustini, Ni Putu Dewi Alfiana Naili Syirvia Anak Agung Ngurah Dwi Kosalawa Andarista, Ni Kadek Novi Arkhania, Ni Putu Ayu Dhea Aswindari, Ni Nyoman Zelina Debby Juliadi Dewa Ayu Made Adnya Swari Dewi, Ni Putu Leona Yorita Erna Cahyaningsih Fitria Megawati Fitria Megawati Fitria Megawati Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa Sari Gusti Bagus Krisna Arum Jati Hastama, Ryo Herleeyana Meriyani Herleeyana Meriyani I Gede Bagaskara Sangging I Gede Made Suradnyana I Gede Wayan Sujarna I Made Agus Sunadi Putra I Putu Tangkas Suwantara I Putu Tangkas Suwantara I Putu Tangkas Suwantara I Putu Tangkas Suwantara I Wayan Mahardika Saputra Intansari, Ni Putu Ocha Indira Jati, Gusti Bagus Krisna Arum Jayanti, Ni Ketut Aprilia Juliari, Ni Putu Hera Kadek Ayu Kartika Putri Ketut Agus Adrianta Ketut Agus Adrianta Komang Tri Candrayani Kosalawa, Anak Agung Ngurah Dwi Lestari, Made Dwik Luh Risma Putri Rahayu Made Dwik Lestari Made Elvenia Ambara Damayanti Made Tarysa Laksmi Dewi Marwati, I Gusti Ayu Megawati, Fitria Mendra, Ni Nyoman Yudianti Meriyani, Herleeyana Ni Kadek Novi Andarista Ni Ketut Aprilia Jayanti Ni Luh Damayanti Ni Luh Wayan Mudia Ariani Ni Made Dharma Shantini S Ni Made Dharma Shantini S. Ni Made Dharma Shantini Suena Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka Ni Made Puspayanti, Ni Made Ni Nyoman Zelina Aswindari Ni Putu Ayu Dhea Arkhania Ni Putu Ayu Wulan Ningsih Ni Putu Dewi Agustini Ni Putu Dewi Agustini Ni Putu Hera Juliari Ni Putu Kurnia Dewi Ni Putu Leona Yorita Dewi Ni Putu Nadya Kirana Wulandari Ni Putu Sri Devi Chynta Cahyanti Ni Wayan Ari Pertiwi Ni Wayan Ratih Purnama Sari Noviyanti, Anak Agung Vivi Nurul Fatoni Nyoman Ayu Prascitasari Nyoman Budiartha Siada Prascitasari, Nyoman Ayu Putra, I Made Agus Sunadi Putu Era Sandhi Kusuma Yuda Rahadi , I Wayan Surya Restuliani, Ni Kadek Ayu RR. Asih Juanita Sangging, I Gede Bagaskara Saputra, I Wayan Mahardika Shantini S., Ni Made Dharma Suena, Made Dharma Shantini Sumarni Sumarni Sumarni Sumarni Suradnyana, I Gede Made Sutrisnawati, Ni Komang Ayu Bintang Suwantara, I Putu Tangkas Syirvia, Alfiana Naili Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma